Contoh:
Penggilingan padi menghasilkan beras (produk utama) &
dedak (produk sampingan)
A. Karakteristik Produk Bersama
Split of Point
(Titik Pisah)
Produk Jumlah produksi (kg) Harga pasar (harga jual) pada titik pisah
(Rp/kg)
A 15.000 10,00
B 20.000 17,50
C 25.000 12,00
D 10.000 20,00
Nilai jual masing-masing produk pada saat titik pisah:
Produk A : 15.000 kg x Rp10,00 = Rp 150.000,00
Produk B : 20.000 kg x Rp17,50 = 350.000,00
Produk C : 25.000 kg x Rp12,00 = 300.000,00
Produk D : 10.000 kg x Rp20,00 = 200.000,00
Total nilai penjualan = Rp1.000.000,00
1 2 3 4 5 6 7
Tiitik Pisah
Produk
A B C D Jumlah
Satuan yg terjual (kg) 15.000 20.000 25.000 10.000 70.000
Hasil Penjualan (Rp) 150.000 350.000 300.000 200.000 1.000.000
Harga Pokok Penj. (Rp) 112.500 262.500 225.000 150.000 750.000
Laba Bruto (Rp) 37.500 87.500 75.000 50.000 250.000
Note: Harga pokok penjualan = alokasi biaya bersama = harga pokok produksi
b. Harga jual pada saat titik pisah tdk diketahui (ada proses lanjutan
setelah titik pisah)
Apabila suatu produk tdk bisa dijual pada saat titik pisah, produk
tsb memerlukan proses tambahan shg harga jual dpt diketahui
sebelum dijual. Dasar yg digunakan dalam mengalokasikan biaya
bersama adalah harga pasar (nilai jual) hipotetis
Nilai jual hipotetis adalah nilai jual suatu produk setelah diproses
lebih lanjut dikurangi biaya yg dikeluarkan utk
memproses lebih lanjut
Split of Point
(Titik Pisah)
6000 kg
6000 kg @ Rp2.000,00
Biaya bersama
Harga ? B Proses lanjut:
Rp40.000.000,00
Rp3.126.000
4000 kg
4000 kg @ Rp1.250,00
Harga ? B Proses lanjut:
Rp1.346.000
Niali jual masing-masing produk:
Produk X : 5.000 x Rp1.500 = Rp 7.500.000
Produk Y : 6.000 x Rp2.000 = Rp12.000.000
Produk Z : 4.000 x Rp1.250 = Rp 5.000.000
Total nilai penjualan =Rp24.500.000
Contoh:
PT “X” memproduksi 3 jenis produk X, Y, & Z. Biaya bersama yg
digunakan untuk menghasilkan 3 produk tsb Rp150.000.000,00. Data
lain yg digunakan:
Contoh:
PT “X” memproduksi 3 jenis produk X, Y, & Z. Biaya bersama
yg digunakan untuk menghasilkan 3 produk tsb
Rp150.000.000,00. Data lain yg digunakan:
Keterangan Produk X Produk Y Produk Z jumlah
Jumlah yg diproduksi (kg) 30.000 48.000 42.000 120.000
Harga Jual setelah proses 3.000 2.500 5.000
lanjutan (Rp)
Biaya proses lanjutan (Rp) 18.000.000 25.000.000 46.000.000
Diminta:
1. Hitunglah alokasi biaya masing-masing produk dengan
menggunakan metode unit fisik
2. Hitunglah biaya produksi masing-masing produk
Jawab:
1. Alokasi biaya masing-masing produk
Produk X : 30000/120000 x Rp150.000.000,00 = Rp 37.500.000,00
Produk Y : 48000/120000 x Rp150.000.000,00 = Rp 60.000.000,00
Produk Z : 42000/120000 x Rp150.000.000,00 = Rp 52.500.000,00
Jumlah biaya bersama = Rp150.000.000,00
Contoh:
Perusahaan “Antara” memproduksi penyulingan minyak mentah.
Bahan baku (minyak mentah/crude oil) yg digunakan 10.000
barrels diolah delam proses penyulingan (refinery) dengan
harga bahan baku yg dipakai (biaya bersama) Rp15.000.000,00.
Hasil pengolahan minyak tsb setalah dikurangi dengan kerugian
(akibat susut atau hilang dalam proses) sebanyak 200 barels
tampak dalam tabel berikut.
Kuantitas (tdk Persentase Alokasi harga
Produk termasuk jlh yg (%) bahan baku
hilang) (Barels) (Rp)
Biaya produksi/kg:
Produk A : Rp42.000.000,00 : 15.000 kg = Rp2.800,00
Produk B : Rp86.000.000,00 : 35.000 kg = Rp2.457,14
Produk C : Rp27.000.000,00 : 10.000 kg = Rp2.700,00
4. Metode Rata-rata Tertimbang
Dasar alokasi adalah: kuantitas produksi x angka penimbang
Kas/piutang Rp2.497.500
Pendapatan penjualan produk sampingan Rp2.497.500
b) Pendapatan produk sampingan diperlakukan sbg penambah
penjualan atau pendapatan produk utama
Penjualan : Rp10.125.000
Pendapatan penjualaan produk sampingan: 2.047.500 +
Penjualan bersih : Rp12.172.500
Harga pokok penjualan:
Persediaan awal: 500 kg x Rp500 : Rp250.000
Total biaya produksi 16.200kgxRp500 : 8.100.000 +
Tersedia dijual : Rp8.350.000
Persediaan akhir: 3.200kg x Rp500 : 1.600.000-
: Rp6.750.000 –
Laba kotor : 5.422.500
Biaya pemasaran & administrasi : 2.925.000 –
Laba operasi : Rp2.497.000
Pendapatan penjualan produk sampingan sbg penambah
penjualan produk utama, shg penjualan produk utama sekarang
menjadi Rp12.172.500,00
Akibatnya terjadi peningkatan thd Laba Kotor & Laba Operasi
sesuai dgn kenaikan dari pendapatan produk sampingan
Penjualan : Rp10.125.000
Harga pokok penjualan:
Persediaan awal: 500 kg x Rp500 :Rp 250.000
Total biaya produksi 16.200kgxRp500 : 8.100.000 +
Tersedia dijual : Rp8.350.000
Persediaan akhir: 3.200kg x Rp500 : 1.600.000 -
Harga pokok penjualan : Rp6.750.000
Pendapatan penjualan produk sampingan: 2.047.500 -
Rp 4.702.500
Laba kotor : 5.422.500
Biaya pemasaran & administrasi : 2.925.000 –
Laba operasi : Rp2.497.500
Pada metode ini, pendapatan penjualan produk sampingan
mengurangi harga pokok penjualan sebesar Rp2.497.500
shg harga pokok penjualan menjadi Rp4.702.500
Penjualan : Rp10.125.000
Harga pokok penjualan:
Persediaan awal: 500 kg x Rp500 : Rp 250.000
Total biaya produksi : 16.200kgxRp500 :Rp8.100.000
Pendapatan penjualan produk sampingan : 2.047.500-
:Rp6.052.500 +
Tersedia dijual :Rp6.302.500
Persediaan akhir: 3.200kg x Rp500 : 1.600.000 -
Harga pokok penjualan : Rp4.702.500-
Laba kotor : Rp5.422.500
Biaya pemasaran & administrasi : 2.925.000-
Laba operasi : Rp2.497.500
Pada metode ini, pendapatan penjualan produk sampingan
dianggap sebagai pengurang, sehingga biaya produksi setelah
dikurangi pendapatan penjualan produk sampingan menjadi
Rp6.052.500
Penjualan : Rp10.125.000
Pendapatan penjualaan produk sampingan : 1.387.500 +
Penjualan bersih : Rp11.512.500
Harga pokok penjualan:
Persediaan awal: 500 kg x Rp500 : Rp250.000
Total biaya produksi 16.200kgxRp500 : 8.100.000 +
Tersedia dijual : Rp8.350.000
Persediaan akhir: 3.200kg x Rp500 : 1.600.000-
: Rp6.750.000 –
Laba kotor : 4.762.500
Biaya pemasaran & administrasi : 2.925.000 –
Laba operasi : Rp1.837.500
Penjualan : Rp10.125.000
Harga pokok penjualan:
Persediaan awal: 500 kg x Rp500 : Rp 250.000
Total biaya produksi : 16.200kgxRp500 :Rp8.100.000
Pendapatan penjualan produk sampingan : 1.387.500-
:Rp6.712.500 +
Tersedia dijual :Rp6.962.500
Persediaan akhir: 3.200kg x Rp500 : 1.600.000 -
Harga pokok penjualan : Rp5.362.500-
Laba kotor : Rp4.762.500
Biaya pemasaran & administrasi : 2.925.000-
Laba operasi : Rp1.837.500
Penjualan : Rp…………………
Taksiran laba Kotor : Rp…………………
Harga Pokok Produksi : Rp…………………
Taksiran biaya proses lanjutan : (Rp……………….)
Taksiran biaya pemasaran : (Rp……………….)
Taksiran biaya administrasi : (Rp……………….)
Biaya Produk sampingan : Rp………………….
Contoh:
PT CJDW menghasilkan produk utama & produk sampingan. Biaya bersama utk
menghasilkan 2 produk tsb: Rp600.000,00 (BB : Rp180.000,00, TK : Rp300.000,00 &
BOP Rp120.000,00). Perusahaan mengestimasi laba sebesar 20% dr hasil penjualan.
Informasi lain:
a) Pisahkan biaya bersama utk produk utama & sampingan menggunakan metode
reversal
b) Hitunglah biaya produksi per unit masing-msing produk
c) Susunlah laporan Rugi-Laba
a. Pemisahan biaya bersama
Produk utama Produk sampingan
(A) (Ax)
Rp582.300,00 + Rp738.000,00
Produk utama (A) = = Rp66.025,00/kg
20.000 kg
Rp17.700,00 + Rp6.600,00
Produk samp. (Ax) = = Rp24,30/kg
1.000 kg
c) Laporan Rugi-Laba
Biaya operasi:
Biaya pemasaran : Rp510.000 Rp3.000
Biaya administrasi : Rp327.000 + Rp1.500 +
Total biaya operasi :Rp 837.000 - : Rp 4.500 –
Laba operasi : Rp 542.700 : Rp 7.200
----------------- soal latihan produk sampingan -------------------------------