Anda di halaman 1dari 17

Menganalisis

Awal
Pemerintahan
“Saudara Tua”
Kelompok 1
-Adelia Putri Maharani
-Adinda Salsabilla Putri
-Aditya Trilaksono
Kelas : XI IPA 3
Semester Genap
Penguasaan Kepulauan Indonesia
Sejak pengeboman Pearl Harbour oleh Jepang pada
8 Desember 1941, serangan terus dilancarkan ke angkatan laut
Amerika Serikat di Pasifik. serangan Jepang juga diarahkan ke
Indonesia, dan Serangan ini bertujuan untuk mendapatkan
cadangan logistik. Sebab,persediaan minyak di Indonesia
diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan Jepang selama
Perang Pasifik.
Pada Januari 1942, Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon
dan Maluku. Kemudian Daerah Tarakan di Kalimantan Timur dan
Balikpapan dikuasai oleh Jepang. Jepang juga menyerang Sumatera
setelah memasuki Pontianak. Pada Februari 1942, Jepang
melakukan serangan ke Jawa. Setelah daerah-daerah di luar Jawa
dikuasai, Jepang memusatkan perhatiannya untuk menguasai Jawa
sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda.
2
Dalam upaya menguasai Jawa, telah terjadi pertempuran antara
tentara Jepang dengan Angkatan Laut Belanda di Laut Jawa dengan hasil
kegagalan Belanda. Jenderal Imamura dan pasukannya mendarat di tiga
tempat, yakni di Banten dipimpin oleh Jenderal Imamura sendiri, di Eretan
Wetan-Indramayu dipimpin oleh Kolonel Tonishori, dan di sekitar Bojonegoro
dikoordinir oleh Mayjen Tsuchihash pada tanggal 1 Maret 1942.

Untuk menghadapi pasukan Jepang, sebenarnya Sekutu sudah


mempersiapkan diri, yaitu berupa tentara gabungan ABDACOM. Tetapi, tentara
Jepang membawa pasukan dengan jumlah yang besar, sehingga pasukan
Belanda tidak mampu memberikan perlawanan. Pada 5 Maret 1942 Batavia
jatuh ke tangan Jepang. Jepang terus bergerak ke selatan dan menguasai kota
Buitenzorg (Bogor). Dengan mudah kota-kota di Jawa yang lain juga jatuh ke
tangan Jepang.
Pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama komandan
pasukan Belanda menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada
Jepang yang diwakili Jenderal Imamura. Penandatanganan ini dilaksanakan
di Kalijati, Subang.

Jepang berkembang menjadi negara industri dan tampil sebagai imperialis,


Jepang mulai membutuhkan daerah-daerah baru dan Salah satunya adalah
Indonesia. Karena Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan industri Jepang. Di samping itu, juga
terdorong oleh ajaran tentang Hakkoichiu, yakni ajaran tentang kesatuan
keluarga umat manusia. Ajaran Hakko ichiu diperkuat oleh keterangan
antropolog yang menyatakan bahwa bangsa Jepang dan Indonesia
serumpun.

4
Selamat Datang “Saudara Tua”
Kedatangan Jepang di Indonesia disambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia.
Jepang disebut sebagai “Saudara Tua” yang dipandang dapat membebaskan dari
kekuasaan Belanda. Sering kali Radio Tokyo memperdengarkan Lagu Indonesia Raya,
di samping Lagu Kimigayo. Bendera Merah Putih juga boleh dikibarkan di samping
Bendera Jepang Hinomaru. Simpati dan dukungan rakyat Indonesia itu nampaknya juga
karena perilaku Jepang yang sangat membenci Belanda. Di samping itu, diperkuat pula
dengan ramalan jayabaya.
Tentara Jepang juga mempropagandakan bahwa kedatangannya ke Indonesia
untuk membebaskan rakyat dari penjajahan bangsa Barat. Jepang juga akan membantu
memajukan rakyat Indonesia. Untuk lebih meyakinkan rakyat Indonesia, Jepang
menegaskan kembali bahwa Jepang tidak lain adalah “saudara tua”, jadi Jepang dan
Indonesia sama. Bahkan untuk meneguhkan progandanya tentang Pan-Asia,
Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang diberi nama “Gerakan Tiga A”.

5
5
Pembentukan Pemerintahan Militer

Pasukan Belanda/Sekutu menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang yang


diwakili Jenderal Imamura. Penandatanganan ini dilaksanakan di Kalijati, Subang. Dengan
ditandatanganinya Perjanjian Kalijati maka berakhirlah penjajahan Belanda dan kemudian
Indonesia berada di bawah pendudukan Tentara Jepang. Pemerintahan Jepang di Indonesia
kemudian membentuk pemerintahan Militer di seluruh kepulauan wilayah Indonesia bekas Hindia
belanda itu wilayahnya di bagi menjadi 3 wilayah Pemerintahan Militer ;
Pemerintahan Militer Angkatan Darat. Tentara ke 25 (Toni Shudan ) untuk Sumatera ,pusatnya di
Bukit Tinggi
Pemerintahan Militer Angkatan Darat. Tentara ke 16 (Asamu Shudan) untuk Jawa dan Madura
,pusatnya di Jakarta di tmbah angkatan laut (Dai Ni Nankekantai)
Pemerintahan Militer Angkatan Laut Yaitu Armada Selatan kedua untuk daerah
Kalimantan,Sulawesi,dan Maluku,pusatnya di Makasar .

6
Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan yang sangat penting,waktu itu masih di berlakukan pemerintahan
sementara .Berdasarkan Osamu Seirei (Undang-undang yang di keluarkan oleh Panglima Tentara ke 16)
yang berisi ketentuan :
Jabatan Gubernur Jenderal pada masa Hindia Belanda di hapuskan dan segala kekuasaan yang dahulu di
pegangnya di ambil alih oleh panglima tentara Jepang di Jawa
Para penjabat pemerintah sipil beserta pegawainya di masa Hindia belanda tetap di akui kedudukannya
,asalkan memiliki kesetiaan terhadap tentara pendudukan Jepang
Badan-badan pemerintah dan undang-undang di masa Belanda tetap di akui secara sah untuk sementara
waktu,asalkan tidak bertentangan dengan aturan pemerintahan militer Jepang
Adapun pemerintahan susunan militer Jepang adalah
Panglima tentara (Gunshirekan), kemudian di sebut Panglima Tertinggi (Seiko Shikikan) Sebagai pucuk
pimpinan. Panglima tentara pertama di jabat oleh Letjen Hitoshi Immamura.
Kepala Pemerintahan Militer (Gunseikan) .Kepala staf pertama adalah Mayor Jenderal Seizaburo Okasaki .di
Kantor Pusat di sebut Gunseikabu ,terdapat 4 Bu (semacam departemen) yaitu : Somobu (Departemen
Dalam Negeri) Zaimubu (Departemen Keuangngan), Sangvobu (Departemen Perusahaan,Industri dan
Kerajinan tangan atau usurusan Perekonomian), Kotsubu (Departemen Lalu Lintas), Shihobu (Departemen
Kehakiman)
Koordinator Pemerintah dengan tugas memulihkan ketertiban dan keamanan atau semacam
gubernur(Gunseibu) ,meliputi :
Jawa Barat : Pusatnya di Bandung
Jawa Tengah : Pusatnya di Semarang
Jawa Timur : Pusatnya di Surabaya
Di tambah dua daerah istimewa (kochi) yakni Yogyakarta dan Surakarta
Jabatan-jabatan militer yang dapat diperoleh setelah seseorang menamatkan pendidikan adalah
sebagai berikut.
Daidanco (komandan batalyon), dipilih dari kalangan tokoh-tokoh masyarakat, seperti pegawai
pemerintah, pemimpin agama, pamong praja, politikus, dan penegak hukum.
Cudanco (komandan kompi), dipilih dari kalangan mereka yang telah bekerja, namun belum
mencapai pangkat yang tinggi, seperti guru dan juru tulis.
Shodanco (komandan peleton), umumnya dipilih dari kalangan pelajar sekolah lanjutan pertama
atau sekolah lanjutan atas.
Budanco (komandan regu), dipilih dari kalangan pemuda yang lulus sekolah dasar.
Giyuhei (prajurit sukarela), dipilih dari kalangan pemuda yang masih setingkat sekolahdasar.

8
Pemerintahan Sipil

Untuk mendukung kelancaran pemerintahan pendudukan Jepang yang bersifat militer ,Jepang juga
mengembangkan pemerintahan sipil .Pada bulan Agustus 1942 ,pemerintahan militer berusaha
meningkatkan sistem pemerintahan antara lain :
Mengeluarkan UU No 27 tentang pemerintahan daerah
Dimantapkan dengan UU No 28 tentang pemerintahan shu serta tokubetsushi
Menurut UU No 28 ,pemerintah daerah tertinggi adalah shu (keresidenan) .Seluruh pulau   Jawa dan
Madura kecuali Kochi Jogyakarta dan Kochi Surakarta di bagi menjadi daerha-daerah shu (keresidenan)
,Shi (kotapraja),Ken (kabupaten),Gun (kawedanan),Son (kecamatan) dan ku (desa/kelurahan) . Seluruh
pulau Jawa dan Madura di bagi menjadi 17 shu .
Pemerintahan shu di pimpin : Shucokan memiliki kekuasaan seperti Gubernur, pada kekuasaan Hindia
Belanda meliputi legislatif dan eksekutif. Di bantu oleh : Cokan Kanbo ( Majelis Permusyawaratan Shu)
memiliki 3 bagian yaitu Naisebu (bagian pemerintahan umum,kaisaibu (bagian ekonomi) ,dan keisatsubu
(bagian kepolisian) Jepang membentuk sebuah kota swatantra (otonomi) disebut tokubetsushi (kota
istimewa) yang posisi kewenangannya seperti shu yang berada langsung di bawah pengawasan gunseiken
,Contohnya : Kota Batavia di bawah pimpinan Tokubetu Shico.

9
Untuk mengatasi kekurangan jumlah pegawai, pemerintah Jepang dapat menempuh
beberapa pilihan, di antaranya:
Memanfaatkan orang-orang Belanda yang masih ada di Indonesia. Pilihan ini sangat tidak
mungkin karena Jepang sedang menanamkan sikap anti Belanda di kalangan pen-duduk
Indonesia.
Menggunakan tenaga Timur Asing (Cina). Pilihan ini juga sangat berat karena Cina dianggap
sebagai lawan politik Jepang yang paling berbahaya untuk mewujudkan cita-cita Jepang,
yaitu membangun Asia Timur Raya.
Memanfaatkan penduduk Indonesia. Pilihan ini dianggap yang paling realistik karena sesuai
dengan semboyan ‘Jepang sebagai saudara tua’ yang ingin membebaskan suadara mudanya
dari belenggu penjajahan bangsa Eropa. Di samping itu, pemakaian bangsa Indonesia
sebagai dalih agar bangsa Indonesia benar-benar bersedia membantu untuk memenangkan
perang yang sedang dilakukan Jepang.

10
1. Langkah awal yang dilakukan oleh Jepang untuk menguasai Asia adalah...
a. menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour
b. merebut kekuasaan di Indonesia dari tangan Belanda
c. menyerang pusat militer di Amerika Serikat
d. merebut Cina dari tangan Inggris
e. menguasai wilayah Hongkong

2. Kedatangan Jepang ke Indonesia diterima oleh rakyat Indonesia karena...


a. Jepang dari kawasan Asia
b. Jepang menjanjikan kemerdekaan
c. Jepang bertujuan mengusir imperialisme Barat
d. Jepang mengaku sebagai saudara tua
e. Jepang masih satu rumpun dengan Indonesia

3. Pada masa pemerintahan militer Jepang, ada dua daerah yang masuk koci yakni...
a. Aceh dan Yogyakarta
b. Aceh dan Jakarta
c. Surakarta dan Aceh
d. Yogyakarta dan Jakarta
e. Surakarta dan Yogyakarta
4. Ajaran Jepang yang menjunjung tinggi kehormatan negara dan bangsa, taat dan patuh pada
pimpinan, rela berkorban, berani, serta jujur disebut...
a. Shintoisme d. Hinomaru
b.  Jibakutai e. Harakiri
c. Bushido

5. Taktik perjuangan yang dilaksanakan oleh para tokoh pergerakan nasional selama masa
pendudukan Jepang adalah....
a. kooperatif d. radikal
b. nonkooperatif e. sangat radikal
c. moderat

6. Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat di Pulau Jawa, yaitu …
a. Eretan, Kalijati, dan Surabaya
b. Kalijati, Banten, dan Ujung kulon
c. Teluk Bayur, Kalijati, dan Tarakan
d. Tarakan, Kragan, dan Jakarta
e. Teluk Banten, Eretan, dan Kragan
12
7. Akibat positif di bidang militer bagi bangsa Indonesia ketika diperintah Jepang adalah …
a. terlatih hidup sederhana
b. mengetahui cara berbaris
c. terlatih dalam bekerja
d. terlatih senam pagi
e. berpengalaman dalam taktik perang

8. Penguasaan Jepang atas Indonesia dikarenakan Indonesia …


a. sebagai pasar utama industri Jepang
b. kaya akan bahan mentah
c. sebagai negara maritim
d. memiliki wilayah yang luas
e. potensial di bidang tenaga kerja

9. Berikut ini beberapa propaganda awal Jepang untuk menarik hati bangsa Indonesia,kecuali …
a. mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya
b. mengizinkan penggunaan bahasa Belanda
c. memperbolehkan pengibaran bendera merah putih
d. memberikan kemerdekaan secara bertahap
e. melarang penggunaan bahasa Belanda
13
10. Pada masa pemerintajan Jepang di Indonesia, untuk kalangan etnis Cina juga dibentuk
organisasi semacam Keibondan, yaitu …
a. Tencosetsu d. Sumera
b. Serei e. Peta
c. Kayko Keibotai

11. Pada tanggal berapa Belanda menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang..
a. 6 Maret 1942 d. 9 Maret 1942
b. 7 Maret 1942 e. 10 Maret 1942
c. 8 Maret 1942

12. Organisasi pergerakan di zaman Jepang berdiri karena


a. Prakarsa Jepang d. Penderitaan yang sama
b. Paksaan Jepang e. Indonesia padat penduduk
c. Kesadaran rakyat Indonesia

14
13. Pada tanggal 3 Oktober 1943 Jepang membentuk Organisasi…
a.Heiho
d. Keibodan
b.Peta
e. Fujinkai
c.Seinendan

14. Dalam istilah Jepang pasukan sukarelawan pemuda Islam disebut


a. Hakko ichiu
d. Chuo-Sangi-In
b. Yanagawa Moichiro
e. Kakyo Keibotai
c. Kaiyyo Seinen Teishinti

15. Pemuda Indonesia mengadakan program pemberantasan buta huruf yang dipelopori oleh..
a. Peta
d. Heiho
b. Budi Utomo
e. Putera
c. Sarekat Islam

15
KUNCI JAWABAN
1. A 11. C
2. D 12. A
13. B
3. E 14. C
4. C 15. D
5. A
6. E
7. E
8. B
9. C
10.C
16
KESIMPULAN
Setelah berhasil melakukan pengeboman Pearl Harbour tahun 1941, Gerakan
Jepang menuju Asia, termasuk ke Indonesia tidak bisa terbendung.
Jepang berhasil menguasai Kepulauan Indonesia dengan cepat dan merata.
Masuk dan kedatangan tentara Jepang disambut baik oleh rakyat Indonesia
karena dipandang sebagai kekuatan pembebas.
Jepang kemudian membentuk pemerintahan militer yang diperkuat dengan
pemerintahan sipil.

17

Anda mungkin juga menyukai