Anda di halaman 1dari 17

TIRANI MATAHARI TERBIT

Disusun oleh :
-Chenia Tambunan
-Yulianda Sinaga
-Amos Sinaga
-Ibabella

Tahun pelajaran 2023-2024


DAFTAR ISI
A. Kata Pengantar....
B. Daftar Isi.....
C. Bab 1. Pendahuluan
-Latar Belakang
-Rumusan masalah
D. Bab 2. Pembahasan
• Kedatangan Jepang ke Indonesia
1) Masuknya Jepang ke Indonesia
2) Sambutan rakyat Indonesia
3) Pembentukan pemerintahan militer
4) pemerintahan sipil
E. Bab 3. Penutup
-kesimpulan
-saran
A. KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan YME, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang
berjudul “TIRANI MATAHARI TERBIT” ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa doa dan salam semoga terlimpahkan
kepada Tuhan YME, keluarganya, sahabatnya, dan kepada
kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok
mata pelajaran Sejarah Indonesia. Kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama
ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya
milik Yang Maha Kuasa yaitu Tuhan YME, dan kekurangan
pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.
BAB 1. Pendahuluan
Latar Belakang
Jepang menjajah Indonesia selama 3 tahun yang dimulai pada tahun
1942 dan berakhir pada saat Indonesia merdeka. Tentara Jepang
mendarat pertama kali pada tanggal 11 Januari 1942 yang diawali
dengan menguasai daerah-daerah penghasil minyak, seperti Tarakan,
Balikpapan serta beberapa daerah di Kalimantan lainnya. Pada
tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat di
Jawa, yaitu di daerah Banten, Indramayu, dan Bojonegoro. Tentara
Jepang kemudian menyerbu pos tentara-tentara Belanda serta
mengalahkannya. Pada 8 Maret 1942, Belanda akhirnya menyerah
tanpa syarat kepada Jepang yang ditandai dengan ditandatanganinya
Perjanjian Kalijati oleh Belanda.
Setelah Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang, Jepang mulai
menyusun strategi penjajahan untuk menguasai Indonesia. Pada
awalnya, kedatangan Jepang di Indonesia disambut baik oleh bangsa
Indonesia karena Jepang dianggap telah membebaskan penderitaaan
rakyat Indonesia yang diakibatkan oleh Belanda. Selanjutnya Jepang
menerapkan sistem Pemerintahan Militer yang bersifat sementara
sampai nantinya disempurnakan dengan penambahan Pemerintahan
Sipil. Selain itu, Jepang juga membentuk organisasi sipil, serta
organisasi militer dan semimiliter. Jepang kemudian mulai
menerapkan kebijakan ekonomi perang serta Romusha yang sangat
merugikan bangsa Indonesia. Hal ini yang mengakibatkan rakyat
Indonesia muak lalu melakukan perlawanan kepada Jepang.
Berdasarkan data penelusuran yang telah kami kaji, ada beberapa hal
yang menarikmengenai pembahasan dari tema ini. Maka dari itu,
saya selaku penulis membuat makalah yang berjudul “MASA
PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA TAHUN 1942-1945”.
Rumusan Masalah

1. Mengapa Jepang datang dan menjajah bangsa Indonesia?


2. Apa saja yang dilakukan Jepang sewaktu berada di
Indonesia?
3. Apa saja perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara
Jepang?
D. Pembahasan
1.Masuknya Jepang ke Indonesia
Sejak Pearl Harbour dibom oleh tentara angkatan udara
Jepang pada 8 Desember 1941, Jepang terus melancarkan
serangan ke angkatan laut Amerika Serikat di wilayahPasifik.
Jepang membutuhkan amunisi tambahan untuk kebutuhan
perang mereka, sehingga mereka segera mencari dan
menduduki beberapa daerah-daerah yang kaya akan sumber
daya seperti bahan mentah, hasil pertanian serta memiliki
tenaga manusia yang besar untuk menopang kebutuhan
industri dan perang, salah satunya di wilayah Indonesia. Pada
tanggal 11 Januari 1942 dibawah pimpinan Mayjen Shizuo
Sakaguchi, Jepang menyerbu dan berhasil menguasai
pangkalan-pangkalan minyak di daerah Tarakan dan
Balikpapan. Selanjutnya, Jepang melanjutkan invasinya di
beberapa wilayah di Indonesia, seperti Sumatra dan
Jawa.Untuk menghadapi gerak invasi tentara jepang di
kawasan Asia Tenggara, Belanda membentuk Komando
Gabungan Tentara Serikat yang disebut ABDACOM (American
British Dutch Australian Command) yang bermarkas di
daerah Lembang. Pergerakan tersebut dikomandani oleh
Jenderal Sir Archibald Percival Wavell. Kemudian Letnan
Jenderal Ter Poorten diangkat sebagai panglima perang
tentara Hindia-Belanda.Dalam upaya menguasai Jawa,
terjadilah pertempuran di Laut Jawa antara tentara Belanda
dan Jepang. Dalam pertempuran ini beberapa kapal beserta
pasukan Belanda berhasil ditenggelamkan oleh tentara
Jepang. Sisa-sisa pasukan serta kapal Belanda yang lolos terus
melarikan diri menuju Australia. Akhirnya, pasukan Jepang
yang dipimpin oleh Jenderal Imamura berhasil mendarat di
Jawa pada tanggal 1 Maret 1942. Pendaratan dilakukan di
tiga tempat berbeda, yaitu di daerah Banten, Eretan Wetan-
Indramayu, dan di sekitar Bojonegoro.Selanjutnya tentara-
tentara Jepang mulai menyerbu pusat-pusat kekuatan
tentara Belanda di Jawa. Hasilnya, pada tanggal 5 Maret 1942
ibukota Batavia jatuh ke tangan Jepang. Kota-kota lain seperti
Bogor juga berhasil dikuasai oleh Jepang. Akhirnya, pada
tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama
komandan pasukan tentara Hindia-Belanda menyerah tanpa
syarat dan menandatangani Perjanjian Kalijati di Subang,
Jawa Barat.
2. Sambutan rakyat Indonesia
Kedatangan Jepang awalnya disambut gembira oleh rakyat
Indonesia karena Jepang menjanjikan kemerdekaan
Indonesia dan Jepang melakukan propaganda untuk
menggalang dukungan rakyat
Awal kedatangannya di Indonesia Jepang diterima oleh
rakyat pada saat itu Jepang menjanjikan kemerdekaan
Indonesia dan Jepang melakukan propaganda saudara tua
dan pan Asia dalam propaganda ini sebagai Jepang
digambarkan sebagai saudara tua yang hendak memperbaiki
nasib bangsa dan membebaskannya dari penjajahan Belanda

Pada mulanya rakyat Indonesia dibiarkan mengibarkan


bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia para
pemimpin perjuangan yang sebelumnya ditawan Belanda
seperti insinyur Soekarno dan Muhammad Hatta juga
dibebaskan dan diajak bekerja sama

Dalam propaganda ini disertai dengan propaganda 3A yaitu


propaganda yang menggambarkan bahwa Jepang pemimpin
Asia Jepang pelindung Asia dan Jepang cahaya Asia gerakan
3A didirikan pada tanggal 29 Maret 1942 pelopor gerakan 3A
ialah Shimizu hitoshi. Ketua gerakan 3A dipercayakan kepada
Mr. Syamsudin
Dalam propaganda ini Jepang menyatakan bahwa bangsa-
bangsa asia termasuk Indonesia harus bersatu melawan
penjajahan bangsa-bangsa Eropa dan bersatu di bawah
kepemimpinan Jepang

Namun janji dan propaganda Jepang ini hanya alat untuk


mencari dukungan dari rakyat Indonesia saja Jepang tidak
memenuhi janjinya hingga akhir perang dunia ke-2 saat
Jepang sudah hampir kalah dari sekutu pada menjelang
kekalahannya barulah Jepang membentuk badan penyelidik
usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI
dan panitia persiapan kemerdekaan Indonesia atau PPKI
3. Pembentukan pemerintahan militer
Pemerintahan MiliterPada pertengahan tahun 1942, Markas
Besar Tentara Jepang berencana untukuntuk melibatkan para
penduduk dalam aktivitas pertahanan dan kemiliteran.
Karenahal inilah, Jepang pada akhirnya membentuk
pertahanan militer di seluruh kawasanIndonesia bekas
Hindia-Belanda, yakni dengan membagi tiga wilayah
kemiliteran. Diantaranya:1. Sumatera, berada di bawah
perintan Angkatan Darat ke-25 (Tomi Shudan) danbermarkas
di Bukittinggi.2. Jawa dan Madura, berada di bawah
perintah Angkatan Darat ke-16 (AsamuShudan) dan
bermarkas di Jakarta. Kekuatan militer di daerah ini
kemudianditambah dengan Angkatan Laut (Dai Ni
Nankenkantai).3. Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku berada
di bawah perintah Angkatan Laut yaituoleh Armada Selatan
Kedua yang bermarkas di Makassar.Yang melatarbelakangi
adanya pembagian wilayah ini adalah karena tiap-
tiapdaerah memiliki kepentingannya masing-masing, baik
dalam segi militer ataupunekonomi. Hal ini berdasarkan
Osamu Seirei (Undang-Undang Panglima Tentara ke-16) yang
berisikan:1) Jabatan gubernur jenderal pada masa
Hindia Belanda dihapuskan dan segalabentuk
kekuasaan yang dulu dipegangnya diambil alih oleh
panglima tentaraJepang di Jawa2) Para pejabat pemerintah
sipil beserta pegawainya di masa Hindia Belanda tetapdiakui
kedudukannya, asal mau setia kepada tentara Jepang3)
Badan-badan pemerintah dan undang-undang di masa
Belanda tetap diakui secarasah untuk sementara waktu,
asalkan tidak bertentangan dengan aturanpemerintahan
militer JepangSusunan pemerintahan militer Jepang antara
lain:1) Gunshirekan (Panglima Tentara) yang kemudian
disebut dengan Seiko Shikikan(Panglima Tertinggi) sebagai
pimpinan teratas. Gunshirekan pertama adalahJenderal
Hitoshi Imamura.2) Gunseikan (kepala pemerintahan militer)
yang dirangkap oleh kepala staf. Kepalastaf yang pertama
pada saat itu adalah Mayor Seizaburo Okasaki. Kantor
Pemerintahannya disebut Gunseikanbu. Dalam
Gunseikanbu terdapat beberapadepartemen di
antaranya:a. Somobu (Departemen Dalam Negeri)b. Zaimubu
(Departemen Keuangan)c. Sangyobu (Departemen
Perusahaan, Industri, dan Kerajinan Tangan) atauurusan
Perekonomiand. Kotsubu (Departemen Lalu Lintas)e. Shihobu
(Departemen Kehakiman)3) Gunseibu (coordinator
pemerintahan yang bertugas memulihkan ketertiban
dankeamanan atau semacam gubernur) yang meliputi: a)
Jawa Barat, berpusat di Bandung.b) Jawa Tengah, berpusat di
Semarang.c) Jawa Timur, berpusat di Surabaya.Lalu
ditambah dengan dua kochi (daerah istimewa) yakni
Yogyakarta danSurakarta.B. Pemerintahan SipilUntuk
mendukung pemerintahan pendudukan Jepang,
dibentuk pulapemerintahan sipil. Pada Agustus 1942
pemerintahan militer berusaha meningkatkansistem
pemerintahan, antara lain dengan mengeluarkan
Undang-Undang No. 27tentang aturan pemerintah
daerah dan Undang-Undang No. 28 tentang
aturanpemerintahan syu dan Tokubetsu syi.Sistem
pemerintahan daerah pada masa kependudukan saat itu
antara lain:a) Syu (keresidenan). Dipimpin oleh syucokan
dan dibantu oleh Cokan Kanbo(Majelis permusyawaratan
Cokan)b) Syi (kota praja)c) Ken (kabupaten)d) Gun
(kewedanan atau distrik)e) Son (kecamatan)f) Ku (kelurahan
atau desa)Dalam sistem pemerintahan daerah yang
dibentuk Jepang, tiap daerah memiliki seorang kepala
daerah, kecuali untuk dua daerah istimewa (Kochi)
Pada 5 September 1942, Jepang membentuk Chuo Shangi In
(Dewan PertimbanganPusat) diketuai oleh Soekarno dan
R.M. Kusumo Utojo serta wakilnya
BuntaranMangunsubroto, dan Chuo Sangi Kai (Dewan
Pertimbangan Daerah).Memasuki tahun 1943, terdapat
perubahan pada struktur pemerintahan sipil Jepangyang
ditandai dengan keberadaan tokoh-tokoh Indonesia yang
ditunjuk pemerintah jepang untuk mengisi struktur
pemerintahan sipil
4. Pemerintahan Sipil
Selain membentuk pemerintahan militer,
Jepang juga membentuk pemerintahan sipil
ketika menduduki Indonesia.
Sebelumnya pemerintah militer Jepang sudah
menunjuk gunseibu. Gunseibu kira-kira
semacam gubernur. Tugasnya memulihkan
ketertiban dan keamanan. Pembagiannya
meliputi:
Jawa Barat berpusat di Bandung
Jawa Tengah berpusat di Semarang
Jawa Timur berpusat di Surabaya
Daerah istimewa (Kochi) di Yogyakarta
Daerah istimewa (Kochi) di Surakarta
Pada Agustus 1942 Jepang menetapkan
Undang-Undang Nomor 27 tentang Aturan
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang
Nomor 28 tentang Aturan Pemerintahan Syu
dan Tokubetsushi (daerah istimewa, Batavia)
Berdasarkan undang-undang itu, gunseibu
dihapus. Sebagai gantinya dibentuk
pemerintahan syu (setingkat keresidenan
pada zaman pemerintah Hindia Belanda).
Dalam melaksanakan tugasnya, syucokan
dibantu oleh cokan kanbo (Majelis
Permusyawaratan) yang mempunyai tiga bu
atau departemen. Berikut tiga bu yang
dimaksud:

Naiseibu (departemen umum)


Keizaibu (departemen ekonomi)
Keisatsubu (departemen kepolisian)
Jepang juga membentuk Tonarigumi yang kita
kenal sebagai rukun tetangga (RT). Gunanya,
untuk memata-matai rakyat.
Orang Indonesia diangkat jadi pejabat
Di Jawa Barat, petinggi militer Jepang Kolonel
Matsui yang merangkap sebagai gunseibu,
menyelenggarakan pertemuan dengan para
anggota Dewan Pemerintah Daerah.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk


menciptakan suasana dan kerja sama yang
baik. Dalam pertemuan itu, R Pandu
Suradiningrat diangkat menjadi wakil
gubernur dan Atik Suardi diangkat menjadi
pembantu wakil gubernur.
BAB 3. Penutup
Kesimpulan
Jepang masuk ke Indonesia bertujuan
1. Membentuk Pemerintahan Militer
2. Membentuk Pemerintahan Sipil
3. Membentuk Organisasi Sipil
Macam-macam perlawanan rakyat Indonesia
terhadap Jepang:
1. Perlawanan di Aceh
2. Perlawanan di Singaparna
3. Perlawanan di Indramayu
4. Perlawanan PETA di Blitar
5. Perlawanan di Kalimantan
6. Perlawanan di Tanah Irian
Saran
Kita sebagai pemuda Indonesia wajib
menghormati jasa para pahlawan yang lebih
dulu meninggalkan kita. Hargailah mereka
yang telah mengorbankan jiwa dan raganya
serta berjuang mati-matian demi meraih
kemerdekaan yang dapat kita rasakan pada
masa kini. Walaupun sekarang Indonesia
sudah merdeka, sebagai penerus bangsa kita
masih harus berjuang demi kemajuan negeri
ini. Kita harus berterima kasih kepada para
pahlawan cukup dengan cara belajar dengan
sungguh-sungguh demi kejayaan tanah air
tercinta ini.

Anda mungkin juga menyukai