DOSEN PENGAMPU
Lenny L. Evinita, B.Sc, MBA
Disusun Oleh:
Gabriela Kaligis (21304049)
Helmina Sitanggang (21304043)
Shani Fiona Alicia Kapoh (21304051)
Magdalena Manengkey (21304055)
Epdiansyah Modeong (21304058)
Fairy Lengkong (21304035)
Injili Mamangkey (21304054)
Jelvia Shinta Pundoko (21304053)
Epdiansyah Modeng (21304058)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
Rahmat dan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang “Struktur Modal”.
Dalam penyusunan makalah ini, banyak tantangan dan kendala yang kami temui namun
dengan bantuan berbagai pihak tantangan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bentuk
maupun bahan. Kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah selanjutnya.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................….1
Bab 1 pendahuluan
Latar Belakang...................................................................................................3
Rumusan Masalah.............................................................................................3
Tujuan Makalah.................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1 Pengertian Struktur Modal...........................................................................4
2.2 Jenis-jenis Modal.........................................................................................5
2.3 Komponen Struktur Modal..........................................................................6
2.4 Pendekatan-Pendekatan Konsep Penilaian Struktur Modal........................6
2.5 Keputusan Struktur Modal dalam Praktik...................................................7
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal..............................................8
2.7 Teori Struktur Modal...................................................................................9
2.8 Pentingnya Struktur Modal........................................................................10
BAB III...............................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................11
KESIMPULAN...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebuah perusahaan dalam operasionalnya sejalan dengan usaha perusahaan untuk
mengembangkan usahanya pasti memerlukan modal ataupun tambahan modal.
Perusahaan yang tidak memiliki kecukupan modal akan sulit untuk menjalankan
kegiatannya, atau akan kendala dalam operasionalnya, sehingga modal sangat penting
bagi perusahaan.
Tanpa modal yang cukup, suatu perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Akan Oleh karena itu
perusahaan memerlukan struktur modal untuk mengatur secara jelas bagaimana
pendanaan modal yang akan digunakan.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Struktur Modal
2. Apa saja jenis-jenis modal
3. Apa saja komponen Struktur modal
4. Apa saja pendekatan konsep penilaian Struktur Modal
5. Apa saja keputusan Struktur Modal dalam praktik
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur modal
7. Apa Teori Struktur Modal
8. Apa pentingnya struktur modal
Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian Struktur Modal
2. Untuk mengetahui jenis-jenis modal
3. Untuk mengetahui komponen Struktur Modal
4. Untuk mengetahui pendekatan konsep penilaian Struktur Modal
5. Untuk mengetahui keputusan Struktur Modal dalam praktik
6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal
7. Untuk mengetahui teori struktur modal
8. Untuk mengetahui pentingnya struktur modal
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
a) Pemegang modal pinjaman mempunyai prioritas terhadap embayaran bunga
atas pinjaman atau terhadap aset yang akan dijual untuk membayar utang.
b) Pemegang modal pinjaman mempunyai kekuatan hukum atas pembayaran
hutang dibandingkan dengan pemegang saham preferen atau saham biasa.
c) Bunga pinjaman merupakan biaya yang dapat mengurangi pajak sehingga
biaya modal pinjaman yang sebenarnya secara substansialmenjadi lebih
rendah.
2) Modal Sendiri/Ekuitas, merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari
pemilik perusahaan/pemegang saham. Modal sendiri diharapkan tetap berada
dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal
pinjaman mempunyai jatuh tempo. Ada dua sumber utama modal sendiri, yaitu:
a) Modal saham preferen yang merupakan bentuk khusus kepemilikan
perusahaan di mana dividen diperoleh secara tetaps erta pembayarannya harus
didahulukan dari dividen saham biasa.
b) Modal saham biasa yang terdiri atas saham biasa dan laba ditahan. Saham
biasa merupakan bentuk modal sendiri yang paling mahal biaya modalnya
diikuti dengan laba ditahan dan saham preferen.
Hubungan antara modal pinjaman dan modal sendiri mempunyai perbedaan utama
dalam hak suara, tuntutan atas pendapatan dan aset, jatuh tempo dan perlakuan pajak
atas biaya modal.Harus dipahami posisi pemegang modal sendiri adalah sekunder
dibanding pemegang modal pinjaman.Pemegang modal sendiri menanggung risiko
yang lebih besar sehingga kompensasi bagi pemegang modal sendiri harus lebih
tinggi dibanding dengan pemegang saham pinjaman.
6
2. Modal sendiri
Modal sendiri atau ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari
pemilik perusahaan atau pemegang saham. Modal sendiri di dalam suatu perusahaan
yang berbentuk Perseroan terdiri dari modal saham, cadangan (cadangan cadangan
ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, cadangan untuk menampung
hal-hal yang tidak diduga sebelumnya) dan laba ditahan.
2. Teori pendekatan laba operasi bersih (operating net income approach) NOI
Teori ini diasumsikan biaya modal rata-rata tertimbang (Ke) konstan, berapapun
jumlah utang perusahaan tetap. Dalam teori ini para investor mempunyai sudut
pandang yang berbeda-beda.
a. Biaya utang konstan sama seperti pendekatan laba bersih.
b. Utang perusahaan meningkat, resiko perusahaan ikut meningkat.
Oleh karena itu manajemen menuntut agar keuntungan perusahaan juga harus
meningkat,Konsekuensinya biaya modal rata-rata tertimbang konstan dan keputusan
struktur modal.
7
Karena itu, didalam mengambil keputusan, manajemen harus memperhatikan juga
deviasi standard (tingkat variabilitas) EBIT perusahaan. Expected dan deviasi
standard EBIT dapat dicari dengan mengembangkan sejumlah skenario tentang EBIT
dimasa mendatang beserta dengan probabilita terjadinya. Jika deviasi standard EBIT
relatif besar, manajemen harus lebih hati-hati karena expected EBIT menjadi kurang
dapat dipercaya. Sebaiknya manajemen memutuskan menggunakan hutang hanya bila
ecpected EBIT cukup jauh di atas indifference point.
EAT (saham) EAT (hutang)
= Jumlah saham Jumlah saham
(EBIT* - C1) (1-T) (EBIT* - C2) (1-T)
= S1 S2
Dimana:
EBIT * = Indifferent point
C1 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 1
C2 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 2
S1 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 1
S2 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 2
T = Tingkat pajak
b. Perbandingan Rasio – Rasio Leverage
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efek dari setiap alternatif pendanaan
terhadap rasio-rasio leverage (penggunaan hutang). Manajemen kemudian dapat
membandingkan rasio-rasio yang ada saat ini dan rasio-rasio pada alternatif
pendanaan tertentu dengan rasio-rasio industri sejenis. Rasio Leverage terdiri dari (1)
Rasio Hutang (debt ratio), dan (2) Rasio Jaminan (coverege ratio).
C. Analisis Arus Kas Perusahaan
Metoda ini menganalisis dampak keputusan struktur modal terhadap arus kas
perusahaan. Metoda ini sederhana tetapi sangat bermanfaat. Metoda ini melibatkan
persiapan suatu seri anggaran kas pada (1) kondisi perekonomian yang berbeda, (2)
struktur modal yang berbeda. Arus kas bersih pada situasi yang berbeda ini dapat
dianalisis untuk menentukan apakah beban tetap perusahaan (pokok pinjaman, bunga,
sewa dan dividen saham preferen) yang dihadapi perusahaan tidak terlalu tinggi.
Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar beban tetap bisa mengakibatkan
“financial insolvency”.
8
1. Stabilitas Penjualan Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih
aman untuk memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung biaya tetap yang
lebih tinggi daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil.
2. Operating Leverage Perusahaan yang mengurangi operating leverage-nya lebih
mampu meningkatkan penggunaan financial leverage (utang).
3. Pajak Perusahaan Karena bunga dapat dikurangkan dari pajak, ada keuntungan
menggunakan utang. Semakin tinggi tarif pajak marjinal perusahaan, semakin tinggi
manfaat menggunakan hutang, semuanya sama.
4. Tingkat risiko aset Tingkat atau tingkat risiko setiap aset dalam perusahaan tidak
sama. Semakin lama jangka waktu penggunaan suatu aset dalam perusahaan, semakin
besar tingkat risikonya. Dan perkembangan dan kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan yang terus menerus, dalam arti ekonomis dapat mempercepat tidak
digunakannya suatu aset, meskipun dalam arti teknis masih dapat digunakan.
5. Pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat Jika perusahaan menggunakan utang
semakin banyak, maka pemberi pinjaman akan mulai meminta tingkat bunga yang
lebih tinggi dan lembaga pemeringkat akan mulai menurunkan peringkat pada tingkat
utang perusahaan.
6. Arus kas internal Tingkat arus kas internal yang lebih tinggi dan lebih stabil dapat
membenarkan tingkat leverage yang lebih stabil.
7. Kontrol Banyak perusahaan sekarang meningkatkan tingkat hutang mereka dan
mulai dengan menerbitkan hutang baru untuk membeli kembali saham biasa yang
beredar. Tujuan penambahan utang adalah untuk memperoleh return yang lebih
tinggi, sedangkan pembelian kembali saham bertujuan untuk lebih meningkatkan
tingkat pengendalian.
8. Kondisi ekonomi Kondisi ekonomi saat ini serta kondisi di pasar keuangan dapat
mempengaruhi keputusan struktur modal. Ketika suku bunga tinggi, keputusan
pendanaan dapat mengarah pada hutang jangka pendek, dan pembiayaan kembali
dengan hutang atau ekuitas jangka panjang jika kondisi pasar memungkinkan.
9. Preferensi manajemen Preferensi manajemen untuk risiko dan gaya manajemen
memiliki peran dalam kaitannya dengan kombinasi hutang-ekuitas perusahaan dalam
struktur modalnya.
10. Debt covenant Uang yang dipinjam dari bank dan juga penerbitan surat utang dan
direalisasikan melalui serangkaian perjanjian (debt covenants).
11. Biaya keagenan Biaya keagenan adalah biaya yang diturunkan untuk memantau
kegiatan manajemen agar kegiatannya sesuai dengan kesepakatan antara manajer,
kreditur, dan juga pemegang saham.
12. Profitabilitas Perusahaan dengan profitabilitas tinggi, dan penggunaan internal
financing yang lebih besar dapat mengurangi penggunaan hutang (debt ratio)
9
2.7 Teori Struktur Modal
Ada 3 teori besar tentang struktur modal yang menjadi dasar penelitian tentang
struktur modal, yaitu:
1. Teori trade-off
Teori ini menyatakan bahwa struktur modal yang optimal akan tercapai jika nilai
tambah manfaat penggunaan utang berupa penghematan pajak dapat menutupi
peningkatan biaya kesulitan keuangan yang terkait dengan penggunaan utang. Teori
trade-off mencoba mencari rasio utang yang optimal dengan mempertimbangkan
manfaat dan biaya penggunaan utang.
2. Teori urutan kekuasaan
Teori ini menyatakan bahwa perusahaan lebih memilih menggunakan dana internal
daripada dana eksternal dalam rangka membiayai pengembangan usahanya. Jika
sumber pendanaan internal dari financial slack tidak mencukupi, maka digunakan
sumber pendanaan eksternal. Jika sumber pendanaan eksternal diperlukan, pilihan
utama adalah menggunakan utang dengan menerbitkan obligasi. Penerbitan saham
baru dilakukan sebagai upaya terakhir dari perseroan jika dana internal dan sumber
utang tidak mencukupi.
3. Teori Agensi
Teori keagenan menyatakan bahwa pemilihan komposisi struktur modal tergantung
pada biaya keagenan yang dihadapi perusahaan. Teori ini berasumsi bahwa adanya
hutang dengan kewajiban tetap yang harus dipenuhi oleh perusahaan berupa angsuran
pokok dan bunga, akan membuat arus kas perusahaan digunakan untuk memenuhi
kewajiban tersebut. Penggunaan arus kas perusahaan akan mencegah manajer
menggunakan sumber daya perusahaan secara sembarangan
10
manajemen struktur modal jelas merupakan bagian penting dari manajemen keuangan
bisnis.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Struktur modal adalah proporsi keuangan antara hutang jangka pendek, hutang jangka
panjang dan modal sendiri yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran
perusahaan. Komponen struktur modal terdiri dari modal asing dan modal sendiri. Ada 3 alat
analisis struktur modal, yaitu analisis EBIT-EPS, rasio leverage, dan arus kas. Struktur modal
penting bagi perusahaan jika biaya modal dapat dipengaruhi oleh struktur modal.
11
DAFTAR PUSTAKA
12