Anda di halaman 1dari 32

Modul ke:

AKUNTANSI BIAYA
Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya,
dan Perencanaan.

Fakultas
EKONOMI VENY, SE.MM

Program Studi
AKUNTANSI
www.mercubuana.ac.id
Bagian Isi
• Modul
1. Sistim pembelian dan penggunaan bahan baku.
2. Identifikasi komponen-komponen biaya perolehan bahan baku
3. Definisi dan menghitung jumlah pesanan ekonomis
4. Definisi dan menghitung titik pemesanan kembali.
5. Definisi dan menghitung jumlah persediaan pengaman.
6. Activity Based Costing untuk pengendalian persediaan

• Kemampuan akhir yang diharapkan


1. Menjelaskan sistem pembelian dan penggunaan bahan baku.
2. Dapat mengidentifikasikan komponen-komponen biaya perolehan bahan
baku, menghitung jumlah pesanan ekonomis dan jumlah persediaan
pengaman.
3. Mampu menjelaskan rencana Activity Based Costing (ABC).
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

Pembelian dan penggunaan bahan baku meliputi langkah langkah berikut :


1. Menentukan daftar bahan baku yang diperlukan
2. Anggaran produksi
3. Bukti permintaan pembelian ; menginformasikan pembelian mengenai
jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan.
4. Pesanan pembelian ; merupakan kontrak atas jumlah yang harus dikirim.
5. Laporan penerimaan ; mengesahkan jumlah yang diterima, dan juga
melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian.
6. Bukti permintaan bahan baku ; Memberikan wewenang bagi gudang untuk
mengirimkan jenis dan jumlah tertentu dan bahan baku ke department
tertentu.
7. Kartu catatan bahan baku ; mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran
dari setiap jenis bahan baku.
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

Pembelian Bahan Baku


Pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh department pembelian.
Prosedur pembelian sebaimnya tertulis guna menetapkan tanggung jawab
sekaligus menyediakan informasi mengenai penggunaan akhir dari bahan baku
yang dipesan.
Adapun tugas dan fungsi bagian pembelian adalah :
1. Menerima bukti permintaan pembelian atas bahan baku, perlengkapan dan
peralatan.
2. Menyimpan informasi mengenai sumber pasokan, harga dan jadwal
pengapalan serta pengiriman.
3. Membuat dan menempatkan pesanan pembelian.
4. Mengatur pelaporan diantara department pembelian, department
penerimaan dan department akuntansi.
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

Formulir Pembelian
• Bukti Permintaan Pembelian; bukti permintaan pembeliaan berasal dari :
1. Karyawan bagian gudang yang mengetahui jumlah persediaan.
2. Klerek catatan bahan baku atau aryawan yang bertanggung jawab untuk
memberitahukan kapan harus melakukan pembelian.
3. Karyawan bagian riset, insinyur atau department lain yang memerlukan
bahan baku khusus.
4. Program komputer yang dirancang untuk mengingatkan department
pembelian kapan diperlukan pengisian kembali persediaan.
Setiap copy dari bukti perminataan dipegang oleh sipembuat dan aslinya dikirim
ke deparment pembeliaan untuk dieksekusi.
• Pesanan pembelian ; pesanan pembelian memberikan kepada pemasok
deskrpsi dari barang dan jasa yang diinginkan, serta persyaratan, harga,
dan intruksi pengiriman.
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

• Electronic Data Incharge ; adalah pertukaran informasi transaksi antara


komputer satu perusahaan dengan perusahaan lain. Hal ini adalah langkah
untuk mencapai lingkungan bisnis tanpa kertas.

Penerimaan
Department penerimaan terdirii dari :
1. Membongkar bahan baku yang masuk.
2. Membandingkan jumlah yang diterima.
3. Mencocokan bahan baku yang diterima dengan deskripsi dalam pesanan
pembelian.
4. Membuat laporan penerimaan.
5. Memberitahukan kepada department pembeliaan mengenai perbedaan yang
ditemukan.
6. Mengatur pemeriksaan apabila diperlukan.
7. Memberitahukan kepada bagian pengiriman bila ada kerusakan barang.
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

Laporan penerimaan menunjukan nomor pesanan pembelian, nomor akun yang


akan dibebankan, nama pemasok, rincian transportasi, serta jumlah dan jenis
varang yang diterima.

Persetujuan Faktur dan Pemrosesan Data


Persetujuan faktur adalah penting dalam pengendalian bahan baku, karena
proses tersebut memverifikasi bahwa barang telah diterima sesuai dengan
pesanan dan pembayaran dapat dilakukan. Transaksi pembelian
mempengaruhi akun pengendali dan akun buku pembantu, sebagaimana yang
ditunjukan pada tampilan berikut.
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

Pengendali Buku Besar


Transaksi Debit Kredit Buku Pembantu

Pembeliaan bahan baku Bahan baku Utang usaha Jurnal dibagian Penerimaa dari catata
untuk persediaan pembantu bahan baku.
Pembeliaan bahan baku Barang dalam proses Utang usaha Jurnal di bagian bahan baku langsung
Untuk pesanan atau depart dari laporan biaya produksi department
Tertentu atau kartu biaya pesanan.

Bahan baku dan perlengkapan Bahan baku Utang usaha Jurnal dibagian Penerimaan dari
Yang dibeli untuk keperluan catatan pembantu bahan baku.
Overhead pabrik.
Perlengkapan yang dibeli untuk Bahan baku Utang usaha Jurnal dibagian penerimaan dari
Keperluan kantor pemasaran dan Pengendali Beban catatan pembantu bahan baku atau
Administrasi. Pemasaran dikolom yang sesuai dari kertas kerja
Pengendali Beban analisis beban pemasaran atau
Admistrasi administrasi.
Pembelian Jasa atau Overhead Pabrik Utang Usaha Jurnal dikolom yang sesuai dari kertas
Perbaikan Penegendali Beban kerja analisis beban.
Pemasaran
Pengendali Beban
Administrasi
Pembelian Peralatan Peralatan Utang Usaha Jurnal dicatatan pembantu peralatan.
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

Biaya Perolehan Bahan Baku


Harga yang tercantum dalam faktur pemasok dan beban transportasi adalah
biaya pembelian barang yang paling jelas terlihat. Sedangkan biaya yang tidak
jelas kelihatan adalah biaya akuisisi, yaitu biaya untuk melakukan fungsi
pembelian, penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi, penyimpanan
dan akuntansi.
Bahan baku biasanya dibukukan sesuai dengan harga faktur yang dibayar,
sedangkan biaya akuisisi dan penyesuaian harga diperlakukan sebagai
overhead pabrik.
Diskon pembeliaan ; diskon perdagangan dan pembelian dalam jumlah besar
biasanya tidak dicatat dalam catatan akuntansi manapun. Melainkan keduannya
diperlakukan sebagai pengurang harga. Yaitu harga yang dibayar ke pemasok
dicatat pada harga sesudah diskon. Meskipun karakteristik dari diskon tunai
adalah serupa, jumlah yang dibebankan ke Akun Bahan Baku seringkali
ditentukan sebelum pengurangan diskon tunai. Akun Diskon Tunai di kredit,
untuk menghindari perlunya menghitung diskon tunai untuk setiap item bahan
baku.
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

Beban angkut pembelian (freigh in) ; beban angkut pembelian jelas


merupakan biaya bahan baku, tetapi muncul beberapa kesulitan dalam
akuntansi untuk biaya ini. Misal, faktur pemasok sebesarv $600 terdiri atas 25
item, beratnya 1.700 pon, dan dikirim dalam 5 kotak, dengan biaya tagihan
pengiriman sebesar $48. Biaya termaksud pengiriman totalnya jadi $648. Jadi
berapa besar beban angkut yang dikenakan setiap item ? Dan berapa harga
per unit yang sebaiknya dicatat dalam catatan pembantu bahan baku?
1. Jika beban angkut pembelian dimasukan dalam debit ke akun bahan baku
di buku besar, maka beban angkut pembelian dapat ditambahkan secara
proporsional ke setiap catatan pembantu bahan baku dari setiap item. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan cara mengalokasikan beban angkut
pembelian berdasarkan biaya bahan baku. Misalkan pada contoh
sebelumnya, beban angkut sebesar $48 atas bahan baku yang biayanya
$600 akan menambah biaya per item sebesar 8% ($48 : $600).
Alternatifnya, berat dari setiap item dalam faktur dapat ditentukan dan
digunakan sebagai dasar untuk mengalokasi beban angkut pembelian. Jika
suatu item berat 300 pon, maka beban angkut pembelian sebesar $8,47
((300 : 1.700) x $48) akan ditambahkan ke harga faktur dari item tersebut.
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

2. Alternatif yang lebih sederhana adalah dengan membebankan semua beban


angkut pembelian ke Akun Beban Angkut Pembelian dan mencatat hanya
harga faktur sebagai biaya bahan baku. Saat bahan baku dikeluarkan untuk
produksi bahan baku tersebut akan dikenakan tarif beban angkut pembelian
sehingga nilainya lebih besar dari biaya per unit yang tercantum dalam
kartu catatan pembantu bahan baku. Jumlah dari tambahan ini akan didebit
ke akun Barang dalam Proses (untuk bahan baku langsung) atau akun
Pengendali Overhead Pabrik ( untuk bahan baku tidak langsung), dan
dikredit ke Beban Angkut Pembelian. Saldo di Beban Angkut Pembelian di
akhir periode ditutup ke Harga Pokok Penjualan atau di prorata ke Harga
Pokok Penjualan dan Persediaan Akhir.
3. Pendekatan ketiga adalah memasukan semua beban angkut pembelian di
periode tersebut dalam menghitung tarif overhead pabrik untuk periode itu.
Dengan demikian Beban Angkut Pembelian menjadi akun buku pembantu
dari Pengendali Overhead Pabrik. Untuk bahan baku atau perlengkapan
yang digunakan oleh department pemasaran dan administrasi, beban angkut
pembelian dibebankan ke Beban Pemasaran atau Beban Administrasi.
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

Biaya Akuisisi yang Dibebankan, Jika biaya bahan baku akan memasukan
biaya akuisisi, maka suatu tarif pembebanan tertentu dapat dikenakan setiap
faktur dan item, daripada membebankan biaya ini ke overhead pabrik. Untuk
biaya ini dapat digunakan tarif yang terpisah untuk setiap kelas biaya sebagai
berikut.
Estimasi biaya department pembelian untuk periode anggaran = Tarif per pesanan pembeliaan atau
Estimasi jumlah pesanan pembelian atau estimasi nilai pembelian tarif per dollar pembelian

Estimasi biaya department penerimaan untuk periode anggaran = Tarif per item
Estimasi jumlah item yang akan diterima selama periode tersebut

Estimasi department bahan baku untuk periode anggaran = Tarif per item, per kubik, per nilai
Estimasi jumlah item, luas tempat, nilai dolar, dst. Dollar, dst.

Estimasi biaya department akuntansi yg dpt dibebankan untuk periode anggaran = Tarif per transaksi
Estimasi jumlah transaksi
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

Pendekatan ini menghasilkan perlakuan akuntansi berikut.

Bahan Baku (Barang dalam Proses) xxxx


Biaya Department Pembelian dibebankan xxxx
Biaya Deparment Penerimaan Dibebankan xxxx
Biaya Department Bahan Baku Dibebankan xxxx
Biaya Deparment Akuntasi Dibebankan xxxx

Pengeluaran dan Perhitungan Biaya Bahan Baku


Bukti permintaan Bahan Baku. Bukti permintaan bahan baku digunakan untuk
mengeluarkan bahan baku dari gudang. Semua penarikan bahan baku
menghasilkan jurnal ikhtisar sbb :
Barang Dalam Proses xxxx
Pengendali Overhead Pabrik xxxx
Beban Pemasaran xxxx
Beban Administratif xxxx
Bahan Baku xxxx
Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku

Buku Pembantu Bahan Baku


• Sistem persediaan perpectual. Pada sistem iini setiap penambahan dan
pengurangan persediaan ke dalam buku pembantu bahan baku agar catatan
tersebut selalu dibuat terkini. Buku pembantu yang baru dibuat dan yang
lama dihapuskan ketika terjadi perubahan dalam jenis bahan baku yang
disimpan di persediaan.
• Sistem persediaan periodik. Dimana pembeliaan ditambahkan ke
persediaan awal, kemudian persediaan akhir dihitung secara fisik dan
biayanya dikurangkan dari jumlah tersebut, lalu selisihnya dianggap sebagai
biaya bahan baku yang dikeluarkan
• Ketika perhitungan persediaan berbeda dari saldo di buku pembantu bahan
baku, buku pembantu bahan baku disesuaikan dengan hasil perhitungan
aktual. Selain koreksi atas buku pembantu bahan baku, akun Bahan baku
dibuku besar disesuaikan melalui ayat jurnal sebagai berikut.
Pengendali Overhead pabrik xxxx
Bahan Baku xxxx
Model Kuantitatif

Persediaan berfungsi sebagai pengaman antara produksi dengan konsumsi


barang. Persediaan ada dalam berbagai bentuk :
ƒ Bahan baku yang menunggu untuk diproses
ƒ Produk atau komponen yang separuh selesai
ƒ Persediaan barang jadi di pabrik, dalam perjalanan, di titik distribusi gudang
dan di gerai ritel.
Pada setiap tahap, harus terdapat justifikasi ekonomis yang baik untuk
persediaan, karena setiap unit tambahan yang disimpan dalam persediaan
menimbulkan biaya tambahan.

Merencanakan Kebutuhan Bahan Baku :


Ada 2 jenis biaya yang mempengaruhi perencanaan bahan baku, yaitu : biaya
penyimpanan persediaan dan biaya karena ketidakmampuan menyimpan cukup
persediaan. Untuk itu jumlah dan waktu pembelian adalah 2 faktor penting
dalam perencanaan bahan baku.
Model Kuantitatif

Biaya Penyimpanan Persediaan Estimasi Biaya karena tidak cukupnya persediaan

Bunga atas investasi dalam modal 10% Tambahan biaya pembelian, penanganan, dan
kerja transportasi
Pajak dan asuransi properti 1,25% Harga yang lebih tinggi karena jumlah pesanan
Pergudangan atau penyimpanan 1,80% Kehabisan persediaan sering kali terjadi
sehingga mengganggu jadwal produksi, jadwal
lembur dan waktu persiapan ekstra
Penanganan 4,25% Tambahan biaya klerikal karena memelihara
catatan pesanan pelanggan yang belum dapat
dipenuhi (customer back order)
Deteriorasi dan penyusutan 2,6% Peningkatan harga berkaitan dengan inflasi
persediaan ketika pesanan pembelian ditunda
Usangnya persediaan 5,2% Penjualan yang hilang dan hilangnya
kepercayaan pelanggan
Total 25,1%
Model Kuantitatif

EOQ (Economic Order Quantity) Kuantitas Pemesanan Ekonomis


Adalah jumlah persediaan yang dipesan pada suatu waktu yang meminimalkan
biaya persediaan tahunan.

Untuk menentukan jumlah optimum yang dipesan, harus menyeimbangkan 2 faktor,


1. biaya penyimpanan bahan baku dan
2. Biaya pemesanan bahan baku.

Berikut rumus untuk perhitungan EOQ :

EOQ = √ 2xRUxCO
CU x CC (Biaya untuk menyimpan satu unit selama satu tahun dalam persediaan)

RU = Permintaan produk per tahun


CO = Biaya per pesanan
CU = Harga per unit
CC = Persentase biaya penyimpanan per tahun
Model Kuantitatif

RU x CO = Jumlah pesanan pembelian per tahun


EOQ

RU x CO = Biaya pemesanan per tahun


EOQ

EOQ = Rata-rata jumlah unit dalam persediaan pada setiap waktu


2

CU x CC x EOQ = Biaya penyimpanan per tahun


2

RU x CO + CU x CC + EOQ = Total biaya per tahun dari biaya pemesanan dan penyimpanan persediaan,
EOQ 2 disebut sebagai AC

Untuk mengilustrasikan penggunaan rumus EOQ, asumsikan kebutuhan per tahun sebesar 2.400 unit,
biaya per unit $0,75%, biaya pemesanan $20 per pesanan, dan persentase biaya penyimpanan adalah
20%. Penggunaan rumus diatas untuk data tersebut akan menghasilkan EOQ sbb :

EOQ = √ 2x2.400x $20 = √ $96.000 = √640.000 = 800 Unit


$0,75 x 20% $0,15
Model Kuantitatif
Discount Pembelian
Pemesanan dalam jumlah besar, biasanya mendapatkan discount pembelian dari
pemasok. Hal ini mempengaruhi beberapa hal :
1. Penghematan ongkos angkut
2. Biaya per unit menjadi lebih rendah
3. Frekuensi pesanan dan biaya pemesanan
4. Investasi dalam persediaan menjadi lebih besar
Semua faktor tersebut mempengaruhi perhitungan EOQ.

Misal penggunaan per tahun dari suatu item adalah 3.600 unti dengan biaya per
unit sebesar $1 tanpa discount pembelian, biaya penyimpanan sebesar 20% dari
rata-rata investasi dalam persediaan, serta biaya untuk satu kali memesan sebesar
$10. EOQ nya adalah :

EOQ = √ 2 x 3.600 x $10 = √ $72.000 = √ 360.000 = 600 Unit


$1 x 20% $ 0,20
Model Kuantitatif
Contoh, asumsikan terdapat diskon pembelian sebagai berikut :
Besar Pesanan 3.600 1.800 1.200 900 720 600 450
Diskon pembelian 8% 6 5 5 4,5 4 4

Besar Pesanan per Tahun


1 2 3 4 5 6 8

Harga Per unit ($) 1 1 1 1 1 1 1


Diskon Pembelian 8% 6 5 5 4,5 4 4
Harga per unit setelah diskon ($) 0,92 0,94 0,95 0,95 0,955 0,94 0,96
Banyaknya pesanan dalam unit 3.600 1.800 1.200 900 720 600 450
Rata-rata persediaan dalam unit 1.800 900 600 450 360 300 225

Biaya rata-rata persediaan 1656 846 570 427,5 343,8 288 216
Biaya bahan baku per tahun (a) 3.312 3.384 3.420 3.420 3.438 3.456 3.456
Biaya penyimpanan (20% dari rata-rata) (b) 331,20 169,20 112 85 68,76 57,6 43,20
Biaya pemesanan (c ) 10 20 30 40 50 60 80

Total biaya per tahun (a+b+c) 3.653,2 3.573,2 3.564 3.545,5 3.556,76 3.573,6 3.579,2

Dalam ilustrasi ini, pemesanan yang optimal dengan diskon yang diberikan
adalah 900 unit
Model Kuantitatif
Rumus EOQ dan Production Run
Biaya EOQ juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah optimum dari suatu
production run.
Untuk mengilustrasikan hal ini, asumsikan bahwa item persediaan A88 diproduksi
dan bukannya dibeli. Biaya persiapan (CO), seperti biaya tenaga kerja untuk
mengatur dan menyesuaikan kembali mesin, sebesar $62. Biaya produksi
variabel (CU) sebesar $2 per unit, kebutuhan per tahun sebesar $6.000 unit. Dan
biaya penyimpanan per tahun sebesar 20%. Jumlah optimum dari suatu
production run dapat dihitung sebagai berikut :

EOQ = √ 2 x 6.000 x $62 = √ $744.000 = √ 1.860.000 = 1.364 Unit


$2 x 20% $ 0,40
Model Kuantitatif
Menentukan Waktu Pemesanan
Untuk menentukan waktu pemesanan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Waktu yang diperlukan untuk pengiriman
2. Tingkat penggunaan persediaan
3. Jumlah persediaan pengaman.

Menentukan titik pemesanan akan relatif lebih sederhana apabila tersedia prediksi
yang tepat untuk tingkat penggunaan dan waktu tunggu (lead time), yaitu interval
waktu antara saat pemesanan dilakukan dengan saat bahan baku tersedia di pabrik
untuk di produksi.

Untuk mengilustrasikan, asumsikan suatu perusahaan menggunakan satu item yang


dipesan 10 kali per tahun. Biaya dari satu kali kehabisan persediaan adalah sebesar$30,
biaya penyimpanan sebesar $0,50 per tahun per unit, dan probabilitas terjadinya
kehabisan persediaan berikut diestimasikan untuk berbagai tingkat persediaan
pengaman.
Model Kuantitatif

Persediaan Pengaman (dalam unit) 0 50 100 200

Probabilitas Kehabisan Persediaan 40% 20% 10% 5%

Total biaya penyimpanan dan total biaya kehabisan persediaan pada setiap
tingkat persediaan pengaman ditentukan sebagai berikut :

A B C D E
Persediaan Perkiraan terjadinya Total biaya Total biaya Total biaya
pengaman (dalam kehabisan kehabisan penyimpanan kehabisan
unit) persediaan per persediaan persediaan dan
tahun biaya penyimpanan
0 4,0 0 0 120

50 2,0 60 25 85

100 1,0 30 50 80

200 0,5 15 100 115

Dalam ilustrasi ini, tingkat persediaan pengaman yang optimum adalah 100
unit, karena total biaya kehabisan persediaan dapat diminimalkan pada
tingkat ini.
Model Kuantitatif

Rumus untuk menentukan titik pemesanan


Titik pemesanan (order print) dicapai bila jumlah yang tersedia sama dengan
kebutuhan yang diperkirakan, yaitu saat jumlah persediaan yang tersedia dan jumlah
persediaan yang akan diterima sama dengan jumlah persediaan yang akan
digunakan selama waktu tunggu dan jumlah persediaan pengaman.

I + QD = LTQ + SSQ

Dimana :
I = Saldo persediaan yang ada
QD = Jumlah yang akan diterima sebelum I habis) dari pesanan yang
sebelumnya sudah dilakukan, transfer bahan baku dan retur ke gudang.
LTD = Jumlah yang akan digunakan selama waktu tunggu yang setara dengan
waktu tunggu normal dalam bulan, minggu atau hari, dikalikam dengan
penggunaan normal selama sebulan, seminggu atau sehari
SSQ = Jumlah persediaan pengaman
Model Kuantitatif
Jika penggunaan mingguan dari item persediaan tersebut adalah 175 unit, dan waktu tunggu
normal adalah 4 minggu, tetapi bisa mencapai 9 minggu, maka titik pemesanan adalah 1.575
unit.
Jumlah ini dihitung sebagai berikut : 700 unit penggunaan normal selama waktu tunggu (175 x
4 minggu) ditambah 875 unit persediaan pengaman (175 x 5 minggu). Asumsikan bahwa
persediaan awal sebesar 2.800 unit tanpa ada pesanan yang sudah dilakukan tetapi
barangnya belum diterima. Penggunaan jadwal pengiriman, dan tingkat persediaan maksimum
adalah :
Jumlah unit di persediaan awal 2.800
Penggunaan sampai ke titik pemesanan kembali
(1.225 : 175 penggunaan mingguan = 7 minggu) 1.225
Titik pemesanan kembali 1.575
Penggunaan selama waktu tunggu normal 700
(700 : 175 penggunaan mingguan = 4 Minggu)
Maksimum persediaan atau persediaan pengaman pada tanggal
Pesanan diterima, dengan asumsi waktu tunggu dan penggunaan normal 875
Jumlah pesanan yang diterima 2.090
Maksimum persediaan, dengan asumsi waktu tunggu dan penggunaan normal 2.965
Model Kuantitatif
Pengendalian Bahan Baku
2 faktor yang harus dicapai dalam pengendalian bahan baku adalah :
1. Menjaga persediaan dalam jumlah dan variasi yang memadai guna beroperasi
secara efisien.
2. Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan secara financial.

Pengendalian persediaan yang efektif sebaiknya :


1. Menyediakan pasokan bahan baku yang diperlukan untuk operasi yang efisien
dan bebas gangguan.
2. Menyediakan cukup persediaan dalam periode dimana pasokan kecil
(musiman, siklus atau pemogokan kerja) dan mengantisipasi perubahan harga
3. Menyimpan bahan baku dengan waktu penanganan dan biaya minimum serta
melindungi bahan baku tersebut dari kehilangan akibat kebakaran, pencurian,
cuaca dan kerusakan karena penanganan
4. Meminimalkan item-item yang tidak aktif, berlebih atau usang dengan cara
melaporkan perubahan produk yang mempengaruhi bahan baku
5. Memastikan persediaan yang cukup untuk pengiriman segera ke pelanggan
6. Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan berada di
tingkat yang konsisten dengan kebutuhan operasi dan rencana manajemen
Model Kuantitatif

Metode Pengendalian Bahan Baku


1. Metode Siklus Pesanan (Order Cycling Methode) atau metode tinjauan siklus (Cycle Review
methode) memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap
item atau kelas. Tiap perusahaan memiliki waktu tinjauan yang berbeda-beda antar tinjauan
dan menggunakan siklus yang berbeda untuk jenis bahan baku yang berbeda. Item yang
penting dan bernilai lebih tinggi biasanya memiliki siklus tinjauan yang lebih pendek
dibandingkan item yang bernilai lebih rendah.
2. Metode minimum-maksimum (min-max methode), didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah
dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertentu. Metode ini dapat
didasarkan pada observasi fisik atau dapat dimasukkan ke dalam sistem akuntansi. Observasi
fisik bahwa titik pemesanan telah dicapai diilustrasikan oleh metode 2 tempat (two-bin
methode).
3. Pengendalian selektif. Dalam pengendalian selektif yang juga disebut rencana ABC, signifikansi
biaya dari setiap item dievaluasi. Item diklasifikasikan dalam 3 kategori. Item yang nilainya
tinggi dan merupakan item penting, disebut item A, berada dalam tingkat pengendalian paling
ketat. Item B berada dalam pengendalian yang lebih moderat dan item C diberikan
pengendalian yang lebih sederhana.
4. Pengendalian keusangan dan kelebihan persediaan. Apapun penyebab dari keusangan dan
kelebihan persediaan, diperlukan tindakan untuk mengurangi item-item tersebut dari
persediaan. Menjual segera persediaan tersebut merupakan kebijakan terbaik yang biasanya
diputuskan oleh perusahaan.
Model Kuantitatif
Metode Perhitungan Biaya Persediaan

First In, First Out (FIFO)


Ketika bahan baku dikeluarkan, metode FIFO membebankan biaya bahan baku tersebut sesuai
dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang.
Metode FIFO mudah diterapkan apabila hanya ada beberapa penerimaan bahan baku yang
berbeda di catatan bahan baku pada suatu saat, tetapi akan merepotkan jika pembelian seringkali
dilakukan dengan harga yang berbeda-beda dan jika unit dari ebberapa pembelian ada didalam
gudang pada saat yang bersamaan.

Ilustrasi untuk Metode FIFO seperti berikut :

Feb 1 Saldo awal : 800 unit @$6 per unit


4 Diterima 200 unit @$7 per unit
10 Diterima 200 unit @$7 per unit
11 Dikeluarkan 800 unit
12 Diterima 400 unit @$8 per unit
20 Dikeluarkan 500 unit
25 Dikembalikan 100 unit yang berlebih dari pabrik ke gudang untuk dicatat dengan harga
pengeluaran terakhir (atau pada harga pengeluaran aktual jika secara fisik dapat
diidentifikasikan)
28 Diterima 600 unit @$9 per unit
Model Kuantitatif

FIFO METHODE
Diterima Dikeluarkan Persediaan
Biaya Total Biaya Total Biaya Total
Tanggal Jumlah Jumlah Jumlah Saldo
per Unit Biaya per unit Biaya per unit Biaya
Feb-01 800 $6 $4800 4800
4 200 $7 $1400 800 $6 $4800
200 $7 $1400 6200
10 200 8 1600 800 6 4800
200 7 1400
200 8 1600 7800
11 800 6 4800 200 7 1400
200 8 1600 3000
12 400 8 3200 200 7 1400
200 8 1600 6200
20 200 7 1400
300 8 2400 300 8 2400 2400
25 100* 8 800 400 8 3200 3200
28 600 9 5400 400 8 3200
600 9 5400 8600
Model Kuantitatif
Biaya rata-rata tertimbang

Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan bahwa biaya dari setiap pengeluaran bahan
baku merupakan bauran dari semua biaya pengiriman yang ada di gudang pada saat
pengeluaran tersebut terjadi. Sering kali, tidak mungkin menandai atau melabelkan setiap item
bahan baku dengan harga fakturnya untuk mengidentifikasi harga akuisisi dari unit yang
digunakan. Logika dari rata-rata tertimbang adalah semua bahan bakusejenis yang tersedia
dikeluarkan secara acak, maka rata-rata tertimbang dari biaya semua unit yang ada dalam
persediaan pada waktu pengeluaran terjadi merupakan ukuran yang memuaskan dari biaya
bahan baku.
Diterima Dikeluarkan Persediaan

Biaya per Total Biaya Total Biaya Total


Tanggal Jumlah Jumlah Jumlah Saldo
unit biaya per unit biaya per unit Biaya
Feb-01 800 $6 4800
4 200 $7 $1400 1000 6,2 6200
10 200 8 1600 1200 6,5 7800
11 800 6,5 5200 400 6,5 2600
12 4 8 3200 800 7,25 5800
20 200 7,25 3625 300 7,25 2175
25 100* 7,25 725 400 7,25 2900
28 600 9 5400 1000 8,3 8300
Model Kuantitatif

Last In First Out


Metode LIFO membebankan biaya dari pembelian yang paling akhir dalam
persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi. Logika di
balik metode inin adalah biaya yang paling terakhirlah yang paling mendekati biaya
penggantian unit yang digunakan sehingga merupakan biaya yang paling berarti
untuk dikaitkan dengan pendapatan dalam menghitung laba.

Berikut ilustrasi metode LIFO.


Saldo persediaan baru dihitung setiap pengeluaran bahan baku, dengan
persediaan akhir terdiri atas 1000 unit yang biayanya sebesar $7800. Jika sistem
persediaan periodik yang digunakan dan bukannya sistem persediaan perpetual,
biaya bahan baku yang dikeluarkan ditentukan di akhir periode dengan
mengabaikan pengeluaran hariann dan secara sederhana mengurangi persediaan
akhir dari total saldo awal ditambah total penerimaan.
Persediaan akhir akan terdiri atas :
800 unit @$6, persediaan awal $4.800
200 unit @$7, dari pembelian tertua ditanggal 4 Februari 1.400
1000 unit persediaan LIFO di akhir bulan Februari (periodik) $6.500
Model Kuantitatif

LIFO
Diterima Dikeluarkan Persediaan
Biaya per Total Biaya per Total Biaya per Total
Tanggal Jumlah Unit Biaya Jumlah unit Biaya Jumlah nunit Biaya Saldo
Feb-01 800 $6 $4800 4800
4 200 $7 $1400 800 $6 $4800
200 $7 $1400 6200
10 200 8 1600 800 6 4800
200 7 1400
200 8 1600 7800
11 200 $8 1600
200 7 1400
400 6 2400 400 6 2400 2.400
12 400 8 3200 400 6 2400 2400
400 8 3200 5600
20 400 8 3200
100 6 600 300 6 1800 1800
25 100* 6 600 400 6 2.400 2.400
400 6 2.400
28 600 9 5400 600 9 5400 7800

Anda mungkin juga menyukai