Anda di halaman 1dari 14

Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.

8 Juli 2019

METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU


DI PT.STAR ALLIANCE INTIMATES SEMARANG

Puji Rahayu/Retno Djohar Juliani


Puji3766@gmail.com/jretnodjohar@gmail.com

ABSTRAKSI
Semakin berkembangnya dunia industri dewasa ini maka perusahaan
manufaktur semakin ketat bersaing dalam memproduksi produk-produk yang
bermutu dengan harga yang terjangkau. Selain itu perusahaan manufaktur dituntut
untuk dapat memuaskan pelanggan dengan cara menyelesaikan pesanan pelanggan
tepat pada waktunya. Untuk menjamin kelancaran dan kesinambungan produksi,
maka baik perusahaan dagang maupun industri manufaktur perlu mengadakan
pengendalian persediaan karena persediaan merupakan salah satu unsur modal
kerja yang sangat penting yang akan mempengaruhi kelangsungan produksi
perusahaan. Persediaan perlu dikendalikan oleh perusahaan karena selain sebagai
modal kerja maka dengan pengendalian persediaan yang baik, produk perusahaan
akan selalu ada di pasar ketika konsumen membutuhkan, dapat ikut menjaga
loyalitas konsumen untuk selalu menggunakan produk perusahaan, menunjukkan
prestise dan bonafiditas perusahaan.
Kata kunci : Metode Pengendalian, Persediaan, Bahan Baku.

PENDAHULUAN perlu mendapatkan perhatian khusus


Perusahaan harus dapat tetap dari pihak manajemen dalam
menjamin kelangsungan operasi mengambil keputusan yang tepat.
perusahaan serta mencapai tujuan Tujuan dari pengendalian persediaan
untuk memaksimalkan keuntungan, tidak hanya mempertimbangkan biaya
maka perlu diadakan suatu tindakan pemesanan, biaya penyimpanan dan
yang terarah dalam mengendalikan biaya transportasi, tetapi pertimbangan
persediaan yang ada dalam lain yang harus dilakukan adalah
perusahaan. Persedian dalam tingkat layanan (service level) bagi
perusahaan harus dikendalikan karena pelanggan. Pada hakekatnya
akan berkaitan dengan Harga Pokok kelangsungan proses produksi di
Produksi (HPP), dengan pengendalian dalam suatu perusahaan dipengaruhi
persediaan maka perusahaan dapat oleh berbagai faktor antara lain :
menekan pengeluaran biaya produksi. ketersediaan modal, tingkat teknologi
Secara umum dapat dikatakan bahwa yang digunakan, ketersediaan bahan
tujuan dari pengendalian adalah untuk baku, persediaan barang jadi dan
menekan biaya-biaya operasional tenaga kerja. Persediaan (inventory)
seminimal mungkin sehingga akan sebagai elemen modal kerja
mengoptimalisasikan kinerja merupakan aktiva yang selalu dalam
perusahaan. keadaan berputar. Persediaan juga
Untuk melaksanakan merupakan elemen aktiva lancar yang
pengendalian persediaan maka harus selalu dianggap likuid dibandingkan
diperhatikan berbagai faktor yang dengan elemen-elemen aktiva yang
terkait dengan persediaan yakni lain, misalnya, kas, piutang, dan
penentuan dan pengelompokan biaya- marketable securities.
biaya yang terkait dengan persediaan
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

Perusahaan harus dapat meningkatkan pengeluaran biaya


memberikan pelayanan yang prima perusahaan.
kepada pelanggan dengan memberikan Untuk membantu memecahkan
kualitas produk yang dapat diandalkan masalah di atas, khususnya masalah
guna memuaskan konsumennya, untuk perencanaan kebutuhan bahan baku,
itu perlu ditunjang oleh suatu system maka PT.STAR ALLIANCE
produksi yang seefisien mungkin. INTIMATES (PT.SAI) menerapkan
Untuk mencapai system produksi yang sistem Material Requiretments
efisien maka diperlukan suatu Planning (MRP) sebagai dasar
perencanaan produksi yang baik. Bagi pengendalian bahan baku. Dengan
perusahaan manufaktur perencanaan menerapkan sistem tersebut
dan pengendalian baik produksi diharapkan pemenuhan kebutuhan
maupun persediaan maka perlu bahan baku dapat dilakukan secara
mendapat perhatian tersendiri. tepat, dan penentuan biaya persediaan
Perencanaan produksi meliputi dapat ditetapkan seoptimal mungkin.
merencanakan apa, bagaimana, kapan Setelah dilakukan wawancara
dan berapa banyak suatu produk akan dengan beberapa pihak yang bekerja di
diproduksi, sedang pengendalian PT.Star Alliance intimates, diketahui
berarti kontrol terhadap proses bahwa dalam pelaksanaan sistem
produksi agar kelangsungan produksi ini terdapat masalah
perusahaan dapat berjalan terus. mengenai pengendalian persediaan
Perencanaan dan pengendalian bahan baku, dimana seringkali terjadi
berlaku baik pada waktu masih keterlambatan pengiriman bahan baku
menjadi bahan baku, barang setengah dalam hal Ekspedisi ( mogok dijalan,
jadi maupun barang jadi. Perencanaan macet, rusak, badai, delay pesawat),
dan pengendalian bahan baku sehingga bahan baku yang seharusnya
dilakukan sedemikian rupa agar dapat sudah ada dalam satu atau dua hari
melayani kebutuhan akan bahan baku bisa mundur sampai 5 sampai 7 hari,
tepat waktu saat dibutuhkan dan oleh karena itu diharapkan dengan
dengan biaya yang rendah. Beberapa adanya penelitian ini dapat
perusahaan kecil bahkan melakukan memberikan rekomendasi untuk
perencanaan dan pengendalian bahan perusahaan guna perbaikan
baku tidak berdasarkan metode yang pengendalian persediaan bahan baku
sudah baku, akan tetapi hanya agar perusahaan dapat beroperasi lebih
berdasarkan pada pengalaman – efisien dimasa mendatang.
pengalaman sebelumnya. Hal tersebut
sering menyebabkan terjadinya Rumusan Masalah
kelebihan atau penumpukan bahan Berdasarkan permasalahan yang
baku ataupun kekurangan bahan baku. dihadapi oleh perusahaan yakni
Kekurangan bahan baku akan adanya keterlambatan pengiriman
mengganggu kegiatan produksi akan bahan baku yang disebabkan karena
tetapi penumpukan bahan baku juga ekspedisi sehingga mengganggu
dapat menyebabkan berhentinya kegiatan produksi perusahaan , maka
modal kerja perusahaan, rumusan masalah dalam penelitian ini
membutuhkan ruang gudang adalah :
penyimpanan yang lebih luas, 1. Bagaimana perencanaan kebutuhan
membutuhkan pengawasan terhadap persediaan bahan baku di PT.Star
jumlah dan kualitas bahan baku Alliance Itimates Semarang.
sehingga hal ini justru akan 2. Bagaimana Metode Pengendalian
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

Persediaan Bahan Baku Di PT. Star konsumsi, atau sebaliknya tidak perlu
Alliance Intimates Semarang ? konsumsi didesak supaya sesuai
3. Bagaimana perbandingan Metode dengan kepentingan produksi.
Pengendalian Persediaan Bahan Persediaan merupakan salah satu
Baku antara Material Requirepment unsur yang paling aktif dalam operasi
Planning (MRP) dengan Economic perusahaan yang secara terus menerus
Order Quantity (EOQ) ? diperoleh, diubah dan kemudian dijual
Kerangka Teori kembali. Oleh sebab itu, ketersediaan
1. Pengertian persediaan persediaan yang mencukupi akan
Menurut Assauri (2004:219) menjamin kelancaran operasi
“Persediaan merupakan sejumlah perusahaan karena faktor waktu antara
bahan – bahan, parts yang disediakan proses yang satu dengan proses
dan bahan – bahan dalam proses yang berikutnya dapat diminimumkan,
terdapat dalam perusahaan untuk bahkan dihilangkan sama sekali .
proses produksi, serta barang – barang
jadi/produk yang disediakan untuk 3. Jenis Persediaan
memenuhi permintaan dari komponen Menurut Rangkuti (2017:7) persediaan
atau pelanggan setiap waktu.” yang terdapat dalam perusahaan dapat
Menurut Rangkuti (2017:7) dibedakan menurut beberapa cara,
“Persediaan adalah salah satu unsur dilihat dari fungsinya persediaan dapat
yang paling aktif dalam operasi dibedakan atas :
perusahaan yang secara kontinyu 1. Batch Stock atau Lot size Inventory
harus diperoleh, diubah kemudian yaitu persediaan yang diadakan
dijual kembali. Menurut Sumayang karena kita membeli atau membuat
“Inventori atau persediaan merupakan bahan-bahan atau barang-barang
simpanan material yang berupa bahan dalam jumlah yang lebih besar dari
mentah, barang dalam proses dan jumlah yang dibutuhkan saat itu.
barang jadi “ 2. Fluctuating stock merupakan
Berdasarkan definisi diatas bahwa persediaan yang diadakan untuk
yang dimaksud dengan persediaan menghadapi fluktuasi permintaan
adalah barang jadi, barang setengah konsumen yang tidak dapat
jadi, dan bahan baku yang disimpan diramalkan.
dan dirawat dalam tempat persediaan 3. Anticipation stock marupakan
agar selalu siap pakai untuk memenuhi persediaan yang diadakan untuk
kebutuhan produksi perusahaan. menghadapi fluktuasi permintaan
2. Alasan memiliki persediaan yang dapat diramalkan, berdasarkan
Pada dasarnya persediaan pola musiman yang terdapat dalam
mempermudah atau memperlancar satu tahun dan untuk menghadapi
jalannya operasi perusahaan pabrik penggunaan, penjualan atau
yang harus dilakukan secara berturut- permintaan yang meningkat.
turut untuk memproduksi barang- Disamping perbedaan menurut
barang serta selanjutnya fungsinya maka persediaan dapat pula
menyampaikan pada pelanggan atau dibedakan atau dikelompokkan
konsumen. Persediaan memugkinkan menurut jenis dan posisi barang
produk-produk dihasilkan pada tempat tersebut didalam urutan pengerjaan
yang jauh dari pelanggan dan/atau produk yaitu :
jauh dari sumber bahan mentah.
1. Persediaan bahan baku (Raw
Dengan adanya persediaan, produksi
Material Stock ) yaitu persediaan
tidak perlu dilakukan khusus untuk
dari barang-barang berwujud yang
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

digunakan dalam proses produksi, mengantisipasi kehabisan persediaan.


barang yang dapat diperoleh dari Menurut Rangkuti (2017: 16) ada
sumber-sumber alam ataupun dibeli beberapa biaya variabel yang harus
dari supplier atau perusahaan yang dipertimbangkan dalam penentuan
menghasilkan bahan baku bagi pengambilan keputusan besarnya
perusahaan pabrik yang jumlah persediaan yaitu :
menggunakannya. a) Biaya Penyimpanan (Holding costs
2. Persediaan bagian produk atau part atau carrying costs)
yang dibeli (purchased order Biaya yang bervariasi secara
adalah persedian barang-barang langsung dengan kuantitas
yang terdiri dari part yang diterima persediaan. Biaya penyimpanan per
dari perusahaan lain, yang dapat periode akan semakin besar apabila
secara langsung diassembling kuantitas bahan yang dipesan
dengan part yang lain, tanpa semakin banyak atau rata – rata
melalui proses produksi persediaan semakin tinggi
sebelumnya. b) Biaya pemesanan atau pembelian (
3. Persediaan bahan-bahan pembantu Ordering cost )
atau barang – barang perlengkapan Biaya yang dikeluarkan berkenaan
(Suplies Stock) yaitu persediaan dengan pemesanaan barang –
barang atau bahan yang diperlukan barang atau bahan-bahan dari
dalam proses produksi untuk penjual sejak dari pemesanan
membantu berhasilnya produksi (order ) dibuat dan dikirim sampai
atau yang dipergunakan dalam barang atau bahan tersebut dikirim
bekerjanya suatu perusahaan, tetapi dan diserahkan serta diinspeksi di
tidak merupakan bagian atau gudang. Biaya pemesanan ini
komponen dari barang jadi. sifatnya konstan, besarnya biaya
4. Persediaan barang setengah jadi yang dikeluarkan tidak tergantung
atau barang dalam proses ( work in pada besarnya atau banyaknya
process/progress stock) yaitu barang yang dipesan. Dalam
persediaan barang yang keluar dari ordering cost yang termasuk dalam
tiap-tiap bagian dalam satu pabrik biaya pemesanan ini adalah semua
atau bahan yang telah diolah biaya yang dikeluarkan dalam
menjadi suatu bentuk, tetapi lebih rangka mengadakan pemesanan
perlu diproses kembali untuk barang tersebut. Diantaranya biaya
kemudian menjadi barang jadi. administrasi pembelian dan
5. Persediaan barang jadi (Finished penempatan order, biaya
good stock) yaitu persediaan barang pengangkutan dan bongkar muat,
yang telah selesai diproses atau biaya penerimaan dan biaya
diolah dalam pabrik dan siap untuk pemeriksaan.
dijual kepada langganan atau c) Biaya Penyiapan (Manufacturing
perusahaan lain. atau set up cost)
4. Biaya Persediaan Set up cost adalah biaya yang
Jumlah persediaan paling optimal timbul didalam menyiapkan mesin
yaitu persediaan yang paling dan peralatan untuk dipergunakan
ekonomis, dalam arti tidak terlalu dalam proses produksi, biaya ini
banyak, karena dapat berarti terdiri dari biaya mesin yang
pemborosan atau penambahan biaya menganggur (idle capacity), biaya
yang tidak perlu, juga tidak terlalu penyiapan tenaga kerja, biaya
sedikit yaitu dapat untuk penjadwalan, biaya kerja lembur,
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

biaya pelatihan, biaya Berdasarkan Hammer, et al


pemberhentian kerja, dan biaya – (dikutip oleh Hardianto, 2003) di
biaya pengangguran (idle time cost jelaskan bahwa ada dua tingkat
). Biaya – biaya ini terjadi karena pengendalian persediaan :
adanya pengurangan atau pengendalian atas unit dan
penambahan kapasitas yang pengendalian atas nilainya. Manajer
digunakan pada suatu waktu pembelian dan produksi terutama lebih
tertentu. tertarik pada pengendalian atas suatu
d) Biaya kehabisan persediaan unit. Mereka memikirkan, melakukan
(Stockout cost ) pemesanan dan mengajukan
Biaya kehabisan persediaan adalah permintaan bahan baku dalam satuan
biaya yang timbul akibat terjadinya unit bukan dalam nilai uangnya.
persediaan yang lebih kecil dari Manajemen eksekutif terutama lebih
pada jumlah yang diperlukan, berminat pada pengendalian
seperti kerugian atau biaya persediaan dari segi financial. Hal ini
tambahan yang diperlukan karena dipandang dari segi pengembalian
seorang pelanggan meminta atau modal yang digunakan secara
memesan suatu barang sedangkan memadai, yaitu uang yang
barang atau bahan yang diperlukan diinvestasikan pada persediaan harus
tidak tersedia, biaya ini juga dapat dimanfaatkan secara efektif dan
memerlukan biaya yang timbul efisien.
akibat pengiriman kembali pesanan Pengendalian persediaan akan
atau order tersebut. berjalan sukses apabila penurunan atau
5. Pengendalian Persediaan kenaikan persediaan mengikuti pola
Pengertian pengendalian yang telah ditentukan dan dapat
persediaan menurut Assauri (dikutip ditentukan, dimana pola tersebut
oleh Rovianty, 2007 ) adalah sbb: terkait dengan jumlah dan waktu
dengan penjualan yang dikehendki.
“Pengawasan persediaan merupakan Pengendalian bahan harus memenuhi
salah satu kegiatan dari urutan dua kebutuhan yang bertentangan,
kegiatan – kegiatan yang bertautan yaitu menjaga persediaan dalam
erat satu sama lain dalam seluruh kuantitas dan keragaman yang
operasi produksi perusahaan tersebut memadai untuk operasi yang efisien
sesuai dengan apa yang telah dan menjaga persediaan yang
direncanakan lebih dahulu baik waktu, menguntungkan secara financial.
jumlah, kuantitas maupun biayanya.” 6. Metode Pengendalian Persediaan
Menurut Rangkuti, 2007 Pengendalian
persediaan adalah “Pengendalian Menurut Wiranata, 2002, metode
persediaan merupakan salah satu pengendalian persediaan ada 2 (dua)
fungsi manajemen yang dapat macam :
dipecahkan dengan menerapkan 1. Metode pengendalian persediaan
metode kuantitatif.” Tradisional
Dari pengertian di atas dapat Metode ini secara formal
dikatakan bahwa pengendalian diperkenalkan oleh Wilson pada
persediaan adalah suatu aktivitas tahun 1929 dengan mencoba
untuk menetapkan besarnya mencari jawaban atas 3 pertanyaan
persediaan dengan memperhatikan dasar :
keseimbangan antara besarnya a. Berapa jumlah barang yang harus
persediaan yang disimpan dengan dipesan untuk tiap kali pemesanan
biaya – biaya yang ditimbulkan. (economic order quantity- EOC)
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

b. Kapan saat pemesaan harus Material Requirepment Planning


dilakukan ( reorder point) (MRP) menyediakan koordinasi yang
c. Berapa cadangan jumlah pengaman dekat antara bermacam divisi kerja
yang diperlukan (safety stock) yang terlibat dalam proses produksi.
Akibatnya produksi dapat berjalan
2. Metode perencanaan kebutuhan lebih efisien karena keterlibatan secara
material (Material Requipment tidak langsung dengan karyawan dapat
Planning- MRP ) dikurangi dan kegiatan interupsi
Menurut Rangkuti (2017; 141) produksi tanpa rencana dapat
Material Requirepment planning dikurangi, akhirnya MRP dapat diatur
(MRP) adalah suatu sistem dengan rapi sehingga meningkatkan
perencanaan dan penjadwalan efisiensi. Yang menjadi dasar
kebutuhan material untuk produksi terbentuknya MRP adalah masalah
yang memerlukan beberapa tahapan jalannya produksi, sehingga MRP ini
proses/fase atau dengan kata lain berlandasan juga pada faktor produksi.
adalah suatu rencana produksi untuk Komponen MRP
sejumlah produk jadi yang Komponen sistem MRP adalah :
diterjemahkan ke bahan mentah - Data persediaan ( Inventory
(komponen) yang dibutuhkan dengan records file)
menggunakan waktu tenggang, - Jadwal Produksi ( master
sehingga dapat ditentukan kapan dan production schedule)
berapa banyak yang harus dipesan - Spesfikasi produk ( Bill Of
untuk masing – masing komponen Material )BOM
suatu produk yang akan dibuat. a. Data persediaan
Sasaran MRP Data ini menjadi landasan untuk
a. Pengurangan jumlah persediaan pembutan MRP karena
Material requirepment planning memberikan informasi tentang
(MRP) menentukan berapa banyak jumlah persediaan bahan baku dan
jumlah komponen yang dibutuhkan barang jadi yang aman ( minimum )
dan kapan dibutuhkannya, sehingga serta keterangan lainnya seperti :
MRP membantu manajer meyediakan - Kapan kita mendapat kiriman
komponen saat dibutuhkan sehingga barang
biaya kelebihan persediaan dapat - Berapa jangka waktu pengiriman
dhindari. barang
- Berapa besar kelipatan jumlah
b. Pengurangan produksi dan pemesanan barang
Tenggang waktu Pengiriman Semua keterangan ini mendukung
Material Requirement Planning penyusunan MRP yang tepat
(MRP) mengidentifiasi jumlah sehingga sesuai dengan tujuan
material yang dibutuhkan, waktunya, awalnya untuk merencanakan
ketersediaan, perolehannya dan jumlah dan waktu pesanan bahan
produksi untuk menyelesaikan pada baku yang tepat agar proses
waktu dibutuhkan untuk dikirim ke produksi tidak terhambat.
pelanggan. b. Jadwal Produksi ( Master
c. Komitmen yang Realistis Production Schedule )
Janji untuk memenuhi pengiriman Untuk mengetahui jadwal masing
barang dapat memberi kepuasan lebih – masing barang yang akan
pada konsumen. diproduksi, kapan barang tersebut
d. Meningkatkan Efisiensi akan dibutuhkan, berapa banyak
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

yang dibutuhkan, sehingga dapat Dalam perencanaan kebutuhan


kita gunakan sebagai landasan persediaan bahan baku di PT.Star
penyusunan MRP. Alliance Intimates maka ada beberapa
langkah yang ditempuh oleh
c. Bill Of Material (BOM) perusahaan agar proses produksi dapat
Untuk mengetahui susunan dari berjalan sesuai rencana. Adapun
barang yang akan diproduksi, prosedur perencanaan kebutuhan
menggunakan bahan apa saja, apakah persediaan bahan baku meliputi :
barang tersebut langsung kita beli atau
kita buat dengan bahan dasar yang lain 1. Menyusun Material Produksi
sehingga jelas dalam menentukan Schedule /Material Requirepment
pemesanan bahan baku agar produksi Planning (MRP).
tetap berjalan lancar. 2. Menyusun Kebutuhan Material /
METODE PENELITIAN Bill Off Material (BOM)
Penelitian ini termasuk tipe 3. Menyusun Perencanaan Permintaan
penelitian deskriptif kualitatif. Dalam Material/ Material Requirepment
penelitian ini, menggunakan 2 jenis Planning (MRP).
data yang dikumpulkan yaitu data Dengan demikian PT.Star
primer dan data sekunder. Data Primer Alliance Intimates Semarang dalam
dalam penelitian diperoleh langsung menjalankan proses produksi
dengan melakukan wawancara dengan mempunyai prosedur sebagai berikut :
bagian Production Planning Inventory
Control (PPIC), Warehouse Head, Gambar 1.1 Perencanaan
Human Resources Department (HRD), Kebutuhan Persediaan Bahan Baku
marketing, dan purchasing. Data
sekunder dalam penelitian ini
meliputi sejarah berdirinya
perusahaan, visi misi perusahaan,
struktur organisasi perusahaan beserta
tugas dan tanggung jawab masing-
masing bagian, produk yang
dihasilkan, perkembangan jumlah
karyawan dan daerah pemasaran
perusahaan. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan
metode observasi, wawancara,
dokumentasi dan studi pustaka. Jenis
wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara bebas
terpimpin. Teknik analisis dengan cara
mengumpulkan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan Sumber : PT.Star Alliance Intimates
simpulan. Tempat penelitian yaitu Semarang, 2019
PT.Star Alliance Intimates Kawasan
Industri Candi X blok V no.8 Ngalian 2. Master Production Schedule
Semarang. (MPS)
PEMBAHASAN Dari Master Production Schedule
/MPS atau Master Produksi Schedul
1. Perencanaan Kebutuhan yang dibuat oleh Mirae Asia Pasifik
Persediaan Bahan Baku (MAP) bisa diketahui berapa jumlah
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

pesanan yang diterima oleh


perusahaan, waktu dan quantity yang
diminta oleh pemesan. Order dari
pemesan diinput ke Master Production
Schedue (MPS), dari MPS kemudian
perusahaan membuat planning
produksi, biasanya planning itu di
update seminggu sekali setiap hari Sumber : PT.Star Alliance Intimates
Senin. Akan tetapi planning juga bisa Semarang, 2019
berubah-ubah tergantung status
Adapun tujuan planning produksi yang
material yang sudah diterima di
dibuat oleh manajer produksi yakni :
gudang/ inhouse yakni apakah
1. Mengontrol order atau pesanan
material sudah siap untuk digunakan
yang datang terlebih dahulu dan
dalam proses produksi baik dalam
order yang segera harus dikirim ke
jumlah maupun kualitasnya.
buyer.
Biasanya sebelum turun order
2. Mengkontrol kedatangan material
yang kemudian di update ke Master
yang dibutuhkan.
Production Schedule /MPS, terlebih
3. Mengontrol kapan produksi akan
dahulu team Mirae Asia Pasifik
dimulai dan kapan harus
membuat development atau Fit sample
menyelesaikannya. Hal ini untuk
(sample percobaan). Jika development
mempermudah para supervisor
atau Fit sample tersebut berhasil dan
mengatur jalannya produksi.
buyer meng-approve, barulah turun
4. Mengetahui target yang harus
order yang akan dijalankan di bagian
diperoleh dari setiap pekerjaan
produksi.
karyawan, karena masing-masing
Gambar 1.2 Contoh Master
style target yang diberikan tidak
Production Schedule/ MPS :
sama, tergantung pada tingkat
kesulitan dan size yang dibuat.
Jika MPS, Planning dan status
material tidak ada masalah maka
Sumber : PT.Star Alliance Intimates produksi bisa berjalan dengan lancar
Semarang, 2019 dan bisa shipment/ mengirim kepada
buyer tepat waktu.
Dari Master Production Schedule
/MPS kita bisa mengetahui status 3. Bill Of Material (BOM)
material dan kapan order tersebut Ada buyer yang memberikan
harus di-Eksport atau dikirim ke order dengan desain sesuai permintaan
buyer, kemudian dari Master mereka, akan tetapi ada pula buyer
Production Schedule /MPS, Manajer yang memberikan order atas hasil
produksi akan menyusun planning desain dari perusahaan. Apabila Bill
produksi. Of Material (BOM) atau rincian
kebutuhan berasal dari buyer maka
Gambar 1.3 Contoh Planning akan memudahkan perusahaan untuk
Produksi melakukan trial development sample,
karena didalam Bill Of Material
(BOM) sudah tertulis jelas bahan apa
saja yang kita butuhkan, model yang
dipesan, dimana letak pemasangannya,
berapa kebutuhannya, perusahaan
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

tinggal menjalankan produksi sesuai catatan Inventory itu sendiri adalah


arahan buyer. Akan tetapi lebih sulit untuk mengetahui sisa bahan (Material
jika perusahaan harus membuat desain & Accessories) dari order yang sudah
sendiri karena lebih membutuhkan selesai berjalan dan sudah shipment
waktu serta harus menentukan namun masih ada sisa atau allowance
modelnya terlebih dahulu, menentukan untuk penjagaan atau safety stock di
bahan yang akan digunakan, berapa gudang. Warehouse bertugas mencatat
jumlah kebutuhannya, proses jahit semua kegiatan keluar masuk barang,
maupun ukurannya. baik itu import atau lokal, baik itu
Prosedur yang dilakukan oleh subcont atau dari buyer secara
team Mirae Asia Pasific dalam langsung. Dari catatan itu maka
memenuhi kebutuhan persediaan Warehouse setiap bulan akan
bahan baku adalah melihat MPS melaporkan sisa stock yang masih ada
terlebih dahulu untuk mengetahui di warehouse dan kemudian apakah
kapan order tersebut di Eksport, masih bisa dipakai kembali untuk
kemudian baru BOM, setelah team order selanjutnya dengan ketentuan
purchasing mengetahui berapa stock tersebut sudah di cek ulang oleh
kebutuhan dan material artikel apa saja Quality Control / QC dan
yang digunakan, baru team Mirae Asia mendapatkan izin untuk mengeluarkan
Pasifik (MAP) melakukan order stock tersebut.
material dan accessories ke supplier. a. Output Sistem Material
Team Mirae Asia Pasifik dalam Requirement Planning (MRP)
merencanakan kebutuhan Rencana pemesanan merupakan output
menggunakan metode Economic dari MRP yang dibuat atas dasar lead
Order Quantity (EOQ), metode ini time atau jatuh tempo dari setiap item
bertujuan agar jumlah yang dipesan pesanan. Lead time dari suatu item
hendaknya menghasilkan biaya – yang dibeli merupakan periode antara
biaya yang minimal dalam persediaan, pesanan dilakukan sampai barang
untuk itu perlu dilakukan usaha-usaha diterima, sedangkan untuk produk
memperkecil biaya – biaya pemesanan yang dibuat di pabrik sendiri
(Ordering cost). Akan tetapi dalam merupakan periode antara perintah
penggunaan metode Economic Order harus dibuat sampai dengan selesai
Quantity (EOQ) sangat riskan bagi diproses. Secara umum output dari
perusahaan apabila kemudian ada MRP adalah :
pesanan yang mendadak atau bahan 1. Memberikan catatan tentang
baku dari supplier tidak segera pesanan penjadwalan yang harus
diterima oleh perusahaan karena dilakukan baik dari pihak sendiri
pengirimannya membutuhkan waktu maupun dari supplier.
sehingga hal ini dapat mengganggu 2. Memberikan indikasi untuk
jalannya kegiatan produksi. penjadwalan ulang.
3. Memberikan indikasi untuk
4. Material Requirement Planning pembatalan atas pesanan.
(MRP) 4. Memberikan indikasi untuk
Material Requirement Planning keadaan persediaan.
(MRP) dibuat berdasarkan pada Output dari MRP dapat juga disebut
Master Production schedule (MPS) suatu aksi yang merupakan tindakan
yang sudah disetujui oleh team Mirae atas pengendalian persediaan dan
Asia Pasifik, File catatan Inventory penjadwalan produksi.
dari pihak warehouse dan Bill Of
Material (BOM). Fungsi dari File b. Langkah dasar Pengolahan MRP
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

Terdapat empat langkah dasar dalam


pengolahan MRP sebagai berikut : 6. Perbandingan Metode
Pengendalian persediaan bahan
1. Nettimg ( perhitungan Kebutuhan baku antara Material
bersih) Requirepment Planning (MRP)
2. Lotting (penentuan ukuran lot ) dengan metode Economic Order
Langkah ini bertujuan untuk Quantity (EOQ)
menentukan besarnya pesanan
individu yang optimal berdasarkan i. Metode pengendalian Persediaan
hasil dari perhitungan kebutuhan Bahan Baku
bersih, langkah ini ditentukan Metode Pengendalian Persediaan
berdasarkan teknik lotting/lot sizing Bahan Baku yang digunakan di
(pengelompokan jenis material) PT.Star Alliance Intimates ialah
yang tepat. Parameter yang metode Material Requirepment
digunakan biasanya adalah biaya Planning (MRP) yaitu mendatangkan
simpan dan biaya pesan. material atau bahan baku sesuai
3. Offsetting ( penentuan ukuran planning / order permintaan.
pemesanan )
Langkah ini bertujuan agar Sedangkan untuk metode Economic
kebutuhan item dapat tersedia tepat Order Quantity (EOQ) ialah metode
pada saat dibutuhkan dengan yang menekan sekecil mungkin biaya
menghitung lead time pengadaan persediaan, volume atau jumlah
komponen tersebut. pembelian yang paling ekonomis
4. Explosion untuk dilkukan pada setiap kali
Langkah ini merupakan proses pembelian. Contoh tabel perbandingan
perhitungan kebutuhan kotor untuk yang menggunakan metode MRP &
tingkat item (komponen) pada EOC
tingkat yang lebih rendah dari
struktur produk yang tersedia. Jumlah Pesanan dengan Menggunakan
c. Metode Pengendalian Persediaan Metode MRP
Bahan Baku Kebutuhan = 1500
Dalam pengendalian persediaan Stock = 500
bahan baku di PT. Star Alliance
Intimates maka perusahaan Rumus perhitungan
melakukan pertimbangan sebagai Kebutuhan - Stock + 5 % x Jumlah
berikut : Pesanan :
1. Mengecek persediaan bahan baku 1500-500+ 5 % x 1000
yang masih ada di gudang (laporan Total Jumlah pesanan = 1050
bulanan dari admin warehouse)
2. Memastikan kebutuhan bahan baku Jumlah pesanan dengan menggunakan
sesuai dengan quantity yang Metode EOQ
dibutuhkan. Kebutuhan = 1500
3. Memastikan kualitas barang yang Stock = 500
datang harus sesuai dengan
permintaan buyer. Rumus Perhitungan
4. Memastikan jumlah barang yang Kebutuhan – Stock = Jumlah Pesanan
datang sesuai dengan quantity yang atau Order
dipesan. 1500-500 = 1000
5. Memastikan shipment/Eksport tepat Total Jumlah Pesanan = 1000
waktu.
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

Dari uraian di atas terlihat b. Jika sisa allowance tidak digunakan


perbedaannya, jika kita menggunakan maka akan memperbanyak stock di
metode Material Requirepment gudang
Planning MRP biasanya ada tambahan c. Perusahaan membutuhkan dana
3 sampai 5 persen dari quantity yang untuk stock persediaan bahan baku.
diorder, sedangkan untuk metode d. Membutuhkan administrasi
Economic Order Quantity (EOQ) pencatatan persediaan yang lebih
biasanya perusahaan order sesuai teliti
kebutuhan saja, dan apabila ada Manfaat menggunakan metode
kekurangan bahan baku saat produksi Economic Order Quantity (EOQ)
berjalan untuk metode Economic antara lain :
Order Quantity (EOQ) akan
melakukan Reorder point, yaitu a. Menghemat biaya perusahaan
perusahaan melakukan pemesanan b. Menghemat tempat penyimpanan di
ulang sesuai dengan kekurangan yang gudang.
diperlukan di bagian produksi. Hal ini c. Administrasi pencatatan persediaan
dapat dikatakan kurang efisien dalam lebih simple.
hal waktu karena dapat menggangu Kerugian Menggunakan Metode
jalannya produksi yang seharusnya Economic Order Quantity (EOQ)
bisa berjalan lancar karena ketika antara lain :
perusahaan melakukan pemesanan
a. Riskan kekurangan bahan baku
bahan baku ulang atau reorder point
karena ordernya hanya sesuai
membutuhkan waktu kurang lebih 2
dengan kebutuhan saja.
minggu. Hal ini dapat mengakibatkan
b. Apabila terjadi keterlambatan
perusahaan tidak dapat memenuhi
pengiriman atau reorder point
pesanan tepat waktu apabila
maka akan mengganggu jalannya
perusahaan menggunakan metode
produksi dan keterlambatan
persediaan bahan baku Economic
pengiriman ke buyer.
Order Quantity (EOQ) selain itu
proses produksi dapat terhenti
7. Permasalahan dan Solusi yang
sementara sampai bahan yang di
diberikan
reorder itu datang.
Contoh kasus yang terjadi di PT.Star
Manfaat menggunakan Metode Alliance Intimates, Supplier
Material Requirepment Planning mendatangkan bahan baku sesuai
MRP bagi perusahaan sebagai berikut: permintaan dari purchasing Mirae
Asia Pasifik (MAP),
a. Untuk mencadangkan/persediaan
Estimasi Planning Actual Jenis
bahan baku supaya waktu proses barang akan jalan barang barang
produksi tidak ada permasalahan datang diproduksi datang
kekurangan bahan baku.
b. Untuk menjadwalkan penerimaan 4 Januari 11 Januari 4 Januari Wire/besi
bahan baku agar kedatangan bahan 2019 2019 2019
baku sesuai dengan kebutuhan saat (parsial
size)
akan digunakan.
Dari tabel di atas dapat diketahui
Kerugian yang diperoleh jika
bahwa metode Material Requirepment
menggunakan metode Material
Planning (MRP) sudah berjalan
Requirepment Planning (MRP)
dengan semestinya, akan tetapi saat
a. Membutuhkan tempat penyimpanan
melakukan proses pengecekan di
yang lebih luas.
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

Quality Control incoming menemukan Perusahaan akan menggunakan


masalah, yaitu barang datang yang metode Material Requirepment
diterima satu size namun berbeda Planning (MRP) apabila turun order
bentuk (1 sudah sesuai dengan bulk baru atau yang belum pernah jalan di
submission dan yang satu lagi tidak perusahaan/ new style karena apabila
sesuai dengan bulk submission/ new style perusahaan akan
standart yang diberikan oleh buyer) memberikan allowance order
sehingga Quality Control incoming sebanyak 3-5 % dari kebutuhan untuk
harus mengcomplain ke supplier antisipasi jika ada kekurangan bahan
terlebih dahulu, dan itu berarti proses baku. Dalam metode ini maka
produksi akan terganggu. Sedangkan perusahaan membutuhkan tempat
proses pengecekan bagian Quality penyimpanan yang luas dan
Control incoming membutuhkan pencatatan dokumen yang teliti.
waktu pengecekan tiga hari setelah Perusahaan akan menggunakan
barang datang di Warehouse hal ini metode Economic Order Quantity
disebabkan karena banyaknya material (EOQ) apabila order di perusahaan
yang harus di cek. Apabila material sudah running / rutin dipesan oleh
atau Accessories yang diterima buyer baik dalam jumlah, model,
menurut QC tidak sesuai padahal warna dan size untuk jangka waktu
proses produksi sudah berjalan dan tertentu, karena perusahaan sudah
department cutting sudah memotong memiliki persediaan bahan baku di
material sesuai dengan breakdown size waktu pertama order.
( kedatangan wire ternyata wire yang
diterima tidak sesuai dengan bulk PENUTUP
submission ), maka pihak perusahaan Simpulan
memberikan solusi kepada bagian 1. Prosedur perencanaan kebutuhan
produksi untuk mengganti size yang Persediaan Bahan baku di PT.Star
sesuai dengan actual barang yang ada, Alliance Intimates meliputi :
dengan demikian perusahaan akan a. Menyusun Material Produksi
memenuhi order atau pesanan dari Schedule /Material
buyer dengan menunggu barang Requirepment Planning (MRP).
pengganti atau replacement itu b. Menyusun Kebutuhan Material /
datang. Bill Off Material (BOM)
Apabila Supplier mengirim bahan c. Menyusun Perencanaan
baku tidak sesuai dengan permintaan Permintaan Material/ Material
buyer (jenis,kualitas,standar,warna dan Requirepment Planning (MRP).
tekstur) maka perusahaan akan
meminta approval ke buyer terlebih 2. Metode Pengendalian Persediaan
dahulu. Apabila buyer tidak setuju bahan baku di PT.Star Alliance
dengan bahan baku yang dikirim oleh Intimates ada 2 macam yakni :
supplier maka perusahaan akan a. Metode Material Requirepment
melakukan shortship quantity Planning (MRP) adalah metode
(mengurangi pesanan) atas persetujuan yang mendatangkan material
dari buyer. Perusahaan akan complain atau bahan baku sesuai planning
kepada supplier karena bahan baku / order permintaan.
yang dikirim tidak semua sesuai b. Metode Economic Order
standart pemesanan, dan perusahaan Quantity (EOQ) adalah metode
hanya membayar sebesar quantity yang menekan sekecil mungkin
bahan baku yang bisa digunakan. biaya persediaan, volume atau
jumlah pembelian yang paling
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

ekonomis untuk dilkukan pada Assauri, Sofjan. 1993. Manajemen


setiap kali pembelian. produksi dan operasi. Edisi empat.
3. Perbandingan Metode Material Jakarta. Lembaga penerbit Fakultas
Requirepment Planning (MRP) Ekonomi Universitas Indonesia.
dengan metode Economic Order
Quantity (EOQ). Hardianto, 2003.Perencanaan
Jika perusahaan menggunakan pengendalian persediaan bahan baku
metode Material Requirepment dengan memperhatikan kapasitas
Planning (MRP) maka kemungkinan gudang di perusahaan Sumber Jaya.
kekurangan bahan baku tidak ada Skripsi Surabaya. Universitas Kristen
karena perusahaan memiliki allowance petra.
order sebesar 3-5 %. Akan tetapi jika
Schroeder, Roger G. 1994.
perusahaan menggunakan metode
Manajemen Operasi : pengambilan
Economic Order Quantity (EOQ)
keputusan dalam suatu fungsi
maka perusahaan tidak mempunyai
Operasi. Jilid 2. Edisi ketiga. Jakarta.
allowance karena perusahaan order
Erlangga.
sesuai kebutuhan perusahaan/
meminimalkan pengeluaran biaya Sugiyono. 2004. Metode penelitian
perusahaan. bisnis. Bandung. CV ALFABETA.
Saran
Berdasarkan simpulan diatas dapat Sumayang,Lalu. 2003. Dasar – dasar
diberikan saran-saran sebagai berikut: manajemen produksi dan operasi.
1. Perusahaan dapat menggunakan Jakarta. Salemba Empat.
Metode Material Requirepment
Planning (MRP) apabila supplier Wiranata, Riyanti. 2002. Penerapan
mengirimkan bahan baku sering sistem Material Requirepment
tidak tepat waktu dan planning (MRP)sebagai alat untuk
menggunakan metode Economic Meningkatkan efisiensi Biaya
Order Quantity (EOQ) apabila persediaan Bahan Baku pada PT
supplier selalu tepat waktu dalam Siantar Jaya Ekatama Surabaya.
mengirim bahan baku . Universitas Kristen Petra.
2. Untuk memenuhi permintaan Irwansyah, Dwika Ery.2010.
pesanan buyer dalam jumlah yang Penerapan Material Requirepment
banyak, sebaiknya perusahaan planning (MRP) dalam perencanaan
memperhitungkan waktu persediaan bahan baku jamu sehat
kedatangan bahan baku jangan perkasa pada PT.Nyonya Meneer
terlalu mepet dengan jadwal Semarang. Fakultas Ekonomi
produksi ( pengririman ) guna Universitas Diponegoro Semarang.
menghindari terjadinya masalah
yang tidak diinginkan. Rangkuti, Freddy. 2017. Manajemen
Persediaan. Cetakan kedua. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA PT Raja Grafindo Persada.
Majalah Ilmiah Inspiratif , Vol 4 No.8 Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai