Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM ZAMAN PENJAJAH JEPANG

Dosen pengampu : Dr. Muhammad Isa Ansory, S.S., M.P.I.

Disusun Oleh :

Fatihah Ummu Azzahro (211005211)


Fajrul Kautsar Rivai (223005238)

FAKULTAS TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


INSTITUT ISLAM MAMBAUL ULUM SURAKARTA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan penulis, semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan kritikan,saran,dan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Sukoharjo,31 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................................

B. Rumusan masalah ......................................................................................

C. Tujuan masalah .........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Kondisi Pendidikan Pada Masa Penjajahan Jepang ...............................


B. Kebijakan Jepang Terhadap Agama Islam ...............................................
C. Perkembangan Pendidikan Islam Masa Penjajahan Jepang ..................
D. Pengaruh Yang Ditimbulkan Dari Kebijakan Pemerintah Jepang Bagi
Perkembangan Pendidikan Islam Di
Indonesia...............................................................................

BABIII PENUTUP ...........................................................................................................

SIMPULAN ……………………………………………….......................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah Belanda ditaklukan oleh Jepang di Indonesia pada tanggal 8 maret
1942, maka Belanda angkat kaki dari Indonesia semenjak itu mulailah penjajahan
Jepang di Indonesia. Jepang muncul sebagai negara kuat di Asia, bangs Jepang
bercita-cita besar menjadi pemimpin asia timur raya.Sejak tahun 1940 jepang
berencana untuk mendirikan kemakmuran bersama asia raya. Dalam rencana tersebur
jepang menginginkan menjadi pusat suatu lingkungan yang berpengaruh atas daerah-
daerah mansyuria, daratan cina, kepulauam Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand,
Cina dan Rusia. Hal ini dilatar belakangi oleh perkembangan ekonomi dan industri
jepang yang memerlukan perluasan daerah.
Oleh karena itu rencana “kemakmuran bersama asia raya” dianggap sebagai
suatu keharusan.Dengan semboyan “asia untuk bangsa asia” jepang menguasai daerah
yang berpenduduk lebih dari 400 juta jiwa yang antara lain menghasilkan 50%
poduksi karet dan 70% timah dunia. Indonesia yang kaya sumber bahan mentah
merupakan sasaran yang perlu dibina dan dimanfa’atkan sebaik –baiknya  untuk
kepentingan perang jepang. Sehingga jepang menyerbu indonesia, karena tanah air
indonesia merupakan sumber bahan-bahan mentah yang kaya raya dan tenaga
manusia yang banyak tersebut sangat besar artinya demi kelangsungan perang pasifik,
dan hal ini sesuai pula dengan cita-cita politik ekspansinya.
Sebagai umat islam, bangsa Indonesia yang selama ini merasakan adanya
diskriminasi dalam soal kehidupan beragama, dengan masuknya jepang ke Indonesia
akan berakhir. Karena itu, jepang selalu mengulang-ulang menyampaikan maksudnya
menghormati dan menghargai islam. Di depan ulama, letnan jendral Imamura, pejabat
militer jepang tertinggi di jawa menyampaikan pidato yang isinya  bahwa pihak
jepang bertujuan untuk melindungi dan menghormati islam.Pemerintah jepang
menampakkan diri seakan akan membela kepentingan islam, yang merupakan siasat
untuk kepentingan dunia dua.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan jepang?
2. Bagaimana kebijakan jepang terhadap agama islam?
3. Bagaimana perkembangan pendidikan Islam pada masa pemerintah Jepang di
Indonesia?
4. Bagaimana pengaruh dari kebijakan pemerintah Jepang bagi perkembangan
pendidikan Islam di Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui kondisi pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan jepang.
2. Mengetahui kebijakan jepang terhadap agama islam.
3. Mengetahui perkembangan pendidikan Islam pada masa pemerintah Jepang di
Indonesia.
4. Mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari kebijakan pemerintah Jepang bagi
perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kondisi Pendidikan Pada Masa Penjajahan Jepang


Sistem pendidikan Belanda yang selama ini berkembang di
Indonesia, semuanya diganti oleh bangsa Jepang sesuai dengan sisitem
pendidikan yang berorientasi kepada kepentingan perang. Tidak
mengherankan bahwa segala komponen sistem pendidikannya ditujukan
untuk kepentingan perang. Adapun karakteristik sistem pendidikan Jepang
adalah sebagai berikut:
1. Dihapusnya “dualisme pendidikan” Pada masa Belanda terdapat dua jenis
pengajaran, yaitu pengajaran kolonial dan pengajaran bumi putera, oleh
jepang diganti diganti sisitem seperti itu di hilangkan. Hanya satu jenis
sekolah rendah yang diadakan bagi semua lapisan masyarakat , yaitu:
sekolah rakyat selama 6 tahun , yang ketika itu dipopulerkan dengan nama
“Kokumin Gakko” atau disebut juga sebagai Sekolah Nippon Indonesia ( S
N I ). Sekolah-sekolah desa masih tetap ada dan namanya diganti menjadi
sekolah pertama. Serta jenjang pengajaran pun menjadi:
a. Sekolah rakyat 6 tahun (termasuk sekolah pertama)
b. Sekolah menengah 3 tahun
c. Sekolah menengah tinggi 3 tahun (SMA-nya pada zaman Jepang)
2. Berubahnya tujuan pendidikan Tujuan pendidikan adalah untuk menyedian
tenaga cuma-cuma (romusha) dan prajurit-prajurit untuk membantu
peperangan bagi kepentingan Jepang. Oleh karena itu, murid-murid
diharuskan latihan fisik, latihan kemiliteran dan indroktrinasi ketat. Pada
akhir zaman Jepang terdapat tanda-tanda tujuan menjepangkan anak-anak
Indonesia.  
3. Proses pembelajaran diganti kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan
pendidikan. Proses pembelajaran disekolah diganti dengan berbagai
kegiatan yang dilaksanakan di sekolah antara lain:
a. Mengumpulkan batu, pasir untuk kepentingan perang.
b. Membersihkan bengkel-bengkel & asrama militer 1(spi ramayulis
341).
c. Menanam umbi-umbian, sayur-sayuran di pekarngan sekolah untuk
persediaan makanan.
d. Menanam pohon jarak untuk pelumas.
4. Pendidikan dilatih agar mempunyai semangat perang Seorang pendidik
sebelum mengajar diwajibkan terlebih dahulu mengikuti didikan dan
latihan (diklat) dalam rangka penanaman ideologi dan semangat perang,
yang pelaksanaannya dipusatkan di Jakarta selama tiga bulan. Untuk
menanamkan semangat jepang tersebut, maka diajarkan bahasa jepang dan
nyanyian-nyanyian semangat kemiliteran kepada para murid.
5. Pendidikan pada masa jepang sangat memprihatinkan Kondisi pendidikan
pada masa pemerintahan jepang bahkan lebih buruk dari pada pendidikan
pada masa penjajahan belanda. Sebagai gambarannya dapat dilihat dari
segi kuantitatif trend nya mengalami kemunduran (sekolah, murid,dan
guru).
6. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Meskipun bahasa
Indonesia resmi menjadi bahasa pengantar pada tiap-tiap jenis sekolah,
akan tetapi sekolah-sekolah itu dipergunakan juga sebagai alat untuk
memperkenalkan budaya jepang kepada rakyat.
B. Kebijakan Jepang Terhadap Agama Islam
Walaupun kondidsi pendidikan jepang sedemikian parahnya, namun bagi
agama islam ada sedikit nilai positifnya pada masa awal masuknya jepang ke
Indonesia, umat islam penuh harapan bahwab cita-cita kemerdekaan Indonesia
dapat terwujud, dengan masuknya jepang ke Indonesia dan terusirnya
belanda.Sebagai umat islam, bangsa Indonesia yang selama ini merasakan adanya
diskriminasi dalam soal kehidupan beragama, dengan masuknya jepang ke
Indonesia akan berakhir. Karena itu, jepang selalu mengulang-ulang
menyampaikan maksudnya menghormati dan menghargai islam. Di depan ulama,
letnan jendral Imamura, pejabat militer jepang tertinggi di jawa menyampaikan
pidato yang isinya bahwa pihak jepang bertujuan untuk melindungi dan
menghormati islam.Pemerintah jepang menampakkan diri seakan akan membela
kepentingan islam, yang merupakan siasat untuk kepentingan dunia dua. Untuk
mendekati ummat islam, mereka menempuh beberapa kebijakan, diantaranya
ialah:
1. Kantor urusan agama yang ada pada zaman belanda disebut kantoor voor
islamistiche zaken yang dipimpin oleh orang-orang orientalis belanda,
diubah oleh jepang  menjadi kantor sumubi yang dipimpin oleh KH.
Hasyim Asy’ari.
2. Para ulama islam bekerja sama dengan pimpinan-pimpinan orientalis
dizinkan membentuk barisan pembela tanah air (PETA).
3. Umat islam diizinkan meneruskan organisasi persatuan yang disebut
majelis islam a’la indonesia (MIAI) yang bersifat kemasrayarakatan. .
Namun pada bulan oktober 1943 MIAI di bubarkan dan diganti dengan
majelis sura muslimin indonesia (MASYUMI) Pondok pesantren yang
besar-besar sering mendapat kunjungan dan bantuan dari pemerintah
Jepang.
4. Sekolah negeri diberi pelajaran budi pekerti yang isinya identik dengan
ajaran agama.
5. Pemerintah Jepang mengizinkan pembentukkan barisan hizbullah untuk
memberikan dasar kemiliteran bagi pemuda Islam, barisan ini dipimpin
oleh K.H. Zainal Arifin.
6. Pemerintah Jepang mengizinkan berdirinya sekolah tinggi Islam di Jakarta
yang dipimpin oleh K.H. Wahid Hasyim, Kahar Muzakir dan Bung Hatta.
C. Perkembangan Pendidikan Islam Masa Penjajahan Jepang
Ramayulis Mengatakan bahwa, sikap penjajah jepang terhadap pendidikan
islam ternyata lebih lunak, sehingga ruang gerak pendidikan lebih bebas ketimbang
pada zaman pemerintahan kolonial belanda. Hal ini memberikan kesempatan bagi
pendidikan islam untuk berkembang.
1. Madrasah Awal pendudukan jepang, madrasah berkembang dengan cepat
terutama dari segi kuantitas. Hal ini dapat dilihat terutama di daerah
Sumatra yang terkenal dengan madrasah awaliyahnya, yang diilhami oleh
majlis ulama tinggi.
2. Pendidikan agama di sekolah Sekolah negeri diisi dengan pelajaran budi
pekerti. Hal ini memberi kesempatan pada guru agama islam untuk
mengisinya dengan ajaran agama, dan di dalam pendidikan agama tersebut
juga di masukan ajaran tentang jihad melawan penjajah.
3. Perguruan tinggi Islam Pemerintah jepang mengizinkan berdirinya sekolah
tinggi Islam di jakarta yang dipimpin oleh KH. Wahid Hasyim, KH.
Muzakkar, dan Bung Hatta.

Walaupun jepang berusaha mendekati umat islam dengan memberikan


kebebasan dalam beragama dan dalam mengembangkan pendidikan namun para
ulama tidak akan tunduk kepada pemerintahan jepang, apabila mereka menggangu
akidah umat hal ini kita dapat saksikan bagaimana masa jepang ini perjuangan KH.
Hasyim Asy’ari beserta kalangan santri menentang kebijakan kufur jepang yang
memerintahkan untuk melakukan seikere (menghormati kaisar jepang yang dianggap
keturunan dewa matahari).

Akibat sikap tersebut beliau ditangkap dan dipenjarakan oleh jepang selama 8
bulan. Ramayulis juga menyimpulkan bahwa, meskipuin dunia pendidikan secara
umum terbengkalai, karena murid-muridnya sekolah setiap hari hanya disuruh gerak
badan, baris-berbaris, kerja bakti (romusha), bernyayi dan sebagainya. Yang agak
beruntung adalah madrasah-madrasah yang ada di dalam lingkungan  pondok
pesantren yang bebas dari pengwasan langsung pemerintah pendudukan jepang.
Pendidikan dalam pondok pesantren masih dapat berjalan secara wajar.

D. Pengaruh Yang Ditimbulkan Dari Kebijakan Pemerintah Jepang Bagi


Perkembangan Pendidikan Islam Di Indonesia
Ada satu hal yang melemahkan dari aspek pendidikan yang diterapkan Jepang
yakni penerapan sistem pendidikan militer. Sistem pengajaran dan kurikulum
disesuaikan untuk kepentingan perang. Siswa memiliki kewajiban mengikuti latihan
dasar kemiliteran dan harus mampu menghapal lagu kebangsaan Jepang.
Begitu pula dengan para gurunya, diwajibkan untuk menggunakan bahasa
Jepang dan Indonesia sebagai pengantar di sekolah menggantikan bahasa Belanda.
Untuk itu para guru wajib mengikuti kursus bahasa Jepang yang diadakan oleh
pemerintah Jepang. Dengan demikian sistem pendidikan yang diterapkan Jepang di
Indonesia memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan sistem
pendidikan yang diterapkan Belanda yakni pendidikan masa penjajahan Belanda
bersifat lebih liberal namun terbatas untuk kalangan tertentu saja,sementara pada
masa Jepang konsep diskriminasi tidak ada tetapi terjadi penurunan kualitas secara
drastis baik dari sisi keilmuan maupun mutu murid dan guru.
Kondisi ini tidak terlepas dari target pemerintah Jepang melalui pendidikan,
Jepang bermaksud mencetak kader-kader yang akan mempelopori dan mewujudkan
konsep kemakmuran bersama Asia Timur Raya yang diimpi-impikan Jepang.
Satu hal yang menarik untuk dicermati adalah adanya pemaksaan yang dilakukan
oleh pemerintah Jepang agar masyarakat Indonesia terbiasa melakukan
penghormatan kepada Tenno (Kaisar) yang dipercayai sebagai keturunan dewa
matahari (Omiterasi Omikami). Sistem penghormatan kepada kaisar dengan cara
membungkukkan badan menghadap Tenno, disebut dengan Seikeirei.
Penghormatan Seikerei ini, biasanya diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan
Jepang (kimigayo). Tidak semua rakyat Indonesia dapat menerima kebiasaan ini,
khususnya dari kalangan Agama. Penerapan Seikerei ini ditentang umat Islam, salah
satunya perlawanan yang dilakukan KH. Zainal Mustafa, seorang pemimpin pondok
pesantren Sukamanah Jawa Barat. Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa
Singaparna. 
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem pendidikan Belanda yang selama ini berkembang di Indonesia, semuanya diganti
oleh bangsa Jepang sesuai dengan sisitem pendidikan yang berorientasi kepada kepentingan
perang, adapun karakteristik sistem pendidikan Jepang adalah sebagai berikut:

1. Dihapusnya “dualisme pendidikan”


2. Berubahnya tujuan Pendidikan
3. Proses pembelajaran diganti kegiatan yang tidak ada kaitannya
dengan pendidikan
4. Pendidikan dilatih agar mempunyai semangat perang
5. Pendidikan pada masa jepang sangat memprihatinkan
6. Pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sikap penjajah jepang terhadap
pendidikan islam ternyata lebih lunak, sehingga ruang gerak pendidikan lebih
bebas ketimbang pada zaman pemerintahan kolonial belanda.

Hal ini memberikan kesempatan bagi pendidikan islam untuk berkembang,


diantaranya:

1. Mendirikan madrasah
2. Pendidikan agama di sekolah
3. Perguruan tinggi Islam Jepang selalu mengulang-ulang menyampaikan
maksudnya menghormati dan menghargai Islam. Di depan ulama, Letnan Jendral
Imamura (pejabat militer Jepang tertinggi di jawa) menyampaikan pidato yang
isinya bahwa pihak Jepang bertujuan untuk melindungi dan menghormati islam.

Untuk mendekati umat Islam, mereka menempuh beberapa kebijakan. Ada satu
hal yang melemahkan dari aspek pendidikan yang diterapkan Jepang yakni
penerapan sistem pendidikan militer. Sistem pengajaran dan kurikulum disesuaikan
untuk kepentingan perang.

Siswa memiliki kewajiban mengikuti latihan dasar kemiliteran dan harus mampu
menghapal lagu kebangsaan Jepang. Kondisi ini tidak terlepas dari target pemerintah
Jepang melalui pendidikan, Jepang bermaksud mencetak kader-kader yang akan
mempelopori dan mewujudkan konsep kemakmuran bersama Asia Timur Raya yang
diimpi-impikan Jepang, serta adanya pemaksaan yang dilakukan oleh pemerintah
Jepang agar masyarakat Indonesia terbiasa melakukan penghormatan kepada Tenno
(Kaisar) yang dipercayai sebagai keturunan dewa matahari (Omiterasi Omikami).
Sistem penghormatan kepada kaisar dengan cara membungkukkan badan
menghadap Tenno, disebut dengan Seikeirei. Penghormatan Seikerei ini, biasanya
diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang (kimigayo).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-kalimantan-muhammad-arsyad-al-
banjari-banjarmasin/annon/makalah-pendidikan-islam-pada-masa-penjajahan-jepang/
49501265
https://id.scribd.com/document/464544594/MAKALAH-PENDIDIKAN-ISLAM-PADA-
MASA-PENJAJAHAN-JEPANG
https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/makalah-pendidikan-islam-pada-masa.html?m=1
http://jurnal.staiddimakassar.ac.id/index.php/aujpsi

Anda mungkin juga menyukai