Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS TEKNOLOGI NUSANTARA

FAKULTAS EKONOMI
TERAKRIDITASI BAN-PT
Program Studi : Manajemen
Jl. Raya Pemda Pangkalan III No, 66 Keradenan Pasir Jambu
Sukaraja Phone (0251) 7502137 Kode Pos 16710 Bogor – JAWA BARAT

Program Studi : Manajemen MK/Semester : Manajemen Keuangan II/ 4


Nama : Bagas Rachmawan Dosen : Agus Susanto
NIM : 021.1111.0030 Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Mei 2023

1. Sebuah perusahaan ingin mengganti mesin lama dengan mesin yang baru. Mesin lama diperolehlima
tahun yang lalu dengan harga Rp.100.000.000,- , diperkirakan berumur 10
tahun, disusutdengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Mesin baru seharga Rp.90.000.000,-
untukmengoperasikan diperlukan biaya pemasangan instalasi yang memerlukan biaya
Rp.25.000.000,.Mesin baru ini memiliki masa manfaat delapan tahun dan diperkirakan memiliki nilai
residuRp.5.000.000. Jika penggantian dilakukan maka mesin lama akan dijual dan diperkirakan lakuseharga
Rp.56.000.000,- Dengan digunakan mesin baru, perusahaan memerlukan tambahanmodal kerja sebesar
Rp.10.000.000,-. Jika tingkat pajak perusahaan 30%, berapa nilai investasiawal dari usulan penggantian
mesin tersebut.
Jawab :

Untuk menentukan nilai investasi awal dari penggantian mesin, kita perlu menghitung beberapa faktor terlebih
dahulu:

A. Nilai buku mesin lama saat ini: Mesin lama telah berusia lima tahun (diperoleh lima tahun yang lalu), sehingga
nilai bukunya sekarang adalah:

100.000.000 / 10 x 5 = 50.000.000

B. Nilai realisasi mesin lama: Mesin lama dijual dengan harga Rp.56.000.000,- sehingga nilai realisasinya adalah:
56.000.000 - 50.000.000 = 6.000.000

C. Depresiasi mesin baru per tahun:

Depresiasi per tahun dapat dihitung dengan mengurangi nilai residu dari harga mesin dan kemudian dibagi
dengan masa manfaat mesin, yaitu:

(90.000.000 + 25.000.000 - 5.000.000) / 8 = 13.750.000

Dengan faktor-faktor tersebut, kita dapat menghitung nilai investasi awal sebagai berikut:

Nilai investasi awal = harga mesin baru + biaya instalasi + depresiasi tahun pertama + modal kerja tambahan

= 90.000.000 + 25.000.000 + 13.750.000 + 10.000.000 = 138.750.000


Namun, perlu diingat bahwa tingkat pajak perusahaan adalah 30%. Oleh karena itu, nilai investasi awal yang
sebenarnya adalah:

Nilai investasi awal setelah pajak = nilai investasi awal / (1 - tingkat pajak)

= 138.750.000 / (1 - 0,30) = 198.214.286

Jadi, nilai investasi awal dari usulan penggantian mesin adalah sekitar Rp.198.214.286,-.

2. Perusahaan Subur Makmur dapat menjual obligasi di pasar saat ini dengan nominal per lembar Rp.
27.000 dan umur 10 tahun. Hasil penjualan netto yang diterima perusahaan sebesar Rp. 25.550 biaya
bunganya adalah 7%. Bila tarif pajak perusahaaan 30%.
a. Berapa biaya setelah pajak dari metode pendanaan ini ?
b. Berapakah saham preferen yang dimiliki oleh Perusahaan Subur Makmur jika dari
Perusahaan Sumber Rezeky menjual saham preferen dengan nominal Rp. 25.000, sedangkan harga
jual saham preferen Subur Makmur sebesar Rp. 27.850,-. Deviden tiap tahun Rp. 1.650,- biaya penerbitan
saham setiap lembar sebesar Rp. 200.

Jawab :

a. Biaya setelah pajak dari metode pendanaan ini dapat dihitung sebagai berikut:

 Pendapatan bunga sebelum pajak: 0.07 x Rp. 27.000 = Rp. 1.890


 Pendapatan bunga setelah pajak: Rp. 1.890 x (1 - 0.30) = Rp. 1.323
 Biaya setelah pajak: Rp. 25.550 - Rp. 1.323 = Rp. 24.227

Jadi, biaya setelah pajak dari metode pendanaan ini adalah Rp. 24.227.

b. Untuk menghitung jumlah saham preferen yang dimiliki oleh Perusahaan Subur Makmur, dapat dilakukan
sebagai berikut:

 Harga pembelian saham preferen: Rp. 27.850


 Biaya penerbitan saham preferen: Rp. 200
 Total biaya pembelian saham preferen: Rp. 28.050 (27.850 + 200)
 Jumlah saham preferen yang dapat dibeli: Rp. 25.550 / Rp. 28.050 = 0.912 saham

Jadi, Perusahaan Subur Makmur dapat membeli sebanyak 0.912 saham preferen dari Sumber Rezeky. Karena
tidak bisa membeli fraksi saham, maka jumlah saham preferen yang dapat dibeli adalah 0 atau 1 saham.

Anda mungkin juga menyukai