Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STRUKTUR MODAL DAN JENIS MODAL

DOSEN PENGAMPU
Lenny L. Evinita, B.Sc, MBA

Disusun Oleh:
Gabriela Kaligis (21304049)
Helmina Sitanggang (21304043)
Shani Fiona Alicia Kapoh (21304051)
Magdalena Manengkey (21304055)
Epdiansyah Modeong (21304058)
Fairy Lengkong (21304035)
Injili Mamangkey (21304054)
Jelvia Shinta Pundoko (21304053)
Epdiansyah Modeng (21304058)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
Rahmat dan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas tentang “Struktur Modal”.
Dalam penyusunan makalah ini, banyak tantangan dan kendala yang kami temui namun
dengan bantuan berbagai pihak tantangan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bentuk
maupun bahan. Kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah selanjutnya.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................….1

Daftar Isi ..........................................................................................................................…..2

Bab 1 pendahuluan
Latar Belakang...................................................................................................3
Rumusan Masalah.............................................................................................3
Tujuan Makalah.................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1 Pengertian Struktur Modal...........................................................................4
2.2 Jenis-jenis Modal.........................................................................................5
2.3 Komponen Struktur Modal..........................................................................6
2.4 Pendekatan-Pendekatan Konsep Penilaian Struktur Modal........................6
2.5 Keputusan Struktur Modal dalam Praktik...................................................7
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal..............................................8
2.7 Teori Struktur Modal...................................................................................9
2.8 Pentingnya Struktur Modal........................................................................10
BAB III...............................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................11
KESIMPULAN...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12

3
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sebuah perusahaan dalam operasionalnya sejalan dengan usaha perusahaan untuk
mengembangkan usahanya pasti memerlukan modal ataupun tambahan modal.
Perusahaan yang tidak memiliki kecukupan modal akan sulit untuk menjalankan
kegiatannya, atau akan kendala dalam operasionalnya, sehingga modal sangat penting
bagi perusahaan.
Tanpa modal yang cukup, suatu perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Akan Oleh karena itu
perusahaan memerlukan struktur modal untuk mengatur secara jelas bagaimana
pendanaan modal yang akan digunakan.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Struktur Modal
2. Apa saja jenis-jenis modal
3. Apa saja komponen Struktur modal
4. Apa saja pendekatan konsep penilaian Struktur Modal
5. Apa saja keputusan Struktur Modal dalam praktik
6. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur modal
7. Apa Teori Struktur Modal
8. Apa pentingnya struktur modal

Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian Struktur Modal
2. Untuk mengetahui jenis-jenis modal
3. Untuk mengetahui komponen Struktur Modal
4. Untuk mengetahui pendekatan konsep penilaian Struktur Modal
5. Untuk mengetahui keputusan Struktur Modal dalam praktik
6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal
7. Untuk mengetahui teori struktur modal
8. Untuk mengetahui pentingnya struktur modal

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Struktur Modal


Pada dasarnya tugas manajer keuangan perusahaan adalah berusaha mencari
keseimbangan finansial neraca yang dibutuhkan serta mencari susunan kualitatif
neraca tersebut dengan sebaik-baiknya. “Pemilihan Susunan kualitatif pada sisi assets
akan menentukan struktur kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan susunan
kualitatif dari sisi liabilities danequities akan menentukan struktur keuangan dan
struktur modal perusahaan.
Struktur modal merupakan perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal
sendiri yang digunakan perusahaan (Riyanto,2001). Struktur modal Adalah kombinasi
antara bauran segenap pos yang masuk kedalam sisi kanan Neraca sumber modal
perusahaan. (Riyanto,1984, p.4). Wasis (1981) menyatakan bahwa struktur modal
harus dapat dibedakan dengan struktur keuangan. Struktur keuangan menyatakan
dengan cara bagaimana harta perusahaan dibiayai. Oleh karena itu struktur keuangan
adalah keseluruhan yang terdapat di dalam Neraca sebelah kredit. Pada neraca sebelah
kredit terdapat hutang jangka panjang maupun jangka pendek, dan modal sendiri baik
jangka panjang maupun jangka pendek. Jadi struktur keuangan mencakup semua
pembelanjaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sebaliknya struktur modal
hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Tidak termasuk pembelanjaan
jangka pendek. Struktur modal merupakan proporsi keuangan antara utang jangka
pendek, utang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan belanja perusahaan.
Dari pengertian-pengertian yang telah dipaparkan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa struktur modal merupakan perbandingan atau perimbangan antara
hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau disebut Long-tern debt to equity
ratio atau leverage keuangan yang digunakan perusahaan dalam mencapai stabilitas
financial dan terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan.

2.2 Jenis-jenis Modal


Terminonogi modal menunjukkan sumber dana yang digunakan pada suatu
perusahaan. Modal meliputi semua komponen di sisi pasiva pada neraca perusahaan
kecuali hutang lancar.Modal terdiri dari modal utang dan modal sendiri/ekuitas.
Jenis-jenis modal antara lain:
1) Modal Pinjaman, termasuk semua pinjaman jangka panjang yang diperoleh
perusahaan. diketahui bahwa biaya modal pinjaman relatif lebih rendah dibandingkan
dengan bentuk pinjaman lainnya, hal ini disebabkan karena mereka memperoleh
risiko yang relatif kecil atas segala jenis modal jangka panjang, seperti:

5
a) Pemegang modal pinjaman mempunyai prioritas terhadap embayaran bunga
atas pinjaman atau terhadap aset yang akan dijual untuk membayar utang.
b) Pemegang modal pinjaman mempunyai kekuatan hukum atas pembayaran
hutang dibandingkan dengan pemegang saham preferen atau saham biasa.
c) Bunga pinjaman merupakan biaya yang dapat mengurangi pajak sehingga
biaya modal pinjaman yang sebenarnya secara substansialmenjadi lebih
rendah.
2) Modal Sendiri/Ekuitas, merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari
pemilik perusahaan/pemegang saham. Modal sendiri diharapkan tetap berada
dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan modal
pinjaman mempunyai jatuh tempo. Ada dua sumber utama modal sendiri, yaitu:
a) Modal saham preferen yang merupakan bentuk khusus kepemilikan
perusahaan di mana dividen diperoleh secara tetaps erta pembayarannya harus
didahulukan dari dividen saham biasa.
b) Modal saham biasa yang terdiri atas saham biasa dan laba ditahan. Saham
biasa merupakan bentuk modal sendiri yang paling mahal biaya modalnya
diikuti dengan laba ditahan dan saham preferen.
Hubungan antara modal pinjaman dan modal sendiri mempunyai perbedaan utama
dalam hak suara, tuntutan atas pendapatan dan aset, jatuh tempo dan perlakuan pajak
atas biaya modal.Harus dipahami posisi pemegang modal sendiri adalah sekunder
dibanding pemegang modal pinjaman.Pemegang modal sendiri menanggung risiko
yang lebih besar sehingga kompensasi bagi pemegang modal sendiri harus lebih
tinggi dibanding dengan pemegang saham pinjaman.

2.3 Komponen Struktur Modal


1. Modal Asing
Modal asing atau utang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang
digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Modal asing atau
utang sendiri dibagi menjadi tiga golongan diantaranya:
a. Utang jangka pendek (Short-term Debt)
Utang jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama satu
tahun.
b. Utang jangka menengah (Intermediate-term Debt)
Utang jangka menengah merupakan utang yang jangka waktunya adalah lebih dari
satu tahun atau kurang dari 10 tahun. Terdiri dari term loan dan leasing.
c. Utang jangka panjang (Long-term Debt)
Utang jangka panjang merupakan utang yang jangka waktunya adalah panjang, pada
umumnya lebih dari 10 tahun. Terdiri dari obligasi dan pinjaman hipotik

6
2. Modal sendiri
Modal sendiri atau ekuitas merupakan modal jangka panjang yang diperoleh dari
pemilik perusahaan atau pemegang saham. Modal sendiri di dalam suatu perusahaan
yang berbentuk Perseroan terdiri dari modal saham, cadangan (cadangan cadangan
ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, cadangan untuk menampung
hal-hal yang tidak diduga sebelumnya) dan laba ditahan.

2.4 Pendekatan-Pendekatan Konsep Penilaian Struktur Modal


1. Teori pendekatan laba bersih (net income approach) NI
Pendekatan ini dapat diasumsikan investor mengkapitalisasi atau menilai laba
perusahaan dengan tingkat kapitalisasi (Ko) yang konstan dan perusahaan dapat
meningkatkan jumlah utangnya dengan tingkat biaya utang (Kd) yang juga konstan.
Hal ini juga dapat diartikan karena tingkat kapitalisasi dan tingkat biaya utang konstan
atau tetap maka semakin besar jumlah utang perusahaan maka biaya modal rata-rata
tertimbang akan semakin kecil.

2. Teori pendekatan laba operasi bersih (operating net income approach) NOI
Teori ini diasumsikan biaya modal rata-rata tertimbang (Ke) konstan, berapapun
jumlah utang perusahaan tetap. Dalam teori ini para investor mempunyai sudut
pandang yang berbeda-beda.
a. Biaya utang konstan sama seperti pendekatan laba bersih.
b. Utang perusahaan meningkat, resiko perusahaan ikut meningkat.
Oleh karena itu manajemen menuntut agar keuntungan perusahaan juga harus
meningkat,Konsekuensinya biaya modal rata-rata tertimbang konstan dan keputusan
struktur modal.

2.5 Keputusan Struktur Modal dalam Praktik


a. Analisis EBIT – EPS
Melalui analisis ini manajemen dapat melihat dampak dari berbagai alternatif
pendanaan terhadap EPS (Earning per share) pada tingkatan EBIT (Earning Before
Interest and Tax) yang bervariasi. Yang dimaksud dengan EPS adalah laba bersih
sesudah pajak atau Earning After Tax (EAT) dibagi jumlah lembar saham perusahaan
yang beredar.
Pada analisis ini, hubungan antara EBIT dan EPS dapat dicari dengan cara:
1. Menghitung EPS pada berbagai alternatif pendanaan untuk EBIT tertentu, dan
2. Mengulang langkah pertama untuk EBIT yang berbeda – beda. Hasilnya kemudian
digambarkan dalam grafik EBIT-EPS.

7
Karena itu, didalam mengambil keputusan, manajemen harus memperhatikan juga
deviasi standard (tingkat variabilitas) EBIT perusahaan. Expected dan deviasi
standard EBIT dapat dicari dengan mengembangkan sejumlah skenario tentang EBIT
dimasa mendatang beserta dengan probabilita terjadinya. Jika deviasi standard EBIT
relatif besar, manajemen harus lebih hati-hati karena expected EBIT menjadi kurang
dapat dipercaya. Sebaiknya manajemen memutuskan menggunakan hutang hanya bila
ecpected EBIT cukup jauh di atas indifference point.
EAT (saham) EAT (hutang)
= Jumlah saham Jumlah saham
(EBIT* - C1) (1-T) (EBIT* - C2) (1-T)
= S1 S2
Dimana:
EBIT * = Indifferent point
C1 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 1
C2 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 2
S1 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 1
S2 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 2
T = Tingkat pajak
b. Perbandingan Rasio – Rasio Leverage
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efek dari setiap alternatif pendanaan
terhadap rasio-rasio leverage (penggunaan hutang). Manajemen kemudian dapat
membandingkan rasio-rasio yang ada saat ini dan rasio-rasio pada alternatif
pendanaan tertentu dengan rasio-rasio industri sejenis. Rasio Leverage terdiri dari (1)
Rasio Hutang (debt ratio), dan (2) Rasio Jaminan (coverege ratio).
C. Analisis Arus Kas Perusahaan
Metoda ini menganalisis dampak keputusan struktur modal terhadap arus kas
perusahaan. Metoda ini sederhana tetapi sangat bermanfaat. Metoda ini melibatkan
persiapan suatu seri anggaran kas pada (1) kondisi perekonomian yang berbeda, (2)
struktur modal yang berbeda. Arus kas bersih pada situasi yang berbeda ini dapat
dianalisis untuk menentukan apakah beban tetap perusahaan (pokok pinjaman, bunga,
sewa dan dividen saham preferen) yang dihadapi perusahaan tidak terlalu tinggi.
Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar beban tetap bisa mengakibatkan
“financial insolvency”.

2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal


Menurut Maness (1988), ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan struktur
modal yang optimal, yaitu:

8
1. Stabilitas Penjualan Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih
aman untuk memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung biaya tetap yang
lebih tinggi daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil.
2. Operating Leverage Perusahaan yang mengurangi operating leverage-nya lebih
mampu meningkatkan penggunaan financial leverage (utang).
3. Pajak Perusahaan Karena bunga dapat dikurangkan dari pajak, ada keuntungan
menggunakan utang. Semakin tinggi tarif pajak marjinal perusahaan, semakin tinggi
manfaat menggunakan hutang, semuanya sama.
4. Tingkat risiko aset Tingkat atau tingkat risiko setiap aset dalam perusahaan tidak
sama. Semakin lama jangka waktu penggunaan suatu aset dalam perusahaan, semakin
besar tingkat risikonya. Dan perkembangan dan kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan yang terus menerus, dalam arti ekonomis dapat mempercepat tidak
digunakannya suatu aset, meskipun dalam arti teknis masih dapat digunakan.
5. Pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat Jika perusahaan menggunakan utang
semakin banyak, maka pemberi pinjaman akan mulai meminta tingkat bunga yang
lebih tinggi dan lembaga pemeringkat akan mulai menurunkan peringkat pada tingkat
utang perusahaan.
6. Arus kas internal Tingkat arus kas internal yang lebih tinggi dan lebih stabil dapat
membenarkan tingkat leverage yang lebih stabil.
7. Kontrol Banyak perusahaan sekarang meningkatkan tingkat hutang mereka dan
mulai dengan menerbitkan hutang baru untuk membeli kembali saham biasa yang
beredar. Tujuan penambahan utang adalah untuk memperoleh return yang lebih
tinggi, sedangkan pembelian kembali saham bertujuan untuk lebih meningkatkan
tingkat pengendalian.
8. Kondisi ekonomi Kondisi ekonomi saat ini serta kondisi di pasar keuangan dapat
mempengaruhi keputusan struktur modal. Ketika suku bunga tinggi, keputusan
pendanaan dapat mengarah pada hutang jangka pendek, dan pembiayaan kembali
dengan hutang atau ekuitas jangka panjang jika kondisi pasar memungkinkan.
9. Preferensi manajemen Preferensi manajemen untuk risiko dan gaya manajemen
memiliki peran dalam kaitannya dengan kombinasi hutang-ekuitas perusahaan dalam
struktur modalnya.
10. Debt covenant Uang yang dipinjam dari bank dan juga penerbitan surat utang dan
direalisasikan melalui serangkaian perjanjian (debt covenants).
11. Biaya keagenan Biaya keagenan adalah biaya yang diturunkan untuk memantau
kegiatan manajemen agar kegiatannya sesuai dengan kesepakatan antara manajer,
kreditur, dan juga pemegang saham.
12. Profitabilitas Perusahaan dengan profitabilitas tinggi, dan penggunaan internal
financing yang lebih besar dapat mengurangi penggunaan hutang (debt ratio)

9
2.7 Teori Struktur Modal
Ada 3 teori besar tentang struktur modal yang menjadi dasar penelitian tentang
struktur modal, yaitu:
1. Teori trade-off
Teori ini menyatakan bahwa struktur modal yang optimal akan tercapai jika nilai
tambah manfaat penggunaan utang berupa penghematan pajak dapat menutupi
peningkatan biaya kesulitan keuangan yang terkait dengan penggunaan utang. Teori
trade-off mencoba mencari rasio utang yang optimal dengan mempertimbangkan
manfaat dan biaya penggunaan utang.
2. Teori urutan kekuasaan
Teori ini menyatakan bahwa perusahaan lebih memilih menggunakan dana internal
daripada dana eksternal dalam rangka membiayai pengembangan usahanya. Jika
sumber pendanaan internal dari financial slack tidak mencukupi, maka digunakan
sumber pendanaan eksternal. Jika sumber pendanaan eksternal diperlukan, pilihan
utama adalah menggunakan utang dengan menerbitkan obligasi. Penerbitan saham
baru dilakukan sebagai upaya terakhir dari perseroan jika dana internal dan sumber
utang tidak mencukupi.
3. Teori Agensi
Teori keagenan menyatakan bahwa pemilihan komposisi struktur modal tergantung
pada biaya keagenan yang dihadapi perusahaan. Teori ini berasumsi bahwa adanya
hutang dengan kewajiban tetap yang harus dipenuhi oleh perusahaan berupa angsuran
pokok dan bunga, akan membuat arus kas perusahaan digunakan untuk memenuhi
kewajiban tersebut. Penggunaan arus kas perusahaan akan mencegah manajer
menggunakan sumber daya perusahaan secara sembarangan

2.8 Pentingnya Struktur Modal


Masuk akal secara ekonomi bagi perusahaan untuk mencoba meminimalkan biaya
penggunaan modal keuangan. Biaya modal serta biaya lainnya, seperti biaya produksi,
keduanya memiliki karakteristik yang berpotensi mengurangi jumlah dividen tunai
yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa.
Diketahui bahwa nilai akhir dari saham biasa sebagian bergantung pada pengembalian
yang diharapkan investor dari saham tersebut. Dividen tunai terdiri seluruhnya (jika
dipegang tanpa batas waktu) atau sebagian (jika dipegang dalam jangka waktu
tertentu) dari pengembalian yang diharapkan ini. Sekarang segala sesuatu yang lain
yang dapat mempengaruhi harga saham selain biaya modal dianggap konstan. Jika
biaya modal ini dapat ditekan seminimal mungkin, aliran dividen yang mengalir ke
pemegang saham biasa akan dimaksimalkan. Jadi, ini akan memaksimalkan harga
saham biasa juga. Jika biaya modal dapat dipengaruhi oleh struktur modal, maka

10
manajemen struktur modal jelas merupakan bagian penting dari manajemen keuangan
bisnis.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Struktur modal adalah proporsi keuangan antara hutang jangka pendek, hutang jangka
panjang dan modal sendiri yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran
perusahaan. Komponen struktur modal terdiri dari modal asing dan modal sendiri. Ada 3 alat
analisis struktur modal, yaitu analisis EBIT-EPS, rasio leverage, dan arus kas. Struktur modal
penting bagi perusahaan jika biaya modal dapat dipengaruhi oleh struktur modal.

11
DAFTAR PUSTAKA

Keown, Arthur J, dkk. 2018. Manajemen Keuangan.jld 2. Ed 10. PT.


Indeks: Jakarta Barat
https://www.scribd.com/document/358500160/MAKALAH-STRUKTUR-MODAL
https://www.scribd.com/doc/95394196

12

Anda mungkin juga menyukai