Anda di halaman 1dari 10

Latar Belakang

Sistem perhitungan biaya produksi dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh


karakteristik proses produksi perusahaan tersebut. Dalam sistem perhitungan biaya
berdasarkan pesanan, biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan. Hal ini
dimaksudkan agar rincian biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan upaya yang
diperlukan dalam memenuhi pesanan, dan untuk itu perlu adany perbedaan penting
atas biaya per unit suatu pesanan dengan pesanan yang lain. Rincian biaya untuk
setiap pesanan tersebut di catat dalam kartu biaya pesanan yang nantinya berfungsi
sebagai buku pembantu.
*buku akb salemba empat
PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PRODUK PESANAN
Perusahaan yang proses produksinya berdasarkanpesanan, mengolah bahan menjadi
produk jadi berdasarkan pesanan dari pelanggan. Proses produksi akan dilakukan
apabila ada pesanan, sehingga proses yang dihasilkan menjadi berbeda satu sama lain,
semuanya terggantung dari spesifikasi yang diinginkan pemesan. Sistem pengupulan
biaya berdasarkan pesanan tersebut dinamakan sistem penghitungan biaya
berdasarkan pesanan. Berikut karakteristik sistem perhitungan biaya berdasarkan
pesanan.
*karakteristik
Rincian biaya produksi untuk setiap pesanan dapat dicatat dalam kartu biaya pesanan,
yang mana kartu ini nantinya berfungsi sebagi buku pembantu untuk setiap pesanan.
*Contoh kartu biaya pesanan
SISTEM AKUNTANSI BIAYABERDASARKAN PESANAN
Siklus kegiatan perusahaan manufaktur dimulai dengan memperoses bahan menjadi
produk jadi dan diserahkan/dijual ke[ada pelanggan. Untuk proses produksi yang
dilakukan berdasarkan pesanan kegiatannya dimulai dari penerimaan pesanaan,
pemrosesan bahan menjadi produk jadi sesuai spesifikasi yang diinginkan pemesan,
dan selanjutnya diserahkan kepada pemesan yang dimaksud. Berdasarkan prosedur
tersebut, pengumpulan biaya dimulai dari pencatatan biaya bahan, biaya tenaga kerja
langsun, dan biaya overhand pabrik, selanjutnya pencatatan biaya produk jadi yang
ditransfer ke gudang produk jadi.
Akuntansi untuk Bahan
Prosedur akuntansi untuk bahan pada umumnya meliputi pembelian bahan sampai
dengan penggunaan bahan dalam proses produksi di pabrik. Untuk tujuan
pengendalian bahan, pencatatan bahan menggunakan sistem persediaan perpetual.
Akun “persediaan bahan” pada umumnya tersedia unuk mencatat bahan langsung dan
bahan tidak langsung (bahan penolong).
1. Pembelian Bahan
Berdasarkan permintaan akan bahan dari Depertemen Gudang, Depertemen
Pembelian melakukan pembeliannbahan dengan membuat pesanan pembelian
(purchase order) yang dikirimkan ke pemasok yang dipilih dan saat bahan diterima
dari pemasok kemudian dilakukan verifikasi untuk selanjutnya disimpan di gudang.
Bahan yang dibeli harus sesuai dengan karakteristik prosuk yang dipesan pelanggan
dan dicatat di dalam kartu persediaan bahan. Satu kartu persediaan digunakan untuk
setiap jenis bahan. Pada gilirannya, kartu-kartu tersebut berfungsi sebagai buku
pembantu pesedian bahan.
2. Pemakaian Bahan
Setiap pengeluaran bahan dari gudang harus menunjukkan nomor pesanan, jenis,
jumlah unit bahan yang diminta. Kebutuhan bahan untuk setiap pesanan dicatat di
kartu pesanan yang pada gilirannya berfungsi sebagi buku pembantu. Penggunaan
bahan langsung dicatat di akun Produk dalam Proses, sementara bahan tidak langsung
dicatat sebagai Biaya Overhand Pabrik Aktual. Akun persediaan bahan di buku besar,
baik untuk bahan langsung maupun bahan tidak langsung (bahan penolong) dapat
dibuat secaran terpisah, walaupun praktiknya digabung menjadi satu dalam akun
Persediaan Bahan.
Akuntansi untuk Tenaga Kerja
Prosedur akuntansi untuk tenaga kerja meliputi penentuan besarnya gaji dan upah,
distribusi gaji dan upah untuk semua karyawan perusahaan, baik deperetemen
produksi maupun depertemen nonproduksi, serta pembayaran gaji dan upah oleh
perusahaan. Berikut merupakaan tahap-tahap dari prosedur akuntansi untuk tenaga
kerja.
1. Penentuan Besarnya Upah dan Gaji
Penentuan besarnya upah dan gaji karyawan berasal dari dua dokumen sumber,
seperti daftar hadir karyawan (time clock card) dan kartu jam kerja (job time ticket).
Dokumen daftar hadir karyawan menunjukkan data terkait jumlah jam tenaga kerja
langsung di Depertemen Produksi untuk menentukan biaya tenaga kerja langsung
pada mading-masing pesanan. Untuk tujuan pengendalian biaya tenaga kerja, jumlah
ja kerja yang ada di daftar hadir karyawan harus sama dengan yang tewrtara di kartu
jam kerja.
*jurnal tanpa pajak
*jurnal dengan pajak

2. Distribusi Upah dan Gaji


Pengikhtisaran dan pendistribusian biaya upah dan gaji biasanya dilakukan secara
periodik (bulanan) berdasarkan fungsi perusahaan, yaitu fungsi produksi, fungsi
pemasaran, serta fungsi administrasi dan umum. Biaya upah dan gaji di Depertemen
Produksi dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak
langsung. Biaya tenaga kerja langsung dicatat ke dalam akun Produk dakam Proses,
sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung dicatat ke dalam akun Biaya Overhand
Pabrik Aktual dan Kartu Biaya Pesanan. Biaya yang terjadi di Depertemen
Pemasaran dicatat ke dalam akun Beban Pemasaran, sementara yang terjadi di
Depertemen Administrasi dan Umum dicatat dalam akun Beban Administrai dan
Umum.
*jurnal

3. Pembayaran Upah dan Gaji


Pada umumnya di akhir periode tahun, perusahaan melakukan pembayaran upah dan
gaji karyawan yang umumnya dilakukan secara periodik (mingguan atau bulanan),
yang mana pembayarannya dilakukan oleh Bagian Kasir berdasarkan upah dan gaji
karyawan.
*jurnal

Akuntansi untuk Biaya Overhand Pabrik


Biaya overhand pabrik merupakan biaya yang paling kompleks dan berbeda bida
dibandingkan dengan biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam
pembahasan mengenai biaya overhand pabrik ke dalam setiap pesanan dan pencatatan
biaya overhand pabrik aktual.
1. Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Sejumlah biaya overhead baru dapat diketahui setelah aktivitas yang dimaksud selesai
dilakukan, pada akhir periode, dan biaya-biaya yang muncul pada jangka waktu
tertentu. Oleh karena itu, pembebanan biaya overhead ke dalam pesanan
menggunakan tarif biaya overhead yang ditentukan di muka pada awal periode. Dasar
alokasi biaya (dasar pembebanan) sebaiknya merupakan aktivitas yang paling terkait
dengan biaya yang dialokasikan, yaitu biaya yang paling memicu terjadinya biaya
overhead pabrik. Tarif tersebut dihitung dengan membagi antara total estimasi biaya
overhead pabrik dengan dasar alokasi biaya (dasar pembebanan). Hasil perkalian
antara tarif dengan jumlah dasar alokasi biaya yang sesungguhnya digunakan oleh
suatu pesanan merupakan biaya overhead pabrik untuk pesanan tersebut. Biaya
overhead yang dibebankan dicatat ke produk dalam proses dan kartu biaya pesanan.

Estimasi Biaya Overhead Pabrik


Tarif BOP=
Estimasi Dasar Pembebanan pada Kapasitas Normal

BOP Dibebankan = Tarif BOP × Dasar Pemebanan Sesungguhnya


*Jurnal
2. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik Aktual
Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu selain bahan
tidak langssung dan tenaga kerja tidak langsung yang telah disebutkan sebelumnya,
masih banyak biaya lainnya, seperti biaya penyusutan aset tetap-pabrik, biaya suku
cadang- pabrik, biaya asuransu-pabrik, biaya reparasi mesin-pabrik, biaya bahan
bakar dan pelumas-pabrik, biaya listrik dan air-pabrik, dan biaya overhead pabrik
lainnya. Seluruh biaya overhead pabrik tersebut dicatat pada saat terjadinya ke dalam
akun Biaya Overhead Pabrik Aktual dan buku pembantu Biaya Overhead Pabrik.
*jurnal

3. Pencaataan Selisih Biaya Overhead Pabrik


Selisih BOP adalah selisih yang terjadi karena perbedaan jumlah antara BOP aktula
dan BOP dibebankan. Jika jumlah nilai BOP aktual lebih besar dari BOP dibebankan,
maka selisih BOP tersebut merupakan selisih yang kurang dibebankan
(underapplied). Selanjutnya, selisih BOP akan ditutup ke akun Beban Pokok
Penjualan.
*jurnal

Akuntansi untuk Produk Jadi dan Produk dalam Proses Akhir


Apabila produk produksi telah selesai dilakukan, produk jadi di transfek dari
Departemen Produksi ke gudang produksi jadi untuk selanjutnya dihitung besarnya
biaya produksi jadi untuk masing-masing pesanan. Biaya produk jadi untuk setiap
pesanandpat dikeluarkan melalui kartu biaya pesanan yang berfungsi sebagai buku
pembantu persedian produk jadi.
*jurnal
Apabila pada akhir periode ada pesanan yang belum seleai pengerjaannya (produk
dalam proses), maka biaya produk dalam proses yang tertera di kartu biaya pesanan
dapat berfungsi sebagai buku pembantu pesediaan produk dalam proses yang
nantinya diakumulasi untuk tujuan pelaporan keuangan.
*jurnal

Akuntansi untuk Penyerahan Produk kepada Pemesan


Penyerahan produk kepada pemesan harus sesuai dengan kontrak (perjanjian) yang
telah disepakati misalnya terkait spesifikasi produk yang dipesan, kapan pesanan
yang dimaksud selesai diproduksi, kapan pesanan tersebut akan diserahkan ke
pemesan, bagaimana rincian pembayaran terkait pesanan yang dimaksud, dan
sebagainya. Apabila terjadi penjualnan/penyerahan produk jadi, maka produk jadi
dari gudang produk jadi diserahkan ke pemesan disertai faktur penjualan. Setiap
terjadi penjualan/penyerahan produk jadi ke pemesan, maka kartu biaya pesanan
dapat berfungsi sebagai buku pembantu beban pokok penjualan.
*jurnal
Diawal periode berikutnya, Departemen Akuntansi perlumembuat ayat jurnal
pembalik (jurnal penyesuaian kembali) untuk menandai dilakukanya proses produksi
selanjutnya dari produk yang belum selesai diproduksi (produk dalam proses) atas
pesanan.
*jurnal

BUKU AKB AIDHA


Pengertian dan Pokok Metode Harga Pokok Pesanan
Metode harga pokok adalah metode untuk memproduksi produk dan menentukan
harga pokok produk perusahaan berdasarkan pesanan dari konsumsi. Atau dengan
kata lain suatu sistem akuntansi yang kegiatannya melakukan penelusuran biaya pada
unit inidividual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk yang spesifik pesanan
artinya konsumen memesan terlebih dahulu sejumlah produk kepada perusahaan,
setelah pesanan jadi maka konsumsi mengambil pesanan teersebut dan membayarnya
pada perusahaan.
Adapun tujuan dari penggunaan metode harga poko pesanan adalah agar perusahaan
dapat menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan knsumen baik harga
pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.
Metode harga pokok pesanan biasanya digunakan oleh perusahaan yang produksi
barang sehari-hari berdasarkan pesanan konsumen, pesanan sehari-hari berdasarkan
pesanan dari konsumen, pesanan tersebut bisa berasal dari luar dan dalam perusahaan.
Karakteristik usaha perusahaan terebut adalah sebagai berikut :
a. Produk yang dihasilkan sesuai pesanan atau permintaan dari konsumen.
b. Persedian di gudang hanya untuk memenuhi pesanan saja.
c. Karena hanya berdasarkan pesanan saja maka kalau tidak ada
pemesanan,maka produksinya terputus-putus. Kalau tidak ada pesanan baru
memproduksi kalau tidak maka produksi akan berhenti.
d. Produk yang teleh selesai langsung diberikan kepada pemesan.
e. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat
dihitung harga pokok pesanan dengan secara rinci. Dihubungkan dengan
sistem akuntansi biaya yang digunakan untuk membebankan harga pokok
kepada produk. Metode harga pokok pesanan hanya dapat menggunakan :
 Sistem harga pokok historis untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsun, untuk biaya overhead pabrik harus digunakan tarif biaya
yang ditentukan dimuka.
 Untuk semua elemen biaya produksi dapat digunakan sistem harga
pokok yang ditentukan dimuka.
f. Biaya produksi dalam metode harga pokok pesanan dibagi 2 , yaitu :
 Biaya langsung meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya langsung diperhitungkan terhadap masing-masing
pesanan berdasarkan biaya yang sebenarnya.
 Biaya tidak langsung meliputi biaya produksi selain biaya bahan abku
dan biaya tenaga kerja. Biaya tidak langsung dibebankan ketiap-tiap
pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
g. Cara pengumpulan biaya produksi dilakukan dengan kartu biaya pesanan,
yang membuat rincian untuk masing-masing.

Kartu Pesanan
Kartu biaya pesanan adalah faktur/dokumen yang berisi biaya bahan pesanan yang
mengakumulasi biaya-biaya untuk masing-masing pesanan. Atau dengan biaya-biaya
untuk masing-masing pesanan. Atau dengan kata lain kartu pesanan adalah dokumen
yang berisi rincian mengenai suatu oesanan. Biaya diakumulasi setiap pesanan yang
menunjukkan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung serta biaya
overhead pabrik yang dibebankan untuk suatu pesanan. Fungi kartu pesanan sebagai
rekening pembantu yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi langsung
(biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja) dan biaya produksi tidak langsung (biaya
overhead pabrik). Biaya produksi langsung dicatat dalam kartu biaya pesanan yang
bersangkutan secara langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung dicatat
dalam kartu biaya pesanan berdasarkan suatu tarif tertentu.

Masalah-Masalah Khusus dalam Harga Pokok Pesanan


Ada masalah-masalah yang mugkin akan timbul salam biaya produksi pada metode
harga pokok pesanan adalah :
1. Biaya Bahan Baku
a. Unsur harga poko bahan baku
Berdasarkan pronsip harga prolehan unsur harga pokok terdiri dari harga
beli menurut faktur, biaya angkut, biaya-biaya produksi.
b. Penentuan harga pokok bahan baku
Metode penghitungan harga pokok bahan baku dapat dipakai, yaitu :;
 Metode FIFO (First In First Out)
 Metode LIFO (Last In First Out)
 Metode Rata-Rata
c. Sisa bahan
Sisa bahan asalah bahan yang tidak dapat dipaki lagi dan ada juga yang
sudah tidak dapat dipakai lagi dalam proses produksi berikutnya, ada juga
sisa bahan tersebut masih bisa dijual. Pencatat terhadap harga jual sisa
bahan:
 Apabila harga jual tersebut rendah, maka pencatatan harga
dilakukan pada daat penjualan.
 Apabila harga jual besar jumlahnya, maka pencatatan dilakukan
pada saat sisa bahan tersebut diserahkan ke gudang.
d. Produk rusak
Produk rusak merupakan produk yang tidak memenuhi standar yang telah
ditetapkan, kemungkinannya produk tersebut sudah tidak dapat diperbaiki,
padahal produk tersebut sudah menggunakan unsur biaya produksi untuk
memproduksi
e. Produk cacat
Produk cacat adalh produk yang tidak memenuhi standar yang telah
ditetapkan, sehingga membutuhkan untuk perbaikan atau revisi produk
kembali. Untuk memperbaiki produk tersebut dibutuhkan biaya perbaikan
agar produk tersebut dapat sesuai standar yang ditetapkan.

2. Biaya Tenaga Kerja


Beberapa maslah yang mungkin timbul dalam pencatatan biaya tenaga kerja
antara lain :
a. Perhitungan gaji dan upah
Menggunakan formula jumlah jam kerja dikali dengan taraif upah perjam.
b. Pemberian intensip
Perhitungan intensif dapat berdasarkan atas waktu kerja maupun kuantitas
produksi yang dihasilkan maupun gabungan dari keduanya.
c. Perhitungan jumlah pajak atas pendapatan karyawan
d. Pada prinsipnya pendaptan karyawan adalah sebagai berikut:
 Ditetapkan pendpatan kena pajak per bulan
 Atas pendapan kena pajak perbulan kemudian dhitung selam satu
tahun untuk mendapatkan tarif pajak untuk mengetahui jumlah
pajak satu tahun.

BUKU ADE
Biaya persedian (inventoriable costs) adalah semua biaya produksi yang dianggap
aebagai akativa dalam neraca ketika terjadi dan selanjutnya menjafi harga pokok
penjualan ketika produk itu dijual.
Untuk perusahaan manufaktur, semua biaya manufaktur merupakan biaya
pesedianan.
Bagi perusahaan sektor perdagangan , biaya persedian adalah biaya pembelian barang
yang akan dijual kembali dalam bentuk yang sama. Biaya ini meliputi pembelian
ditambah biaya angkut, asuransi, serta biaya penanganan barang-barang tersebut.
Untuk perusahaan sektor jasa, tidak adanya persedian berarti tidak ada biaya
persedian.
Biaya persediaan merupakan aktiva, karena mempunyai nilai sepanjang perusahaan
masih memilikinya. Ketika persediaan (barang jadi) itu terjual, biayanya ditransfek
dari neraca ke laporan laba rugi sebagai harga pokok penjualan.

Anda mungkin juga menyukai