BAB I
PENDAHULUAN
dan mampu bersaing di era globalisasi. Oleh sebab itu, perusahaan berusaha
ketat, dinamis, tidak terprediksi dan tidak pasti. Perubahan yang terjadi setiap
saat dan makin cepat ini menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi
teknologi dan pendanaan dapat diadopsi maka yang tersisa hanyalah sumber
maksimal.
menciptakan budaya kuat atau dengan kata lain bagaimana mengubah budaya
lemah menjadi budaya kuat yang pada akhirnya akan mampu meningkatan
produktivitas kerja, budaya kerja yang baik juga akan menjauhkan seorang
para anggotanya sehingga mereka tahu bagaimana berinteraksi satu sama lain.
di masa yang akan datang. Budaya kerja dapat dibentuk oleh pegawai yang
kerja, dan struktur orgnisasi. Jadi budaya kerja sangat penting dalam dunia
individu ini dapat menjadi karyawan atau pekerja yang unggul dan
para pekerja atau karyawannya tentang budaya yang baik, karena selain
budaya kerja. Salah satunya adalah PT. Astra International Tbk, yang
Honda Motor Cabang Raha yang merupakan salah satu anak perusahaan PT.
Astra International Tbk, yang bergerak dalam bisnis sepeda motor. Budaya
kerja yang ditanamkan pada perusahaan dalam setiap program dan aktivitas
sebagai pedoman bagi budaya kerja karyawan di perusahaan, yang terdiri dari
4
tersebutlah yang menjadi jati diri Astra Motor yang memiliki karakteristik
cara perusahaan. Nilai-nilai dan tujuan perusahaan yang dapat diterima dan
ditunjukan. Dengan demikina nilai-nilai jika dapat diterima dengan baik oleh
karyawan, maka tujuan perusahaan tidak dapat tercapai sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Begitu pula Kinerja Karyawan pada PT. Astra Honda Motor Cabang
dalam bekerja sehingga mampu mengambil setiap peluang yang ada seperti
produk yang ditawarkan. Kinerja juga berarti berbicara terkait hasil yang
menjadi tolak ukur bagi setiap karyawan dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya.
5
lebih lanjut meneliti dan menarik judul tentang “Analisis Budaya Kerja dan
1. Bagaimana penerapan budaya kerja pada PT. Astra Honda Motor Cabang
Raha?
Raha?
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui budaya kerja karyawan pada PT. Astra Honda Motor
Cabang Raha.
Cabang Raha.
berikut:
a. Manfaat Teoritis,
ilmu /teori yang relevan dengan penelitian ini. Selain itu sebagai referensi
b. Manfaat Praktis, sebagai bahan informasi bagi pihak PT. Astra Honda
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
aktivitas, kegiatan, dan tindakan. Sumber daya tersebut antara lain terdiri atas
sumber daya alam, sumber daya finansial, sumber daya manusia, sumber daya
sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia (SDM human
organisasi. Tanpa SDM, sumber daya lainnya menganggur (idle) dan kurang
yang tepat, perencanaan SDM, mengaudit SDM baik dari segi kualitatif
strategi perusahaan yang juga berarti bahwa strategi SDM pun perlu
daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur
tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga
biaya, tenaga, peralatan dan atau bahan. Sumber daya itu sendiri dibagi
menjadi:
atau pekerjaan dan tidak bergantung pada besar volume pekerjaan atau
kegiatan.
ilmu dan seni mengatur hubungan serta peranan tenaga kerja agar berjalan
yang mengadakan kerja sama dalam mencapai tujuan dari organisasi yang
adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu
manusia.
10
secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu
tujuan.
11
(direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan
kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi
dengan cara bertanggung jawab secara startegis, etis dan sosial. Ada 4 tujuan
MSDM yaitu :
organisasi.
Budaya kerja adalah suatu asumsi, nilai dan norma yang dilakukan
pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja sebagai
dari bahasa sansekerta buddhaya. Kata buddhaya merupkan bentuk jamak dari
buddhi yang berarti „‟budi atau ‟akal‟‟ . Sedangkan kata culture berasal dari
kata colere berkembang hingga memiliki makna sebagai „‟segala daya dan
Dalam rentang dua puluh tahun terakhir, topik budaya kerja menarik
perilaku kerja. Budaya kerja mulai dipandang sebagai sesuatu hal yang
nilai- nilai yang dianut bersama yang menjadi pengikat diantara anggata
warna budaya, karena itu terjadi pola dan warna budaya budaya yang tebal dan
tipis. Dalam budaya yang tebal terdapat kesepakatan yang tinggi dari
yakini benar dari berbagai aspek sehingga dapat membina keutuhan. loyalitas
maupun kelompok seseorang tidak akan terlepas dari budaya yang ada dalam
lebih dalam dan kurang terlihat, budaya merujuk pada nilai-nilai yang dianut
waktu. Pengertian ini mencakup tentang apa yang penting dalam kehidupan
dan sangat bervariasi dalam perusahaan yang berbeda. Pada tingkatan yang
berintegrasi, yang telah berfungsi dengan baik yang telah dianggap baru oleh
karenanya harus diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang besar untuk
tersebut.
organisasi sebagai sistem nilai dan kepercayaan yang dianut bersama yang
Schein (dalam Gibson et.al, 2005) mendefinisikan budaya sebagai pola dari
cara-cara berintegrasi, yang telah berfungsi dengan baik yang telah dianggap
baru oleh karenanya harus diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang
1) Konkrit, hal ini bisa dilihat dari cara anggota melayani konsumen, cara
2) Abstrak, hal ini bisa dilihat secara kasat mata. Bentuk ini merupakan
bagian yang paling sukar diubah karena terdapat pada sisi kognitif sistem
(Rafiq, 2019) menyatakan bahwa, Budaya adalah nilai- nilai yang menjadi
sikap/perilaku.
kerja.
18
sebagai berikut:
yang lain.
kelompok lain. Batas pembeda ini karena adanya identitas tertentu yang
yang sama.
karena adanya sub budaya baru. Kondisi seperti ini biasanya dialami
perusahaan.
masalah tersebut.
perusahaan tersebut.
politik organisasi.
berikut:
kesimpulan.
sekeras-kerasnya.
21
sebagai berikut:
1) Asumsi dasar. Dalam budaya kerja terdapat asumsi dasar yang dapat
menjelaskan usaha.
organisasi.
berikut:
tertib dengan baik, tugas dan tanggung jawab yang baik, disiplin waktu
langsung.
individu, tugas dan tanggung jawab orang lain sesama mitra kerja.
dan atau kepada mitra kerja dalam mencapai sasaran dan target
a. Pengertian Kinerja
Dengan demikian kinerja organisasi merupakan suatu prestasi kerja dan proses
juga dikatakan bahwa kinerja merupakan usaha untuk mencapai suatu prestasi
oleh organisasi dalam periode tertentu (Adullah dan Arisanti Herlin, 2010).
dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu 1) Hasil Kerja, 2) Perilaku Kerja, dan
merupakan kombinasi dari hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang
berperilaku tertentu sesuai standar dan tidak boleh sekehendak hati pekerja.
Demikian juga untuk mencapai hasil tertentu diperlukan sifat pribadi tertentu.
memberikan satu peluang yang baik kepada karyawan atas rencana karier
“performance appraisal”.
Ukuran kinerja dapat dilihat dari sisi jumlah dan mutu tertentu sesuai
Kinerja yang dihasilkan oleh pegawai dalam suatu perusahaan ditentukan oleh
beberapa faktor dan kondisi yang baik itu yang berasal dari dalam diri
ciri-ciri kepribadian, perilaku kerja, dan hasil kerja seseorang tenaga kerja atau
Daya Manusia (2007:153) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil dari proses
pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan
sebagainya.
dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit
”Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
bahwa Menurut Byars dan Rue (dalam Harsuko 2011) kinerja merupakan
(accomplishment).
sebenarnya kinerja mempunyai arti yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja,
Pabundu (2006: 30) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang
dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam
pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah
Costello dalam Wibowo (2012: 3), seberapa baik kita mengelola kinerja
masing pekerja secara individu dan unit kerjanya, tetapi juga kinerja seluruh
organisasi.
Istilah yang lain adalah human output yang dapat diukur dari productivity,
dipengaruhi oleh kinerja (job performance) sumber daya manusia, untuk itu
kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang
satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap
a) Faktor Personal,
setiap individu,
c) Faktor Tim
oleh rekan dalam satu team, kepercayaan terhadap sesama anggota team,
organisasi,
d) Faktor Kontekstual,
berorientasi pada tugas dan pekerjaan. Hal ini berarti bahwa kinerja pegawai
dalam sebuah organisasi ditentukan oleh sikap dan perilaku pegawai terhadap
adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja setiap orang
30
dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat digolongkan pada tiga kelompok,
tindakan seorang pekerja sesuai dengan pekerjaannya dan diawasi oleh orang-
orang tertentu yaitu seorang atasan atau pimpinan dan dukungan dari
organisasi.
kinerja.
dan tindakan yang dihasilkan. Upaya tersebut yaitu berupa hasil kerja (kinerja)
utama seorang pekerja dalam mencari kerja dan bekerja. Pengalaman dalam
Jansen Sinamo (2017:89), salah satunya adalah mentalitas mutu yaitu seorang
mutu.
atau prestasi kerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi
bekerja sama dengan karyawan lain secara vertical atau horizontal didalam
d. Pengukuran Kinerja
aspek yaitu:
1) Hasil kerja: tingkat kuantitas maupun kualitas yang telah ihasilkan dan
insturksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang
ada.
tugas pekerjaan. Disiplin waktu dan absensi: tingkat ketepatan waktu dan
tingkat kehadiran.
pelatihan tambahan apa saja yang masih harus diberikan kepada karyawan
34
mana kita memandangnya, apakah itu dari sisi yang dinilai yakni
atau dari sisi organisasi. Dilihat dari sisi karyawannya: a) karyawan bisa
kinerja karyawan,
harmonis, (d) Dan dari semua itu, tujuan dari diadakannya penilaian kinerja
dan Chandra, 2015 : 49) dapat dilakukan oleh pihak ekternal yaitu dengan
jasa, lebih dilihat sebagai pengalaman berupa transaksi inti dan pengalaman
memberikan efek positif atau negatif pada perusahaan. Oleh sebab itu
penilaian kinerja karyawan pada perusahaan jasa akan sangat baik dilakukan
akurat , tepat waktu dan memuaskan / dapat dipercaya serta dapat menyimpan
yang sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu, berikut ini adalah hasil
penilitian-penelitian terdahulu:
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Penellitian Variabel Metode Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian Penelitia
n
Andre Pengaruh budaya X1: budaya Metode (1) Budaya organisasi
Setiawan organisasi dan gaya organisasi Analisisl berpengaruh
(2017) kepemimpinan X2: Deskripti positif terhadap kinerja
partisipatif terhadap gayakepemi fl karyawan; (2) Gaya
kinerja Karyawan (PT mpin danl kepemimpinan
Asri Motor Cabang an Analisis partisipatif
Jenggolo) partisipatif Regresil berpengaruh positif
Y: kinerja Linierl dan signifikan
karyawan Berganda terhadap kinerja
l karyawan.
(3) Gaya
kepemimpinan dan
Budaya organisasi
mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja
karyawan.
Adolf Influence of X1: Budaya Skala (1)Budaya organisasi
halley, cultural Organisasi likert, dapat bepengaruh
bkambuay organization - X2: SEM positif dan signifikan
a, and leadership on kepemimpin analysis terhadap kepuasan
jronsumbr the performance of an kerja.
e,ferdinan employees mediated partisipatif (2)Gaya
drisamasu, job satisfaction on - M: kepemimpinan ini
(2017) district health kepuasan dapat berpengaruh
departement mimika kerja positif dan signifikan
papua - Y: kinerja terhadap kepuasan
karyawan kerja.
h.eman The influence Of X1: budaya Metode Budaya organisasi dan
koesmon organization culture, organisasi Analisisl kepemimpinan
38
kerangka pikir yang disajikan dengan menalaah Budaya kerja di PT. Astra
yang senantiasa berpijak pada peraturan dan norma yang berlaku di dalam
39
untuk memberi dan menerima informasi yang benar dari dan kepada sesama
individu, tugas dan tanggung jawab orang lain sesama mitra kerja; dan yang
menerima kontribusi dari dan atau kepada mitra kerja dalam mencapai
yang dikemukakan oleh Guritno dan Waridin (2015:36) dalam Jurnal Bisnis
Untuk lebih jelasnya kerangka pikir dalam penelitian penulis sajikan dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian ini yaitu PT. Astra Honda Motor Cabang Raha
Kabupaten Muna yang terletak di Jl. Gatot Subroto No. 64, Raha 3 dengen
kegiatan ilmiah yang berhubungan dengan cara kerja dalam memahami suatu
pokok permasalahan dalam penelitian ini yakni terkait budaya kerja dan
karyawan di PT. Astra Honda Motor Cabang Raha yang terdiri dari 1 orang
41
Marketing.
kinerja karyawan. Beberapa istilah atau konsep yang perlu didefinisikan yang
1. Budaya kerja adalah nilai, perilaku, dan keyakinan yang dimiliki oleh
tertib dengan baik, tugas dan tanggung jawab yang baik, disiplin waktu
langsung.
dan atau kepada mitra kerja dalam mencapai sasaran dan target
perusahaan
berikut:
ditentukan.
Jenis data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu data primer dan
data sekunder.
43
1) Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri atau
seorang atau suatu organisasi langsung dari sumbernya. Data primer ini
lapangan yakni mengenai budaya kerja dan kinerja karyawan pada PT.
2) Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang didapat tidak secara langsung dari
cara dan metode baik secara komersial maupun non komersial. Data
1) Wawancara
juga secara terbuka atau tak berstruktur. Disini yang menuliskan atau
3) Dokumentasi
data lain yang terkait dengan masalah yang diteliti. Berdasarkan uraian di
teknik pendukung atau untuk melengkapi hasil data yang diperoleh dengan
dengan seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,
mengacu kepada beberapa tahapan (Milles dan Hubermen, 2014: 15) yakni :
45
bentuk naratif, grafik jaringan, tabel dan bagan yang bertujuan mempertajam
pada penelitian ini digambarkan dalam pola sebagai berikut dibawah ini :
Pengumpulan Penyajian
Data Data
Penarikan
Reduksi Data
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Andri Feriyanto dan Endang Shyta Triana. 2015. Pengantar Manajemen, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Andre Setiawan (2017) Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja.
Universitas Kristen Petra. AGORA Vol. 5, No. 3.
Bambang Guritno dan waridin (2015) Guritno,. Pengaruh Persepsi Karyawan
Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi
Terhadap Kinerja.JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74.
Dra. Umi Farida, MM.2017). Manajemen sumber daya manusia 1, Ponorogo, FE
Universitas Muhammadiyah
Erix Pamungkas, dkk. 2018. Analisis Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Reward Sebagai Variabel Moderasi Dalam Rangka
Penguatan Daya Saing Bisnis. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya.
Vol. 20, No. 1.
Franksiska, dkk (2018) Analisis pengaruh budaya kaizen terhadap kinerja
karyawan dengan reward sebagai variabel moderasi dalam rangka
penguatan daya saing bisnis. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya.
Vol. 20, No. 1.
Gibson, James L et al .2006. Organizations (Behavior, Structure,
Processes).Twelfth Edition: McGrow Hill.