Oleh:
Anggelita veronica tampoli
AK1720006
JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PETRA
BITUNG
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
kebutuhan AMDK pun meningkat. Kini masyarakat sudah dapat dikatakan tidak
bisa lepas dari AMDK. Semakin tingginya tingkat konsumsi masyrakat akan air
minum menjadi daya tarik tersendiri bagi produsen untuk membuat produk
AMDK maupun mengembangkan produk-produk AMDK yang sudah ada. Hal ini
kelangsungan hidup perusahaan. Disamping itu yang terjadi didunia usaha pada
dihadapi oleh-masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan semakin banyak dan
demi menjaga kelancaran proses produksi. Jika persediaan bahan baku melebihi
kebutuhan maka akan menimbulkan biaya ekstra yang tinggi dan jika persediaan
pihak kebutuhan operasi dapa t dipenuhi pada waktunya dan dilain pihak investasi
tersedia untuk digunakan. Dalam sistem ini, mula-mula sekali haruslah kita
mempunyai bahan baku dan suplai agar dapat melaksanakan proses produksi. Bila
kita ingin dapat menghasilkan sesuatu dengan biaya yang paling sedikit dan
menurut jadwal yang dikehedaki, maka barang-barang dan suplai ini harus
kapan melengkapi persediaan ini dan berapa banyak yang harus dipesan pada
suatu waktu.
maka PT. Tirta Investama - DANONA AQUA selalu menjaga kualitas dari
DANONA AQUA dapat bersaing dengan para produsen AMDK besar lainnya.
Oleh sebab itu, PT. Tirta Investama - DANONA AQUA harus mengadakan
perbaikan dan mengevaluasi ulang strategi yang selama ini digunakan untuk
yang dimana kadang kala terdapat kelebihan ataupun kekurangan bahan baku
proses produksi bahan baku pengemas tersebut selalu tersedia untuk kelancaran
proses produksi. Oleh sebab itu perlu dilaksanakan perencanaan dan pengendalian
bahan baku yang lebih efisien, maka dilakukan analisis dengan menggunakan
Metode EOQ sebagai salah satu pilihan sebagai perbandingan antara kebijakan
biaya rendah dan mutu yang lebih baik . Perencanaan metode EOQ dalam suatu
yang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya efisisensi persediaan bahan baku
DANONE AQUA.
tercapai. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui masalah apa
saja yang timbul dalam persediaan bahan baku untuk menunjang proses produksi
Aqua Airmadidi.
1.5. Tujuan Masalah
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui
Aqua Airmadidi.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Airmadidi
2. Bagi Kampus
meningkat.
berikutnya.
BAB III
sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu dengan adanya persediaan
bahan baku yang cukup tersedia digudang juga diharapkan dapat memperlancar
dapat merugikan perusahaan dalam hal ini image yang kurang baik.
(bahan baku / raw material, bahan setengah jadi / work in process dan
2. Persediaan adalah bagian utama dari modal kerja, merupakan aktiva yang
operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal
1. Fungsi Decoupling
berikut:
ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya
biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini
3. Fungsi Antisipasi
musiman) (Asdjudiredja,1999:114).
yaitu:
diperoleh dari perusahaan lain yang dapat secara langsung dirakit atau
diasembling dengan komponen lain tanpa melalui proses produksi
sebelumnya.
dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah
investasi yang sangat besar pada pos aktiva lancar. Pelaksanaan fungsi ini
penjualan dapat intensif serta produk dan penggunaan sumber daya dapat
maksimal.
ditekan.
dihindari.
Prinsip-Prinsip Pengendalian
1) Persediaan diciptakan dari pembelian (a) bahan dan suku cadang, dan
efisien.
persediaan.
fisik agar jumlah persediaan akhir dapat diketahui jumlahnya secara pasti.
dipergunakan yaitu:
1) First in, first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama Cara ini
didasarkan atas asumsi bahwa arus harga bahan adalah sama dengan arus
penggunaan bahan.
2) Last in, first out (LIFO) atau masuk terakhir keluar pertama
Cara ini didasarkan atas harga rata-rata perunit bahan adalah sama dengan
tersebut.
4) Harga standar
Besarnya nilai persediaan akhir dari suatu perusahaan akan sama dengan
bahan baku adalah, barang-barang yang akan menjadi bagian dari produk
secara umum, perbedaan arti kata antara bahan baku dan mentah dapat
mentah dapat mempunyai arti sebagai sebuah bahan dasar yang bisa
berasal dari berbagai tempat, yang mana bahan tersebut dapat digunakan
untuk diolah dengan suatu proses tertentu ke dalam bentuk lain yang berbeda
proses produksi karena habisnya bahan baku untuk diproses. Akan tetapi
Bahan baku adalah persediaan yang dibeli oleh perusahaan untuk diproses
menjadi barang setengah jadi dan akhirnya barang jadi atau produk akhir
langganannya.
c. Risiko usang.
dana pengadaannya.
kecil.
yang merupakan bagian daripada barang jadi yang di hasilkan. Biaya yang
hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang di
hasilkan.
material, adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi
tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang di hasilkan.
Dalam penelitian ini, bahan baku yang penulis maksud adalah bahan baku
langsung, yaitu semua bahan baku yang merupakan bagian dari barang
jadi yang mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah
diadakannya pasokan bahan baku adalah agar tersedianya bahan baku yang
produksi pengolahan.
sering disebut dengan meterial usage rate ini akan dapat dipergukan untuk
produksi apabila diketahui produk apa dan berapa jumlah unit masing-
yang terjadi dalam produk akhir perusahaan, atau didalam bahan baku itu
desain dan bentuk produk, perubahan kualitas produk dan lain sebagainya.
penurunan kualitas bahan sehingga lebih banyak bahan baku yang menjadi
a. Pengertian EOQ
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk menentukan policy penyediaan
bahan dasar yang tepat, dalam arti tidak menganggu proses produksi dan
disamping itu biaya yang ditanggung tidak terlalu tinggi. Untuk keperluan itu
(2002 : 101) EOQ sebenarnya adalah merupakan volume atau jumlah pembelian
yang paling ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap kali pembelian. Untuk
(pembeliannya) yang paling ekonomis yaitu sejumlah barang yang akan dapat
berapa total bahan yang tetap untuk dibeli dalam setiap kali pembelian untuk
pemesanan, biaya penyimpanan, jumlah kebutuhan bahan per tahun, dan jumlah
kuantitas bahan setiap kali pemesanan. Rumus pemesanan secara optimal (EOQ)
EOQ = √ 2 ( D )( S)
Dimana :
Konstan
Menurut Ahyari (1995 : 163) untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka
Perkiraan pemakaian
harus dapat membuat perkiraan bahan baku yang akan dipergunakan didalam
proses produksi pada suatu periode. perkiraan bahan baku ini merupakan
perkiraan tentang berapa besar jumlahnya bahan baku yang akan dipergunakan
oleh perusahaan untuk keperluan produksi pada periode yang akan datang.
produksi perusahaan berikut tingkat persediaan bahan jadi yang dikehendaki oleh
manajemen
Harga dari bahan
Harga bahan baku yang akan dibeli menjadi salah satu faktor penentu pula
dalam kebijaksanaan persediaan bahan. Harga bahan baku ini merupakan dasar
masalah ini, maka biaya modal (cost of capital) yang dipergunakan dalam
Biaya-biaya persediaan
Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar bila jumlah atau
Biaya yang jumlahnya tidak terpenuhi baik oleh jumlah unit yang
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis ini dalam penelitian ini
Quantity (EOQ).
Bahan Baku dengan Metode EOQ pada Tahu Alami Lubuk Buaya
kebutuhan bahan baku yang ekonomis dan optimal pada Tahu Alammi
baku yang ada sehingga daru bahan baku tersebut dapat dicari nilai
pada tahun 2016 dan 2017 dengan data tersebut didapat nilai EOQ tahun
2016 adalah 16.984,54 kg, tahun 2017 adalah18.679,96 kg. Dan nilai
Safety Stock tahun 2016 adalah 2973,06 kg dan tahun 2017 adalah
8046,73 kg. Sedangkan biaya persediaan dengan EOQ tahun 2016 adalah
TIQ = Rp. 2.038.145 pada tahun 2017 adalah TIQ= Rp. 2.334.995
Tabel 1
Penelitian Terdahulu
secara matang tentang berapa besarnya persediaan yang harus ada dalam
persediaan yang jelas untuk mengatur agar persediaan bahan baku yang ada dapat
Ramalan kebutuhan
Ramalan Penjualan
Bahan
kebijakan ketersediaan
bahan baku
Kelancaran Proses
EOQ
Produksi
persediaan AMDK/
Savety Stock
yang memungkinkan benar atau salah, akan ditolak bila salah dan akan
produksi
produksi
BAB III
METODE PENELITIAN
spesifikasinya adalah sistematis , terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif / statistik dangan tujuan untuk menguji
Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara 95371. Adapun waktu penelitian ini
dilaksanakan selama 2 (Dua) bulan, yaitu dimulai dari bulan Oktober– November.
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
anggota sampel pada penelitian ini 80% dari populasi, yaitu 80% x 50 = 40 orang
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan, sesuai dengan
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder.
menemukan permasalahan dan potensi yang harus diteliti, tetapi juga apabila
Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel yaitu : Pemakaian bahan
a) Biaya penyimpanan
b) BIaya pemesanan
Teknik ini menyesuaikan dengan garis trend suatu rangkaian titik-titik data
Ŷ = a + bX
(Ahyari,1995:45)
Dimana :
a = Konstanta
X = Satuan waktu
2. Analisis Pembelian Bahan Baku
2S
EOQ= D
H
(Handoko1995:75)
Dimana :
mesin) perpesanan
waktu
baku
+ biaya
pemesanan +
biaya
penyimpanan
TIC 2.
D
S
H (Yamit 1999:49)
Dimana :