Anda di halaman 1dari 16

Siklus penggajian dan personalia ( 

payroll  and personnel cycle) melibatkan


pekerjaan
dan pembayaran kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah pertimbangan yang penting
dalam penilaian persediaan perusahaan manufaktur, perusahaan konstruksi, dan industri
lainnya.Penilaian dan pengalokasian tenaga kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan salah
saji laba bersih yang material. Penggajian juga merupakan bidang dimana sumber
daya perusahaan dapatterbuang akibat ketidakefisienan atau pencurian melalui kecurangan.
Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan
personalia juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko pengen
dalian, pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, prosedur analisis,
serta pengujianatas rincian saldo. Dalam audit yang umum, perbedaan utama antara siklus penggajian
dan personalia serta siklus lainnya meliputi :
 Hanya  ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus
lainnyamemasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus penjualan
dan penagihanmemasukkan baik transaksi penjualan maupun penerimaan kas, dan sering kali
melibatkanretur penjualan serta penghapusan piutang tak tertagih. Penggajian hanya
memiliki satukelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan pembayaran jasa tersebut
melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang singkat.
 Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait. Akun
akunyang terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian akrual dan potongan
pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi selama
tahun bersangkutan.
 Pengendalianinternal terhadap penggajian  sudah efektif bagi hampir semua perus
ahaan,bahkan perusahaan kecil sekalipun. Penalty yang tinggi yang dikenakan pemerintah
Negara bagian federal telah mendorong efektifnya pengendalian atas pemotongan
dan pembayaran pajak penggajian. Selain itu, masalah moral karyawan juga dapat
mengemukakan jika karyawantidak diberi gaji atau diberi gaji yang kecil.Karena
ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit penggajian, biasanya auditor
menekankan pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, dan
prosedur analitis.Pengujian atas rincian saldo hanya memerlukan beberapa menit bagi sebagian
besar akun yang berhubungan dengan penggajian.
AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuaidengan prinsip prinsip akuntansi yang diterima umum. Akun yang umum
dalam siklus penggajian dan personalia ditunjukkan pada gambar dibawah. Akun T akan
digunakan untuk mengilustrasikan cara informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun
dalam siklus penggajian dan personalia. Dalam sebagian besar system, akun gajidan upah
akrual hanya akan diguakan pada akhir periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban
baru akan dicatat apabila karyawan telah benar benar dibayar dan bukan ketika biayatenaga
kerja terjadi. Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir
periode bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.

Upah, gaji, bonus, dan


komisi akrual
Tenaga Kerja
Saldo Awal,
Pembayaran langsung
Upah yg
diperoleh,
Kas di Bank gaji,dsb
Pembayaran Saldo akhir
gaji
Pembayaran
pajak gaji
Pemotongan pajak penghasilan
dan pengurangan lainnya
Saldo Awal,
Pembayaran Upah yg
diperoleh,
gaji,dsb
Saldo akhir

Beban pajak gaji akrual


Saldo Awal, Beban gaji
Pembayaran Upah yg pajak
diperoleh,
gaji,dsb
Saldo akhir
FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA SERTADOKUMEN
DAN CATATAN TERKAIT
Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri
dengan membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan pajak
oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus tersebut
melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan tujuan perusahaan, dan
akuntansi yang tepatuntuk jasa tersebut. Auditor harus memahami fungsi bisnis dan dokumen serta
catatan tersebut sebelum dapat menilai resiko pengendalian dan merancang pengujian pengendalian serta
pengujian substantif atas transaksi.
1. Fungsi Bisnis Personalia dan Kesempatan Kerja
Departemen sumber daya manusia menyediakan sumber yang independen untuk
mewawancarai dan merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut
jugamerupakan sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal atas informasi
upah.Termasuk penambahan dan penghapusan gajiserta perubahan upah dan
pengurangan.
 Catatan personalia,meliputi data seperti tanggal mulai bekerja,investigasi
personil,tingkat pembayaran,pengurangan yang diotorisasi,evaluasi kinerja,dan
tanggal berhenti bekerja
 Formulir otorisasi pengurangan,digunakan untuk mengotorisasi pengurangan
gaji,termasuk jumlah pembebasan untuk pemotongan pajak penghasilan, 401 (K) dan
program tabungan pension lainnya,obligasi tabungan A.S,serta iuran serikat pekerja.
 Formulir otorisasi tingkat pembayaran,digunakan untuk mengotorisasi tingkat
pembayaran. Sumber informasinya adalah kontrak tenaga kerja,otorisasi oleh
manajemen atau dalam kasus pejabat perusahaan,otorisasi dari dewan direksi.
2. Fungsi Bisnis Pencatatan Waktu dan Persiapan Penggajian
Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian
merupakan hal yang pentingdalam audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban
peggajian dalam setiap periode. Untuk mencegah salah saji dalam
empat aktivitas berikut diperlukan pengendalian yangmemadai :
 Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
 Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan pembayaran bersih 
 Penyiapan cek gaji 
 Penyiapan catatan gaji
 Kartu waktu,adalah dokumen yang mengidikasikan waktu per jam karyawan mulai
dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawan
 Tiket waktu pekerjaan,adalah formulir yang menunjukan pekerjaan mana yang
dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu.
 File transaksi penggajian,mencantumkan semua transaksi penggajian yang diproses
oleh sistem akuntansi selama satu periode,seperti setiap satu hari,minggu atau bulan.
File ini berisi semua informasi yang dimasukan ke dalam sistem dan informasi
tentang setiap transaksi,seperti nama karyawan dan nomor
identifikasi,tanggal,pembayaran kotor dan bersih berbagi jumlah pemotongan pajak
dan klasifikasi akun.
 Jurnal atau daftar penggajian,laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian
umumnya mencantumkan nama karyawan,tanggal,jumlah penggajian kotor dan
bersih dan jumlah pemotongan.
 File induk penggajian, adalah file komputer yang digunakan untuk mencatat
transaksi penggajian bagi setiap karyawan dan mempertahankan total upah karyawan
yang dibayar selama setahun tersebut hingga saat ini.
3. Fungsi Bisnis Pembayaran Gaji
 Cek gaji, ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran
atas jasa yang dilaksanakanya. Jumlah cek tersebut merupakan pembayaran kotor
dikurangi pajak penghasilan dan potongan lainnya.
 Rekonsiliasi rekening bank penggajian, merupakan hal yang penting bagi semua
akun kas,termasuk penggajian untuk menemukan kesalahan ataupun kecurangan.
Akun penggajian imprest adalah akun penggajian terpisah dimana saldo bernilai
kecil dipertahankan.
4. Fungsi Bisnis Penyiapan SPT Pajak Penggajian dan Pembayaran Pajak
 Formulir W-2,adalah formulir yang dikirim setiap karyawan yang mengikhtisarkan
penghasilan karyawan selama tahun kalender, termasuk pembayaran
kotor,pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan jaminan social.
 SPT Pajak Penghasilan,adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local
untuk menunjukan pembayaran pajak yang dipotong pajak perusahaan.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN


PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi bagi siklus penggajian dan personalia ditunjukkan pada gambar berikut :
Metodologi Perancangan Pengujian dan Pengendalian dan Pengujian Substantif atas
Transaksi untuk Siklus Penggajian dan Kepegawaian

Memahami Pengendalian Intern- Penggajian


dan Kepegawaian

Mengetahui risiko Pengendalian yang


direncanakan – Penggajian dan kepegawaian

Mengevaluasi biaya
manfaat atas
pengujian
pengendalain

Prosedur Audit
Merancang pengujian pengendalian dan
Besarnya Sample
pengujian substantif atas transaksi untuk
penggajian dan kepegawaian agar memenuhi Unsur yang dipilih
transaksi terkait sasaran audit Penetapan Waktu

Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangat terstruktur dan terkendali


dengan baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan dan ketidakpuasan
para karyawan, serta meminimalkan kecurangan penggajian. Cek gaji dan semua jurnal yang
terkait serta catatan penggajian biasanya diproses oleh komputer. Karena perihal pembayaran
gaji relatif umum dari perusahaan ke perusahaan, maka harus tersedia sistem komputer yang
berkualitas tinggi. Karena memroses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan
program harus dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan pajak,
umumnya perusahaan menggunakan jasa penggajian dari luar untuk memroses penggajian.
Biasanya tidaklah sulit bagi perusahaan untuk menetapkan pengendalian yang baik dalam
siklus penggajian dan personalia, besarnya transaksi relatif homogen dan berjumlah kecil.
Sebagai akibatnya auditor jarang menemukan pengecualian ketika menguji transaksi

penggajian. Kadang-kadang, terjadi deviasi pengujian pengendalian, tetapi sebagian


besar salah saji moneter dikoreksi oleh pengendalian verifikasi internal atau ketika merespons
keluhan karyawan. Meskipun ada salah saji, salah saji tersebut jarang bersifat material.
Prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan
alat yang sangat penting untuk memverifikasi saldo akun dalam siklus penggajian dan
personalia. Pengujian-pengujian tersebut ditekankan karena tidak adanya bukti pihak ketiga
yang independen, seperti konfirmasi, untuk memverifikasi upah akrual, pajak penghasilan
yang dipotong, pajak penggajian akrual, dan akun neraca lainnya. Walaupun pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi merupakan alat yang sangat penting
dalam menguji penggajian, pengujian dalam bidang ini biasanya tidak bersifat ekstensif.
Banyak audit menghadapi risiko salah saji yang material yang rendah atau minimal
walaupun penggajian sering kali menjadi bagian yang signifikan dari total beban, disebabkan
karena tiga alasan berikut:
1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika
mereka dibayar terlalu rendah.
2. Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit.
3. Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara bagian dan
federal menyangkut pemotongan pajak penghasilan, Jaminan Sosial, dan pajak
pengangguran.

Tujuan dari banyak pengendalian internal dan sifat pengujian pengendalian serta
pengujian substantif atas transaksi bagi sebagian besar pengujian terpampang dari
deskripsinya pada tabel berikut :
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian
Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian
Tujuan Audit Pengendalian Internal Pengujian Pengujian Substantif
yang Berkaitan Kunci Pengendalian Umum atas Transaksi Umum
dengan
Transaksi

Pembayaran -Kartu waktu disetujui -Memeriksa kartu untuk -Meriview jurnal


penggajian yang oleh personalia. indikasi persetujuan. penggajian, buku besar
tercatat adalah -Jam waktu digunakan -Memeriksa  kartu waktu umum, dan catatan gaji
untuk pekerjaan untuk mencatat waktu. -Mereview kebijakan yang diperoleh
yang dilaksanakan -Mempertahankan file personalia. menyangkut jumlah yang
oleh karyawan personil yang memadai. -Memeriksa file besar atau tidak biasa.
yang benar-benar -Perekrutan tenaga kerja personalia. -Membandingkan cek
ada (keterjadian). diotorisasi. -Mereview bagan yang dibatalkan dengan
-Ada pemisahan tugas di organisasi, membahasnya jurnal penggajian
antara personalia, dengan karyawan, dan menyangkut nama, jumlah,
pencatat waktu, dan mengamati tugas yang dan tanggal.
pengeluaran gaji. sedang dilaksanakan. -Memeriksa cek yang
-Hanya karyawan yang -Memeriksa printout dibatalkan dengan catatan
ada dalam file data transaksi yang ditolak personalia.
komputer yang diterima oleh komputer karena
ketika mereka memiliki nomor
dimasukkan. karyawan yang tidak ada.
-Cek diotorisasi sebelum -Memeriksa catatan
dikeluarkan. penggajian menyangkut
Transaksi indikasi persetujuan.
penggajian yang -Cek gaji telah -Memperhitungkan
adal telah dicatat dipranomori dan urutan cek gaji. -Merekonsiliasi
(kelengkapan) diperhitungkan. -Membahas dengan pengeluaran dalam jumlah
-Akun bank telah karyawan dan mengamati penggajian dengan
direkonsiliasi secara rekonsiliasi. pengeluaran pada rekening
independen. bank penggajian.
-membuktikan rekonsiliasi
bank.

Transaksi -Perhitungan dan jumlah -Memeriksa indikasi -Menghitung ulang jam


penggajian yang telah diverifikasi secara verifikasi internal. yang digunakan dari kartu
dicatat adalah internal. -Memeriksa file total waktu.
untuk jumlah -Total batch batch untuk melihat -Membandingkan tingkat
waktu yang benar- dibandingkan dengan tanda tangan klerk upah dengan kontrak
benar dikerjakan laporan ikhtisar pengendali data; serikat pekerja,
dan pada tingkat komputer. membandingkan totalnya persetujuan oleh dewan
upah yang sesuai; -Tingkat upah, gaji, atau dengan laporan ikhtisar. direksi, atau sumber
pemotongan pajak tingkat komisi diotorisasi -Memeriksa catatan lainnya.
telah dihitung secara layak. penggajian menyangkut -Menghitung ulang
dengan benar -Pemotongan, termasuk indikasi otorisasi. pembayaran kotor.
(keakuratan). jumlah untuk asuransi -Memeriksa otorisasi -Mengecek pemotongan
dan tabungan penggajian, dalam file personalia. dengan mengacu pada
telah diotorisasi secara tabel pajak dan formulir
layak. otorisasi dalam file
personalia.
-Menghitung ulang
pembayaran bersih.
-Membandingkan cek
yang dibatalkan dengan
jurnal penggajian
menyangkut jumlahnya.

Transaksi -Isi file induk penggajian -Memeriksa indikasi -Menguji keakuratan


penggajian telah telah diverifikasi secara verifikasi internal. klerikal dengan
dimasukkan internal. -Memeriksa laporan total menfooting jurnal
dengan benar -Total file induk ikhtisar awal yang penggajian dan menelusuri
dalam file induk penggajian telah di menunjukkan bahwa posting ke buku besar
penggajian dan bandingkan dengan total perbandingan telah umum serta file induk
diikhtisarkan buku besar umum. dilakukan. penggajian.
dengan benar
(posting dan
pengikhtisaran).

Transaksi -Bagan akun yang -Mereview bagian akun. -Membandingkan


penggajian telah memadai telah -Memeriksa indikasi klasifikasi dengan bagian
diklasifikasikan digunakan. verifikasi internal. akun atau prosedur
dengan benar -Klasifikasi akun telah manual.
(klasifikasi). diverifikasi secara -Mereview kartu waktu
internal. karyawan departemen dan
tiket pekerjaan untuk
penugasan pekerjaan serta
menelusuri ke distribusi
tenaga kerja.

Transaksi -Prosedur memerlukan -Memeriksa  prosedur -Membandingkan tanggal


penggajian telah pencatatan transaksi manual dan mengamati cek yang tercatat dalam
dicatat pada sesegera mungkin setelah kapan pencatatan jurnal penggajian dengan
tanggal yang penggajian dibayarkan. dilakukan. tanggal pada cek yang
benar (penetapan -Tanggal telah -Memeriksa indikasi dibatalkan dan kartu
waktu). diverifikasi secara verifikasi internal. waktu.
internal. -Membandingkan tanggal
pada cek dengan tanggal
cek tersebut dicairkan
bank.

Memahami Pengendalian Internal-Siklus Penggajian dan Personalia


Untuk memahami pengendalian internal siklus penggajian dan personalia, hal-hal yangharus
kita pahami adalah:
 Pengendalian internal bervariasi antar perusahaan. Oleh karena itu, auditor
harusmengidentifikasi pengendalian, defisiensi signifikan, dan kelemahan yang
material dari perusahaan.
 Pengendalian yang digunakan oleh auditor untuk mengurangi penilaian risiko
pengendalianharus diuji dengan pengujian pengendalian.
 Jika klien merupakan perusahaan publik, tingkat pemahaman pengendalian dan luas
pengujian pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang
keefektifan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan.
 Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung pada risiko pengendalian
yangdinilai dan pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh penggajian terhadap
persediaan.
 Pengujian pengendalian dan pengujian substantif akan digabungkan jika
memungkinkan,dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan
menggunakan program auditformal kinerja.

1. Pengendalian Kunci
Pengendalian kunci untuk siklus penggajian dan personalia dalah sebagai berikut:
 Pemisahan tugas yang memadai. Pemisahan tugas diterapkan terutama untuk
mencegah pembayaran berlebih dan pembayaran kepada karyawan yang tidak ada
atau fiktif. Fungsi penggajian harus independen dari bagian SDM yang
mengendalikan aktifitas penggajian kunci (seperti penambahan karyawan atau
menghapus karyawan), dan terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah
ditandatangani.
 Otorisasi yang tepat. Hanya bagian SDM yang boleh mengotorisasi untuk
menambah atau menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat
upah serta potongan. Penyelia karyawan berwenang untuk menentukan jumlah jam
kerja, terutama lembur harus diotorisasi oleh penyelia kamar.Persetujuan dapat
dibubuhkan dalam timecard atau dikecualikan untuk jam lembur saja.
 Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan catatan yang memadai
tergantung pada sifat dan sistem penggajian. Kartu waktu atau catatan cocok
digunakan untuk karyawan paruh waktu atau yang dibayar per jam, namun tidak
untuk karyawan tetap. Untuk karyawan yang dibayar menurut tingkat potongan atau
sistem intensif lainnya, diperlukan catatan bentuk lainnya. Karena tujuan kelengkapan
tidak terlalu diperhatikan, dokumen yang telah dipranomori tidak terlalu diperlukan
untuk sistem penggajian.
 Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses ke cek gaji yang belum
ditandatangani harus dibatasi. Cek harus ditandatangani oleh karyawan yang
bertanggungjawab, dan penggajian harus didistribusikan oleh seseorang yang
independen dari fungsi penggajian dan pencatatan waktu. Setiap cek yang tidak
dicairkan harus langsung disetor kembali. Jika cek ditandatangani oleh mesin, maka
akses ke mesin tersebut harus dibatasi.
 Pengecekan yang independen terhadap kinerja. Verifikasi terhadap penghitungan
penggajian harus independen. Seorang dari manajer atau karyawan lain harus
mereview output penggajian untuk melihat salah saji atau jumlah yang tidak biasa.
Jika tenaga kerja manufaktur mempengaruhi persediaan, atau jika akumulasi biaya
dihitung berdasarkan pekerjaan, maka dibutuhkan pengendalian memadai untuk
menghitung memferifikasi pembebanan yang tepat.

2. Formulir dan Pembayar Pajak Penggajian


Dalam hal pajak, perlu diperhatikan pajak penggajian dan pemotongan pajak lainnya.
Jumlahnya seringkali material maupun karena kewajiban potensial akibat lalai menyerahkan
formulir pajak (SPT) tepat waktu akan menyebabkan kewajiban yang berat.
 Penyiapan formulir pajak penggajian. Sebagai pemahaman atas pengendalian
internal, auditor harus mereview setidaknya satu jenis formulir pajak penggajian. Jika
klien lalai menyiapkan laporan dengan benar, akan muncul kewajiban berupa pajak
yang belum dibayar, denda, atau bunga. Formulir pajak yang dimaksud adalah pajak
penghasilan (PPh). Jika auditor yakin bahwa SPT disiapkan secara tidak benar,
auditor butuh rekonsiliasi terinci atas informasi yang ada di SPT dan butuh catatan
penggajian. Indikasi penyajian tidak benar tersebut mencakup pembayaran bunga dan
denda masa lalu akibat pembayaran yang tidak tepat, personil yang menyiapkan
dokumen tersebut adalah orang baru, tidak ada verifikasi internal, dan masalah arus
kas yang dikadapi klien.
 Pembayaran potongan pajak penggajian dan pemotongan lainnya secara tepat
waktu. Auditor harus menguji apakah bagian penggajian telah menyetorkan potongan
pajak atas karyawan, walaupun biasanya dilakukan dari pengeluaran kas umum.
Pengujian tersebut termasuk potongan pajak, iuran pensiun, JHT, JKK, Potongan
asuransi, dan tabungan penggajian. Pertama tama, auditor harus tau aturan pajak nya
berdasarkan undang undang dan aturan turunannya, termasuk kontran kerja karyawan.
Setelah itu, auditor dapat dengan mudah untuk menentukan apakah klien telah
melakukan pepembayaran dengan jumlah benar dan tepat waktu dengan
membandingkannya dengan catatan penggajian.

3. Persediaan dan Pertimbangan Kecurangan Penggajian


Auditor seringkali memperluas prosedur audit penggajian jika penggajian mempengaruhi
secara signifikan penilaian persediaan, atau jika auditor menduga kemungkinan adanya
transaksi yang curang secara material, seperti karyawan fiktif atau penipuan jam kerja.
 Hubungan Antara Penggajian dan Penilaian Persediaan. Jika tenaga kerja
merupakan bagian yang material dari penilaian persediaan, auditor harus
menekankan pada pengujian pengendalian internal terhadap klasifikasi transaksi
penggajian yang tepat. Jika karyawab harus memperhitungkan semua waktunya
maka pengujian yang bermanfaat adalah menelusuri cataan jam bebeapa karyawan
ke catatan biaya pekerjaan dan menelusuri dari catatan biaya pekerjaan ke kartu
waktu.
 Pengujian atas Karyawan yang Tidak ada. Mengeluarkan cek gaji kepada
individu yang tidak bekerja lagi untuk perusahaan (karyawan yang tidak ada) sering
kali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan padahal dia sudah berhenti
bekerja. Contoh orang yang melakukan jenis penggelapan ini adalah mandor atau
rekan karyawan. Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat membandingkan
nama pada cek yang dibatalkan dengan kartu waktu dan catatan lainnya untuk
mengetahui tanda tangan yang diotorisasi. Untuk menguji karyawan yang tidak ada,
auditor dapat menelusuri transaksi yang dicatat dalam jurnal penggajian ke
departemen sumber daya manusia untuk menentukan apakah karyawan telah benar-
benar bekerja selama periode penggajian
 Pengujian atas Kecurangan Waktu. Kecurangan waktu terjadi apabila seorang
karyawan melaporkan waktu yang lebih banyak dari yang sebenarnya dikerjakan.
Karena kurangnya bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi auditor untuk
mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu prosedurnya adalah merekonsiliasi
total jam yang dibayar menurut catatan penggajian dengan catatan jam kerja yang
independen. Akan tetapi biasanya jauh lebih mudah bagi klien untuk mencegah jenis
penipuan ini dengan pengendalian yang memadai ketimbang bagi auditor untuk
mendeteksinya.

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO


Selama kedua tahap audit yang pertama,auditor menilai resiko pengendalian dan
melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian subtansif atas transaksi. Setelah
melesaikan pengujian tersebut dan menilai kemungkinan salah saji akun laporan keuangan
dalam siklus penggajian dan personalia,auditor akan mengikuti metodologi untuk merancang
pengujian atas rincian saldo.
Mengidentifikasi resiko bisnis bisnis klien yang mempengaruhi penggajian (tahap I)
Risiko bisnis klien yang signifikan yang mempengaruhi penggajian tidak mungkin
terjadi pada sebagian besar perusahaan. Akan tetapi,resiko bisnis kien itu mungkin saja
terjadi pada kesempatan kompensasi yang kompleks,yang mencakup bisnis dan rencana opsi
saham serta kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan lainnya.

Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo untuk kewajiban penggajian

Mengidentifikasi risiko bisnis


klien yang mempengaruhi akun Tahap I
kewajiban penggajian

Menetapkan salah saji yang dapat Tahan I


ditoleransi dan menilai risiko
inheren untuk akun kewajiban
penggajian
Menilai risiko pengendalian
Tahap I
untuk siklus penggajian dan
personalia

Merancang dan melaksanakan


pengujian pengendalian serta
pengujian substansif atas Tahap II
transaksi untuk siklus penggajian
dan personalia

Merancang dan melaksanakan


prosedur analitis untuk akun
kewajiban penggajian Tahap II

Merancang pengujian atas Prosedur audit


rincian saldo akun kewajiban Ukuran sampel
penggajian untuk memenuhi Item yang akan
tujuan audit yang berkaitan dipilih
dengan saldo Penetapan waktu

Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inheren (tahap I)
Kebanyakan perusahaan memiliki sejumlah besar transaksi yang melibatkan
penggajian,sering kali dengan total nilai yang besar. Akan tetapi,akun-akun neraca biasanya
tidak berjumlah signifikan, kecuali tenaga kerja yang dibebankan ke persediaan.

Menilai risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian terkait (tahap I dan II)
Penilaian resiko pengendalian dan pengujian serta pengujian substansif atas transaksi
yang berhubungan.

Melaksanakan prosedur analitis (tahap III)


Prosedur analitis untuk akun-akun neraca serta laporan laba-rugi dalam siklus
penggajian dan personalia.
Prosedur analitis untuk siklus penggalian dan personalia
Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin
Membandingkan saldo akun beban penggajian Salah saji akun beban penggajian
dengan tahun-tahun sebelumnya(sesuai dengan
kenaikan tingkat upah dan kenaikan volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai Salah saji tenaga kerja langsung dan
presentase dari penjualan dengan tahun-tahun persediaan
sebelumnya
Membandingkan beban komisi sebagai Salah saji beban komisi dan kewajiban
persentase dari penjualan dengan tahun-tahun komisi
sebelumnya
Membandingkan beban pajak penggajian Salah saji beban pajak penggajian dari
sebegai persentase dari gaji dan upah dengan kewajiban pajak penggajian
tahun-tahun sebelumnya (disesuaikan dengan
perubahan tarif pajak)
Membandingkan akun pajak penggajian akrual Salah saji pajak penggajian akrual dan
dengan tahun-tahun sebelumnya beban pajak penggajian

Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan
beban (tahap III)
Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian,yang sering kali disebut
sebagai beban penggajian akrual (accrued payroll expenses),biasanya bersifat langsung jika
pengendalian internal telah beroperasi secara efektif. Jika auditor merasa puas bahwa
transaksi penggajian telah dicatat dengan benar dalm jurnal penggajian dan formulir pajak
penggajian terkait telah disiapkan secara akurat serta pajak dibayar tepat waktu,pengujian
atas rincian saldo tidak akan menghabiskan banyak waktu.
Dua tujuan audit tang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban
penggajian adalah:
1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode yang
benar (pisah batas).

Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian slado untuk akun-akun dalm siklus
penggajian dan personalia.
 Jumlah potongan dari gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi
belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji dengan membandingkan saldonya
dengan jurnal penggajian,formulir pajak penggajian yang dibuat pada periode
selanjutnya, dan pengeluaran kas periode selanjutnya.
 Gaji dan upah akrual. Setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan untuk
mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten dengan tahun
sebelumnya,prosedur audit yang tepat untuk menguji pisah batas dan keakuratan
adalah menghitung ulang akrual klien. Salah saji yang paling mungkin dari setiap
signifikan saldo adalah kelalaian untuk memasukkan jumlah hari yang tepat yang
telah dihasilkan tetapi belum dibayar.
 Komisi akrual. Konsep yang sama yang digunakan dalam menverifikasi gaji dan
upah akrual juga dapat diterapkan pada komisi akrual,meskipun akrual ini
umumnya lebih sulit diverifikasikan karena perusahaan sering kali memiliki
beberapa jenis perjanjian yang berbeda denagn wiraniaga dan karyawan dengan
komisi lainnya. Auditor harus membandingkan metode untuk mengakrualkan
komisi dengan tahun-tahun sebelumnya demi tujuan konsistensi.
 Bonus akrual. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan
membandingkannya dengan jumlah yang diotorisasi pada risalah rapat dewan
direksi.
 Pembayaran cuti libur,cuti skait,atau tunjangan akrual lainnya. Kewajiban
perusahaan untuk mencatat kewajiban harus ditentukan pertama kali,baru
kemudian jumlah yang tercatat harus dihitung ulang. Kebijakan perusahaan ini
harus sesuai dengan SFAS 43 mengenai absen yang diberi kompensasi.
 Pajak penggajian akrual. FICA dan pajak pengganguran negara bagian serta
federal,dapat diverifikasikan dengan memeriksa formulir pajak yang disiapkan
pada periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat
sebagai kewajiban pada tanggal neraca.
 Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban. Auditor hanya perlu
melakukan pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun-akun laporan
laba rugi pada sebagian besar audit selain prosedur analitis,pengujian
pengendalian,pengujian substansif atau transaksi,dan pengujian atas akun
kewajiban terkait yang telah dibahas.
 Kompensasi pejabat. Auditor harus memverifikasikan apakah total kompensasi
pejabat merupakan jumlah yang diotorisasi oleh dewan direksi,karena gaji dan
bonusnya harus dimasukan dalam laporan 10K SEC dan SPT pajak penghasilan
pederal.
 Komisi. Auditor dapat memverifikasikan beban komisi dengan relatif mudah jika
tingkat komisi sama untuk setiap jenis penjualan dan informasi penjualan yang
diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi.
 Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat
diuji dengan mula-mula merekonsiliasi total penggajian disetiap formulir pajak
penggajian dengan total penggajian untuk seluruh tahun.
 Total penggajian. Tujuan dari total penggajian adalah untuk menentukan apakah
transaksi penggajian dibebankan keakun non penggajian atau sama sekali tidak
dicatat dijurnal penggajian. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi merupakan cara yang lebih baik dalam mengungkapkan kedua jenis
salah saji tersebut dalam sebagian besar audit.
 Tenaga kerja kontrak. Banyak organisasi melakukan kontrak dengan organisasi
luar untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji
dengan membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani
antara perusahaan dan perusahaan jasa luar.
 Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan diperlukan untuk
transaksi siklus penggajian dan personalia tidaklah mendalam. Auditor
menggabungkan prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan denagn pengujian atas rincian saldo untuk akun
kewajiban dan beban.

Anda mungkin juga menyukai