Anda di halaman 1dari 5

Awal Masuknya Jepang ke Indonesia

Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan, kita harus tahu apa


yang melatarbelakangi Jepang datang ke Indonesia, bagaimana
respon rakyat Indonesia terhadap kedatangan Jepang dan bagaimana
cara Jepang menduduki wilayah Indonesia.
Latar belakang masuknya Jepang ke Indonesia yang pertama karena
adanya restorasi meiji yaitu serangkaian peristiwa yang berakhir
pada pengembalian kekuasaan di Jepang kepada Seorang Kaisar
restorasi meiji dan berdampak besar pada industrialisasi di Jepang.
Jepang bangkit sebagai kekuatan militer pada tahun 1958 dengan
slogan “negara makmur, militer kuat!”. Setelah tumbuh menjadi
kekuatan baru Jepang melancarkan serangan ke berbagai negara di
Asia Tenggara dengan tujuan menguasai sumber daya alam. Pada
pertengahan tahun 1941 Amerika Serikat melancarkan Embargo
minyak bumi. Embargo adalah larangan untuk melakukan
perdagangan dan perniagaan kepada suatu negara. Mereka
melarang melakukan perdagangan minyak bumi terhadap Jepang
sedangkan Jepang pada saat itu sangat membutuhkan minyak bumi
untuk industri dan keperluan perang.
Akhirnya pada tanggal 8 Desember 1941, angkatan perang Jepang
melancarkan serangan pengeboman Pearl Harbour untuk menyerang
angkatan laut Amerika Serikat di Pasifik. Jepang berhasil
menghancurkan pertahanan militer Amerika. Serangan Jepang juga
diarahkan ke Filipina dan kemudian ke Indonesia dengan tujuan
untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang
seperti minyak bumi, timah, dan aluminium sebab persediaan
minyak di Indonesia diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan
Jepang selama perang Pasifik.
Proses pendudukan jepang di Indonesia pasca serangan Pearl
Harbour pada Desember 1941. Akhirnya pada Januari 1942, Jepang
mendarat dan memasuki Indonesia melalui Ambon. Pada saat itu
Pasukan KNIL dan pasukan Australia berusaha menghalangi namun
kekuatan Jepang tidak terkalahkan. Jepang kemudian berhasil
menguasai seluruh kepulauan Maluku. Selanjutnya Jepang juga
menguasai wilayah Tarakan dan Balikpapan, Kalimantan Timur
kemudian masuk ke Pontianak dan menyerang Pulau Sumatra. Pada
Februari 1942 Jepang mulai melakukan serangan ke pulau jawa
Setelah berhasil menguasai beberapa wilayah di Indonesia Jepang
kemudian Ingin menguasai Jawa yang pada saat itu merupakan pusat
Pemerintahan Hindia Belanda. Untuk menghadapi Jepang, blok
sekutu yang terdiri dari Belanda, Amerika, Australia dan Inggris
membentuk komando gabungan yang disebut Abdacom (American-
British – Dutch – Australian Command) yang bermarkas di Lembang.
Pada tanggal 1 Maret 1942, Pasukan Jepang yang dipimpin oleh
Jenderal Imamura mendarat di Jawa. Alih-alih menyerang Jakarta,
pasukan Jepang justru melakukan pendaratan di 3 tempat yaitu
Banten, Eretan (Indramayu) dan Bojonegoro. Lokasi pendaratan mi
tidak di duga-duga oleh Belanda Pasukan Jepang dengan cepat
menyerbu pusat-pusat kekuatan Belanda hingga akhirnya tanggal 5
Maret 1942 Kota Batavia sebagai pusat pemerintahan Belanda
berhasil Jatuh ke Tangan Jepang. Pasukan jepang terus bergerak dan
berhasil menguasai kota Bogor, lalu di ikuti kota-kota lainnya yang
dengan mudah dikuasai oleh lepang hampir tanpa perlawanan.
Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942, Pasukan Belanda
menyerahkan Jawa ke tangan Jepang. Penyerahan tidak bersyarat ini
di tanda tangani oleh Jenderal Ter Poorten wakil dari pasukan
Belanda dan Jenderal Imamura wakil dari pasukan Jepang.
Penandatanganan di lakukan di Kalijati kota Subang sehingga
Peristiwa ini disebut dengan Kapitulasi Kalijati. Dengan demikian
berakhirlah masa penjajahan Belanda. Selanjutnya Indonesia berada
di bawah kependudukan jepang.
•Sambutan Rakyat Indonesia terhadap kedatangan Jepang.
Kedatangan Jepang di Indonesia pada awalnya disambut dengan
senang hati oleh rakyat Indonesia. Dimana-mana orang
mengucapkan banzai-banzai yang artinya selamat datang. Sementara
itu Jepang terus melakukan berbagai propaganda untuk
mendapatkan dukungan. Rakyat Indonesia di doktrin bahwa
kedatangan Jepang ke Indonesia adalah untuk membebaskan rakyat
Indonesia dari penjajahan serta dapat memajukan kesejahteraan.
Salah satu bentuk propaganda yg dilakukan oleh Jepang adalah
Propaganda melalui siaran radio. Lagu Indonesia raya
diperdengarkan di samping lagu kimigayo. Melalui siaran radio juga
jepang melakukan propaganda mengenai produk-produk buatan
Jepang bahwa produk mereka itu bagus dan murah sehingga rakyat
Indonesia dgn mudah membelinya. Selain itu bendera merah putih
juga boleh di kibarkan berdampingan dengan bendera Jepang.
Propaganda Jepang juga di lakukan melalui Program Pan Asia di
mana jepang akan memajukan dan menyatukan selurah rakyat asia.
Untuk meneguhkan propaganda Pan-Asia, Jepang juga membentuk
gerakan 3 A dengan semboyan Jepang cahaya asia, Jepang Pelindung
Asia, Jepang pemimpin Asia.
•Pembentukan pemerintahan militer Jepang
Sejak menduduki Indonesia, Jepang mengubah Indonesia menjadi
pemerintahan yg bercorak militer. Pada pertengahan tahun 1942,
Jepang membagi Indonesia menjadi 3 pemerintahan militer yaitu:
 Pemerintahan militer angkatan darat Sumatra yg pusatnya di
bukit tinggi.
 Pemerintahan militer angkatan darat Jawa dan Madura yang
pusatnya di Jakarta yg kemudian pasukan ini di tambah dengan
angkatan laut.
 Pemerintahan militer angkatan laut untuk daerah Kalimantan,
Sulawesi, Maluku yg pusatnya di Makassar.
Sedangkan susunan pemerintahannya sebagai berikut.
1.) Panglima tentara (Panglima tertinggi yang pada saat itu dijabat
oleh Jenderal Hitoshi Imamura.
2.) Kepala pemerintahan militer yang pada saat itu dijabat oleh
Mayor Jenderal Seizaburo Okazaki.
3.) Koordinator pemerintahan yaitu semacam gubernur.
Koordinator pemerintahan ini meliputi jawa barat, yang pusatnya
di Bandung, jawa timur yg pusatnya di Surabaya, dan Jawa tengah
yang pusatnya di Semarang. Selain itu Jepang juga membentuk
Kesatuan Polisi Militer.
Sejak membentuk pemerintahan militer secara perlahan Jepang
mulai melakukan perubahan seperti menetapkan lagu kebangsaan
hanya kimigayo dan melarang lagu Indonesia Raya. Padahal
sebelumnya lagu Indonesia Raya sering di perdengarkan. Selain itu
rakyat Indonesia mulai dilarang mengibarkan bendera merah putih.
Tiap tahun rakyat Indonesia juga harus merayakan hari raya tahun
kosetsu, yaitu hari lahirnya kaisar Hirohito.
•Pembentukan pemerintahan sipil Jepang di Indonesia
Pada Agustus 1942 Jepang membentuk pemerintahan sipil melalui
ketetapan undang-undang no. 28 dimana susunan pemerintahan
daerah yang berupa:
1. Shu (yang berarti keresidenan)
2. Shi (yang berarti Kota)
3. Ken (yang berarti kabupaten)
4. Gun (yang berarti kawedanan)
5. Son (yang berarti kecamatan)
6. Ku (yang berarti kelurahan)
Shu saat ini kita sebut dengan Provinsi. Sedangkan Gun atau
kawedanan saat ini sudah tidak ada karena wilayah administratif di
bawah kota atau kabupaten saat ini langsung kecamatan. Selain itu
Jepang juga membentuk tonarigumi yang pada masa sekarang kita
sebut dengan rukun tetangga atau RT. Dulu tonarigumi di bentuk dgn
tujuan untuk mengawasi gerak-gerik rakyat agar dapat di pantau
oleh pemerintah Jepang. Sehingga Jepang telah mewarisi sistem
pemerintahan militer dan sipil yg saat ini masih kita gunakan.

Anda mungkin juga menyukai