Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI


SULAWESI UTARA

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendapatan pajak


kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah provinsi Sulawesi utara
dalam kurun waktu 6 tahun terakhir. Penelitian ini menggunakan data sekunder
yang diambil dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara dan Korlantas Polri
periode 2016 - 2021. Analisis yang digunakan adalah analisis regeresi
sederhana data panel yang menggunakan data pendapatan pajak kendaraan
bermotor serta julmah kendaraan bermotor yang ada di provinsi dengan
menggunakan model analisis pada aplikasi eviews. Dengan dilakukan pengujian
Regresi menunjukan Y = 63,9 + 2,9 X1 + 6,47X2. Secara uji T menjelaskan
variabel Pendidikan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap IPM dan hasil
variabel Kesehatan memiliki pengaruh signifikan terhadap IPM, besarnya
pengeluaran pemerintah terhadap pendidikan dan kesehatan dapat dilihat dari R-
square sebesar 0,9 artinya X1 dan X2 berpengaruh terhadap Y sebesar 90
persen dan sisanya oleh faktor lain.

Kata kunci: pendapatan pajak, jumlah kendaraan

METHODOLOGI

1
Jenis dan sumber data
Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan
data yang diambil lewat instansi instansi terkait dalam penelitian ini yaitu dari :
1. Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sulawesi Utara

Jenis-jenis data sekunder antara lain :


1. Jumlah kendaraan bermotor sulawesi utara
2. Pendapatan pajak kendaraan bermotor sulawesi utara
3. Pendapatan asli daerah sulawesi utara

Definisi dan Pengukuran Variabel

Variabel variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


- kendaraan adalah (X1), kendaraan bermotor adalah seluruh kendaraan beroda
empat atau 2 yang terdata untuk membayar pajak yang diukur dengan jumlah
kendaraan pertahun
- pendapatan pajak kendaraan bermotor (X2) adalah seluruh keuntungan yang
didapatkan pemerintah dari pembayaran pajak oleh pemilik kendaraan bermotor
yang diukur rupiah (rp) pertahun
- Pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diterima daerah dari segala
sumber ekonomi daerah yang dipungut berdasarkan peraturan undang-undang
dengan nilai satuan rupiah.

Metode Analisis Data


Untuk melihat pengaruh kendaraan bermotor dan pendapatan pajak
terhadap pendapatan asli daerah digunakan analisa regresi sederhana. Metode
regresi linier sederhana model dasar yang digunakan dalam penelitian ini dapat di
dispesifikasikan sebagai berikut :
Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut :
Y = C X1 X2
Dimana :
Y = Pendapatan asli daerah
X₁ = kendaraan bermotor
X₂ = pendapatan pajak kendaraan bermotor
Formulasi model ini merupakan regresi yang berbentuk linier dimana bentuk ini
secara teoritis variable tidak bebas yang akan diteliti mempunyai kecenderungan
hubungan yang linear terhadap masing masing variabel bebasnya.

Asumsi klasik
Uji Asumsi Klasik
a. Uji normalitas adalah untuk diuji model dari regresi, serta untuk
mengetahui penyebaran variabel independen dan variabel dependen
apakah sudah terdistribusi secara normal atau tidak. Metode kolmogorov
smirnov, model regresi yang terdistribusi normal akan menunjukkan nilai
signifikan yang lebih besar atau sama dengan 0,05 atau 5%. Central Limit
Theorem menjamin tercapainya distribusi normal apabila ukuran sampel
relatif besar (Lumley, 2002).
b. Uji multikolinearitas adalah untuk mengetahui hubungan pengaruh antar
variabel yang digunakan pada penelitian artinya jika nilainya dibawah 1
maka memiliki hubungan antar varibel. Dan ini dapat diuji dan dilihat
2
apakah nilanya memenuhi pada uji ini.

c. Uji heteroskedastisitas merupakan bagian dari asumsi klasik dengan uji


statistika yang diukur untuk diketahui apakah pada model regresi ini
ditemukan perbedaan varian dari nilai residual dari waktu periode
penelitian ke penelitian lainnya. Untuk diketahui pada uji ini untuk nilainya
signifikan >0,05 pada uji gleser berarti dikatakan lolos pada uji
heteroskedastisitas.
d. Uji autokorelasi merupakan bagian dari pengujian model asumsi klasik
dari regresi untuk dapat mengukur apakah model regresi linier ditemukan
korelasi antara kesalahan (residual) pada periode t dengan kesalahan
yang terjadi pada periode t-1 (periode sebelumnya). Autokorelasi diketahui
dengan melakukan uji Durbin Watson (DW).

Pengujian (godfitnya)
1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah alat pengukuran yang digunakan untuk
mengetahui besarnya nilai variabel independen pada variable dependen, dan
sisanya di sebabkan oleh faktor lain.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)


Uji ini dinamakan uji F untuk mengukur dan melihat model regresi
terhadap variable dependen. Uji ini dikerjakan dengan membandingkan nilai
F signikikansi dari hasil perhitungan dengan nilai yang dipakai pada
penelitian.

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T)


Uji T adalah alat ukur bagian hipotesis dalam penelitian ini yang
mengukur variable independen dapat berpengaruh secara parsial pada
independen variable, dengan asumsi variable itu konstan. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui setiap hipotesis dan untuk pengambilan keputusan, apakah
diterima hipotesisnya atau sebaliknya yaiitu ditolak. Uji T ini dilakukan
berdasar nilai signifikansi atas dasar nilai t hitung dengan t tabel yang di
bandingkan.
HASIL Pembahasan

Hasil olahan data, dapat dilihat dan diketahui pengaruh ekspor dan
tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi utara. Dari data
yang telah diolah, dapat dilihat besarnya pengaruh ekspor dan tenaga kerja
terhadap pertumbuhan ekonomi di Sulawesi utara.

Tabel 1. model dibawah ini merupakan hasil regresi menggunakan


eviews yang ditunjukan sebagai berikut:

Variabel Coefficient Std. Error T-Statisyic Prob.

Ekspor 16.21258 12.86306 1.260398 0.2430


Tenaga Kerja 1.67E+08 25164736 6.623919 0.0002
C -1.29E+14 3.26E+13 -3.973315 0.0041
R-squared 0.846099
Adjusted R-squared 0.807624
F-statistic 21.99072
3
Prob(F-statistic) 0.000561

Hasil regresi ini menunjukan hubungan antara variable dependen dan


variable independen. Variable dependen dalam hal ini digunakan adalah
pertumbuhan ekonomi berdasarkan produk domestik regional bruto atau PDRB.
Sedangkan variabel independen yang digunakan adalah jumlah ekspor dan
tingkat tenaga kerja. Jika dilihat nilai adjusted R-squared yaitu 0.807624
menerangkan variabel-variabel independen pada model dapat menerangkan
pengaruh pada variabel dependen sebesar 80,7624 persen dan sisanya
dipengaruhi faktor lain. Jika dilihat nilai F-statistik yaitu 21.99072 dan Prob. (F-
statistic) sebesar 0.000561 yang artinya < dari 0.5 dan signifikan menerangkan
variabel independen seperti ekspor dan tenaga kerja memiliki pengaruh secara
bersama sama kepada pertumbuhan ekonomi. Kemudian jika pengaruh
variabel secara parsial atau dilihat nilai T-statistik probabilitas untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat pada tabel diatas
menjelaskan nilai probabilitas variabel ekspor dan tenaga kerja.
Jika dilihat dari tingkat signifikan 5% maka dapat disimpulkan bahwa
variabel ini memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu tenaga
kerja dengan nilai 0.0041, dan jika di lihat dari tingkat signifikan nilai dari ekspor
sendiri memiliki pengaruh tidak signifikan dengan nilai adalah 0.2430. Jadi
secara bersama sama ekspor dan tenaga kerja memiliki pengaruh kepada
pertumbuhan ekonomi. Dari hasil ini juga dapat dilihat ketika tenaga kerja naik
sebesar 1 persen maka pertumbuhan ekonomi akan naik 1,6 persen.

Uji Normalitas
Tabel 2. Merupakan hasil mengunakan eviews dengan hasil uji normalitas

Uji normalitas dapat diketahui dari hasil jarque-bera dapat dilihat dari
probability adalah 0.48 > dari 0.05, itu berarti model regresi memenuhi asumsi
normalitas.

Uji Heteroskedastisitas
Tabel 3, merupakan hasil dari uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan
eviews.

F-statistic 0.669275 Prob. F(5,5) 0.6649


Obs*R-squared 4.410314 Prob. Chi-Square(5) 0.4920
Scaled explained SS 2.122943 Prob. Chi-Square(5) 0.8319

Uji Heteroskedastisitas dapat mengetahui dan dapat dilihat bahwa hasil uji
tersebut adalah 0.49 atau > dari 0.05, itu berarti lolos dan memenuhi pada uji
ini.
4
Uji Autokorelasi
Tabel 4, adalah hasil dari uji korelasi dengan menggunakan eviews

F-statistic 0.151384 Prob. F(2,6) 0.8627


Obs*R-squared 0.528412 Prob. Chi-Square(2) 0.7678

Uji autokorelasi dapat mengetahui dan dapat dilihat bahwa hasil uji tersebut
adalah 0.76 atau > dari 0.05, itu berarti lolos dan memenuhi pada uji ini.

Uji Multikolienaritas
Tabel 5, adalah uji multikolienaritas dengan menggunakan eviews
PDRB EKSPOR TK
0.04497283150 0.90307139593
PDRB 1 316806 37228
-
0.04497283150 0.14182386767
EKSPOR 316806 1 87878
-
0.90307139593 0.14182386767
TK 37228 87878 1
Disini pata dilihat hubungan variabel dengan variabel lainnya jadi
menggambarkan hubungan satu sama lain di setiap variabelnya. Dikatakan
lolos uji multikolienaritas adalah ketika hasilnya antara variabel lebih kecil dari
pada 1, jadi hasilnya adalah memenuhi pada uji ini.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini menjelaskan bahwa jumlah ekspor memiliki


pengaruh tidak signifikan pada pertumbuhan ekonomi sualwesi utara dari data
tahun 2011 sampai 2021. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh
wulan Asnuri (2013) yaitu dari data regresi menyimpulkan dalam jangka pendek
ekspor tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan pada jangka
panjang ekspor memberikan pengaruh negatif pada pertumbuhannya. Bagian ini
ternyata bertentangan dengan teori perdagangan yang artinya apabila terjadi
peningkatan jumlah ekspor maka permintaan barang dan jasa dari negara atau
daerah lain meningkat dan ini akan menimbulkan peningkatan jumlah ekspor dari
negara atau daerah tersebut. Jadi dengan demikian berarti jumlah ekspor
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi disulawesi utara.
Kenaikan jumlah angkatan kerja pada penelitian ini memiliki pengaruh
sangat positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi utara itu
artinya setiap peningkatan jumlah angakatan kerja memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhann ekonomi Sulawesi utara.

Anda mungkin juga menyukai