Anda di halaman 1dari 10

DRAMA AKHIR SANG TIRANI

DI SUSUN
OLEH :

KELOMPOK 4

 ELSA LESTARI
 ALIYATUL ZAHRA
 EXCEL AL-FACHRY
 ADI SAPUTRA
 SAKTI
 ARMAN

SMA NEGERI 1 TIRAWUTA


TAHUN ANGGARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmatnya sehingga kami dapat
menyusun makalah tentang "Drama Akhir Sang Tirani" dengan sebaik-sebaiknya. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan kesadaran anak bangsa serta siswa/i SMA
Negeri 1 Tirawuta dalam mempelajari sejarah Indonesia dan meningkatkan rasa nasionalisme
sehingga kita semua mampu menjadi penerus bangsa serta meneruskan cita-cita para pahlawan
pendiri bangsa.
Kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang mendukung penulisan makalah ini
sehingga dapat selesai dengan tepat waktu. Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan
maksimal, tidak menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Maka dari itu, sangat
diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca.

Kolaka Timur, Februari 2024


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................
B. TUJUAN...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
A. DRAMA AKHIR SANG TIRANI....................................................................................
1. AKIBAT PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESI................................................
2. JANJI KEMERDEKAAN...........................................................................................
3. PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA (PPKI)...........................
BAB III PENUTUP......................................................................................................................
A. KESIMPULAN....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
B.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Jepang menjajah Indonesia selama tiga tahun yang dimulai pada tahun 1942 dan berakhir
pada saat Indonesia telah merdeka. Tentara Jepang mendarat pertama kali pada tanggal 11
Januari 1942 yang diawali dengan daerah-daerah penghasil minyak, seperti Tarakan,
Balikpapan serta beberapa daerah di Kalimantan lainnya. Pada tanggal 1 Maret 1942,
Jepang berhasil mendarat di tiga tempat di Jawa, yaitu di daerah Banten, Indramayu, dan
Bojonegoro. Tentara Jepang kemudian menyerbu pos-pos tentara Belanda dan
mengalahkannya, Pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat
kepada Jepang yang ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Kalijati oleh Belanda.
Kemudian, Jepang mulai menyusun strategi penjajahan untuk menguasai Indonesia. Pada
awalnya, kedatangan Jepang di Indonesia disambut baik oleh bangsa Indonesia karena
Jepang dianggap telah membebaskan penderitaan rakyat Indonesia yang disebabkan oleh
Belanda. Selanjutnya, Jepang mulai menerapkan sistem Pemerintahan Militer yang
bersifat sementara dan disempurnakan dengan penambahan Pemerintahan Sipil. Selain itu,
Jepang juga membentuk organisasi sipil, serta organisasi militer dan semimiliter. Jepang
kemudian mulai menerapkan kebijakan ekonomi perang serta romusha yang sangat
merugikan rakyat Indonesia. Hal ini yang mengakibatkan rakyat Indonesia muak dan
kemudian melakukan perlawanan kepada Jepang Berdasarkan data penelusuran yang telah
kami kaji, ada beberapa hal yang menarik mengenai pembahasan dari tema ini. Maka dari
itu, kami selaku penulis membuat makalah yang berjudul “Drama Akhir Sang Tirani”.

B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Agar pembaca mengetahui akibat dari pendudukan Jepang di Indonesia
2. Agar pembaca mengetahui tentang janji kemerdekaan
3. Agar pembaca mengetahui mengenai pembentukan PPKI
4. Memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. DRAMA AKHIR SANG TIRANI


1. AKIBAT PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
a. Bidang Politik
1. Jepang melakukan kebijakan dengan melarang penggunaan bahasa Belanda dan
mewajibkan penggunaan bahasa Jepang.
2. Struktur pemerintahan dibuat sesuai dengan keinginan Jepang. Setiap upacara
bendera dilakukan penghormatan kearah Tokyo dengan membungkukkan badan
90 derajat yang ditujukan pada Kaisar Jepang Tenno Heika.
3. Jepang juga membentuk pemerintahan militer dengan angkatan darat dan
angkatan laut.
4. Jepang juga membentuk organisasi-organisasi dengan maksud sebagai alat
propaganda, seperti Gerakan Tiga A dan Putera.
5. Pemerintah Jepang juga menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang
diucapkan oleh Perdana Menteri Tojo dalam kunjungannya ke Indonesia pada
September 1943.
Tujuan utama pemerintah Jepang adalah menghapuskan pengaruh Barat dan
menggalang masyarakat agar memihak Jepang.
b. Keadaan Sosial-Budaya dan Ekonomi
1. Guna membiayai Perang Pasifik, Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari
Indonesia. Sukarela -> paksaan ( Romusha ).
2. Bahan makanan sulit didapat akibat banyak petani yang menjadi pekerja
romusa. Gelandangan di mana-mana. Pasar gelap tumbuh di kota-kota besar.
3. Uang yang dikeluarkan Jepang tidak ada jaminannya, bahkan mengalami inflasi
yang parah.
4. Proses komunikasi antarkomponen bangsa di Indonesia mengalami kesulitan
baik komunikasi antarpulau maupun komunikasi dengan dunia luar, karena
semua saluran komunikasi dikendalikan oleh Jepang.
5. Semua objek vital dan alat-alat produksi dikuasai dan diawasi sangat ketat oleh
Pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan untuk menjalankan perekonomian.
Perkebunan-perkebunan diawasi dan dipegang sepenuhnya oleh pemerintah
Jepang.
c. Pendidikan
Pada masa pendudukan Jepang, keadaan pendidikan di Indonesia semakin
memburuk.
1. Pendidikan tingkat dasar hanya satu, yaitu pendidikan enam tahun.
2. Para pelajar wajib mempelajari bahasa Jepang. Mereka juga harus mempelajari
adat istiadat Jepang dan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo.
3. Bahasa Indonesia mulai digunakan sebagai bahasa pengantar di semua
sekolah dan dianggap sebagai mata pelajaran wajib.
4. Sementara itu, perguruan tinggi di tutup pada tahun 1943. Beberapa
perguruan tinggi yang dibuka lagi adalah Perguruan Tinggi Kedokteran (Ika
Daigaku) di Jakarta dan Perguruan Tinggi Teknik (Kogyo Daigaku) di
Bandung. Jepang juga membuka Akademi Pamong Praja (Konkoku Gakuin)
di Jakarta, serta Perguruan Tinggi Hewan di Bogor. Pada saat itu,
perkembangan perguruan tinggi benar-benar mengalami kemunduran.
5. Para pelajar juga dianjurkan untuk masuk militer.
d. Birokrasi dan Militer
1. Dalam bidang birokrasi, dengan dikeluarkannya UU no. 27 tentang Aturan
Pemerintah Daerah dan UU No. 28 tentang Aturan Pemerintah Syu dan
Tokubetshu Syi, maka berakhirlah pemerintahan sementara. Kedua aturan itu
merupakan pelaksanaan struktur pemerintahan dengan datangnya tenaga sipil
dari Jepang di Jawa. Mereka ditempatkan di Jawa untuk melakukan tujuan
reorganisasi pemerintahan Jepang, yang menjadikan Jawa sebagai pusat
perbekalan perang di wilayah selatan.
2. Rakyat Indonesia mendapatkan manfaat pengalaman dan bidang ketentaraan,
bidang pertahanan, dan keamanan. Mereka mendapat kesempatan untuk
berlatih militer. Mulai dari dasar-dasar militer, baris berbaris, latihan
menggunakan senjata, hingga organisasi militer, dan latihan perang.
3. Melalui propagandanya, Jepang berhasil membujuk penduduk untuk
menghadapi Sekutu. Oleh karena itulah, mereka melatih penduduk dengan
latihan-latihan militer. Bekas pasukan Peta itulah yang menjadi kekuatan inti
Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang menjadi Tentara Keamanan Rakyat
(TKR) dan sekarang dikenal dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
2. JANJI KEMERDEKAAN
a. Latar balakang jepang memberikan janji kemerdekaan pada Indonesia
Pada tahun 1944, pasukan AS berhasil menduduki kepulauan mariana,
sehingga jepang harus angkat kaki dari kepulauan tersebut. Pasukan AS pun
berhasil mengambil alih pulau saipan yang menyebabkan pertakanan jepang
semakin melemah. Karena jepang merasa kewalahan melawan sekutu, akhirnya
mereka meminta Indonesia untuk membantunya dengan memberikan janji
kemerdekaan kepada Indonesia. Oleh karena itu, tentara jepang kemudian
menjanjikan kemerdekaan kepasa bangsa Indonesia dengan tujuan agar tidak lagi
melawan jepang dan bersedia membantu tentara jepang untuk melawan tentara
sekutu.
b. Langkah-langkah jepang untuk merealisasikan janjinya.
1. Setelah diangkat jendral kinaiki kaiso, jepang pun memulai memberikan izin
kepada rakyat Indonesia untuk mengibarkan bendera Merah Putih di samping
bendera Jepang Hinomaru. Lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan setelah
lagu Kimigayo
2. Selain itu Letnan Jenderal Kumakici Harada mengumumkan dibentuknya
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
pada 1 Maret 1945.
Ketua BPUPKI : Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat
Wakil : Icibangase (jepang)
Sekretaris : R.P soeroso
Anggotanya terdiri dari 60 orang dari tokoh-tokoh Indonesia, ditambah tujuh
orang Jepang yang tidak punya suara.
Sidang BPUPKI dilakukan dua tahap,
1) Sidang pertama (28 Mei 1945 - 1 Juni 1945).
Membahas dan merumuskan dasar negara Indonesia merdekan. dilakukan
di Gedung Chou Shangi In di Jakarta
 Mr. Mohammad Yamin
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat.
 Dr.Soepomo
1. Persatuan,
2. Kekeluargaan,
3. Keseimbangan lahir dan batin,
4. Musyawarah,
5. Keadilan rakyat.
 Ir. Soekarno
1. Kebangsaan Indonesia atau nasionalisme,
2. Perikemanusiaan atau internasionalisme,
3. Mufakat atau demokrasi,
4. Kesejahteraan sosial,
5. Ketuhanan yang Maha esa.
Sebelum sidang pertama berakhir BPUPKI membentuk panitia kecil
yang terdiri dari sembilan orang. Pembentukan panitia sembilan itu bertujuan
untuk merumuskan tujuan dan maksud didirikannya Negara Indonesia. Panitia
kecil itu terdiri atas, Ir. Sukarno, Muh. Yamin, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. A.A
Maramis, Abdul Kahar Muzakkar, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan
Abikusno Cokrosuyoso. Panitia kecil itu menghasilkan rumusan yang
menggambarkan maksud dan tujuan Indonesia Merdeka. Kemudian
disusunlah rumusan bersama dasar negara Indonesia Merdeka yang kita kenal
dengan Piagam Jakarta.
2) Sidang Kedua (10-11 Juni 1945)
Membahas dan merumuskan Undang-Undang Dasar.
PIAGAM JAKARTA
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. (menurut) dasar kemanusian yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. (serta dengan mewujudkan suatu ) keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
3. PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA (PPKI)
BPUPKI kemudian dibubarkan setelah tugas-tugasnya selesai. Selanjutnya
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus 1945.
Badan itu beranggotakan 21 orang, yang terdiri dari 12 orang wakil dari Jawa, tiga
orang wakil dari Sumatra, dan dua orang dari Sulawesi dan masing-masing satu
orang dari Kalimantan, Sunda Kecil, Maluku, dan golongan penduduk Cina,
ditambah enam orang tanpa izin dari pihak Jepang. Panitia inilah yang kemudian
mengesahkan Piagam Jakarta sebagai pendahuluan dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945, 18 Agustus 1945.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kedatangan Jepang yang dianggap sebagai Saudara Tua pada mulanya disambut
dengan penuh harapan. Namun, perlakuan yang kejam terhadap rakyat Indonesia
menimbulkan kebencian rakyat Indonesia pada Jepang.
2. Dampak pendudukan Jepang di Indonesia menjadikan rakyat semakin sengsara, serta
kehidupan yang semakin sulit. Semua gerak dikontrol oleh pemerintah Jepang. Selama
itu pula, Jepang menerapkan kebijakan ekonomi berdasarkan azas ekonomi perang,
yaitu menerapkan berbagai peraturan, pembatasan, dan penguasaan produksi oleh
negara untuk kemenangan perang.
3. Mobilisasi massa menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan, bahkan korban jiwa,
yaitu romusa yang kemudian oleh pemerintah Jepang disebut sebagai prajurit pekerja.
4. Pada masa pendudukan Jepang, pembentukan organisasi massa dilakukan atas
mobilisasi pemerintah militer Jepang. Meskipun demikian pergerakan terus dilakukan
oleh kaum nasionalis baik secara terang-terangan maupun di bawah tanah.
5. Program militer pertama Jepang adalah Heiho, yaitu perekrutan serdadu pembantu
lapangan, yang melibatkan pemuda-pemuda Indonesia dalam kegiatan militer.
Keikutsertaan dalam pendidikan militer itu yang kemudian menjadi bekal pemuda-
pemuda Indonesia dalam perang revolusi kemerdekaan.
6. Dasar negara dibentuk melalui Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan
Indonesia dan disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

B. SARAN
Sebagai pelajar dan pemuda pemudi Indonesia, sudah sepatutnya kita menghormati dan
menghargai jasa para pahlawan yang sudah mendahului kita maupun yang masih ada.
Hargailah mereka yang telah mengorbankan jiwa dan raganya serta berjuang mati-matian
demi meraih kemerdekaan yang dampak dapat kita rasakan sekarang ini, semuanya terjadi
berkat perjuangan dan pengorbanan pahlawan-pahlawan bangsa kita bangsa Indonesia.
Walaupun sekarang Indonesia sudah merdeka, sebagai penerus bangsa kita harus berjuang
demi kemajuan negeri ini, Kita harus berterima kasih kepada para pahlawan, salah satu
caranya dengan belajar sungguh-sungguh demi kejayaan tanah air tercinta bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/qdownload/drama-akhir-sang-tirani-pdf-free.html
http://sman8bpp.sch.id/download/bse/uploads/
Kelas_11_SMA_Sejarah_Indonesia_S2_Siswa_2017.pdf
https://www.google.com/search?
q=makalah+drama+akhir+sang+tirani&oq=makalah+drama+akhir+sang+tirani&aqs=chro
me..69i57j0i22i30l2.9353j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8#ip=1

Anda mungkin juga menyukai