Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

STRUKTUR KEUANGAN

DOSEN PENGAMPU :

FITRI, SE, MM

DI SUSUN OLEH :

 LIANA GUSTIKA HANDAYANI ( 1802112352 )


 LILI PURWANTI ( 1802123940 )
 NURUL MAULIDIA ( 1802123866 )
 SELVI AYU PAJRIKA ( 1802124168)
 YURIKE IRVANIA PUTRI ( 1802112567 )

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR...........................................................
.................................i
DAFTAR
ISI.................................................................
.........................................ii

BAB
1...................................................................
...................................................1
1.1. Latar
Belakang.....................................................
.....................................1
1.2. Rumusan
Masalah......................................................
...............................2
1.3. Tujuan
Penulisan....................................................
...................................2

BAB
2...................................................................
.................................................3
2.1 Pengertian Struktur
Keuangan.....................................................
.............3
2.2 Konsep Struktur
Keuangan.....................................................
..................3
2.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Keuangan...........................6

3
2.4 Pengertian Biaya
Modal........................................................
....................8
2.5 Macam-macam Biaya
Modal........................................................
............8
2.6 Contoh
kasus........................................................
.....................................11

BAB
3...................................................................
.................................................15
PENUTUP.............................................................
................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................
..................................................15
3.2 Saran...................................................
.......................................................15

DAFTAR
PUSTAKA.............................................................
.............................16

BAB I

4
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya.
Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri
dari hutang jangka Panjang. Struktur keuangan mencerminkan pola perimbangan baik
dalam artian absolut maupun relatif antara keseluruhan modal asing (baik jangka pendek
maupun jangka Panjang) dengan modal sendiri (Bambang 1995).

Sedangkan Weston dan Copeland (1997) mengartikan struktur keuangan sebagai


cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya. Struktur dapat dilihat pada seluruh sisi
kanan neraca yang terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka Panjang dan modal
pemegang saham.

Dalam pengelolaan bidang keuangan, salah satu unsur yang perlu mendapat
perhatian adalah sejauh mana perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang
digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Manajemen dihadapkan
pada suatu keputusan penting dalam masalah pemenuhan kebutuhan dana dari berbagai
sumber alternatif yang berasal dari dalam perusahaan (internal financing) dan dari luar
perusahaan (external financing).

Dalam kondisi tertentu perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya dari


dalam perusahaan, akan tetapi ada kalanya kebutuhan dana semakin meningkat karena
pertumbuhan perusahaan sehingga menyebabkan perusahaan harus menggunakan dana
yang berasal dari luar perusahaan, yaitu berupa hutang (dept) maupun ekuitas. Apabila
perusahaan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya saja, maka ketergantungan
perusahaan pada pihak luar akan semakin besar resiko keuangan perusahaan akan
semakin meningkat (Meivinita, 1999).

5
Perusahaan dituntut untuk mempertimbangjan dan menganalisis kombinasi
sumber-sumber dana yang ekonomis guna membelanjai kebutuhan investasi serta
kegiatan usahanya dalam melakukan keputusan pendanaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu struktur keuangan?
2. Mengetahui apa saja Konsep Struktur Keuangan?
3. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi struktur keuangan?
4. Apa itu biaya modal?
5. Apa saja macam-macam dari biaya modal?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk memahami apa struktur keuangan dan biaya modal
2. Untuk mengetahui konsep-konsep struktur keuangan
3. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi struktur keuangan
4. Untuk mengetahui macam-macam biaya modal

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Struktur Keuangan


Menurut Sartono struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan
membiayai aktivanya. Aktiva perusahaan didanai dengan utang jangka pendek, utang
jangka Panjang, dan modal pemegang saham, sehingga seluruh sisi kanan neraca
memperlihatkan struktur keuangannya.
Struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya.
Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri
dari hutang jangka Panjang. Struktur keuangan mencerminkan pola perimbangan baik
dalam artian absolut maupun relatif antara keseluruhan modal asing (baik jangka pendek
maupun jangka Panjang) dengan modal sendiri.

2.2 Konsep Struktur Keuangan


Menurut Syamsuddin (2001:89), leverage adalah kemampuan perusahaan untuk
menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed cost assets or funds)
untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik perusahaan.

 Jenis – jenis Leverage


Jenis leverage ada tiga macam yaitu Operating Leverage, Financial Leverage dan
Combination Leverage. Berikut penjelasan dari masing-masing leverage tersebut:
a. Leverage Operasi (operating leverage)
Leverage operasi adalah seberapa besar perusahaan menggunakan
beban tetap operasional (Hanafi, 2004:327). Menurut Syamsuddin (2001:107),
leverage operasi adalah kemampuan perusahaan di dalam menggunakan fixed
operating cost untuk memperbesar pengaruh dari perubahan volume penjualan
terhadap earning before interest and taxes (EBIT).

7
Leverage operasi timbul sebagai suatu akibat dari adanya beban-beban
tetap yang ditanggung dalam operasional perusahaan. Perusahaan yang
memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka perusahaan tersebut
menggunakan leverage. Dengan menggunakan operating leverage perusahaan
mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan
laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar.

Beban tetap operasional tersebut biasanya berasal dari biaya


depresiasi, biaya produksi dan pemasaran yang bersifat tetap misal gaji
karyawan. Sebagai kebalikannya adalah beban variabel operasional. Contoh
biaya variabel adalah biaya tenaga kerja yang dibayar berdasarkan produk
yang dihasilkan.

Leverage operasi adalah pengaruh biaya tetap operasional terhadap


kemampuan perusahaan untuk menutup biaya tersebut. Dengan kata lain
pengaruh perubahan volume penjualan (Q) terhadap laba sebelum bunga dan
pajak (EBIT). Besar kecilnya leverage operasi dihitung dengan DOL (Degree
of operating leverage) yang dirumuskan sebagai berikut:

DOL = persentase perubahan EBIT


Persentase perubahan penjualan

Analisis leverage operasi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa peka laba


operasi terhadap perubahan hasil penjualan dan berapa penjualan minimal yang harus
diperoleh agar perusahaan tidak menderita kerugian.

b. Leverage Keuangan (financial leverage)


Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki
beban tetap dengan beranggapan bahwa akan memberikan tambahan

8
keuntungan yang lebih besar dari pada beban tetapnya sehingga akan
meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono,
2008:263).

Kebijakan perusahaan mendapatkan modal pinjaman dari luar ditinjau


dari bidang manajemen keuangan, merupakan penerapan Financial Leverage
dimana perusahaan membiayai kegiatannya dengan menggunakan modal
pinjaman serta menanggung suatu beban tetap yang bertujuan untuk
meningkatkan laba per lembar saham.

Financial Leverage timbul karena adanya kewajiban-kewajiban


finansial yang sifatnya tetap (fixed financial charges) yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan. Kewajiban-kewajiban finansial yang tetap ini tidaklah
berubah dengan adanya perubahan tingkat EBIT dan harus di bayar tanpa
melihat sebesar apa pun tingkat EBIT yang dicapai perusahaan.

Besar kecilnya leverage finansial dihitung dengan DFL (Degree of


financial leverage). DFL menunjukkan seberapa jauh perubahan EPS karena
perubahan tertentu dari EBIT. Makin besar DFL nya, maka makin besar risiko
finansial perusahaan tersebut. Dan perusahaan yang mempunyai DFL yang
tinggi adalah perusahaan yang mempunyai utang dalam proporsi yang lebih
besar. DFL (Degree of financial leverage) dirumuskan sebagai berikut:

DFL = persentase perubahan EPS


Persentase perubahan EBIT

DFL yang besar menunjukkan bahwa perubahan tingkat EBIT akan


menghasilkan perubahan yang besar pada laba bersih (EAT) atau pendapatan per
lembar saham (EPS). Beban tetap bunga ini pada kenyataannya dapat berupa
beban seluruh utang atau obligasi yang ada dan biaya deviden untuk saham

9
preferen yang mempunyai beban pembayaran tetap setelah perhitungan sebelum
pajak.

c. Leverage Gabungan (Combination Leverage)


Combination leverage terjadi apabila perusahaan memiliki baik baik
operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk
meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham biasa (Sartono, 2008:267).

Leverage gabungan adalah pengaruh perubahan penjualan terhadap


perubahan laba setelah pajak untuk mengukur secara langsung efek perubahan
penjualan terhadap perubahan laba rugi pemegang saham dengan Degree of
Combine Leverage (DCL) yang didefinisikan sebagai persentase perubahan
pendapatan per lembar saham sebagai akibat persentase perubahan dalam unit
yang terjual.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Keuangan

1. Tingkat pertumbuhan penjualan

Tingkat pertumbuhan penjualan masa depan merupakan ukuran sampai sejauh


mana laba persaham dari suatu perusahaan dapat ditingkatkan oleh leverage.
Perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan menggunakan leverage dengan
adanya kesempatan untuk meningkatkan modal saham ketika harga sahamnya tinggi.

2. Stabilitas arus kas

Bila stabilitas penjualan dan laba lebih besar, maka beban hutang tetap yang
terjadi pada suatu perusahaan akan mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan
dengan perusahaan yang penjualan dan labanya menurun tajam. Bila laba kecil,
perusahaan akan menemui kesulitan untuk membayar bunga tetap dari obligasinya.

10
3. Karakteristik industri

Industri yang sedang berkembSang menjanjikan marjin laba yang tinggi,


tetapi marjin laba tersebut cenderung menurun apabila industry itu merupakan
industry dimana jumlah perusahaan dapat meningkat dengan cepat karena masuknya
perusahaan baru

4. Struktur aktiva

Struktur aktiva mempengaruhi sumber – sumber pembiayaan melalui


beberapa cara. Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang, terutama
jika permintaan akan produk mereka cukup meyakinkan, akan banyak menggunakan
hutang hipotik jangka panjang. Perusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa
piutang dan persediaan barang yang nilainya sangat tergantung pada kelanggengan
tingkat profitabilitas masing – masing perusahaan, tidak begitu tergantung pada
pembiayaan hutang jangka panjang dan lebih tergantung pada pembiayaan jangka
pendek.

5. Sikap Manajemen

Sikap manajemen paling berpengaruh dalam memilih cara pembiayaan adalah


sikapnya terhadap pengendalian perusahaan dan resiko. Perusahaan besar yang
sahamnya dimiliki oleh banyak orang akan memilih penambahan penjualan saham
biasa karena penjualan ini akan banyak mempengaruhi pengendalian perusahaan.

6. Sikap pemberi pinjaman

11
Perusahaan akan membicarakan struktur keuangan dengan pemberi pinjaman
dan hal ini banyak mempengaruhi nasihat mereka. Tetapi, jika manajemen ingin
menggunakan leverage melampaui batas normal untuk bidang industrinya, pemberi
pinjaman mungkin tidak bersedia untuk memberikan tambahan pinjaman.

2.4 Pengertian Biaya Modal


Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba
ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya
riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.

2.5 Macam-Macam Biaya Modal


1. Biaya Modal Individual
1) Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka
waktu pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan
(trade account payable), hutang wesel & kredit jangka pendek dari bank.

2) Biaya Modal Hutang JK Panjang


Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt)
yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond).

3) Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp)


Biaya modal saham preferen adalah biaya riil yang harus dibayar jika
perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen. kp
diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of
return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang
diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten.

12
Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham
biasa, yaitu :
a. Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban
tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik.
b. Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti
kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan saham preferen tersebut.

4) Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan


pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham.
Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan
dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi
disesuaikan atau dikurangi dengan pajak.

5) Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas
atau ke)

Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau biaya modal sendiri
merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan
menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi.

Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai


dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang
digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.
Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu :

a. Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)


b. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)

Model CAPM mrp model penetapan biaya modal dg menganalisis tingkat


return saham i atau Ri yang ARm) yg terjadi. Besarnya tingkat rerturn saham
yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan
oleh emiten.

13
Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
a. besarnya beta bunga bebas risiko (risk free rate, Rf),
b. risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta (b)
c. premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return
pas dengan return saham (Rm – Ri).

2. Biaya Modal Keseluruhan


Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh
biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal perusahaan
secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan
investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi yang harus
diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal yang harus
dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh dimasa datang.

Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu


dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau
WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau
sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut.

14
2.6 Contoh Kasus
Contoh Kasus Struktur Modal

PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri, khususnya bahan makanan. Perusahaan ini berawal dari sebuah mie instan yang
sederhana, kini PT Indofood Sukses Makmur, Tbk telah berubah menjadi sebuah perusahaan
Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir
yang tersedia di pasar. Indofood dikenal sebagai perusahaan yang terkemuka di setiap kategori
bisnisnya. Kegiatan operasional indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif
sehingga memungkinkan produk-produknya dikenal diseluruh penjuru Nusantara.

Perolehan laba bersih menurut laporan keuangan yang terdapat di situs PT. Indofood
Sukses Makmur, Tbk pada Desember 2011 mencapai Rp.5,017 triliun lebih besar dibandingkan
dengan periode yang sama pada Desember 2010 sebesar Rp.4,016 triliun. Dari laporan keuangan
yang dipublikasikan di BEI, tercatat penjualan bersih pada Desember 2011 sebesar Rp.45,332
triliun lebih besar dibandingkan periode yang sama pada Desember 2010 sebesar Rp.38,403
triliun. Dilihat dari laba yang meningkat dan penjualan yang meningkat menunjukkan kinerja
perusahaan yang bagus. (www. Indofood.com)

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah modal.karna
tanpa modal setiap perusahaan tidak akan bisa melakukan aktivitas sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan oleh perusahaan,oleh karena itu sebuah perusahaan harus menentukan struktur
modal.sebagai contoh struktur modal perusahaan PT.Indofoot Tbk.

15
TABEL 1

DATA MODAL SENDIRI DAN MODAL PINJAMAN

TAHUN 2006 – 2010

TAHUN MODAL SENDIRI MODAL PINJAMAN TOTAL MODAL


2006 5.034.463.000.000 3.075.858.000.000 8.110.321.000.000

2007 7.126.596.000.000 3.652.566.000.000 10.779.162.000.000

2008 8.571.533.000.000 7.200.598.000.000 15.772.131.000.000

2009 10.155.495.000.000 10.557.898.000.000 20.713.393.000.000

2010 11.617.424.000.000 9.881.978.000.000 21.499.402.000.000

table diatas yaitu data modal sendiri dan modal pinjaman maka dibawah ini struktur modal
perusahaan PT.Indofoot Tbk dalam prosentase untuk periode 2006-2010.

16
TABEL 2

STRUKTUR MODAL PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

TAHUN 2006 – 2010

TAHUN STRUKTU MODAL (%) TOTAL


R MODAL
MODAL SENDIRI MODAL PINJAMAN
2006 62,07 37,93 100
2007 66,11 33,89 100
2008 54,35 45,65 100
2009 49,03 50,97 100
2010 54,04 45,96 100
RATA-RATA 57,12 42,88 100

Berdasarkan struktur modal yang ada dalam PT.Indofoot Tbk.selama 5 tahun terakhir
(2006-2010) yang menunjukan bahwa rata-rata modal sendiri sebesar 57,12 % ,pada tahun 2006-
2007 mengalami peningkatan dan pada tahun 2008-2009 mengalami penurunan dan pada 2010
mengalami peningkatan kembali.

Sedangkan rata-rata modal pinjaman sebesar 42,88%.pada tahun 2006-2007 mengalami


penurunan pada tahun 2008-2009 mengalami peningkatan dan pada tahun 2010 mengalami
penurunan kembali.

Berdasarkan analisa diatas dapat diambil kesimpulan bahwa PT.Indofoot Tbk lebih
banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal pinjaman,hal ini dapat dilihat dari rata-rata
prosentasi yaitu modal sendiri berbanding modal pinjaman sebesar 57,12 % berbanding 42,88%.

17
Dalam menentukan komposisi struktur modal sebagai sumber utama,manajeman selalu
menghadapi pada dua alternative yaitu menambah modal sendiri atau menambah hutang jangka
panjang.jika modal yang berasal dari modal sendiri lebih besar dibandingkan dari modal yang
berasal dari hutang jangka panjang maka perusahaan akan lebih mudah untuk membayar hutang
jangka panjang tersebut.namun jika modal yang berasal dari internalnya kecil akan mempersulit
ruang gaerak perkembangan perusahaan.sebaliknya jika modal yang berasal dari hutang jangka
panjang lebih besar dari pada modal sendiri perusahaan akan mengalami kesulitan untuk
membayar hutang jangka panjang tersebut.

Dampak positif dari penggunaan hutang jangka panjang ini adalah beban pajak lebih
sedikit karna bunga hutang jangka panjang akan mengurangi pajak yang harus dibayar
perusahaan kepada pemerintah.

Pada dasarnya,dalam struktur modal tidak terdapat ketentuan yang pas dalam penggunaan
modal sendiri atau penggunaan hutang jangka panjang karna struktur modal ditentukan oleh
sifat,jenis,lingkup dan kodisi usaha pada masing masing perusahaan.tetapi hal yang pasti dalam
struktur modal yang mampu meningkatkan keuntungan perusahaan adalah struktur modal yang
memiliki biaya modal rendah.atau bisa dibilang modal yang berasal dari internal lebih besar
dibandingkan dengan modal yang berasal dari hutang jangka panjang.

Jadi perusahaan PT.Indofoot Tbk merupakan salah satu perusahaan yang memiliki
struktur modal yang baik,karna modal sendiri lebih besar daripada modal yang berasal dari
hutang jangka panjang.tidak heran jika perusahaan PT.Indofoot Tbk,bisa berkembang dengan
baik dan menjadi salah satu perusahaan yang GO PUBLIK.

BAB III

18
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Struktur keuangan adalah cara bagaiman perusahaan membiayai
aktivanya. Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan
permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal
pemegang saham.

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur keuangan yaitu tingkat


pertumbuhan penjualan, stabilitas arus kas, karakteristik industry, struktur aktiva,
sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman. Biaya modal (Cost of Capital) adalah
biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik
yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk
mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Macam-macam biaya modal
ada 2 yaitu biaya modal individual dan biaya modal keseluruhan

3.2 Saran
Dalam mempelajari materi struktur keuangan dan biaya modal ini
penyusun menyarankan selain menguasai pengertian, kosep, faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal, macam-macam biaya modal, karena perusahaan
dalam operasinya menggunakan aktiva dan sumber dana yang menimbulkan
beban tetap yaitu aktiva tetap yang menimbulkan biaya penyusutan dan utang
menimbulkan biaya bunga.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://rulinovitasari29.blogspot.com/2016/06/tulisan-4-struktur-modal_16.html?m=1

http://manajemen.blogspot.com/2015/04/struktur-keuangan-dan-biaya-
modal.html.acessedonfriday.march4.2016.4pm

20
NAMA ANGGOTA TUGAS
LIANA GUSTIKA HANDAYANI MEMBUAT POWER POINT DAN MENCARI CONTOH
KASUS
LILI PURWANTI MENGETIK PEMBAHASAN
NURUL MAULIDIA MENGETIK PEMBAHASAN
SELVI AYU PAJRIKA MENGETIK PEMBAHASAN / MATERI MAKALAH
YURIKE IRVANIA PUTRI MENCARI MATERI

21

Anda mungkin juga menyukai