Anda di halaman 1dari 3

MHILID STUDY

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat pagi. Sebelumnya saya ingin


mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya karena hari ini, tepatnya pada hari ...,
tanggal ... , saya diberikan kesempatan untuk melaksanakan presentasi terkait hasil penelitian
skripsi saya yang berjudul (...).
Perkenalkan nama saya ... , sebelumnya saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya untuk dosen penguji 1 serta 2 yaitu bapak/ibu (nama dosen penguji).
Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan beberapa garis besar atau poin utama dalam
penelitian skripsi saya.
Baik, tanpa perlu menunggu lama lagi, saya akan langsung memaparkan beberapa poin tersebut
diawali dengan poin pertama, yaitu ... ."

(no) Slide PPT


BAB I
LATAR BELAKANG
GCG Adalah tata kelola perusahaan

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa laju inflasi sektor transportasi akan
mencapai 15,26% pada tahun 2022, jauh lebih tinggi dibandingkan laju inflasi headline
yang hanya sebesar 5,51%. Angka ini juga yang tertinggi jika dibandingkan dengan
inflasi di sektor lain.
Pada awal September 2022, pemerintah menaikkan harga BBM Pertalite 30,72%, Solar
32,04%, dan Pertamax 16%. Hal ini menyebabkan inflasi sektor transportasi melonjak
menjadi 8,8%/bulan atau 16,01%/tahun pada September 2022 (news.detik.com 2019).

Inflasi di awal tahun yang sudah sangat besar mencapai 3,88% sampai ke tahun 2022
yang mencapai 4,35%

BAB II
PENELITIAN TERDAHULU
TEORI
Asimetri informasi adalah informasi yang tidak seimbang yang disebabkan adanya distribusi
informasi yang tidak sama antara prinsipal dan agen sehingga berakibat pada timbulnya
permasalahan yang disebabkan adanya kesulitan prinsipal untuk memonitor dan melakukan
kontrol terhadap tindakan-tindakan agen (Khafid, 2014:136)
BAB III
METODE PENELITIAN

BAB IV
KEADAN UMUM DAERAH
PENYAJIAN DATA

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

(12) Analisis Inferensial Meliputi Regresi Logistik > Model Goodness Of


Fit Test >> Model Keselurahan (Overall Fit Model Test) di isi ::: 1) Chi Squere
Test, 2)Cox Snell’s R Square dan Negelkerke R Squere, 3) Uji Klasifikasi 2x2

(KELAYAKAN) Goodness Of Fit Test dilakukan dengan memperhatikan


output dari Hosmer and Lemeshow’s Goodness of fit test, dengan hipotesis :
H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data
Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Menurut (Ghozali, 2016:329) jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow sama
dengan atau kurang dari α = 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat
perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga goodness fit
model tidak baik karena model tidak dapat memprediksikan nilai observasinya. Atau
dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi
variabel dependen. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow lebih besar dari α =
0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi
nilai observasinya.
(KESELURUHAN) Overall Model Fit Test
1. Chi-Square Test (-2 Log likehood dan Omnimbus Test Model Coefficient)
2. Cox Snell’s R Square dan Nagelkerke R Square ( )
3. Uji Klasifikasi Tabel 2x2

(UJI UTAMA) Untuk menguji signifikansi koefisien dari setiap variabel bebas
yang digunakan p-value (probability value) dengan tingkat signifikansi sebesar 5%
(0,05). Apabila nilai signifikansi lebih kecil daro 0,05 maka koefisien regresi adalah
tidak signifikan,
. Standar deviasi ini menunjukkan bahwa data yang digunakan dari variabel-variabel
tersebut ternyata tidak terlalu mengelompok disekitar rata ratanya.
Overa model fit test
L ditransformasikan menjadi -2logL untuk menguji hipotesis nol dan
alternatif. Penggunaan nilai χ2 untuk keseluruhan model terhadap data
dilakukan dengan membandingkan nilai -2 log likelihood awal (hasil block
number 0) dengan nilai 2 log likelihood hasil block number 1. Dengan kata
lain, nilai chi square didapat dari nilai -2logL1–2logL0. Apabila terjadi
penurunan, maka model tersebut menunjukkan model regresi yang baik.

Tabel Klasifikasi
menunjukan dari 20 perusahaan yang tidak mengalami Financial Distress, 20 perusahaan
atau 75,0% secara tepat dapat diprediksi oleh model regresi logistik ini, sedangkan 5
perusahaan atau 25,0% tidak sesuai dengan estimasi. Kemudian dari 100 observasi atau 20
perusahaan yang mengalami Financial Distress, 20 perusahaan atau 85,7% dapat diprediksi
tepat oleh model regresi logistik ini. Dan 3 perusahaan atau 14,3% hasil observasinya tidak
sesuai dengan estimasinya. Secara keseluruhan berarti 81 sampel dari 100 keseluruhan
sampel atau 81,4% sampel dapat diprediksi dengan tepat oleh model regresi logistik ini
BAB VI
KESIMPULAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai