Anda di halaman 1dari 6

Nama : SITI AISYAH NINGRUM

NIM : 192040918024
Prodi : Manajemen
Mata Kuliah : Accounting For Manager

Resume

PERHITUNGAN BIAYA UNTUK PRODUK SAMPINGAN (BY PRODUCTS) DAN


PRODUK GABUNGAN (JOINT PRODUCTS)

Definisi Produk Sampingan dan Produk Gabungan

· Produk Sampingan (by product) suatu produk dengan total nilai yg relatif kecil dan dihasilkan
secara simultan atau bersamaan dengan suatu produk lain yang total nilainya lebih besar.

· Produk utama (main product) Produk dengan nilai total yg lebih besar.

· Produk Gabungan diproduksi bersamaan melalui suatu proses, di mana produk yg dihasilkan
memiliki lebih dari nilai nominal dalam bentuk yg sesuai dengan hasil pemrosesan itu.

· Titik Pisah Batas (Split-off Point) adalah Titik di mana produk-produk tersebut dapat dipisahkan
sebagai unit-unit individual.

Karakteristik Produk Sampingan dan Produk Gabungan

Asal mula produk sampingan:

Ø Pembersihan produk utamaSisa atau sampah, seperti gas dan tar yang dihasilkan dari produksi
arang yang memiliki nilai sisa atau serbuk gergaji dipenggergajian kayu.

Ø Proses persiapan bahan baku sebelum digunakan dalam produksi produk utama.Contohnya
pemisahan biji kapas dari kapas, buah apel dari biji apel, dan kulit dari biji coklat.

Klasifikasi Produk Sampingan:

(1)Yang dijual dalam bentuk asalnya tanpa proses lebih lanjut , dan

(2)yang membutuhkan proses lebih lanjut agar dapat dijual.


Biaya Gabungan

Biaya gabungan (joint cost) adalah biaya yg muncul dari produksi secara simultan atas
berbagai produk dalam proses yang sama.Satu jumlah total untuk semua produk yang tidak dapat
dibagi.Total biaya dari beragam produk melibatkan biaya gabungan maupun biaya produksi
produk individual terpisah. Biaya produk terpisah (separable cost) adalah biaya dengan produk
individual dan pada umumnya todak memerlukan alokasi. Sementara, biaya produksi gabungan
memerlukan alokasi ke produk-produk individual.

Kesulitan dalam Menghitung Biaya Produk Sampingan dan Produk Gabungan

Biaya gabungan yang sesungguhnya tidak dapat dibagi. Biaya yang diakumulasikan
sebelum titik pisah batas harus ditanggung oleh masing-masing produk berdasarkan selisih harga
jual dan biaya untuk menyelesaikan dan menjual produk setelah titik pisah batas.

Metode untuk Menghitung Biaya Produk Sampingan

Metode yang dapat diterima untuk menghitung biaya produk sampingan terdiri atas dua
kategori.Dalam kategori pertama, biaya produksi gabungan tidak dialokasikan ke produk
sampingan. Dalam kategori ini, ada dua matode. Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan
produk sampingan dikreditkan ke pendapatan atau ke biaya produk utama. Metode ini dibedakan
berdasarkan perlakuannya terhadap pendapatan kotor dari produk sampingan dan disebut sabagi
metode 1.

Dalam metode 1, pendapatan kotor dari penjualan produk sampingan ditampilkan dalam laporan
laba rugi sebagai salah satu dari kategori ini:

a. Pendapatan lain-lain.

b. Tambahan pendapatan penjualan

c. Pengurang harga pokok penjualan dari produk utama

d.Pengurang biaya produksi produk utama

Dalam metode 2, pendapatan bersih dari produk sampingan, (pendapatan dari penjualan produk
sampingan dikurangi dengan biaya administratif dan pemasaran untuk memasarkan produk
sampingan, kemudian dikurangi lagi dengan biaya pemrosesan lebih lanjut setelah titik pisah-
batas) ditampilkan di laporan laba rugi sebagai salah satu dari keempat kategori untuk metode
1sebagaimana disebutkan di atas. Dalam kategori yang kedua untuk menghitung biaya produk
sampingan, sebagaian biayagabungan dialokasikan ke produk sampingan tersebut. Alokasi biaya
gabungan seperti ini dapatdikatakan hampir sama dengan perlakuan terhadap produk gabungan.

Metode Alokasi Biaya Produksi Bersama ke Produk Gabungan

1. Metode Harga Pasar

Harga pasar dari produk apa pun sampai batas tertentu adalah manifestasi dari biaya yg
dikeluarkan untuk memproduksinya.. Metode ini mengasumsikan bahwa setiap produk yang
dihasilkan dalam proses produksi bersama memilki nilai jual atau nilai pasar yang berbeda.
Perbedaan nilai pasar disebabkan tingkat pemakaian biaya yang berbeda.

Metode ini berpendapat bahwa jika salah satu produk terjual lebih tinggi daripada yang
lainnya, hal itu terjadi karena biaya yang dikeluarkan untuk memproduksinya juga lebih tinggi
dibandingkan produk lain. Jadi dalam metode ini kelangkaan tidak mempunyai pengaruh dalam
menentukan harga jual. Karena asumsi itulah, cara yang logis untuk mengalokasikan biaya
bersama adalah berdasarkan pada nilai jual relatif masing-masing produk bersama.

Terdapat dua metode dalam metode nilai jual relatif, yaitu:

Ø Produk gabungan yang dapat dijual pada titik pisah-batas(split-off point)

Metode ini digunakan ketika setelah split-off point tidak ada proses produksi lanjutan dan
harga jual sudah diketahui pada saat itu. Biaya bersama (joint cost) dialokasikan ke masing-masing
produk sesuai dengan perbandingan nilai jualnya terhadap nilai jual keseluruhan produk bersama.

Ø Produk gabungan yang tidak dapat dijual pada titik pisah-batas(split-off point)

Apabila suatu produk tidak bisa dijual pada saat titik pisah, maka harga tidak dapat
diketahui pada saat titik pisah. Produk tersebut memerlukan proses tambahan sehingga harga jual
tidak dapat dikethui sebelum dijual (setelah titk pisah). Dasar yang dapat digunakan dalam
mengalokasikan biaya bersama adalah harga pasar hipotesis. Harga pasar hipotesis adalah nilai
jual suatu produk setelah diproses lebih lanjut dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk
memproses lanjutan setelah pemisahan.
2. Metode rata-rata biaya per unit

Metode ini berupaya untuk mendistribusikan total biaya produksi gabungan ke berbagai
produk atas dasar biaya per unit. Metode ini digunakan jika dari satu proses produksi bersama
dihasilkan beberapa produk yang bisa diukur dalam satuan yang sama meskipun dalam kualitas
yang berbeda-beda. Perusahaan yang menggunakan metode ini berpendapat bahwa semua produk
yang dikerjakan dengan proses yang sama harus menerima bagian yang sebanding dengan total
biaya gabungan berdasarkan unit yang diprosuksi. Penentuan biaya untuk setiap produk dihitung
sesuai dengan proporsi kuantitas masing-masing produk yang dihasilkan.

3. Metode rata-rata tertimbang

Pada banyak industri, metode-metode yang telah dibahas diatas tidak dapat memberika
solusi yang memuaskan dalam mengalokasikan biaya bersama karena tidak mempertimbangkan
segi kualitas dari suatu produk. Sehingga mucullah metode yang menggunakan bobot sebagai
presentasi dari ukuran besarnya unit, kesulitan pembuatan, waktu yang dibutuhkan dan sebagainya
sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya bersama. Penentuan alokasi biaya bersama pada setiap
produk didasarkan atas perkalian jumlah unit produk dengan angka penimbang, dan hasilnya
digunakan sebagai dasar untuk alokasi.

4. Metode unit kuantitatif / satuan fisik

Metode kuantitatif berupaya mendistribusikan total biaya gabungan berdasarkan satuan


ukuran tertentu seperti kilogram, ton, liter, meter dan sebagainya. Jika produk bersama mempunyai
ukuran yang berbeda maka harus ditentukan koefisien ekuivalesinya yang digunakan untuk
mengubah satuan yang berbeda kedalam satuan yang sama. Metode ini beranggapan bahwa setiap
produk dapat diidentifikasi sesuai dengan tingkat pemanfaatan bahan baku dalam ukuran satuan
yang sama.
1. Dalam menghasilkan produk utamanya, ROVER Com, juga menghasilkan produk sampingan,
biaya produksi gabungan yang terjadi sampai titik pisah- batas totalnya sebesar $ 200.000, setelah
titik pisah batas hanya $ 150.000 dikeluarkan untuk menyelesaikan produk utama, dan $ 5.000
dikeluarkan untuk menyelesaikan produk sampingan. Produk utama memiliki harga pasar final
sebesar $ 400.000, sedangkan produk sampingan harganya $20.000, tidak ada persediaan akhir.

Diminta :

a. Asumsikan metode pendapatan bersih yang digunakan untuk mencatat produk


sampingan sebagai pendapatan lain- lain, by adm. Dan pemasaran sama dengan
0.Berapa pendapatan lain2 ?.

b. Asumsikan manajemen ingin mengalokasikan beban pemasaran dan adminis. Sebesar $


2.000 keproduk sampingan dan memperoleh laba kotor sebesar 10% dari harga jual.
Dengan menggunakan harga pasar, hitunglah besarnya biaya gabungan yang seharusnya
dialokasikan ke produk sampingan.

Sales ( Main Product ) $ 400.000

Cost of good sold

Beginning inventory 0

Total Production Cost $ 200.000

Cost Of Goods available for sale $ 200.000

Ending Inventory 0 $ 200.000

Gross Profit $ 200.000

Marketing and administrative exp 0

Operating Income $ 200.000

Others Income $ 20.000

Income Before Income Tax $ 220.000


Total Production Cost $ 200.000

Market Value $ 20.000

Estimasi Gross Profit :

Assumed operating profit 10% $ 2.000

Of sales price

Marketing and adm exp $ 2.000 $ 4.000

Total $ 16.000

Estimated producyion cost after $ 5.000

Total $ 11.000

2. Margen Co, memproduksi produk W,X<Y dan Z dari proses gabungan. Informasinya adalah :

Produk unit produksi harga pasar tambahan biaya harga pasar

W 6,000 $ 80.000 $ 7.500 $ 90.000

X 5.000 $ 60.000 $6.000 $ 70.000

Y 4.000 $ 40.000 $4.000 $ 50.000

Z 3.000 $ 20.000 $2.500 $ 30.000

18.000 $200.000 $ 20.000 $240.000

Diminta : dengan asumsi bahwa metode harga pasar yang digunakan, alokasikan total biaya
roduksi gabungan sebesar $ 160.000 ke setiap produk.

Anda mungkin juga menyukai