Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL SKRIPSI

“PENGARUH PERSEDIAN BAHAN BAKU TERHADAP PROSES

PRODUKSI

DI PT. GRIFF PRIMA ABADI”

DI SUSUN OLEH:

ANDYNY HARTIA

17140824

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INTERTATIONAL GOLDEN

INSTITUTE

JAKARTA

2020
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha yang begitu cepat di era Globalisai ini baik di

bidang usaha manufktur/industri maupun jasa yang didukung

berkembangnya Tekhnologi arus informasi melalui berbagai alat atau

media komunikasi yang canggih, cepat dan akurat, maka perusahaan

dituntut untuk dapat menempatkan dan mempertahankan produknya

ditengah-tengah ketatnya persaingan global. Persaingan yang terjadi saat

ini, dikarenakan banyaknya produk yang ditawarkan oleh perusahaan lain

dengan model, merek, kualitas, kuantitas serta harga yang relatif lebih

murah dan sebagainya. Agar tetap kompetitif di pasar maka perusahaan

harus siap untuk menghadapi berbagai tantangan, atau kompetisi yang

kian tajam pada era Globalisasi terbuka, perusahaan harus dapat

memahami produk yang baik untuk memuaskan kebutuhan konsumen.

Dalam menghadapi persaingan tersebut, perusahaan diharapkan dapat

menentukan strategi produksi untuk kemajuan suatu perusahaan.

Persediaan bahan baku merupakan faktor utama dalam perusahaan untuk

menunjang kelancaran proses produksi, baik dalam perusahaan besar

maupun kecil. Kesalahan menentukan besarnya investasi dalam

mengontrol bahan baku yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan

perusahaan akan menambah beban bunga, biaya pemeliharaan dan

penyimpanan dalam gudang, serta kemungkinan terjadinya penyusutan


dan kualitas yang tidak bisa dipertahankan, sehingga semuanya ini akan

mengurangi keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya,

persediaan bahan baku yang terlau kecil dalam perusahaan akan

mengakibatkan kemacetan dalam produksi, sehingga perusahaan akan

mengalami kerugian juga.

Menurut Yamit (2003:288) ada 3 alasan perlunya pengendalian

persediaan bagi perusahaan yaitu : (1) Unsur ketidakpastian permintaan

(permintaan yang mendadak) , (2) adanya ketidakpastian pasokan dari

supplier, dan (3) adanya ketidakpastian tenggang waktu pemesanan.

Adanya ketidakpastian permintaan, pasokan dari supplier dan juga

ketidakpastian tentang tenggang waktu pemesanan menyebabkan pihak

perusahaan tidak boleh lengah terkait persediaan bahan baku, terjadi

kekurangan sedikit bahan baku saja akan menyebabkan kurangnya jumlah

pesanan produk yang telah dipesan oleh konsumen. Jika hal demikian

terjadi itu bukan saja akan mengurangi pendapatan perusahaan akan tetapi

juga dapat merusak nama baik perusahaan dikarenakan pesanan

konsumen tidak dapat diselesaikan sesuai dengan tenggang waktu yang

telah disepakati sebelumnya.

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah

nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih

bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna

suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi

barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk


mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang

dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Dengan menghadapi kompetisi

yang meningkat dan kemajuan teknologi yang cepat, mendorong setiap

perusahaan untuk mempunyai manajemen yang baik dan mampu bekerja

secara efektif dan efisien. Agar suatu perusahaan dapat mempertahankan

kontinuitas perusahaan dan memperoleh laba yang maksimal, maka

perusahaan harus dapat menentukan kebijakan persediaan dan menjadikan

sebuah senjata kompetitif.

PT. Griff Prima Abadi adalah produsen sekaligus distributor kosmetik

yang selalu berkomitmen kuat dan terdepan dengan menghasilkan produk-

produk yang berkualitas tinggi dan berorientasikan pada ekspor serta

memiliki jaringan distribusi penyebaran produk terbesar baik di

Indonesia. Selain itu juga memiliki visi menjadi perusahaan yang selalu

berinovasi dan menggunakan teknologi dalam proses produksi. Berdasar

latar belakang penelitian di atas, maka peneliti mengambil judul

“PENGARUH PERSEDIAAN BAHAN BAKU TERHADAP PROSES

PRODUKSI DI PT. GRIFF PRIMA ABADI”

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah

Menganalisa kebijakan penerapan pengendalian persediaan bahan baku


yang dilakukan PT. Griff Prima Abadi terhadap efisien proses

produksi.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat bahwa permasalahan ini sangat kompleks, maka penelitian ini

dilakukan pembatasan permasalahan hanya pada variabel yang berkaitan

satu sama lain, dimana persediaan bahan baku terhadap proses produksi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang yang dikemukakan sebelumnya,

maka rumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana pengaruh persediaan bahan baku terhadap proses

produksi di PT. Griff Prima Abadi ?

b. Permasalahan - permasalahan apa yang nantinya akan muncul jika

PT. Griff Prima Abadi tidak melakukan pengendalian bahan baku?

E. Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini dapat di harapkan memberikan manfaat dari segi teoritis

maupun segi praktis.

1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang

bermanfaat bagi pengembangan ilmu penelitian dalam bidang persediaan

bahan b aku terhadap kelancaran proses produksi.

2. Kegunaan Praktis

1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan pengetahuan mengenai penerapan ilmu dari teori-teori yang

diperoleh selama masa perkuliahan

2. Bagi Perusahaan Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan

pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan daya beli konsumen

melalui perwujudan variabel-variabel yang mempengaruhinya.

3. Bagi Pembaca Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan sebagai sumber informasi dan

bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Konseptual

1. Persedian bahan baku

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2011;261) mengenai persediaan

bahan baku adalah persediaan bagi perusahaan merupakan salah satu

kunci terpenting dalam operasional perusahaan, dan semua organisasi

tentunya
memiliki sistem perencanaan dan sistem persediaan. Dengan tersedianya

persediaan bahan baku maka diharapkan perusahaan industri dapat

melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen,

selain itu

dengan adanya persediaan bahan baku yang cukup juga diharapkan

kegiatan produksi/pelayanan kepada konsumen perusahaan dapat

terhindar dari terjadinya kekurangan bahan baku.

Menurut T. Hani Handoko (2011:333) tentang persediaan bahan baku

manyatakan bahwa istialah persediaan (inventory) adalah suatu istilah

umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya

organisasi yang disimpan dalam antisipasi pemenuhan permintaan.

Permintaan akan sumber daya internal ataupun eksternal ini meliputi

persediaan bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi, bahan-bahan

pembantu dan komponen-komponen lain yang menjadi bagian keluaran

produk perusahaan.

Jenis-Jenis Persediaan 

Menurut Render dan Heizer (2005), berdasarkan proses manufakturnya

persediaan dibagi menjadi empat jenis, yaitu:Persediaan bahan baku (raw

material inventory). Adalah persediaan yang dibeli tetapi tidak diproses.

Persediaan ini dapat digunakan untuk mendecouple (memisahkan) para

pemasok dari proses produksi.


1. Persediaan barang setengah jadi (working in process inventory).

Adalah bahan baku atau komponen yang sudah mengalami beberapa

perubahan tetapi belum selesai. Adanya work in process disebabkan oleh

waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk (disebut siklus

waktu). Mengurangi siklus waktu berarti mengurangi persediaan.

2. Persediaan pemeliharaan, perbaikan dan operasi (maintenance,

repair, operating, MRO). Pemeliharaan, perbaikan, operasi digunakan

untuk menjaga agar permesinan dan proses produksi tetap produktif.

MRO tetap ada karena kebutuhan dan waktu pemeliharaan dan perbaikan

beberapa peralatan tidak diketahui.

3. Persediaan barang jadi (finished goods inventory). Adalah produk

yang sudah selesai dan menunggu pengiriman. Barang jadi bisa saja

disimpan karena permintaan pelanggan dimasa depan tidak diketahui.

Faktor faktor yang mempengaruhi persediaan

Menurut Suyadi Prawirosentono (2001:71), faktor yang yang

mempengaruhi jumlah persediaan adalah:

1. Perkiraaan pemakaian bahan baku

Penentuan besarnya persediaan bahan yang diperlukan harus sesuai

dengan kebutuhan pemakaian bahan tersebut dalam satu periode produksi

tertentu.

2. Harga bahan baku


Harga bahan yang diperlukan merupakan faktor lainnya yang dapat

mempengaruhi besarnya persediaan yang harus di adakan.

3. Biaya persediaan

Terdapat beberapa jenis biaya untuk menyelenggarakan persediaan bahan

baku, adapun jenis biaya persediaan adalah biaya pemesanan (order) dan

biaya penyimpanan bahan gudang.

4. Waktu menunggu pesanan (LeadTime) Adalah waktu antara tenggang

waktu sejak peasanan dilakukan sampai dengan saat pesanan tersebut

masuk kegudang.

2. Proses Produksi

Menurut Fahmi Irhami (2014:12) tentang proses produksi adalah sesuatu

yang dihasilkan oleh suatu perusahaan baik bentuk barang (goods)

maupun jasa (service) dalam suatu periode waktu yang selanjutnya

dihitung sebagai nilai tambah bagi perusahaan.

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2011:4) mengatakan bahwa

proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana

produksi itu dilaksanakan. Proses produksi adalah kegiatan untuk

menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor

produksi yang ada.


Jenis-Jenis Proses Produksi

Dalam implementasinya, proses ini membutuhkan waktu yang berbeda,

ada yang pendek, dan ada juga yang cukup lama. Berdasarkan metode

implementasi, proses produksi dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Produksi Jangka Pendek

Ini adalah kegiatan produksi yang secara cepat dan langsung

menghasilkan produk (barang / jasa) untuk konsumen. Contohnya adalah

produksi makanan seperti roti bakar, cakwe, makanan yang digoreng, dan

lainnya.

2. Produksi Jangka Panjang

Ini adalah kegiatan produksi yang membutuhkan waktu lama. Misalnya,

menanam padi, menanam kopi, membangun rumah, dan lainnya.

3. Produksi Terus-Menerus

Ini adalah kegiatan produksi yang secara bertahap memproses berbagai

bahan baku menjadi produk jadi, di mana prosesnya berlangsung terus

menerus. Misalnya, pabrik yang memproduksi kertas, gula, karet, dll.

4. Produksi Berselingan

Ini adalah aktivitas produksi yang mengolah bahan mentah dengan

menggabungkannya menjadi produk jadi.


Misalnya proses pembuatan sepeda motor, di mana setiap bagian

diproduksi secara terpisah (setir, ban, mesin, knalpot, dan lain-lain).

Proses menggabungkan bagian-bagian ini menghasilkan sepeda motor.

Karakteristik Proses Produksi

Dalam proses mengelola kegiatan produksi ada karakteristik tertentu.

Berikut ini adalah beberapa karakteristik berdasarkan proses, sifat, dan

durasi:

1. Berdasarkan Proses

 Produksi langsung, kegiatan ini meliputi produksi primer dan

produksi sekunder. Produksi primer, yaitu kegiatan produksi yang

diambil langsung dari alam. Misalnya pertanian, pertambangan,

perikanan, dan lainnya. Produksi sekunder, yaitu proses produksi dengan

menambahkan lebih banyak nilai pada item yang ada. Misalnya kayu

untuk membuat rumah, baja untuk membuat jembatan, dan lainnya.

 Produksi tidak langsung, yaitu kegiatan produksi dengan

memberikan hasil dari keahlian atau layanan. Misalnya, layanan

mekanik, layanan kesehatan, layanan konsultasi, dan lain-lain.

2. Berdasarkan Sifat Proses Produksi

 Proses ekstraktif, yaitu kegiatan produksi dengan mengambil produk

langsung dari alam.


 Proses analitik, yaitu kegiatan produksi yang melakukan pemisahan

suatu produk menjadi lebih dengan bentuk yang mirip dengan aslinya.

 Proses fabrikasi, yaitu aktivitas mengubah bahan baku menjadi

produk baru.

 Proses sintetis, yaitu aktivitas menggabungkan beberapa bahan

menjadi bentuk produk. Proses ini juga disebut perakitan.

3. Berdasarkan Jangka Waktu Produksi

 Produksi terus menerus,, yaitu produksi yang menggunakan

berbagai fasilitas untuk menciptakan produk secara terus menerus. Proses

ini umumnya dalam skala besar dan tidak terpengaruh oleh waktu dan

musim.

 Produksi terputus-putus,yaitu produksi yang kegiatannya dilakukan

tidak sewaktu-waktu, tergantung pada musim, pesanan, dan faktor

lainnya.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah

1. Alrizal Noerpratomo (2018) Judul Penelitian “Pengaruh Persediaan

Bahan Baku Dan Proses Produksi Terhadap Kualitas Produk Di CV.

Banyu Biru” Penelitian ini menggunakan metode random sampling,

dimana penelitian ini mengambil data triwulan dari januari 2015 sampai

desember 2016. Data yang dikumpulkan adalah dengan cara Penelitian


kepustakaan, penelitian lapangan, observasi dan wawancara. Dari data

yang dikumpulkan, data dari penelitian tersebut diolah menggunakan

path analysis, korelasi, uji F dan uji T.Hasil persediaan bahan baku

(X1)belum berjalan dengan maksimal, sedangkan proses produksi (X2)

sudah berjalan cukup baik, dan kualitas produk (Y) yang dihasilkan

secara keseluruhan sudah baik. Secara simultan pengaruh persediaan

bahan baku dan proses produksi terhadap kualitas produk berpengaruh

positif di buktikan F hitung lebih besar dari F tabel (11,618 > 5,79).

Secara parsial persediaan bahan baku dan proses produksi berpengaruh

positif terhadap kualitas produksi.

2. Citra Nuraini Gea Ari Soeti Yani. SE. MM (2018) judul penelitian

“Pengaruh Persediaan Bahan Baku dan Pemeliharaan Peralatan Terhadap

Proses Produksi Dengan Kualitas Bahan Baku Sebagai Variabel

Moderating Pada UKM Berkat Kebaya Jakarta”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Persediaan Bahan Baku mempunyai pengaruh

signifikan terhadap Proses Produksi, Pemeliharaan Peralatan tidak

mempunyai Pengaruh signifikan terhadap Proses Produksi. Persediaan

Bahan Baku dan Pemeliharaan Peralatan secara bersama-sama

mempunyai pengaruh signifikan terhadap Proses Produksi. Kualitas

produk sebagai variabel moderating tidak mempunyai pengaruh

Persediaan Bahan Baku terhadap Proses Produksi dan Kualitas Produk

sebagai variabel moderating tidak mampu memperkuat (memperlemah)

Pemeliharaan Peralatan terhadap Proses Produksi.


3. Muh. Ramli Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan

BisnisUniversitas Muhammadiyah Makassar judul penelitian “Pengaruh

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi Produk Mountea Pada

PT. Triteguh Manunggal Sejati”. Penelitian ini menggunakan teknik

analisis regresi linear sederhana dengan bantuan program SPSS dan

menggunakan data yang bersumber dari responden dari PT. Triteguh

Manunggal Sejati. Hasil uji regresi linear sederhana diperoleh Y= 8,461+

768, yang berarti bahwa nilai konstanta sebesar 8,461 dengan koefisien

regresi 768 yang menyatakan arah pengaruh variabel X terhadap Y

bernilai positif dan nilai sig0,004<0,05 yang berarti bahwa pengendalian

persediaan bahan baku berpengaruh signifikan terhadap proses produksi

produk mountea pada PT Triteguh Manunggal Sejati Kabupaten Gowa.

Adapun pengaruh variabel pengendalian persediaan bahan baku terhadap

proses produksi ialah sebesar 60% sedangkan sisanya 40% dipengaruhi

oleh objek lain.

C. Kerangka Teoretis

Bahan baku merupakan faktor penting yang harus dimanfaatkan secara

efektif dan efisien dalam usaha menciptakan keuntungan bagi

perusahaan. Salah satu cara memanfaatkan bahan baku secara efektif dan

efisien adalah dengan pengendalian persediaan bahan baku. Setiap

perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan


persediaan bahan baku. Dengan Tersedianya persediaan bahan baku

maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi

sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu dengan adanaya

persediaan bahan baku yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan

dapat memperlancar kegiatan produksi/ pelayanan kepada konsumen

perusahaan dapat menghindari terjadinya kekurangan bahan baku.

Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat

merugikan perusahaan dalam hal ini image yang kurang baik. Pada

prinsipnya semua perusahaan melaksanakan proses produksi akan

menyelenggarakan persediaan bahan baku untuk kelangsungan proses

produksi dalam perusahaan tersebut. Beberapa hal yang menyangkut

menyebabkan suatu perusahaan harus menyelenggarakan persediaan

bahan baku menurut Ahyari (2003:150), adalah:

1. Bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proses produksi

perusahaan tersebut tidak dapat dibeli atau didatangkan secara satu

persatu dalam jumlah unit yang diperlukan perusahaan serta pada saat

barang tersebut akan dipergunakan untuk proses produksi perusahaan

tersebut. Bahan baku tersebut pada umumnya akan dibeli dalam jumlah

tertentu, dimana jumlah tertentu ini akan dipergunakan untuk menunjang

pelaksanaan proses produksi perusahaan yang bersangkutan dalam

beberapa waktu tertentu pula. Dengan keadaan semacam ini maka bahan

baku yang sudah dibeli oleh perusahaan namun belum dipergunakan


untuk proses produksi akan masuk sebagai persediaan bahan baku dalam

perusahaan tersebut.

2. Apabila perusahaan tidak mempunyai persediaan bahan baku,

sedangkan bahan baku yang dipesan belum datang maka pelaksanaan

proses produksi dalam perusahaan tersebut akan terganggu. Ketiadaan

bahan baku tersebut akan mengakibatkan terhentinya pelaksanaan proses

produksi pengadaan bahan baku dengan cara tersebut akan membawa

konsekuensi bertambah tingginya harga beli bahan baku yang

dipergunakan oleh perusahaan. Untuk menghindari kekurangan bahan

baku tersebut, maka suatu perusahaan dapat menyediakan bahan baku

dalam jumlah yang banyak. Tetapi persediaan bahan baku dalam jumlah

besar tersebut akan mengakibatkan terjadinya biaya persediaan bahan

yang semakian besar pula. Besarnya biaya yang semakin besar ini berarti

akan mengurangi keuntungan perusahaan. Disamping itu, resiko

kerusakan bahan juga akan bertambah besar apabila persediaan bahan

bakunya besar.

D. Hipotesis

Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dibutuhkan

suatu pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah terdapat dampak

antara variabel X terhadap variabel Y.

Menurut Umi Narimawati (2007 : 59), pengertian Hipotesis adalah

sebagai berikut:
1. Merupakan ungkapan berupa jawaban sementara atas masalah

penelitian yang diturunkan dari kerangka pemikiran.

2. Jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya

harus diuji secara empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di

lapangan).

3. Kesimpulan yang sifatnya masih sementara dan perlu diuji secara

empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data dilapangan).

Berdasarkan hal tersebut penulis menetapkan hipotesis bahwa

H1 = Persediaan Bahan Baku mempengaruhi Proses Produksi


BAB III

METODEOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang sudah dikemukakan di bab

sebelumnya,penelitian ini di lakukan dengan tujuan:

1. Untuk mendeskripsikan seberapa besar persediaan bahan baku

terhadap proses produksi.

2. Untuk mendeskripsikan hambatan hambatan yang terjadi di PT. Griff

Prima Abadi tentang persediaan bahan baku terhadap proses produksi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini saya lakukan di PT. Griff Prima Abadi, Komplek

Pergudangan Pantai Indah Dadap Blok CN 32, Kosambi - Tangerang.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini saya lakukan pada tanggal 5 Oktober 2020 sampai 9

Oktober 2020.

C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan


kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci

yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.

Dengan latar belakang yang ada, metode yang di gunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deksriptif dengan teknik

pengumpulan data dengan penyebaran kuesioner.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah Wilayah Generalisasi yang terdiri atas objek/ Subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Untuk

populasi penelitian yang saya pilih adalah karyawan yang berada di

bagian produksi, di mana karyawan di bagian produksi berjumlah 80

orang.

2. Sampel

Sampel adalah Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilik oleh

populasi yang bersangkutan. Bila populasi Besar dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua Yang ada pada populasi, maka dapat

digunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Metode

pengambilan sampel penelitian yang akan saya gunakan adalah Non

Probability Sampling, (tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap

anggota populasi menjadi anggota sampel)dan jumlah sampel 10 orang

yang kompeten.
3. Teknik sampling

Teknik yang akan saya gunakan untuk mengambil sampel yaitu

pupposive sampling (suatu teknik pengambilan sampel non random

karena objek dan subjek yang di pilih di dasarkan pada pertimbangan

tertentu. Kenapa saya memilih teknik ini, karena menurut saya agar

syarat sampel yang saya butuhkan bisa benar benar terpenuhi sesuai

dengan kriteria sampel yang saya butuhkan dalam melakukan penelitian

ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

1. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkananalisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, prilaku dan

karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi/kelembagaan,

biasanya berbentuk

selembaran yang berisi pertanyaan/pernyataan dengan beberapa pilihan

jawaban yang telah disediakan dengan skor tertentu, pada penelitian ini
kuesioner tersebut akan diberikan kepada karyawan Devisi Produksi pada

PT. Griff Prima Abadi.

2. Studi Kepustakaan

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk memperoleh

pengetahuan dan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

penelitian ini dengan cara studi kepustakaan seperti membaca,

mempelajari, memahami, dan menelaah beberapa sumber berupa buku,

jurnal, artikel, makalah dan sebagainya untuk dijadikan sebagai dasar

pengetahuan dan landasaran teori dalam penelitian ini.

1. Definisi Konseptual

 Persedian bahan baku

Menurut Sofjan Assauri (2004: 171) yakni : ”persediaan bahan baku

merupakan persediaan dari barang – barang berwujud yang digunakan

dalam proses produksi, dapat diperoleh dari sumber–sumber alam

ataupun dibeli dari supplier atau dari perusahaan yang menghasilkan

bahan baku bagi perus ahaan pabrik yang menggunakannya”.

 Proses produksi

Proses produksi adalah kegiatan yang mengkombinasikan faktor-faktor

produksi (man, money, material, method) yang ada untuk menghasilkan

suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang dapat diambil nilai

lebihnya atau manfaatnya oleh konsumen. Sifat proses produksi adalah


mengolah, yaitu mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara

manual dengan menggunakan peralatan, sehingga menghasilkan suatu

produk yang nilainya lebih dari barang semula.

2. Definisi Operasional

Variabel yang sudah di jelaskan di operasionalkan dengan mengubah

variabel mempunyai sebuah nilai. Berikut penjelasan definisi operasional

dari masing masing variabel:

1. Persediaan bahan baku

Diketahui bahwa persediaan bahan baku bagi perusahaan merupakan


salah satu kunci terpenting dalam operasional perusahaan, dan semua
organisasi tentunya memiliki sistem perencanaan dan sistem persediaan.
Ada beberapa indikator yang berpengaruh seperti supplier, penerimaan
bahan baku, penyimpanan bahan baku,dan jumlah bahan baku yang
tersedia.

2. Proses produksi

Proses produksi merupakan suatu bentuk kegiatan yang paling penting

dalam pelaksanaan produksi disuatu perusahaan, hal ini karena proses

produksi merupakan metode atau cara bagaimana kegiatan penambahan

manfaat atau penciptaan manfaat tersebut dilaksanakan yang di dukung

indakator seperti bahan baku, peralatan penunjang dan sumber daya

manusia.

3. Kisi kisi instrumen


Variabel Indikator Nomor butir J

la

Persediaa Suplier 1, 2, 3, 4 4

n bahan Penerimaan bahan 5,6 2

baku baku

Penyimpanan 7 ,8, 9 3

bahan baku

Jumlah bahan baku 10 1

yang tersedia

Proses Bahan baku 11, 12, 13, 14 4

produksi Peralatan yang 15, 16, 17 3

menunjang

produksi

Sumber daya 18, 19, 20 3

manusia

4.Instrumen pengumpulan data

Skala yang akan Saya gunakan untuk penelitian ini adalah Skala ordinal ,

yaitu skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian untuk


membedakan data, sekaligus mengandung unsur pemeringkatan

(ranking), derajat (degree) atau tingkatan (level) melalui penilaian

tertentu. Saya menggunakan skala 1-2-3-4-5, dimana 1 adalah nilai

paling tinggi dan 5 adalah nilai paling rendah.

Skala:

1 = sangat baik

2 = baik

3 = cukup baik

4 = tidak baik

5 = sangat tidak baik

1. Pemilihan suplier telah di tentukan oleh pihak perusahaan dengan

tepat dan sesuai.

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

2. Jumlah bahan yang di datang kan suplier sesuai dengan pemesanan.

a) Sangat Baik
b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

3. Bahan yang dipesan dari suplier sudah sesuai dengan Standard

Purchase Spefication(SPS)

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

4. Harga bahan baku yang di tetapkan oleh pihak suplier sesuai dengan

kesepakatan.

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik


5. Pengecekan ulang pada saat penerimaan bahan baku sesuai dengan

Purchase Order(PO) sudah di lakukan sesuai SOP(Standard Operational

Procedure).

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

6. Rutin mencatat bahan baku setiap kali ada kedatangan di buku

penerimaan barang.

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

7. Penyimpanan bahan baku sudah dilakukan sesuai dengan SOP

(Standard Operatioonal Procedure) yang berlaku.

a) Sangat Baik
b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

8. Tempat penyimpanan bahan baku di sesuaikan dengan jenis dari

bahan baku tersebut.

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

9. Pengambilan bahan baku untuk produksi dilakukan sesuai SOP

(Standard Opertional Prosedure) dengan sistem FIFO (First in First Out)

dan FEFO (First Expired First Out)

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik


10. Rutin mencatat pengeluaran bahan baku yang akan di gunakan di

buku pengeluaran barang.

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

11. Menjaga Kualitas bahan baku yang akan di gunakan dalam

pengolahan.

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

12. Penyesuain jumlah bahan baku yang akan digunakan dalam

pengolahan.

a) Sangat Baik
b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

13. Tingkat higenis dan sanitasi bahan baku sebelum di gunakan dalam

pengolahan.

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

14. Bahan baku yang akan digunakan sesuai dengan komposisi.

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik


15. Kelengkapan peralatan yang digunakan dalam persiapan proses

produksi

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

16. Kelayakan peralatan yang digunakan dalam proses produksi.

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

17. Kebersihan peralatan yang digunakan dalam proses produksi.

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik
e) Sangat Tidak Baik

18. Penempatan karyawan di bagian pengadukan bahan, pengisian

bahan, dan pengepakan bahan.

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

19. Tingkat profesional karyawan di bagian masing masing.

a) Sangat Baik

b) Baik

c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

20. Ketepatan karyawan dalam penyelesaian dalam proses produksi.

a) Sangat Baik

b) Baik
c) Cukup

d) Tidak Baik

e) Sangat Tidak Baik

5.Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen.

1. Validitas Teoretik

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Validitas butir instrumen terdiri dari dua jenis yakni

(1) validitas butir untuk instrumen non tes yang umumnya memiliki skor

yang berkisar antara 1 dengan 5 atau menggunakan data kontinum

(1,2....5), (2) validitas butir untuk instrumen tes yang memiliki skor 1

atau 0 atau menggunakan data dikotomi

(0,1).

Validitas butir instrumen yang menggunakan data kontinum (1,2....,5)

dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Cara

mengukur validitas dengan melakukan korelasi antar skor butir

pertanyaan dengan total skor variabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai

positif, maka pertanyaan atau indikator dinyatakan valid (Ghozali, 2006 :

45). Cara mengukur validitas kuesioner dilakukan dengan menghitung

nilai korelasi antar data pada masing – masing pertanyaan dengan skor
total menggunakan rumus Teknik Korelasi Produk Moment, sebagai

berikut:

n XY – ( X)(Y)

rxy = __________________________________________________

 { n X2 –( X)2 }{n Y2 – ( Y)2 }

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total.

X = jumlah skor butir

X2 = jumlah kuadrat skor butir.

Y = jumlah skor total

Y2 = jumlah kuadrat skor total

n = jumlah responden.

Butir dianggap valid jika mempunyai koefisien korelasi > dengan taraf

signifikansi 0,05.

2. Validitas Empiris dan Reabilitas

1) Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen dilakukan dengan korelasi product moment

selanjutnya dilakukan uji lanjut dengan menggunakan formula

Guilford. Butir dinyatakan valid jika nilai r hitung > r tabel , namun jika

nilai r hitung < r tabel butir dinyatakan tidak valid atau gugur pada taraf
signifikansi alfa ()= 0,05.

Dengan bantuan excel berikut butir butir dari pengaruh persediaan

bahan baku terhadap proses produksi:

No Indikator r-hitung r-tabel Status

1. Suplier 0,65 0,63 Valid

2. Suplier 0,75 0,63 Valid

3. Suplier 0,44 0,63 Drop

4. Suplier 0,48 0,63 Drop

5. Penerimaan bahan 0,74 0,63 Valid

baku

6. Penerimaan bahan 0,61 0,63 Drop

baku

7. Penyimpanan 0,58 0,63 Drop

bahan baku

8. Penyimpanan 0,59 0,63 Drop

bahan baku

9. Penyimpanan 0,81 0,63 Valid

bahan baku
10. Jumlah bahan 0,84 0,63 Valid

baku yang

tersedia

11. Bahan Baku 0,79 0,63 Valid

12. Bahan Baku 0,67 0,63 Valid

13. Bahan Baku 0,80 0,63 Valid

14. Bahan Baku 0,66 0,63 Valid

15. Peralatan 0,65 0,63 Valid

Penunjang

Produksi

16. Peralatan 0,91 0,63 Valid

Penunjang

Produksi

17. Peralatan 0,53 0,63 Drop

Penunjang

Produksi

18. Sumber daya 0,68 0,63 Valid

manusia

19. Sumber daya 0,72 0,63 Valid

manusia

20. Sumber daya 0,74 0,63 Valid


manusia

Dari Tabel di atas, terdapat 6 butir instrumen yang gugur yaitu nomor

3,4,6,7,8 dan 17 sehingga butir instrumen yang valid untuk digunakan

dalam penelitian terdiri dari 14 butir.

2. Uji Realibilitas

Setelah butir yang tidak valid didrop (nomor3,4,6,7,8 dan 17), maka

dilakukan perhitungan reliabilitas instrumen Pengaruh persediaan bahan

baku terhadap proses produksi.

Dapat dilihat nilai : k = 14 ; i2 = 10,28; t2 = 95,1. Dengan

memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus Alpha Cronbach akan

diperoleh koefisien keterandalan sebesar 0,96

Dengan nilai  = 0,96, berarti instrumen Pengaruh persediaan bahan

baku terhadap proses produksi memiliki reliabilitas yang tinggi.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisa Deskriptif

Analisa deskriptif bertujuan untuk memaparkan tentang persediaan bahan baku

dan proses produksi di PT. Griff Prima Abadi. Analisa deskriptif ini meliputi:

a) Persediaan bahan baku

persediaan bahan baku untuk operasional PT. Griff Prima Abadi.

Perusahaan ini memiliki sistem perencanaan dan sistem persediaan yang


tentunya dapat dikendalikan. Dengan tersedianya persediaan bahan baku

maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi

sesuai kebutuhan atau permintaan

konsumen, selain itu dengan adanya persediaan bahan baku yang cukup

juga diharapkan kegiatan produksi/pelayanan kepada konsumen

perusahaan dapat terhindar dari terjadinya kekurangan bahan baku

b) Proses Produksi

Proses produksi adalah sesuatu yang dihasilkan baik bentuk barang

(goods) maupun jasa (service) dalam suatu periode waktu yang

selanjutnya dihitung sebagai nilai tambah bagi PT. Griff Prima Abadi.

Proses produksi juga merupakan proses pengubahan (transformasi) dari

bahan atau komponen (input) menjadi produk lain yang mempunyai nilai

lebih tinggi atau dalam proses terjadi penambahan nilai.

Anda mungkin juga menyukai