Anda di halaman 1dari 3

Nama : Luh Ayu Dewi Candrawati

NIM : 1817041103
No. Absen : 12
Kelas : VII C Manajemen Pemasaran
1. Rumuskan argumen-argumen utama dari teori yang digunakan dalam penulisan
skripsi, sebutkan refensi-refensi jurnal atau buku, yang menjadi acuan dari teori
tersebut!
Keputusan pembelian menurut Lamb (1999) adalah “step-by step process used by
consumers when buying goods or services”. Proses pengambilan keputusan yang
rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan (decision) melibatkan
pilihan di antara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu
mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. (Setiadi, 2010).
Machfoedz (2005) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai suatu proses
penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan
kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling
menguntungkan. Inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses
pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua
perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu di antaranya (Sangadji & Sopiah,
2013).
Kotler (2009) menjelaskan, dalam keputusan pembelian konsumen black box theory
merupakan suatu model perilaku konsumen yang paling sederhana. Tetapi mampu
menjelaskan proses pengambilan keputusan konsumen sebagai respons terhadap
rangsangan yang diterimanya. Berbagai model perilaku konsumen lain merupakan
pengembangan dari model kotak hitam (Black Box Theory) ini. Model Black Box
Theory terdiri dari 3 bagian yaitu rangsangan (stimulus), konsumen, dan respon.
Model black box theory dapat dijelaskan bahwa stimulus yaitu berada di luar diri
individu yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian seperti iklan dan bentuk
promosi lain tentang produk yang disajikan kepada konsumen oleh pemasar. Respon
yaitu variabel hasil aktivitas individu sebagai reaksi dari variabel stimulus dan sangat
bergantung pada keputusan pembelian seperti keputusan membeli barang, penilaian
terhadap barang, serta perubahan sikap terhadap produk atau barang.
Kotler, Philip (2009), Manajemen Pemasaran. Indeks, Jakarta.
Lamb, et al, 1999. Marketing. American Marketing Association.
Machfoedz, Mahmud. 2005. Kewirausahaan: Metode, Manajemen, dan
Implementasi.Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta.
Setiadi, Nugroho J. (2010). Perilaku Konsumen. Cetakan 4. Edisi Revisi.
Jakarta:Kencana.
Sopiah dan Sangadji. E.M. (2013). Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertai:
Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Andi.
2. Jelaskan tentang teori dan argumen dari Theory of Reasoned Action!
Teori dan argumen dari Theory of Reasoned Action menjelaskan tentang perilaku
yang berubah berdasarkan hasil dari niat perilaku, dan niat perilaku dipengaruhi oleh
norma sosial dan sikap individu terhadap perilaku (Eagle, Dahl, Hill, Bird,
Spotswood, & Tapp, 2013, hal. 123). Menurut (Lee & Kotler, 2011, hal. 198), theory
of reason action yang dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbein, menyatakan bahwa
prediksi terbaik mengenai perilaku seseorang adalah berdasarkan minat orang
tersebut. Minat perilaku didasari oleh 2 faktor utama, yaitu: kepercayaan individu atas
hasil dari perilaku yang dilakukan dan persepsi individu atas pandangan orang-orang
terdekat individu terhadap perilaku yang dilakukan. Tahun 1988, Ajzen
mengembangkan theory of reasoned action dengan menambahkan kepercayaan
individu dan persepsi individu mengenai kontrol perilaku, yaitu kepercayaan bahwa
individu dapat melakukan suatu perilaku didasari oleh kemampuan untuk
melakukannya (Lee & Kotler, 2011, hal. 198). Dari pengertian tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa praktik atau perilaku menurut Theory of Reasoned Action akan
dipengaruhi oleh niat individu, dan niat individu tersebut terbentuk dari sikap dan
norma subyektif. Salah satu variabel yang mempengaruhi, yaitu sikap, dipengaruhi
oleh hasil tindakan yang sudah dilakukan pada masa yang lalu. Sedangkan Norma
subyektif, akan dipengaruhi oleh keyakinan akan pendapat orang lain serta motivasi
untuk menaati keyakinan atau pendapat orang lain tersebut. Sederhananya, orang akan
melakukan suatu tindakan, apabila memiliki nilai positif dari pengalaman yang sudah
ada dan tindakan tersbut didukung oleh lingkungan individu tersebut.
3. Bagaimana hubungan konsep complex decision making pada keputusan pembelian?
Hubungan konsep complex decision making pada keputusan pembelian merupakan
keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dimana pada proses pembuatan
keputusan dilakukan dan keterlibatan konsumen dalam keputusan pembelian tinggi.
Complex decision making dapat terjadi, ketika konsumen melakukan pembelian
produk yang membutuhkan berbagai pertimbangan sehubungan dengan pentingnya
produk dan tingginya resiko bagi indvidu konsumen. Pada umumnya, konsumen akan
mempertimbangkan berbagai merek dan mencari berbagai informasi yang dibutuhkan
sebelum membeli suatu produk ataupun jasa, konsumen akan mempertimbangkan
secara selektif setiap detail perbedaan dari masing-masing produk. Informasi ini
penting bagi konsumen, agar tidak terjadi post purchase dissonance
(ketidaknyamanan setelah pembelian).

Anda mungkin juga menyukai