Anda di halaman 1dari 55

ANALISA BIAYA PESANAN (JOB ORDER

COSTING)
Dr. Ir. BUDHI PRIHARTONO, DEA

budhi.prihartono@widyatama.ac.id

1
Tujuan Pembelajaran :

1. Mampu menjelaskan konsep kalkulasi biaya pekerjaan


pesanaan (job order costing)
2. Mampu mengidentifikasi, menganalisa, dan menyusun
arus biaya akun T pada sistem kalkulasi biaya pekerjaan
pesanan dengan mendasarkan pada transaksi fabrikasi
produk
3. Mampu menentukan biaya dalam sistem kalkulasi
biaya pekerjaan pesanan
4. Mampu menganalisa dan menyusun laporan laporan
harga pokok produksi (COGM = Cost of Goods
Manufactured), laporan harga penjualan (COGS = Cost
of Goods Sold), dan laporan laba/rugi pembuatan
produk (Income Statement)

BP - Oktober 2014 2
Siklus Proses Pembuatan Produk dan Akuntansi Biaya … (2)

Penentuan Harga Pokok


Pembelian & Bahan Baku yang DIBELI
Penyimpanan Bahan
Baku

Penentuan Harga Pokok


Biaya Tenaga Kerja
Bahan Baku yang Biaya Overhead Pabrik
Langsung
DIPAKAI
Pengolahan Bahan
Baku menjadi Produk
Jadi

Pengumpulan Biaya
Produksi

Penyimpanan Produk
Jadi dalam Gudang
Penentuan Harga Pokok
Produk Jadi

ALIRAN PROSES PRODUKSI


SIKLUS AKUNTANSI BIAYA 3
BP - Oktober 2014
Kas
Aktiva Tetap Biaya Pembelian Persediaan Bahan
Utang Dagang Bahan Baku Baku
Untuk membayar Disimpan dalam

Untuk membayar atau dialokasi


Digunakan untuk

BARANG DALAM PROSES :


Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Overhead Pabrik
LAIN-LAIN BIAYA PRODUKSI :

Biaya Tenaga Kerja Langsung


Biaya Overhead Pabrik
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya Bahan Penolong
Biaya Listrik Biaya Barang Jadi
Biaya Asuransi
Biaya Depresiasi

Dipindah ke

ALIRAN BIAYA DALAM BUKU BESAR Persediaan


Dipindah ke Biaya Barang
Barang
Terjual
Jadi
4
BP - Oktober 2014
(Harga Pokok
Penjualan)

Ketika
Terselesaikan

Ketika
Terjual

5
ARUS BIAYA ...(1)

Persediaan Bahan

Pemakaian Bahan

Pekerjaan dalam Proses Produk Jadi

Produk yang selesai


Upah Tenaga Kerja Langsung diolah

Biaya Upah

Biaya Overhead

Saldo Awal (SA) + Transfer Masuk (TI) = Transfer Keluar (TO) + Saldo Akhir (SK)
Pembebanan

6
ARUS BIAYA ...(2)
Illustration of Accounting for Manufacturing Costs

Principles of Cost Accounting, 17th Edition, Edward J. VanDerbeck, ©2015 Cengage Learning. All Rights Reserved.

7
ARUS BIAYA ...(3)

• In a job order cost system the output consists of special


or custom-made products.
• The focus is on determining the cost of the individual
specific job.

Principles of Cost Accounting, 17th Edition, Edward J. VanDerbeck, ©2015 Cengage Learning. All Rights Reserved.

8
Metoda Perhitungan Biaya Berdasar
Pesanan (Job Order Cost Method)
Metoda perhitungan biaya menurut pesanan (Job Order Cost
Method) umumnya digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
berdasar pesanan seperti pesanan untuk membuat produk-
produk tertentu pada industri manufaktur; membangun
gedung, membuat kapal; dan seterusnya.
Melalui cara ini, berbagai biaya yang timbul untuk membuat
dan menjual jenis produk tertentu dicatat dan diklasifikasi
secara terpisah sehingga dengan mudah dapat terlihat setiap
saat, berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk
pembuatan produk tersebut Metoda perhitungan biaya
menurut pesanan dilakukan dengan menggunakan bantuan
formulir pencatatan biaya menurut pesanan (Job Order Cost
Sheet) sebagaimana diperlihatkan dalam gambar 1 dan 2
berikut
9
No.Order: ………..
PT. PALING LARIS
LEMBAR BIAYA PENGERJAAN
(Job Order Cost Sheet)
Produk:............................... Jumlah unit yang dibuat:.............
Tanggal mulai.................... Tanggal selesai ...........................

Ongkos yang dikeluarkan dan dibebankan di bagian ini


Bagian Bahan Buruh Langsung Overhead
Manufaktur Langsung Jam Biaya Tarif Biaya

Ringkasan Total Biaya & Biaya Per unit


Total Biaya Biaya Perunit
Bahan langsung yang digunakan XXXX XXXX
Buruh Langsung XXXX XXXX
Overhead Pabrik XXXX XXXX
Ongkos barang jadi yang diproduksi XXXX XXXX
Gambar 1 Job Order Cost Sheet
Analisis Biaya 10
PT. PALING LARIS No.Order: ………..
LEMBAR BIAYA PENGERJAAN
(Job Order Cost Sheet)
Produk: Komponen Jet. Pump Tanggal mulai 3 April 20A
Jumlah unit yang dibuat: 100 unit Tanggal selesai 21 April 20A
Ongkos yang dikeluarkan dan dibebankan di bagian ini
Bagian Bahan Buruh Langsung Overhead
Manufaktur Langsung Jam Biaya Tarif Biaya
Pembubutan Rp. 1.000.000 700 Rp. 1.400.000 150 % Rp. 2.100.000

Finishing Rp. 1.500.000 300 Rp. 600.000 150 % Rp. 900.000

Total Rp. 2.500.000 - Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000

Ringkasan Total Biaya & Biaya Per unit


Total Biaya Biaya Per Unit
Bahan langsung yang digunakan Rp. 2.500.000 Rp. 25.000
Buruh Langsung Rp. 2.000.000 Rp. 20.000
Overhead Pabrik Rp. 3.000.000 Rp. 30.000
Ongkos barang jadi yang diproduksi Rp. 7.500.000 Rp. 75.000

11
Rekening Kontrol dan Rekening Pembantu

Dokumen BUKU BUKU BESAR (REKENING


Pembukuan JURNAL KONTROL)

REKONSILIASI

BUKU PEMBANTU
(REKENING PEMBANTU)

Akuntansi biaya menggunakan banyak rekening pembantu untuk merinci biaya-biaya


Produksi. Rekening-rekening pembantu ini dikendalikan ketelitiannya dengan
menggunakan rekening kontrol di dalam buku besar. Rekening kontrol menampung
catatan yang bersumber dari buku besar, sedangkan rekening pembantu digunakan
untuk menampung catatan yang bersumber dari dokumen pembukuan.

BP - Oktober 2014 12
Untuk mencatat biaya di dalam Akuntansi biaya digunakan rekening kontrol dan rekening
pembantu :

Rekening Kontrol Rekening Pembantu

Persediaan Bahan Baku Kartu Persediaan


Persediaan Bahan Penolong Kartu Persediaan
Barang dalam Proses Kartu Harga Pokok
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Kartu Biaya
Biaya Administrasi dan Umum Kartu Biaya
Biaya Pemasaran Kartu Biaya

Akun Persediaan Barang dalam proses, adalah akun pengendali. Setiap catatan biaya
pekerjaan adalah sub akun dari Persediaan Barang dalam Proses.

BP - Oktober 2014 13
New Abilities Manufacturing mempunyai satu pekerjaan dalam proses pada
tanggal 1 Januari, yaitu pekerjaan No. 101. Setelah pekerjaan No. 101
diselesaikan, kemudian dikirimkan ke pelanggan pada bulan Januari. Biaya-
biaya untuk pekerjaan kedua dari New Abilities Manufacturing, yaitu
pekerjaan No. 102, disajikan pada catatan biaya pekerjaan dalam ilustrasi 2.
Pekerjaan 102 dimulai pada bulan Januari dan dipindahkan ke Persediaan
Barang Jadi pada tanggal 26 Januari. Pada tanggal 31 Januari, pekerjaan itu
menunggu pengiriman ke pelanggan. Pekerjaan ketiga, Pekerjaan No. 103,
dimulai pada bulan Januari dan masih dalam proses pada tanggal 31 Januari.

BP - Oktober 2014 14
Persediaan Awal :
Persediaan Bahan yang tersedia pada tanggal 1 Januari adalah $ 10.000.
Persediaan awal Barang dalam Proses per 1 Januari adalah Pekerjaan
No. 101, yang masih dalam proses pada tanggal 1 Januari. Biaya-biaya
berikut telah terjadi untuk Pekerjaan No. 101 pada tanggal 1 Januari :

- Bahan Langsung ………….. $ 14.000

- Tenaga Kerja langsung …. $ 22.000

- Overhead Fabrikasi ……. 25.000

Total …… $ 61.000

Oleh karena itu, saldo Persediaan Barang dalam Proses per 1 Januari
adalah $ 61.000.

BP - Oktober 2014 15
Perhatikan perbedaan antara Persediaan Bahan, $ 10.000, yang belum dikirimkan ke
Departemen Produksi, dan komponen bahan dari Persediaan awal barang dalam
Proses, sebesar $ 14.000. Hal yang terakhir telah dikirimkan ke produksi. Tidak ada
Persediaan awal Barang Jadi.

Asumsikan bahwa pada bulan Januari, New Abilities Manufacturing membeli sejumlah
$ 60.000 bahan langsung dan tidak langsung serta mengakumulasikan biaya-biaya itu
dalam satu akun. Pembelian ini dicatat sbb :

(1) Persediaan Bahan ………………….. 60.000

Utang Usaha ……………………. 60.000

( Ini adalah transaksi pembelian bahan dengan pola pembayaran kredit)

Ketika Pemasok mengirimkan faktur atau tagihan untuk pengiriman tsb, utang dicatat
seperti ditunjukkan sebelumnya. Pembayaran dicatat dengan debit Utang Usaha dan
kredit Kas

BP - Oktober 2014 16
Penyelia pekerjaan (supervisor) meminta bahan yang diperlukan untuk pekerjaan dengan
menggunakan formulir daftar permintaan bahan. Formulir daftar permintaan bahan adalah
dokumen sumber untuk ayat penstransferan bahan dari Persediaan Bahan ke pekerjaan.
Tidak ada bahan yang diminta untuk Pekerjaan No. 101 selama bulan Januari. Pekerjaan No. 102
mempunyai daftar permintaan bahan sejumlah $ 27.000 dan pengembalian sebesar $ 3.000
untuk kelebihan bahan ke persediaan bahan (ilustrasi 1) . Ayat jurnal untuk mencatat transfer
bahan langsung ini adalah sbb :

(2a) Persediaan Barang dalam Proses --- Pekerjaan No. 102 ……………. 27.000
Persediaan Bahan …………………………………………………………….. 27.000
(Per permintaan 102-A1 dan 102-A2 (lihat ilustrasi 1))
Persediaan Bahan ……………………………………………………………………… 3.000
Persediaan Barang dalam Proses –Pekerjaan No. 102 ……… 3.000
(Pengembalian bahan ke persediaan bahan) (lihat ilustrasi 1)

BP - Oktober 2014 17
New Abilities Manufacturing
Ilustrasi 1
No Pekerjaan : 102 Pelanggan : Hani
Tanggal Mulai : 6 Januari Tanggal selesai : 26 Januari
Pekerjaan : Memproduksi peralatan sesuai
dengan spesifikasi pelanggan

Departemen Perakitan
Bahan Langsung Tenaga Kerja Langsung Overhead Fabrikasi
Tanggal Jumlah yang diminta Biaya Tanggal Jumlah Karyawan Biaya Tanggal Biaya
8 Januari 102- A1 $ 23.000 8 - 14 Januari 88 $ 980 31 Januari $ 52. 000
13 Januari 102 - A2 4.000 12 - 18 Januari 67 720

24 Januari Kembali ke ruang (3.000)


penyimpanan (lebih banyak karyawan ditambahkan pada
daftar ini. Secara Total, sejumlah $ 40.000
biaya tenaga kerja langsung terjadi

Total Biaya

Bahan Langsung $ 24.000


Tenaga Kerja Langsung 40.000
Overhead Fabrikasi 52.000 $ 116.000

Transfer ke Persediaan barang Jadi pada 26 Januari

Total Biaya Pekerjaan :


Aktual Estimasi
Bahan Langsung $ 24.000 $ 26.000
Tenaga Kerja Langsung 40.000 36.000
Overhead Fabrikasi 52.000 46.800
Total $ 116.000 $ 108.800

BP - Oktober 2014 18
Bahan langsung sebesar $ 16.000 diminta untuk pekerjaan No. 103, dan dicatat dalam ayat jurnal
(2b) berikut.

(2b) Persediaan Barang dalam Proses --- Pekerjaan No. 103 ….. 16.000

Overhead Fabrikasi ………………………………………………………… 2.000

Persediaan Bahan ……………………………………………….. 18.000

(untuk mencatat biaya bahan langsung sebesar $ 16.000 yang ditetapkan ke Pekerjaan

No. 103 dan biaya bahan tidak langsung sebesar $ 2.000 yang dibebankan pada overhead

fabrikasi)

BP - Oktober 2014 19
Ilustrasi – 2 : Arus Biaya mellaui Akun T -- Bahan

Persediaan Barang
dalam Proses
Utang Usaha Persediaan Bahan Pekerjaan No. 101
SA 10.000 42.000 SA 61.000*
(1) 60.000
(1) 60.000
SK 28.000
Material (M) Tidak Langsung

Material (M) langsung


Pekerjaan No. 102
Overhead Fabrikasi (2) M 24.000
(2) 2.000
Pekerjaan No. 103
(2) M 16.000

BP - Oktober 2014 20
Bahan Tidak Langsung :
Persediaan bahan juga digunakan untuk bahan tidak langsung dan perlengkapan yang tidak
ditetapkan pada pekerjaan khusus, tetapi dibebankan ke akun/rekening Overhead Fabrikasi.
Untuk New Abilities Manufacturing, bahan tidak langsung yang diminta berjumlah $ 2.000
pada bulan Januari dan dicatat dalam ayat jurnal (2b).
Perhatikan bahwa ilustrasi – 2 menyajikan saldo akhir persediaan bahan (=$ 28.000), yang
dapat ditemukan fakta yang diberikan di atas dengan memecahkan persamaan arus biaya
dasar.
Saldo awal (SA) + Transfer masuk (TI)= Transfer keluar (TO) + Saldo akhir (SK)
$ 10.000 + $ 60.000 = $ 42.000 + SK
$ 10.000 + $ 60.000 - $ 42.000 = SK
SK = $ 28.000

BP - Oktober 2014 21
Arus Biaya melalui Akun T – Biaya Tenaga Kerja :

Departemen Personalia New Abilities Manufacturing Company mencatat akumulasi biaya sebesar $ 110.000
untuk karyawan Produksi. Dari total $ 110.000, $ 80.000 dikategorikan ke biaya tenaga kerja langsung,
mencakup tunjangan dan pajak karyawan. Jumlah $ 80.000 dibebankan (didebet) ke Persediaan Barang dalam
Proses dan ditetapkan ke pekerjaan khusus, yang dilaksanakan selama periode bersangkutan. Berdasarkan
kartu waktu, Pekerjaan No. 101 dibebankan sebesar $ 10.000 pada bulan Januari, Pekerjaan No. 102
dibebankan sebesar $ 40.000 seperti disajikan dalam catatan pekerjaan pada ilustrasi 1, dan Pekerjaan No. 103
sebesar $ 30.000.

Sisa sebesar $ 30.000 adalah tenaga kerja tidak langsung (TKTL) dan dibebankan ke Overhead Fabrikasi. TKTL ini
mencakup biaya-biaya penyelia, penjaga pintu, pemeliharaan, keamanan, serta karyawan pencatat waktu, dan
juga waktu menganggur dari tenaga kerja langsung (TKL) dan premi lembur yang dibayarkan ke TKL.
Ayat jurnal berikut ini dibuat untuk mencatat biaya tenaga kerja pada bulan Januari.

BP - Oktober 2014 22
(3) Persediaan Barang dalam Proses – Pekerjaan No. 101 …………………. 10.000
Persediaan Barang dalam Proses – Pekerjaan No. 102 ----------------- 40.000
Persediaan Barang dalam Proses – Pekerjaan No. 103 ----------------- 30.000
Overhead Fabrikasi …………………………………………………………………………. 30.000
Utang upah …………………………………………………………………………. 110.000

(Utang Upah atau Upah Pabrik yang masih harus dibayar)

(Untuk mencatat biaya TKL sebesar $ 80.000 yang dibebankan ke pekerjaan dan biaya TKTL sebesar
$ 30.000 yang dibebankan ke Overhead Fabrikasi).

Arus biaya Tenaga Kerja melalui akun – T ditunjuk dalam ilustrasi – 3 :

BP - Oktober 2014 23
Ilustrasi 3 : Arus Biaya melalui Akun T – Biaya Tenaga Kerja

New Abilities Manufacturing Company


Januari

Persediaan Barang dalam Proses


Utang Usaha Persediaan Bahan Pekerjaan No. 101
(1) 60.000 SA 10.000 (2) 42.000 SA 61.000
(1) 60.000 (3) L 10.000
SK 28.000

Utang Upah Pekerjaan No. 102


(3) 110.000 (2) M 24.000
(3) L 40.000

Overhead Pabrikasi Pekerjaan No. 103


(2) 2.000 Biaya bahan tidak langsung (2) M 16.000
(3) 30.000 (3) L 30.000
TKTL= Tenaga kerja tidak langsung
L = Labour
M = Material
BP - Oktober 2014 24
Akutansi Untuk Overhead Pabrikasi … (1)

Biaya pabrikasi tidak langsung, termasuk bahan tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung, biasanya
diakumulasikan dalam akun OVERHEAD PABRIKASI (OP). Setiap departemen biasanya mempunyai akun ikhtisar
OP mereka sendiri, sehingga setiap manajer departemen dapat bertanggung jawab atas biaya Overhead
Departemennya. Hal ini akan membantu manajemen puncak mengevaluasi seberapa baik manajer departemen
mengendalikan biaya. Tahap pertama alokasi biaya ini adalah mengalokasikan biaya-biaya dari akun tempat
mereka pertama kali dimasukkan ke pusat pertanggung jawaban. Dalam hal ini, pusat pertanggung jawaban
adalah departemen-departemen.

Sebagai contoh, pada bulan Januari New Abilities Manufacturing mempunyai biaya bahan tidak langsung
sebesar $ 2.000 dan biaya tenaga kerja tidak langsung sebesar $ 30.000, yang dibebankan pada akun OP
seperti dijelaskan di atas pada ayat jurnal (2) dan (3). Prasarana dan biaya lainnya yang dikreditkan ke Utang
Usaha adalah sebesar $ 46.000. Bagian dari pajak dan asuransi yang dibayar di muka dibebankan pada periode
tersebut, sejumlah $ 7.000, dimasukkan dalam OVERHEAD AKTUAL (OA), seperti penyusutan sebesar $ 19.000.
Unsur-unsur ini berjumlah $104.000 dan merupakan OA yang terjadi selama periode tsb.

25
Akutansi Untuk Overhead Pabrikasi … (2)

Ayat jurnal untuk mencatat OP adalah :

(4) Overhead Pabrikasi ……………………………………… 72.000


Utang Usaha ………………………………………… 46.000
Beban Dibayar di Muka ……………………….. 7.000
Akumulasi Penyusutan ………………………… 19.000

(Untuk mencatat biaya Overhead Pabrikasi Aktual selain dari tenaga kerja tidak langsung dan bahan tidak langsung). Ayat jurnal ini
diberi label (4) pada diagaram akun-T dalam ilustrasi pada halaman selanjutnya (hal 28).

PENGGUNAAN TARIF OVERHEAD YANG DITETAPKAN TERLEBIH DAHULU :

Perusahaan umumnya menggunakan tarif overhead yang ditetapkan terlebih dahulu untuk mengalokasikan overhead pabrikasi
pada pekerjaan. Tarif overhead yang ditetapkan terlebih dahulu biasanya ditetapkan sebelum tahun ketika hal itu digunakan , dan
digunakan untuk sepanjang tahun.

Dengan menggunakan tarif overhead yang ditetapkan terlebih dahulu , suatu perusahaan menormalkan overhead yang diterapkan
pada pekerjaan. Selama suatu jangka waktu , biaya overhead pabrikasi dapat sangat sulit diramalkan. Biaya pemeliharaan untuk
pencegahan seringkali lebih tinggi pada bulan-bulan ketika kegiatan rendah. Biaya prasarana dalam iklim dingin lebih tinggi di

BP - Oktober 2014 26
Akutansi Untuk Overhead Pabrikasi … (3)

musim dingin daripada di musim panas, dan kebalikannya sama di musim panas. Suatu pekerjaan dalam
beberapa bulan akan ditetapkan dengan lebih banyak overhead daripada pekerjaan yang sama pada bulan-
bulan lain jika biaya overhead aktual dibebankan ke pekerjaan. Selain itu, perusahaan mungkin tidak
mengetahui biaya overhead aktualnya sampai penutupan periode akuntansi. Manajemen dapat menyiapkan
laporan keuanggan dan menggunakan data biaya produk yang baik dengan menggunakan tarif overhead yang
ditetapkan terlebih dahulu.

Tarif overhead yang ditetapkan terlebih dahulu “menormalkan” penerapan overhead pabrikasi ke pekerjaan;
karena itu biaya produk yang dihasilkan disebut BIAYA NORMAL, dan metode akutansinya disebut kalkulasi
biaya normal. Jadi per definisi kalkulasi biaya normal merupakan suatu sistem akuntansi di mana bahan
langsung dan tenaga kerja langsung dibebankan pada objek biaya aktual dan overhead pabrikasi ditetapkan
dengan menggunakan tarif yang ditetapkan terlebih dahulu.

BP - Oktober 2014 27
Akutansi Untuk Overhead Pabrikasi … (4)

Asumsikan bahwa New Abilities Manufacturing (NAM) menggunakan suatu tarif tahunan yang ditetapkan
terlebih dahulu untuk menentukan overhead pabrikasi pekerjaan. Tarif yang ditetapkan terlebih dahulu ini
didasarkan pada estimasi volume kegiatan, yang kadang-kadang disebut volume normal kegiatan. Kegiatan itu
biasanya diestimasi untuk jangka satu tahun. Akan tetapi, bisnis musiman bisa menggunakan estimasi untuk
periode-periode yang lebih lama dari satu tahun.

Tarif Overhead yang ditetapkan terlebih dahulu = Estimasi Overhead pabrikasi utk setahun
--------------------------------------------------------
Estimasi jam mesin utk setahun
= $ 1.200.000/ 10.000 jam kerja mesin
= $ 120 per jam - mesin

Berikut ini disajikan bagaimana NAM menggunakan tarif yang ditetapkan terlebih dahulu untuk membebankan
overhead pabrikasi pada masing-masing pekerjaan.

BP - Oktober 2014 28
Akutansi Untuk Overhead Pabrikasi … (5)
Jam-Mesin Aktual Tarif overhead Overhead pabrikasi
yang digunakan yang ditetapkan yang diterapkan
terlebih dahulu
Pekerjaan No. 101 … 100 x $ 120 per jkm = $ 12.000
Pekerjaan No. 102 … 400 x 120 = 48.000
Pekerjaan No. 103 … 300 x 120 = 36.000

Total 800 x 120 $ 96.000

Ayat jurnal untuk mencatat alokasi overhead pabrikasi pada pekerjaan dengan menggunakan tarif overhead yang
ditetapkan terlebih dahulu adalah :

(5) Persediaan barang dalam proses – Pekerjaan No. 101 ….. 12.000
Persediaan barang dalam proses – Pekerjaan No. 102 ….. 48.000
Persediaan barang dalam proses … Pekerjaan Np. 103 ….. 36.000
Overhead pabrikasi yang diterapkan ……. 96.000
(untuk mencatat penerapan overhead pabrikasi pada pekerjaan)

Arus biaya melalui akun – T pada halaman selanjutnya menunjukkan ilustrasi akun terpisah untuk overhead pabrikasi
yang diterapkan. Dua akun overhead bisa digunakan untuk memisahkan overhead aktual dan yang diterapkan, sehingga
semua ayat jurnal dalam satu akun merujuk pada overhead aktual, sementara semua yang ada dalam akun lainnya
merujuk pada overhead yang diterapkan (applied overhead). Dalam contoh ini, judul akun yang mencatat overhead
aktual sebagai “OVERHEAD PABRIKASI” dan membuat akun baru yang mencatat Overhead yang diterapkan “ OVERHEAD
PABRIKASI YANG DITERAPKAN”.
BP - Oktober 2014 29
Arus Biaya melalui Akun T – Biaya Overhead Fabrikasi
Persediaan Barang dalam Proses
Utang Usaha Persediaan Bahan Pekerjaan No. 101
(1) 60.000 SA 10.000 (2) 42.000 SA 61.000
(4) 46.000 (1) 60.000 (3) L 10.000
SK 28.000 (5) O 12.000*

Utang Upah
(3) 110.000 Pekerjaan No. 102
(2) M 24.000
Overhead Pabrikasi yang (3) L 40.000
Diterapkan (5) O 48.000*
Overhead Pabrikasi (5) 96.000
(2) 2.000
(3) 30.000 Pekerjaan No. 103
(4) 72.000 (2) M 16.000
(3) L 30.000
(5) O 36.000*
Biaya Overhead Pabrik
Beban Dibayar Dimuka
SESUNGGUHNYA
(4) 7.000

Akumulasi Penyusutan Note :


(4) 19.000 * Tarif overhead yang diterapkan = $ 120 per jam mesin =
Estimasi overhead pabrikasi utk satu tahun = $ 1.200.000

Estimasi jam-mesin utk satu tahun 10.000 jam -mesin

BP - Oktober 2014 30
Menyelesaikan Siklus Operasi : Transfer Ke Persediaan
Barang Jadi
Ketika pekerjaan ditransfer keluar dari produksi ke area penyimpanan barang jadi, ayat jurnal dibuat untuk
mentransfer biaya pekerjaan dari berbagai akun Persediaan Barang dalam Proses ke akun Persediaan Barang
Jadi. Sebagai contoh, NAM menyelesaikan pekerjaan No. 101 dan 102 pada bulan Januari serta mentransfer
pekerjaan itu ke akun Persediaan Barang Jadi. Ayat jurnalnya adalah :

(6) Persediaan Barang Jadi … 195.000

Persediaan Barang dalam Proses --- Pekerjaan No. 101 83.000

Persediaan Barang dalam Proses --- Pekerjaan No. 102 112.000

(untuk mencatat pekerjaan yang diselesaikan ke area penyimpanan barang jadi)

Perhatikan bahwa jumlah yang ditransfer mencakup biaya yang terjadi dalam periode sekarang dan periode
sebelumnya. Sebagai contoh, transfer untuk Pekerjaan No. 101 mencakup $ 61.000 dari persediaan awal
Barang dalam Proses, dan $ 22.000 merupakan biaya yang terjadi pada bulan Januari untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut.

BP - Oktober 2014 31
Transfer ke Harga Pokok Penjualan

Ketika barang dijual, barang itu ditransfer dari akun Persediaan Barang Jadi ke akun Harga Pokok
Penjualan. Sebagai contoh, NAM menjual Pekerjaan No. 101 pada bulan Januari seharga $
120.000 secara kredit. Ketika produk sudah dijual, ayat jurnal untuk mencatat Harga Pokok
Penjualan adalah :

(7) Harga Pokok Penjualan …. 83.000


Persediaan Barang Jadi ……….. 83.000
Piutang Usaha ………………………… 120.000
Pendapatan Penjualan 120.000

BP - Oktober 2014 32
Penutupan Akun Overhead

Akun overhead pabrikasi merupakan akun sementara. Pada akhir periode akuntansi, akun overhead aktual dan
yang diterapkan ditutup. Biasanya ini tidak dilakukan sampai akhir tahun ketika buku ditutup. Akan tetapi,
untuk tujuan ilustratif diasumsikan bahwa NAM menutup pembukuannya untuk bulan Januari.

Dalam kalkulasi biaya normal, jumlah yang didebet ke akun overhead pabrikasi (overhead pabrikasi aktual)
tidak mungkin sama dengan jumlah yang diterapkan. Perbedaan antara overhead pabrikasi aktual dan yang
diterapkan disebut varians overhead dan didebet atau dikredit ke Barang dalam Proses, Barang Jadi, dan/atau
Harga Pokok Penjualan melalui prosedur prorata yang akan dibahas berikut ini. Dalam contoh ini digunakan
akun VARIANS OVERHEAD PABRIKASI.

Asumsikan $ 96.000 dikreditkan ke Overhead Pabrikasi yang Diterapkan dan $ 104.000 didebetkan ke Overhead
Pabrikasi selama bulan Januari, seperti ditunjukkan dalam ilustrasi pada halaman selanjutnya. Dalam kasus ini,
ayat jurnal untuk menutup averhead aktual terhadap yang diterapkan bagi NAM adalah :

(8) Overhead Pabrikasi yang Diterapkan …. 96.000

Varians Overhead Pabrikasi …. 8.000

Overhead Pabrikasi …. 104.0000

BP - Oktober 2014 33
Ayat Jurnal Penutup untuk Overhead Pabrikasi

\ Overhead Pabrikasi
104.000 (8) 104.000*
Overhead Pabrikasi yang Diterapkan
(8) 96.000 * 96.000
Persediaan Barang dalam Proses
96.000

Varians Overhead Pabrikasi


(8) 8.000*

Note : * Lihat ayat jurnal penutup

Ayat jurnal ini ditunjukkan dalam ilustrasi di atas dengan ayat jurnal semula selama sebulan dalam huruf biasa dan ayat jurnal penutup
dalam huruf miring. Overhead yang diterapkan terlalu rendah terjadi apabila overhead aktual melebihi overhead yang diterapkan
seperti untuk NAM. Overhead yang diterapkan terlalu rendah ditunjukkan sebagai debet pada akun Varians Overhead Pabrikasi.
Overhead yang diterapkan terlalu tinggi terjadi apabila overhead aktual lebih kecil dari overhead yang diterapkan. Overhead yang
diterapkan terlalu tinggi ditunjukkan sebagai kredit pada akun Varians Overhead Pabrikasi.

Arus semua biaya pabrikasi dari perolehan bahan sampai penjualan produk tampak pada ilustrasi di halaman selanjutnya.

BP - Oktober 2014 34
Arus Biaya melalui Akun T : Barang jadi

Biaya Overhead Pabrik


SESUNGGUHNYA

BP - Oktober 2014 35
Biaya Pemasaran dan Administrasi

Biaya pemasaran dan administrasi tidak mengalir melalui akun persediaan. Biaya pemasaran dan administrasi
merupakan biaya periode yang dicatat dalam akun yang ditutup pada akhir periode akuntansi. Sebagai contoh, biaya
pemasaran dan administrasi NAM (semua secara kredit) adalah $ 10.000 pada bulan Januari. Ayat jurnal untuk
mencatat biaya-biaya ini adalah :

Biaya Pemasaran dan Administrasi ….. 10.000

Utang Usaha ….. 10.000

(untuk mencatat biaya pemasaran dan administrasi yang terjadi pada bulan Januari)

Dalam contoh ini tidak ditunjukkan akun T untuk ayat jurnal ini, tetapi perhatikan biaya yang tampak pada laporan
keuangan dalam ilustrasi setelah ini.

Perhatikan laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan dalam ilustrasi di halaman 35 menyajikan data dari akun T
diilustrasikan pada halaman 33. Jumlah $ 8.000 pada akun Varians Overhead Pabrikasi dalam ilustrasi di halaman 33
tampak pada laporan laba rugi dalam ilustrasi di halaman 35 sebagai overhead pabrikasi yang diterapkan terlalu
rendah.

BP - Oktober 2014 36
BP - Oktober 2014 37
Disposisi Varians Overhead Pabrikasi … (1)

Pada akhir tahun, varians overhead pabrikasi dapat :

(1) Diproratakan ke Persediaan Barang dalam Proses, Persediaan Produk Jadi, dan Harga Pokok
Penjualan, atau

(2) Dibebankan secara total ke Harga Pokok Penjualan

Ilustrasi berikut ini di halaman 37 meringkaskan biaya pekerjaan sebelum prorata di NAM.

BP - Oktober 2014 38
Disposisi Varians Overhead Pabrikasi … (2)

39
Disposisi Varians Overhead Pabrikasi … (2)

Metode 1 : Prorata Varians Overhead


Jika varians diprorata ke Persediaan Barang dalam Proses, Persediaan Barang Jadi, dan Harga Pokok Penjualan,
maka biaya setiap pekerjaan disesuaikan untuk mendekati biaya aktual. Untuk NAM, status dan biaya setiap
pekerjaan sebelum prorata varians overhead ditunjukkan dalam ilustrasi di halaman 37. Varians itu akan
diprorata sehingga setiap akun dan pekerjaan menanggung bagian sebesar $ 8.000 varians overhead pabrikasi.
Untuk contoh kita, bagian ini akan proporsional dengan overhead yang diterapkan ke akun selama sebulan
seperti ditunjukkan dalam ilustrasi di bawah ini. Metode lainnya untuk mengalokasikan varians overhead juga
digunakan, termasuk total biaya pekerjaan sebelum alokasi.
Ayat jurnal berikut dibuat utk prorata varians :
Harga Pokok Penjualan ……….. $ 1.000 (12/96 x $.8.000)
Persediaan Barang Jadi ………… 4.000 (48/96 x $ 8.000)
Persediaan Barang dalam Proses ………… 3.000 (36/96 x $ 8.000)
Varians Overhead Pabrikasi ……………………………….. 8.000

40
Disposisi Varians Overhead Pabrikasi … (3)

Metode 2 : Membebankan Penyesuaian Ke Harga Pokok Penjualan


Banyak perusahaan tidak memprorata varians overhead pabrikasi ke persediaan dan Harga Pokok Penjualan;
tetapi mereka mentransfer seluruh varians ke Harga Pokok Penjualan untuk pelaporan internal dan eksternal
dengan menggunakan ayat jurnal berikut :
Harga Pokok Penjualan …. 8.000
Varians Overhead Pabrikasi …. 8.000
Dalam perusahaan dengan banyak jenis produk dan persediaan, prorata bisa sulit. Jika jumlah yang diprorata
relatif tidak besar terhadap laba bersih utk pelaporan eksternal, atau tidak memengaruhi keputusan
manajerial, mungkin tidak perlu melakukan prorata. Perbedaan laba bersih antara prorata varians dan
pembebanannya ke Harga Pokok Penjualan merupakan masalah waktu. Setiap perbedaan antara overhead
aktual dan yang diterapkan akan berupa beban (atau kredit ke beban), sekali pun perusahaan memproratakan.
Memprorata varians overhead hanya menangguhkan pembebanan bagian yang dialokasikan ke persediaan
hingga persediaan tsb dijual. Utk tujuan manajerial, seseorang harus bertanya sampai di mana kegunaan
prorata dalam menilai ulang Persediaan Barang dalam Proses dang barang jadi ke biaya aktual.

41
Kasus Biaya Overhead Pabrik (BOP) Dibebankan lebih tinggi daripada BOP sesungguhnya :

Persediaan Produk Jadi

8.116.000 8.116.000
Varians Overhead Pabrikasi
Penjualan
4.000
13.391.400 13.391.400
HPP = Harga Pokok Produksi

8.116.000 4.000
Biaya Adm 8.112.000

350.000 777.000 8.116.000 8.116.000


350.000 Laba/Rugi
75.000
2.000 8.112.000 13.391.400
777.000
1.200.000
777.000 777.000
Biaya Pemasaran 3.302.400
Bila hasil nilai selisih BOP antara sesunguhnya dan aktual
cukup kecil dibandingkan dengan nilai HPPnya 13.391.400 13.391.400
700.000 1.200.000
(misal dibawah 0.01%), maka letakkan hasil
nilai selisih BOP sesungguhnya dan aktual di posisi 500.000
akun HPP sebagaimana dalam contoh ini (4.000)
1.200.000 1.200.000 42
Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik

Tarif overhead pabrik yang dibebankan ke perhitungan harga pokok produksi, ditentukan di muka, yaitu sebelum biaya sesungguhnya dikeluarkan. Karena

biaya overhead pabrik mempunyai elemen yang banyak dan tidak bisa dihubungkan langsung dengan produk.

Jumlah biaya overhead pabrik (BOP) yang dibebankan ke produk mempunyai dua unsur :

(a) Dasar Pembebanan


(b) Tarif per dasar pembebanan

(a) Dasar Pembebanan

Dasar pembebanan adalah satuan atau persentase tertentu untuk menghitung BOP yang dibebankan ke harga pokok produk. Dalam mencaro dasar

pembebanan harus diusahakan secermat mungkin untuk menghindari adanya penyimpangan dengan biaya overhead sesungguhnya yang nilainya cukup

signifikans.

Dasar pembebanan biasanya dihubungkan dengan pengaruh biaya tertentu atau elemen biaya overhead tertentu, misalnya elemen BOP yang paling besar

atau paling berpengaruh terhadap total BOP. Dengan demikian, dasar pembebanan bisa menggunakan berbagai dasar , misalnya jam kerja, biaya upah, jam

mesin, dsb.

Dasar pembebanan umum yang digunakan adalah :

a. Jam kerja langsung

b. Jam mesin

c. Upah langsung

d. Biaya material

e. Unit produksi
43
Dasar-Dasar Akun, Buku Besar, dan Jurnal : (sumber :
accounting, sixth edition, Charles T Horngren, 2005)

Alat perangkum dasar pada akuntansi adalah AKUN (account). Akun menggambarkan catatan rinci
dari seluruh perubahan aktiva, kewajiban atau ekuitas pemilik tertentu selama suatu periode. Setiap
transaksi bisnis (seperti menjual dan membeli) akan menyebabkan perubahan.

Akuntan pertama-pertama mencatat transaksi ke dalam JURNAL. Dalam kuliah ini, JURNAL
menggambarkan catatan kronologis transaksi tersebut. Akuntan kemudian menyalin (posting) data
tersebut ke akun-akun pada catatan yang disebut dengan BUKU BESAR. Daftar berisikan seluruh akun
(buku besar), bersama dengan saldo-saldonya , disebut dengan NERACA PERCOBAAN. Mencatat
Transaksi
Akutansi dimulai dan diakhiri
dengan akun-akun
Akun dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kategori umum :
Menyalin (posting)
ke akun-akun

AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS PEMILIK


Mempersiapkan
Neraca percobaan
BP - Oktober 2014 44
AKTIVA : menggambarkan sumber daya ekonomi yang akan memberikan manfaat bagi
perusahaan di masa mendatang. Hampir semua perusahaan memakai akun-akun
aktiva berikut ini :

1. KAS : Akun kas merupakan catatan mengenai pengaruh transaksi terhadap kas.
Kas terdiri dari uang, seperti saldo rekening bank, mata uang kertas, mata uang
logam, dan cek. Perusahaan yang sudah sukses memiliki kas yang sangat banyak.

2. WESEL TAGIH : Perusahaan dapat menjual produk atau jasanya serta menerima
wesel janji bayar. Wesel tagih adalah kesanggupan tertulis dari pelanggan yang
akan membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu. Wesel tagih merupakan
suatu catatan atas wesel janji bayar yang diharapkan oleh perusahaan untuk
ditagihkan dalam bentuk kas.

45
3. PIUTANG USAHA : Perusahaan dapat menjual produk atau jasa dan sebagai
imbalannya mendapatkan janji atas pembayaran kas di masa mendatang.
Penjualan seperti itu dibuat berdasarkan kredit. Akun piutang usaha berisikan
angka-angka kredit tersebut. Kebanyakan penjualan di USA dan negara-negara
maju dilakukan berdasarkan piutang usaha.

4. BEBAN DIBAYAR DIMUKA : Perusahaan seringkali membayar pengeluaran tertentu,


seperti sewa dan asuransi, terlebih dahulu. Beban dibayar dimuka merupakan
bentuk aktiva karena prabayar akan memberikan manfaat/keuntungan di masa
mendatang.

5. TANAH , GEDUNG, PERALATAN, FURNITUR DAN PERABOTAN

46
KEWAJIBAN : Kewajiban adalah utang. Perusahaan umumnya memiliki kewajiban yang
lebih sedikit dari akun aktivanya karena kewajiban perusahaan disarikan dalam akun-
akun yang tidak banyak.

1. WESEL BAYAR : Akun wesel bayar merupakan kebalikan dari WESEL TAGIH, yang
menyajikan jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan, karena telah
menandatangani wesel tagih untuk meminjankam uang atau untuk membeli
produk atau jasa.

2. UTANG USAHA : akun utang usaha merupakan kebalikan dari PIUTANG USAHA.
Janji tak tertulis atau janji implikasi untuk membayar utang yang timbul dari
pembelian kredit akan muncul di akun UTANG USAHA.

47
3. KEWAJIBAN DITANGGUHKAN : Kewajiban yang ditangguhkan /yang masih harus
dibayar (accrued liabilities) merupakan kewajiban terhadap beban-beban yang
belum dibayarkan. Utang pajak, utang bunga dan utang gaji merupakan akun-akun
kewajiban merupakan akun dalam kelompok ini.

BP - Oktober 2014 48
EKUITAS PEMILIK : Hak klaim pemilik terhadap aktiva bisnis disebut dengan EKUITAS
PEMILIK. Dalam perusahaan, ekuitas pemilik dibagi menjadi akun-akun yang terpisah, yaitu
untuk saldo modal pemilik dan prive pemilik.

1. MODAL : Akun MODAL menunjukkan klaim pemilik terhadap aktiva perusahaan. Saldo
modal sama dengan investasi pemilik ke dalam perusahaan ditambah dengan
penghasilan bersih dan dikurangi dengan kerugian bersih serta prive pemilik.

2. PRIVE : Saat pemilik dari suatu perusahaan keluarga mengambil kas dari perusahaan
untuk keperluan pribadi, aktiva dan ekuitas pemilik tersebut menjadi berkurang. Jumlah
yang diambil dari perusahaan muncul dalam akun terpisah yang diberi judul PRIVE. Jika
PRIVE dibukukan langsung di dalam akun MODAL, jumlah PRIVE pemilik tidak akan
muncul dan data tsb mungkin dapat hilang. Akun PRIVE mengurangi ekuitas pemilik.

BP - Oktober 2014 49
3. PENDAPATAN : Peningkatan ekuitas pemilik yang timbul dari penjualan produk atau
jasa kepada pelanggan dinamakan pendapatan. Akun ini mencatat transaksi yang
berkaitan dengan penjualan produk/jasa, pendapatan bunga, pendapatan yang
diperoleh dari menyewakan aset perusahaan, dsb.

50
BUKU BESAR (AKUN, AKTIVA, KEWAJIBAN, EKUITAS PEMILIK)

Akun Aktiva Tersendiri


KAS

Akun Kewajiban Tersendiri


UTANG USAHA BUKU
BESAR

Akun Ekuitas Pemilik Tersendiri


MODAL

Semua akun digabung


ke dalam Buku Besar
BP - Oktober 2014 51
Menerapkan Aturan Debit dan Kredit … (1)

Kategori akun (aktiva, kewajiban, ekuitas) mengatur bagaimana kita mencatat peningkatan dan
penurunan nilai. Untuk akun apa pun, peningkatan dicatat pada satu sisi dan penurunan dicatat di sisi
lainnya. Akun T berikut memberikan ikhtisar :

AKTIVA
Peningkatan dicatat Penurunan dicatat
pada sisi kiri (debit) pada sisi kanan (kredit)
Ini aturan DEBIT dan KREDIT
KEWAJIBAN DAN EKUITAS PEMILIK
Penurunan dicatat Peningkatan dicatat
pada sisi kiri (debit) pada sisi kanan (kredit)

Apakah suatu akun meningkat atau pun menurun dikarenakan oleh debit atau kredit akan tergantung
pada jenis akunnya. Dalam sistem akuntansi yang terkomputerisasi, komputer menerjemahkan debit
dan kredit sebagai peningkatan atau penurunan tergantung jenis akun. Sebagai contoh, komputer akan
membaca DEBIT atas KAS sebagai peningkatan. Komputer tsb akan membaca DEBIT atas UTANG USAHA
sebagai penurunan.

BP - Oktober 2014 52
Menerapkan Aturan Debit dan Kredit … (2)

Pola pencatatan debit dan kredit didasarkan pada persamaan akuntansi :

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik


DEBIT = KREDIT

Aktiva berada di sisi yang berlawanan dari kewajiban dan ekuitas pemilik di dalam persamaan. Oleh karenanya, peningkatan dan
penurunan aktiva dicatatkan dengan pola yang berlawanan dengan peningkatan dan penurunan bagi kewajiban dan ekuitas
pemilik. Kewajiban dan ekuitas pemilik berada di sisi yang sama, maka pos-pos itu akan diperlakukan dengan cara yang sama.
Tampilan di bawah ini menunjukkan hubungan antara persamaan akuntansi dengan aturan debit dan kredit.

Persamaan Akuntansi Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

Aturan Debit & Kredit Debit + Kredit - = Debit – Kredit + + Debit - Kredit +

53
Mencatat Transaksi di dalam Jurnal

Dalam praktiknya, akuntan mencatat transaksi di dalam jurnal terlebih dahulu. Proses penjurnalan memiliki tiga tahap :

(1) Tentukan masing-masing akun yang terpengaruh dan klasifikasikan setiap akun menurut jenisnya (aktiva, kewajiban, atau
ekuitas pemilik)

(2) Pastikan apakah masing-masing akun akan berkurang atau bertambah. Pergunakan aturan DEBIT dan KREDIT untuk
mendebit atau mengkredit setiap akun.

(3) Catatkan transaksinya di dalam jurnal, termasuk penjelasan singkatnya. Sisi debit dicatat terlebih dahulu dan setelah itu sisi
kreditnya. Total debit harus selalu sama dengan total kredit.

Tahap 3 di atas “ Pencatatan transaksi di dalam jurnal”, disebut juga “membuat ayat jurnal” atau “menjurnal transaksi”. Tahap-
tahap ini sama dengan yang ada di dalam sistem akuntansi terkomputerisasi atau sistem manual. Dalam tahap 3, ayat jurnal
umumnya dimasukkan ke dalam komputer berdasarkan nomor akunnya dan nama akun akan muncul secara otomatis.

Tanggal Akun dan Keterangan Debit Kredit


1-Apr Kas (aktiva +; debit) 30.000
Modal (Ekuitas +, Kredit) 30.000
(Penerimaan investasi dari Pemilik)

BP - Oktober 2014 54
Menyalin Informasi (Posting) dari Jurnal ke Buku Besar

Posting dalam akuntansi memiliki arti menyalin angka-angka dari jurnal ke buku besar. Debit pada jurnal
diposting sebagai debit di dalam buku besar. Debit pada jurnal diposting sebagai debit di dalam buku besar,
dan kredit pada jurnal diposting sebagai kredit di dalam buku besar. Debit tidak akan pernah menjadi kredit,
dan kredit tidak akan menjadi debit. Transaksi investasi pada contoh sebelumnya diposting ke buku besar
ditunjukkan dalam tampilan di bawah ini.

Tanggal Akun dan Keterangan Debit Kredit


1-Apr Kas (aktiva +; debit) …………… 30.000
Modal (Ekuitas +, Kredit) …………… 30.000
(Penerimaan investasi dari Pemilik)

Kas Modal

(1) 30.000 (1) 30.000

BP - Oktober 2014 55

Anda mungkin juga menyukai