Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok :

1. Indira Widya Sa’diyah R (20180420132)


2. M Humam Alif Ya (20180420140)
3. Errita Dia Rachmawati (20180420165)

ALOKASI BIAYA: PRODUK GABUNGAN DAN PRODUK SAMPINGAN

Dasar Biaya Gabungan


Biaya gabungan (joint-cost) adalah biaya proses produksi yang menghasilkan
berbagai produk secara serentak. Titik splitoff (splitoff point) adalah saat yang kritis
dalam proses produksi gabungan apabila dua atau lebih produk dapat diidentifikasi
secara terpisah.contohnya adalah titik di mana batu bara menjadi batu alam, gas alam,
dan produk lainnya.
Biaya yang dapat dipisahkan (separable cost) adalah semua biaya manufaktur,
pemasaran, distribusi, dan sebagainya yang terjadi diluar titik splitoff. Pada atau di
luar titik splitoff, keputusan yang terkait dengan penjualan atau pemrosesan lebih
lanjut setiap produk yang dapat diidentifikasi dapat dilakukan secara independen dari
keputusan tentang produk lainnya.

Produk Utama, Produk Gabungan, dan Produk Sampingan


Output dari proses produksi gabungan dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori
umum: output dengan nilai jual positif dan output dengan nilai jual nihil. Jika proses
produksi gabungana menghasilkan satu produk total nilai jual yang tinggi,
dibandingkan dengan total nilai jual produk lainnya dari proses tersebut, produk itu
disebut sebagai produk utama (main product).
Jika proses produksi gabungan menghasilkan dua atau lebih produk dengan total nilai
jual yang tinggi dibandingkan dengan total nilai jual produk lainnya. Jika ada, produk
itu disebut sebagai produk gabungan (joint product).
Perbedaan diantara produk utama, produk gabungan, dan produk sampingan dalam
praktiknya sangat tidak terbatas. Sebagai contoh, beberapa perusahaan dapat
mengklasifikasikan minyak tanah yang diperoleh ketika menyuling minyak mentah
sebagai produk sampingan karena yakin minyak tanah memiliki total nilai jual yang
rendah dibandingkan dengan total nilai jual bensin dan produk lainnya. Sementara itu
perusahaan lainnya mungkin mengklasifikasikan minyak tanah sebagai produk
gabungan karena yakin minyak tanah memiliki total nilai jualnyang tinggi
dibandingkan dengan total nilai jual bensin atau produk lainnya.
Mengapa Mengalokasikan Biaya Gabungan?
Beberapa konteks yang mengharuskan biaya gabungan dialokasikan ke produk atau
jasa individual adalah :
 Perhitungan biaya persediaan dan HPP untuk tujuan akuntansi keuangan serta
pelaporan kepada otoritas pajak penghasilan.
 Penghitungan biaya persediaan dan HPP untuk tujuan pelaporan internal.
 Pembayaran kembali biaya kepada perusahaan yang segelintir, tetapi tidak semua
produk atau jasanya dibayar kembali menurut kontrak biaya plus.
 Penghitungan penyelesaian asuransi atas klaim kerusakan yang dilakukan
berdasarkan informasi tentang biaya produk yang dibuat secara gabungan.
 Regulatif tarif ntuk satu atau lebih produk yang dibuat secara gabungan atau jasa
yang menjadi subjek regulasi harga.
 Litigasi di mana biaya produk gabungan merupakan input utama.

Pendekatan untuk Mengalokasikan Biaya Gabungan


Dua pendekatan dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya gabungan.
 Pendekatan 1. mengalokasikan biaya gabungan dengan menggunakan data
berdasarkan pasar seperti pendapatan.
1. Metode nilai jual pada titik splitoff
2. Metode nilai realisasi bersih (NRV)
3. Metode NRV dengan presentase marjin kotor yang konstan.
 Pendekatan 2. mengalokasikan biaya gabungan dengan menggunakan ukuran
fisik, seperti bobot.

Metode Nilai Jual pada Titik Splitoff


Metode nilai jual pada titik splitoff mengalokasikan biaya gabungan ke produk
gabungan berdasarkan total nilai jual relatif pada titik splitoff dari total produk
tersebut yanhg dibuat selama periode akuntansi.

Metode Ukuran Fisik


Metode ukuran fisik mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan
berdasarkan bobot, volume, atau ukuran fisik relatif lainnya pada titik splitoff dari
total produk tersebut yang dibuat selama periode akuntansi. Karena metode ukuran
fisik mengalokasikan biaya gabungan berdasarkan jumlah galon, biaya per galon akan
sama untuk kedua produk.
Menurut kriteria manfaat yang diterima, metode ukuran fisik kurang begitu disukai
ketimbang metode nilai jual pada titik splitoff. Hal ini disebabkan karena ukuran fisik
setiap produk tidak memiliki hubungan dengan kemampuan menghasilkan pendapatan
dari setiap produk tersebut. Penggunaan ukuran fisik yang umum akan menyebabkan
hampir semua biaya dialokasikan ke timah produk dengan bobot terberat tetapi
memiliki kemampuan menghasilkan pendapatan terendah .
Namun ukuran fisik dapat di perbandingkan bagi semua produk tidaklah selalu mudah
untuk memperolehnya. Penentuan produk mana dari sebuah proses gabungan yang
akan dilibatkan dalam penghitungan ukuran secara fisik dapat sangat mempengaruhi
alokasi ke produk-produk tersebut.
Output yang tidak memiliki nilai jual selalu diabaikan. Produk sampingan sering kali
juga tidak dilibatkan dalam denominator yang digunakan pada metode ukuran fisik
karena nilai jualnya lebih rendah dibandingkan produk gabungan atau produk utama.
Pedoman umum bagi metode ukuran fisik hanya memasukkan output produk
gabungan dalam penghitungan bobot.

Metode Nilai Realisasi Bersih (NRV)


Metode nilai realisasi bersih (NRV) mengalokasikan biaya gabungan ke produk
gabungan berdasarkan NRV relatif nilai jual akhir dikurangi biaya yang dapat
dipisahkan total produk gabungan yang dibuat selama periode akuntansi. Metode
NRV biasanya lebih disukai ketimbang metode nilai jual pada titik splitoff hanya jika
nilai jual satu atau lebih produk pada titik splitoff tidak tersedia.

Metode NRV dengan Persentase Marjin Kotor yang Konstan


Mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan dengan cara sedemikian rupa
sehingga presentase marjinn kotor secara keseluruhan sama bagi setiap produk.
Metode ini memerlukan tiga langkah.

Pemilihan Metode
Alasan mengapa menggunakan metode nilai jual pda titik splitoff :
1. Pengukuran nilai produk gabungan pada titik splitoff
2. Tidak ada antisipasi terhadap keputusan manajemen selanjutnya
3. Ketersediaan dasar yang umum untuk mengalokasikan biaya gabungan ke produk
4. Kesederhanaan

Tidak Mengalokasikan Biaya Gabungan


Metode yang dibahas sebelumnya untuk mengalokasikan biaya gabungan ke setiap
produk bersifat agak arbriter, sehingga beberapa perusahaan tidak mengalokasikan
biaya gabungan ke produk.

Ketidakrelevanan biaya gabungna bagi pengambil keputusan


Konsep pendapatan yang relevan . pendapatan yang diharapkan di masa depan yang
berbeda diantara berbagai tindakan alternatif dan biaya yang relevan.
Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut.
Keputusan apakah akan memproses lebih lanjut tidak boleh dipengaruhi jumlah total
biaya gabungan, keputusan itu juga tidak boleh dipengaruhi oleh bagian biaya
gabungan yang dialokasikan kesetiap produk. Biaya inkremental adalah biaya
tambahana yang dikeluarkan untuk melakukan sesuatu aktivitas, seperti proses lebih
lanjut.

Alokasi biaya gabungan dan evaluasi kerja


Potensi konflik antara konsep biaya yang digunakan untuk membuat keputusan dan
konsep biaya yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja menejer dapat juga muncul
dalam keputusan menjual atau memproses lebih lanjut.

Keputusan penetapan harga


Biaya gabungan yang dialokasikan ke produk gabungan tidak harus digunakan dalam
membuat 5 keputusan penetapan harga produk gabungan. Karena tidak ada hubungan
sebeb akibat yang mengidentifikasikan sumber daya yang diminta oleh masing-
masing produk yang kemudian dapat digunakan sebagai dasar penetapan harga.

Akuntansi untuk produk sampingan


Proses produksi gabungna tidak hanya dapat menghssilkan produk gabungan tetapi
juga produk sampingan. Meskipun produk sampingan memiliki total nilai jual yang
lebih rendah, kehadiran produk sampingan dalam suatu proses produksi gabungan
dapat mempengaruhi alokasi biaya.

Metode produksi: produk sampingan diakui ketika produksi telah selesai


Metode penjualan : produk sampingan diakui pada saat penjualan.

Anda mungkin juga menyukai