Anda di halaman 1dari 17

Drama Akhir Sang Tirani

Anggota Kelompok
1. Agra Lingga
2. Muhammad Anggi Triansyah
3. Zikra Okta Firiani
4. Fida Novita Sari
Latar Belakang
Jepang menjajah Indonesia selama 3 tahun yang di mulai
pada tahun 1942 dan berakhir pada saat Indonesia
merdeka.tentara Jepang mendarat pertama kali pada
tanggal 11 Januari 1942 yang diawali dengan menguasai
daerah daerah penghasil minyak, seperti Tarakan,
balikpapan serta beberapa daerah di Kalimantan lainya.pada
tanggal 1 Maret 1942, jepang berhasil mendarat di tiga
tempat di jawa, yaitu di daerah Banten, Indramayu, dan
Bojonegoro. Tentara jepang kemudian menyerbu pos tentara
tentara Belanda serta mengalahkannya, pada 8 Maret 1942
Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Jepang
yang ditandai dengan ditandatangani perjanjian Kalijati
oleh Belanda
Akibat Kependudukan Jepang di Indonesia
 pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak
pada kehidupan masyarakat di Indonesia baik di
bidang politik ekonomi, sosial-budaya, pendidikan
maupun di bidang birokrasi dan militer
Dibidang Politik
 Jepang melakukan kebijakan dengan melarang penggunaan bahasa
Belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa Jepang. struktur
pemerintah dibuat sesuai dengan keinginan Jepang misalnya Desa
dengan KUkecamatan dengan SO KaweDanan dengan GUN
KotaPraja dengan SYI Kabupaten dengan KEN dan karesidenan
dengan SYU.Setiap upacara bendera dilakukan penghormatan kearah
tokyo dengan membuangkan badan 90 derajat yang di tunjukan pada
kaisar jepang Tenno Heika.
 Jepang juga membentuk pemerintahan militer dengan angkatan
darat dan angkatan laut angkatan darat yang meliputi Jawa Madura
berpusat di Batavia Sementara itu di Sumatera berpusat di
Bukittinggi angkatan lautnya membawahi Kalimantan, Sulawesi,
Nusa Tenggara,Maluku, dan Irian sebagai pusatnya di ujung
Padang.Jepang juga membentuk organisasi-organisasi dengan
maksud sebagai alat propaganda seperti gerakan 3A dan Putera
tetapi gerakan tersebut gagal dan dimanfaatkan oleh kaum
pergerakan sebagai wadah untuk pergerakan nasional . Tujuan
utama pemerintahan Jepang adalah menghapuskan pengaruh barat
dan menggalang masyarakat agar memihak Jepang Pemerintah
Jepang juga menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang
diucapkan oleh Perdana Menteri Tojo dalam kunjungannya ke
Indonesia sebagai September 1943. kebijakan politik Jepang yang
sangat keras itu membangkitkan Semangat perjuangan rakyat
Indonesia terutama kaum nasionalis untuk segera mewujudkan
cita-cita Merdeka yaitu Indonesia merdeka
Keadaan Sosial-Budaya &
Ekonomi
 Guna membiayai perang Pasifik Jepang mengarahkan semua tenaga kerja dari
Indonesia. mereka dikerahkan untuk membuat benteng-benteng pertahanan.
mula-mula tenaga kerja dikerahkan dari Pulau Jawa yang padat penduduknya
kemudian di kota-kota dibentuk. barisan romusha sebagai sarana
propaganda.propaganda yang kuat itu menarik pemuda-pemuda untuk
bergabung dengan sukarela pergerahan tenaga kerja yang mulanya sukarela
lama-lama menjadi paksaan desa-desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah
tenaga romusha panitia pengerahan disebut dengan Romukyokai yang ada di
setiap daerah.
 Para pekerja romusha itu diperlakukan dengan kasar dan kejam
mereka tidak dijamin kehidupannya, kesehatan dan makam tidak
diperhatikan. banyak pekerja romusha yang jatuh sakit dan
meninggal.untuk mengembalikan citranya Jepang mengadakan
propaganda dengan menyebut pekerja romusha sebagai "pahlawan
pekerja" atau "prajurit ekonomi".Saat itu kondisi masyarakat
menyedihkan bahan makanan sulit didapat akibat banyak petani
yang menjadi pekerja romusha Gelandangan di kota-kota besar
seperti Surabaya Jakarta Bandung dan Semarang jumlahnya
semakin meningkat tidak jarang mereka mati kelaparan di jalanan
atau di bawah jembatan penyakit kudis menyakiti masyarakat
pasar gelap tumbuh di kota-kota besar. Masyarakat juga diwajibkan
untuk melakukan pekerjaan yang dinilai berguna bagi masyarakat
luas seperti memperbaiki jalan saluran air atau menanam pohon
jarak mereka melakukannya secara bergantian untuk menjalankan
tugas tersebut dengan baik maka dibentuklah tonariguma (Rukun
Tetangga )untuk memolisasi massa dengan efektif.
Sementara itu Proses komunikasi antar komponen bangsa di
Indonesia mengalami kesulitan baik komunikasi antar pulau
maupun komunikasi dengan dunia luar, karena semua saluran
komunikasi dikendalikan oleh Jepang. Semua nama-nama kota
yang menggunakan bahasa Belanda digantikan dengan bahasa
Indonesia seperti Batavia menjadi Jakarta dan boeingsor menjadi
Bogor sementara itu untuk mengawasi karya para seniman agar
tidak menyimpang dari tujuan Jepang maka didirikanlah pusat
kebudayaan pada tanggal 1 April 1943 di Jakarta yang bernama
keimun bunka Shidosho.
Pendidikan
 Sistem pengajaran dan struktur kurikulum ditujukan kepada keperluan
Perang Asia Timur Raya. Perang Asia Timur Raya adalah Perang Pasifik
atau Perang Asia Pasifik, atau yang dikenal di Jepang dengan nama Perang
Asia Timur Raya adalah perang yang terjadi di Samudra Pasifik, pulau-
pulaunya, dan di Asia. Konflik ini terjadi antara tahun 1937 dan 1945.
 Indonesia secara tak langsung terlibat Perang Dunia II. Perang Dunia II
yang berlangsung pada 1939 hingga 1945 terjadi di tiga titik yakni Eropa,
Afrika Utara, dan Asia Pasifik. Saat Jepang menduduki Indonesia
dibentuklah PETA. Pemerintah Jepang pada tahun 1943 membentuk PETA
yang bertujuan untuk menghadapi perang Asia Timur Raya dari serangan
blok sekutu.
 PETA bukan milik organisasi mana pun tapi langsung di bawah Panglima
Tentara Jepang. Tentara PETA dibentuk untuk sebagai tentara teritorial
yang berkewajiban mempertahankan wilayah. Tingkatan Pasukan PETA
 Dalam PETA, Pemerintah Jepang membagi beberapa tingkatan, yaitu :
 a. Daidanco adalah Pasukan PETA yang paling tinggi, yakni batalyon
 b. Cudanco adalah merupakan pimpinan kompi
 c. Shodanco adalah prajurit dari masyarakat yang pernah sekolah pada tingkat
menengah pertama
 d. Budanco adalah anggota yang pernah mengenyam bangku pendidikan sekolah dasar
 e. Giyuhei adalah kelompok anggota PETA yang belum bersekolah.
 Pada Maret 1944, Pemerintah Jepang merasa jika PETA melayani kepentingan
Indonesia dari pada Jepang. Bahkan terjadi pemberontakan di Blitar pada 14 Februari
1945 yang dipimpin Supriyadi. Pergerakan yang awalnya digunakan sebagai alat Jepang.
Digunakan oleh para pemuda untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
(Kuni).
Birokrasi dan Militer
 Dalam bidang birokrasi, pemerintah Jepang mengeluarkan Undang-undang Nomor 27
Tentang Aturan Pemerintah Daerah dan UU No. 28 Tentang Pemerintah Shu (Syu) dan
Tokubetsu Shi (Syi) yang menandai berakhirnya pemerintahan sementara. Kedua aturan
tersebut merupakan pelaksanaan struktur pemerintahan dengan datangnya tenaga sipil
dari Jepang di Jawa. Tenaga sipil dari Jepang ditempatkan di Jawa untuk melakukan
tujuan reorganisasi pemerintahan Jepang yang menjadikan Jawa sebagai pusat
perbekalan perang di wilayah selatan. Sesuai dengan UU tersebut, seluruh kota di Jawa
dan Madura kecuali Solo dan Yogyakarta dibagi atas: Shu (syu) (karesidenan) Shi (syi)
(kotapraja) Ken (kabupaten) Gun (kawedanan) So (kecamatan) Ku (desa) Baca juga:
Akibat Pendudukan Jepang Bidang Pendidikan Struktur pemerintahan sesuai keinginan
Jepang yaitu desa disebut ku, kecamatan disebut so, kawedanan disebut gun, kotapraja
disebut shi (syi), kabupaten disbeut ken dan karesidenan disebut shu (syu).
Pembentukan provinsi yang dilakukan Belanda diganti dan disesuaikan dengan struktur
Jepang sehingga daerah pemerintahan tertinggi adalah shu (syu). Meski luas wilayah shu
(syu) sebesar karesidenan tetapi fungsinya berbeda. Residen adalah pembantu gubernur.
Sedangkan shu adalah pemerintah otonomi di bawah shuchokan yang berkedudukan
sama dengan gubernur. Pada masa pendudukan Jepang juga dibentuk Chuo Sangi-in
(Dewan Pertimbangan Pusat) yang fungsinya tidak jauh berbeda dengan Volksraad.
Bedanya, dalam Volksraad masih dapat dilakukan kritik pemerintah dengan bebas, tetapi
tidak dapat dilakukan di Chuo Sangi-in.
Akibat Kependudukan Jepang di Militer
 Perbedaan antara masa penjajahan sebelumnya dengan masa pendudukan Jepang
adalah rakyat Indonesia mendapatkan manfaat pengalaman dan pelatihan militer
mencakup dalam bidang ketentaraan, bidang pertahanan, dan bidang keamanan.
Pelatihan militer yang diperoleh rakyat Indonesia adalah: Dasar-dasar militer Baris
berbaris Latihan menggunakan senjata Organisasi militer Latihan perang Melalui
propagandanya, Jepang berhasil membujuk penduduk untuk menghadapi Sekutu. Oleh
karena itu, Jepang melatih penduduk dengan latihan-latihan militer. Pada 1943 Jepang
semakin intensif mendidik dan melatih pemuda Indonesia di bidang militer. Jepang
membentuk organisasi semi militer dan organisasi militer yang harus diikuti para
pemuda di Indonesia untuk membantu Jepang yang semakin terdesak oleh Sekutu
dalam Perang Pasifik. Seperti Seinendan, Keibodan (pembantu polisi), Fujinkai,
Hizbullah dan Barisan Pelopor serta Heiho (sebagai pembantu prajurit) dan Peta
(Pembela Tanah Air).
 Bekas pasukan Peta akan menjadi kekuatan inti Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang
menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), merupakan cikal bakal Tentara Nasional
Indonesia (TNI).
Janji Kemerdekaan
Pada 7 September 1944, Jenderal Kuniaki Koiso
memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Janji tersebut berisi jaminan dari Kekaisaran Jepang untuk
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia suatu saat
nanti. Saat itu, posisi Jepang dalam Perang Dunia II
semakin terimpit oleh Sekutu. Janji kemerdekaan yang
dikenal dengan Janji Koiso diberikan karena Jepang
membutuhkan dukungan dari rakyat Indonesia dalam
perang melawan Sekutu. Apa yang dilakukan Jepang dalam
membuktikan janji kemerdekaan Indonesia? Baca juga:
Kuniaki Koiso, Penebar Janji Kemerdekaan untuk Indonesia
Cara Jepang Mewujudkan Janji
Kemerdekaan
 Janji kemerdekaan kepada Indonesia diwujudkan Jepang dengan membentuk Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Guna menunjukkan kesungguhan
janji dalam memberikan kemerdekaan, pada 1 Maret 1945, panglima tentara Jepang Letnan
Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan dibentuknya badan untuk menyelidiki dan
mempelajari hal penting terkait tata pemerintahan atau pembentukan negara Indonesia
merdeka. Badan tersebut kemudian dikenal sebagai BPUPKI atau dalam bahasa Jepang disebut
Dokuritsu Junbi Cosakai. Tujuan pembentukan BPUPKI adalah untuk meredam semangat
nasional bangsa Indonesia agar tidak semakin membahayakan kedudukan Jepang dan mau
membantu menghadapi Sekutu. Baca juga: Apa Maksud Dibentuknya Panitia Sembilan oleh
BPUPKI? BPUPKI dibentuk pada 29 April 1945, bersamaan dengan diumumkan nama-nama
anggotanya. Tokoh yang ditunjuk Jepang sebagai ketua dari BPUPKI adalah dr. Radjiman
Wedyodiningrat. Ichibangase Yoshio dan RP Suroso ditunjuk sebagai wakil atau ketua muda
BPUPKI, sementara AG Pringgodigdo sebagai sekretaris. Anggota BPUPKI terdiri dari tokoh-
tokoh Indonesia, terutama dari golongan kooperatif, dan tujuh orang Jepang. BPUPKI
diresmikan pada 28 Mei 1945 di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila). Setelah
diresmikan, BPUPKI mengadakan sidang sebanyak dua kali. Tugas BPUPKI selesai ketika
tersusun rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) pada 16 Juli 1945
Alasan Dibentuk Janji Kemerdekaan
Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar
bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara
Sekutu, Jepang kembali memberikan janji
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Janji ini
diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tangga l7
September 1944.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Latar Belakang Dibentuknya PPKI
PPKI dibentuk pada 7 Agustus 1945 setelah Badan Penyelidik
Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dibubarkan.
BPUPKI dibubarkan karena dianggap terlalu cepat dalam
menyatakan kemerdekaan Indonesia. Dengan begitu, PPKI
dibentuk guna melanjutkan rencana kemerdekaan PPKI
beranggotakan 21 orang, termasuk Ir. Soekarno, Mohammad
Hatta, dan Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.Tujuan
PPKI adalah untuk melanjutkan tugas BPUPKI, seperti
menyegerakan proklamasi kemerdekaan Indonesia, dan
membahas hal-hal praktis lainnya yang berhubungan
dengan negara Indonesia, mulai dari penetapan dasar
negara hingga pembentukan lembaga negara.
Tugas PPKI
 1. Menyusun dan Mengesahkan KonstitusiMenurut Soekarno, kemerdekaan
harus dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu bentuk deklarasi dan
proklamasi.Proklamasi adalah pernyataan kemerdekaan yang sangat
singkat.Proklamasi dilaksanakan dengan mengumumkan kepada masyarakat
dunia bahwa sebuah negara baru telah lahir.Sedangkan deklarasi adalah
pernyataan kemerdekaan yang lebih panjang dan rinci.PPKI diberikan tugas
untuk meresmikan pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945.
 2. Mempersiapkan Kemerdekaan IndonesiaBanyak hal yang perlu dipersiapkan
Indonesia dalam menyambut kemerdekaan.Mulai dari waktu, tempat, dan
penyusun struktur negara Indonesia.PPKI memiliki tugas untuk menyegerakan
proklamasi kemerdekaan Indonesia dan membahas hal-hal praktis lainnya
yang berhubungan dengan negara Indonesia, mulai dari penetapan dasar
negara hingga pembentukan lembaga negara.Setelah proklamasi kemerdekaan
Indonesia berhasil dilaksanakan, PPKI membentuk pemerintahan
 3. Membentuk Pemerintahan dan Lembaga-lembaga Negara Setelah
proklamasi kemerdekaan Indonesia berhasil dilaksanakan, PPKI membentuk
pemerintahan dan lembaga-lembaga negara.

Anda mungkin juga menyukai