Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah Masa Pendudukan Jepang ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semonga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, Keluarganya, Sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
menyusun makalah yang berjudul Masa Penjajahan Jepang ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah Masa Penjajahan Jepang ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.

Kami mohon maaf jika didalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanyak milik yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalh Masa
Penjajahn Jepang ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN MASA PENJAJAHAN JEPANG


Masa Pendudukan Jepang di Indonesia berawal pada tahun 1942 sampai
dengan 1945. Pendudukan Jepang tidak terlalu lama, akan terima penderitaan
rakyat Indonesia tidak kalah sengsara dengan penjajahan bangsa-bangsa Eropa.
Jepang meninggalkan Indonesia setelah mengalami kekalahan yang merugikan
pada Perang Dunia II.
Keterlibatannya dalam Perang Dunia II bersama dua negara fasis lainnya,
Jerman dan Italia, telah membuat Jepang memerlukan dana yang cukup besar
karena harus melawan kekuatan sekutu yang didukung oleh negara-negara
kuat, seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Prancis. Dalam
perhitungan Jepang dengan dikuasainya Indonesia mereka yakin bahwa rakyat
Indonesia akan mendukungnya karena dibebaskan dari kolonialisme Belanda.
Di sisi lain, Jepang tahu bahwa Indonesia mempunyai sumber daya alam yang
melimpah dan pendudukannya banyak sehingga bisa dijadikan sebagai tenaga
kerja sehingga mendukung peperangannya.

B. SEBAB AKIBAT PASUKAN JEPANG MENYERBU INDONESIA


1.Pasukan jepang Menerbu Indonesia
Pada Januari 1942, pasukan Jepang menyerbu Indonesia yang diawali dari
Ambon. Meskipun pasukan KNIL (Koninklijk Naderlandsch Indisch Lager) dan
pasukan Australia berusaha menghambatnya, ternyata kekuatan Jepang tidak
dapat dibendung. Tarakan di Kalimantan Timur akhirnya dikuasai pasukan
Jepang bersamaan dengan Balikpapan (12 Januari 1942). Pada 1 Maret 1942
tentara ke-16 Jepang berhasil mendarat di Jawa tiga sekaligus. Pasukan Letjen
Hotishi Immamura bendarat di Teluk Banten, pasukan pemimpin Kolonel
Tonishor mendarat di Eretan Wetan, Indramayu (Jawa Barat), sedangkan
pasukan Meyjen Tsuchihash mendarat di Krangan, Rembang (Jawa
Tengah),Batavia pada 5 Maret 1942 diumumkan sebagai “kota terbuka”. Pada
5 Maret 1942 Batavia jatuh di tangan Jepang. Selanjutnya, Panglima Tentara
Hindia Belanda Letjen Ter Poorten menatrangi penyerahan (kapitulasi) pada
Jepang tanpa syarat yang diwakili Panglima Tentara ke-16 Letjen Hitosyi
Imamura pada 8 Maret 1942.
2. Pemerintah Jepang di Indonesia
Sejak kapitulasi atau penyerahan kekuasaan pada 8 Maret 1942,Jepang
membentuk tiga pemerintahan militer di Indonesia sebagai berikut.
a.Wilayah Sumatra diperintah oleh tentara ke-25 Angkatan Darat Jepang
(Tomi Shudan). Markas terbesarnya di Bukit Tinggi.
b.Wilayah Jawa dan Bali diperintah Tentara ke-16 Angkatan Darat Jepang
(Aamu shudan). Markas terbesarnya di Batavia.
c.Wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua dikuasai
Armada ke-3 Angkatan laut Jepang. Markas terbesarnya di Makassar.
Di antara bagian, Tentara ke-16 Angkatan Darat Jepang paling dominan. Ini
karena Jawa adalah pusat pemerintahan politik sejak zaman Hindia Belanda.
Setelah Jepang mengetahui harapan yang besar dari Indonesia untuk
mencapai Kemerdekaan, mereka mulai menciptakan propaganda-propaganda
untuk menaruh kepercayaan pada hati bangsa indonesia.
Untuk itu, pemerintahan militer Jepang membentuk berbagai organisasi
sebagai berikut.
a. Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A (bersemboyan; Nippon Pemimpin Asia, Nippon Cahaya
Asia, dan Nippon Pelindung Asia) merupakan perkumpulan yang dibentuk
pada 29 Maret 1942 tepat pada Hari Nasional Jepang, yaitu kelahiran
(Tencosetsu) Kaisar Hirahito. Mr Syamuddin, mantan tokoh parindra Jawa
Barat ditunjukan sebagai ketua. Jepang berusaha agar perkumpulan ini
menjadi wadah propaganda yang efektif. Gerakan Tiga A pertama kali
melakukan kegiatan di Surbaya. Pada perkembangannya Jepang
menganggap Gerakan Tiga A gagal sehingga dibubarkan pada tahun 1943.
b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Organisasi Putera resmi dididrikan pada 16 April 1943. Pemimpin Putera
terdiri atas Ir. Soekarno, Moh. Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar
Dewantara (Empat Serangkai) Penasihatnya adalah S. Miyoshi, G.
Taniguci, Iciro Yamasaki, dan Akiyama. Menurut Jepang , Putera bertugas
untuk memutuskan segala potensi masyarakat Indonesia guna bertugas
memperbaiki sosial ekonomi masyarakat.
c. Majalis Islam A’la Indonesia (MIAI)
Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) dianggap sebagai sebuah organisasi
yang anti-Barat (dibekukan kolonial Hindia Belanda) sehingga diaktifkan
oleh pemerintah militer Jepang pada tanggal 4 September 1942. Ketika
MIAI menjelma menjadi sebuah organisasi yang besar, para tokohnya
mulai mendapat pengawasan. Progam MIAI yang sempat terlaksana
hanyalah baitulmal, sedangkan lainnya dilarang. Jepang akhirnya
membubarkan MIAI pada bulan November 1943.
d. Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi)
Setelah MIAI dibubarkan, Jepang membentuk majelis Syura Muslimin
Indonesia (Masyumi). Harapannya agar lembaga ini dapat mengumpulkan
dana dan menggerakan umat islam untuk mendukung Perang Asia Pasifik.
Tokoh yang memimpin Masyumi adalah K.H. Hasim Asy’ari.
e. Himpunan Kebaktian Jawa (Jawa Hakokai)
Ketika pasukan Jepang terdesak dalam Perang Asia Pasifik (1944),
Panglima Tentara ke-16 Angkatan Darat Jepang, Letjen Kumaikici Harada
membentuk organisasi Jawa Hakokai (Himpunan Kebaktian Jawa).
Pemimpin pusat dipegang oleh Gunsaikan, sedangkan penasihatnya Ir.
Soekarno dan K.H. Hasyim Asy’ari.
Tujuan pembentukan Jawa Hakokai adalah menggerakan seluruh rakyat
Indonesia agar berbakti kepada Jepang yang diwujudkan dengan
menyerakan emas, intan dan segala harta benda (terutama beras) untuk
kepentingan perang . Namun, karena organisasi ini membuat rakyat
resah, susah, dan menderita. Maka tidak mendapat dukungan bangsa
Indonesia.
C. Dampak Pada Masa Pendudukan Jepang
Ketika pasukan Jepang berkuasa, kehidupan bangsa Indonesia mengalami
eksploitasi diberbagai aspek kehidupan berikut.
a. Bidang Sosial
Masyarakat hanya dibedakan menjadi “saudara tua” (Jepang) dan
“saudara muda” (Indonesia). Kondisi masyarakat Indonesia yang
memperhatinkan ketika zaman Penduduk Jepang, tidak terlepas dari
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Jepang dalam bidang sosial sebagai
berikut.
1.) Romusha
Romusha adalah pengerahan tenaga kerja secara paksa untuk
membantu tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh jepang. Pada
Awalnya, romusha dilaksanakan dengan sukarela. Untuk menarik
minat, mereka juga disebut “Prajurit Ekonomi” atau “Pahlawan
Pekerja”. Namun, romusha lama kelamaan dilaksanakan secara paksa.
2.) Kinrohosi
Kinrohosi adalah kerja paksa (tanpa dibayar) untuk para pamong desa
dan pegawai rendahan. Mereka diperlukan sebagai temaha romusha
yang lainnya.
3.) Jugun Lanfu
Du zaman Pendududkan Jepang, banyak perempuan di Indonesia yang
dijadikan budak pemuas nafsu oleh tentara Jepang, Mereka dikenal
dengan istilah Jugun Lunfu.

b. Bidang Ekonomi
Dalam menjalankan kebijakan pemerintahannya, pemerintah Jepang
berpegang pada tiga prinsip utama. Pertama, mengusahakan agar dapat
dukungan rakyat untuk memenangkan perang dan mempertahankan
ketertiban umum. Kedua, memanfaatkan sebanyak mungkin struktur
pemerintahan yang sudah ada. Ketiga, meletakan dasar supaya wilayah
yang bersangkutan dapat memenuhi kebutuhan sendiri bagi wilayah
selatan. Hal-hal yang bersangkutan dapat memenuhi ekonomi oleh
pemerintah pedudukan Jepang adalah sebagai berikut.
1.) Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang,maka seluruh
potensi sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk
industri yang mendukung mesin perang. Jepang Menyita seluruh hasil
perkebunan, pabrik, bank dam perusahaan penting. Banyak lahan
pertanian yang terbengkelai akibat titik berat kebijakan difokuskan
pada ekonomi dan industri perang.
2.) Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomin secara ketat
dengan sanksi yang sangatberat bagi pelanggar, Pengawasan tersebut
diterapkan pada oenggunaaan dan peredaran sisa-sisa persediaan
barang. Pengendalian harga untuk mencegah meningkatnya harga
barang. Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet tebu, gula, pohon
jarak, kapas, dan sekaligus monopoli perjualannya.

Anda mungkin juga menyukai