DISUSUN OLEH
DINDA PUTRI NAMIROH (13)
SMA N 1 UNGARAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai Dan harapan kami semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk
ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
2
Daftar Isi
HALAMAN
JUDUL………………………………………………………………...….……1
KATA PENGANTAR ……………………………………………...……..…..2
DAFTAR ISI ……………………………………………..……………….…...3
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada 1 Maret 1942 Jepang mulai mendaratkan pasukannya di Indonesia.
Jederal Imamura memimpin pendaratan di tiga tempat, yaitu Banten, Indramayu,
dan Bojonegoro. Pendaratan ini tidak diduga oleh Belanda yang saat itu berkuasa
atas Indonesia. Tentara Belanda tidak memberikan perlawanan yang berarti
terhadap pasukan gerak cepat Jepang. Pada 8 Maret 1942 Belanda menyerah
kepadapihak Jepang. Penyerahan tanpa syarat pihak Belanda kepada Jepang
dilaksankan di kalijati Subang. Pihak belanda diwakili Panglima Tentara Belanda,
Jenderal Ter Poorten, sedangkan Jepang diwakili Letnan Jenderal Imamura. Sejak
saat itu kekuasaan pemerintah Hindia Belanda berpindah tangan kepada
pemerintahan pendudukan Jepang. Penguasa baru atas wilayah Indonesia ini
segera mengeluarkan bermacam kebijakan untuk mengatur kekuasaannya di
Indonesia, juga dalam rangka pemenangan perang melawan puhak Sekutu di
kawasan Asia Pasifik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kehidupan Bangsa Indonesia pada zaman pendudukan
Jepang di berbagai bidang?
2. Apa saja organisasi bentukan Jepang di Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana kehidupan Bangsa Indonesia pada zaman
pendudukan Jepang diberbagai bidang.
2. Mengetahui organisasi bentukan Jepang di Indonesia.
D. Manfaat
1. Agar dapat mengetahui bagaimana kehidupan Bangsa Indonesia
pada zaman pendudukan Jepang diberbagai bidang.
2. Agar mengetahui organisasi bentukan Jepang di Indonesia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
ketiga jenis tanaman itu digantikan dengan tanaman penghasil bahan makanan dan
tenaman jarak yang berguna sebagai pelumas.
Kebijakan moneter dan perdagangan
Pemerintah pendudukan jepang menetapkan bahwa mata uang yang berlaku adalah
gulden atau rupiah hindia belanda. Tujuannya adalah agar harga barang-barang dapat
dipertahankan seperti sebelum perang. Perdagangan pada umumnya lumpuh karena
menipisnya persediaan. Barang-barang yang dibutuhkan oleh rakyat didistribusikan
melalui penyalur yang ditunjuk agar dapat dilakukan pengendalian harga.
System ekonomi perang
Dalam situasi perang, setiap daerah harus menerapkan system ekonomi autarki, yaitu
system ekonomi yang mengharuska setiap daerah berupaya memenuhi kebutuhannya
sendiri. Setiap daerah autarki mempunyak tugas pokok memenuhi kebutuhan sendiri
untuk tetap bertahan dan mengusahakan memproduksi barang-barang untuk
keperluan perang.
Potongan gambar pada film Sang Kiyai, menggambarkan kondisi saat tentara
Jepangmenangkap
Dahulu, para seniman dan media pers kita tidak sebebas sekarang. Pemerintahan
Jepang mendirikan pusat kebudayaan yang diberi nama Keimin Bunkei Shidoso.
6
Lembaga ini yang kemudian digunakan Jepang untuk mengawasi dan mengarahkan
kegiatan para seniman agar karya-karyanya tidak menyimpang dari kepentingan
Jepang. Bahkan media pers pun berada di bawah pengawasan pemerintahan Jepang.
a. Seinendan
b. Keibodan
Pembentukan Barisan bantu Polisi (Keibodan) dilakukan dengan syarat yang lebih
ringan dari Seinendan, yaitu pemuda yang berusia 23-25 tahun. Oleh karena itu,
setiap desa (ku) yang memiliki pemuda dengan usia tersebut dan berbadan sehat
wajib mengirimkan warganya menjadi Keibodan. Sistem pengawasan Keibodan ini
diserahkan pada Polisi Jepang. Terdapat beberapa istilah Keibodan sesuai dengan
wilayah atau daerahnya seperti di Sumatra Keibodan disebut dengan Bogodan,
sedangkan di daerah pemerintahan Angkatan Laut di Kalimantan Keibodan disebut
dengan Borneo Konon Hokokudan dengan jumlah anggota 28.000 orang.
7
Martoatmojo. Barisan Pelopor adalah organisasi pemuda pertama yang dibimbing
langsung oleh tokoh nasionalis Indonesia seperti Ir. Soekarno.
PETA dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 oleh Letjen Kumakici Harada
melalui keputusan Osamu Seiri No. 44 yang mengatur tentang pembentukan
PETA. Pembentukan PETA dilakukan untuk mencontoh Prancis yang
memanfaatkan pemuda Maroko sebagai tentara Prancis. Anggota Peta terdiri atas
orang Indonesia yang mendapat pendidikan militer Jepang.
g. Heiho
Heiho dibentuk pada bulan April 1943. Syarat untuk menjadi anggota Heiho
adalah pemuda berusia 18-25 tahun dengan pendidikan terendah SD. Anggota
Heiho ditempatkan langsung pada angkatan perang Jepang (AL-AD). Walaupun
berstatus sebagai pembantu prajurit jepang, akan tetapi anggota Heiho dilatih
untuk mampu menggunakan senjata dan mengoperasikan meriam-meriam
pertahanan udara Jepang. Bahkan saat perang semakin hebat anggota Heiho
diikutsertakan bertempur di Kepulauan Solomon. Sampai akhir pendudukan
Jepang anggota Heiho tercatat berjumlah 42.000 orang.
jangan lupa tambahkan komentar dan berikanlah like atau share pengetahuan anda
dan sebarkan apa yang anda baca hari ini, karena barang siapa membantu
mendapatkan informasi bagi orang lain , maka dia adalah orang yang berguna ,
selamat beraktifitas kawan, semoga pelajaran dan artikel diatas dapat membantu
menambah wawasan anda, barangkali ada informasi yang kurang atau salah,
silahkan komenter dan beri masukan.
8
1. Mengadakan latihan kepada guru-guri di Jakarta
BAB III
9
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pada masa pendudukan militer Jepang di Indonesia berbagai
organisasi pergerakan nasional yang telah ada pada masa colonial belanda
dibubarkan. Sebaliknya pemerintah pendudukan jepang menyediakan
berbagai wadah atau organisasi yang mudah diawasi. Beberapa organisasipun
dibentuk yang sebenarnya dibentuk untuk kepentingan Jepang. Organisasi-
organnisasi bentukan Jepang tersebut bertujuan untuk propaganda Jepang
untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar mendukung kepentingan
perangnya.
Namun, tokoh-tokoh bangsa indonesia dapat memanfaatkan dengan
baik organisasi bentukan jepang untuk mempersiapkan mental bangsa
indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Tokoh-tokoh seperti Ir. Soekarno,
Moh.Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan K.H. Mansur dapat menggunakan
Poetera untuk hal tersebut. Media komunikasi massa milik jepang
dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh tersebut untuk berkomunikasi dengan rakyat
secara luas.
Ditengah keterbatasan gerak organisasi pergerakan, para tokoh bangsa
indonesia masih mampu memanfaatkan keadaan untuk tetap menanamkan
semangat nasionalisme indonesia. Dari sini kita dapat belajar bahwa di dalam
kesulitan masih ada peluang yang dapat diciptakan untuk mencapai tujuan.
B.Saran
Kita sebagai pemuda Indonesia wajib menghormati jasa para pahlawan
yang lebih dulu meninggalkan kita. Hargailah mereka yang telah
mengorbankan jiwa dan raganya serta berjuang mati-matian demi meraih
kemerdekaan yang dapat kita rasakan pada masa kini. Walaupun sekarang
Indonesia sudah merdeka, sebagai penerus bangsa kita masih harus berjuang
demi kemajuan negeri ini. Kita harus berterima kasih kepada para pahlawan
cukup dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh demi kejayaan tanah air
tercinta ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://prezi.com/fdrbq_2o_bx3/kebijakan-militer-sosial-budaya-jepang-di-indonesia/
10
http://portalgkr.blogspot.com/2014/12/kebijakan-pemerintah-jepang-di-bidang_2.html
http://wartasejarah.blogspot.com/2014/06/kebijakan-jepang-dalam-bidang.html
https://www.academia.edu/15505306/Pendudukan_Militer_Jepang_Di_Indonesia
11