Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN

PERSEDIAAN
Kelompok 11 / MBS 6-E
1. Ivan Fadila B.W (12405183203)
2. Ahmad Fajar Aziz (12405183207)
3. Alfina Della A (12405183208)
4. Ihdina Awaliya (12405183209)
01 Konsep dasar dan peran strategis manajemen
persediaan dalam proses produksi

02 Fungsi, manfaat, dan prinsip persediaan

03 Proses manajemen persediaan

04 Kelompok kelompok persediaan

05 Sistem persediaan
Konsep Dasar dan Peran Strategis Manajemen
Persediaan dalam Proses Produksi

Definisi Persediaan

Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan untuk memenuhi


tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau
perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau
mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, bahan
dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang. Dapat diambil kesimpulan
bahwa persediaan adalah sejumlah komoditas yang disimpan untuk
memenuhi kebutuhan pada masa yang akan datang.
Jenis-jenis Persediaan

Jenis-jenis persediaan berdasarkan fungsi


• lot-size-inventory, yaitu persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar
dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu.
• fluctuation stock, merupakan persediaan yang diadakan untuk menghadapi
permintaan yang tidak bisa diramalkan sebelumnya
• anticipation stock, yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diramalkan seperti mengantisipasi pengaruh musim
Jenis-jenis Persediaan
Persediaan menurut Jenis dan Posisi Barang antara lain :
1) Persediaan Bahan Mentah (Raw Material), yaitu persediaan barang-barang berwujud, seperti
besi, kayu serta komponen-komponen lainnya yang digunakan dalam proses produksi.
2) Persediaan Komponen-Komponen Rakitan (Purchased Parts/Components), yaitu persediaan
barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, di
mana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3) Persediaan Bahan Pembantu Atau Penolong (Supplies), yaitu persediaan barang-barang
yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen
barang jadi.
4) Persediaan Barang Dalam Proses (Work In Process), yaitu persediaan barang-barang yang
merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi.
5) Persediaan Barang Jadi (Finished Goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah
selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada
pelanggan.
Alasan Diadakannya Persediaan
1. Bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proses produksi perusahaan
tidak dapat dibeli atau didatangkan secara satu per satu dalam jumlah unit yang
diperlukan perusahaan serta pada saat barang tersebut akan dipergunakan
untuk proses produksi perusahaan.
2. Apabila perusahaan tidak mempunyai persediaan bahan baku, sedangkan
bahan baku yang dipesan belum datang maka pelaksanaan proses produksi di
perusahaan akan terganggu.
Untuk menghindari kekurangan bahan baku, suatu perusahaan dapat menyediakan
bahan baku dalam jumlah yang banyak. Akan tetapi, persediaan bahan baku dalam
jumlah besar akan mengakibatkan terjadinya biaya persediaan bahan yang semakin
besar pula.
Kerugian dari Ketidak pastian Pengadaan Persediaan
Bahan Baku

Secara garis besar, ada dua faktor yang


memengaruhi ketidak pastian bahan baku, yaitu dari
dalam perusahaan dan faktor dari luar perusahaan.
Ketidak pastian dari dalam perusahaan disebabkan oleh
faktor perusahaan dalam pemakaian bahan baku yang
tidak selalu tepat dengan perencanaan.

Ketidak pastian dari luar perusahaan disebabkan


oleh faktor- faktor dari luar perusahaan. Pada saat
perusahaan melaksanakan pembelian sudah
diperhitungkan agar bahan baku tersebut datang tepat
pada saat persediaan yang ada sudah habis. Pada
kenyataannya, bahan baku tersebut datangnya sering
tidak sesuai dengan yang telah diperhitungkan, atau
bahan tersebut datang sebelum waktu yang dijanjikan.
Manajemen Persediaan
Pada prinsipnya, manajemen persediaan adalah kegiatan
yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan penentuan kebutuhan material/ barang lainnya
sehingga di satu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada
waktunya dan di lain pihak investasi persediaan material/
barang lainnya dapat ditekan secara optimal (Waluyo, 2011).
Manajemen persediaan atau sistem manajemen
persediaan adalah sistem manajemen merancang,
mengeksekusi, dan mengevaluasi) persediaan dengan
instrumen kebijakan terkait dengan:
 waktu pemesanan kembali harus dilakukan,
 jumlah item yang harus dipesan,
 rata-rata level persediaan yang harus dijaga.
Tujuan dari manajemen persediaan adalah
menyelesaikan sasaran yang berpotensi untuk
memaksimalkan pelayan pada pelanggan, memaksimalkan
efisiensi pembelian pada produksi, meminimalkan investasi
stok, memaksimalkan profit.
Fungsi, Manfaat, Dan Prinsip Persediaan

Fungsi Persediaan

Yo
ur
Te
Fungsi Decoupling

x
tH
Persediaan decoupling

er
Fungsi Economic Lot Sizing

e
memungkinkan perusahaan dapat
Tujuan dari fungsi ini adalah
memenuhi permintan langganan
pengumpulan persediaan agar
tanpa bergantung pada supplier.
perusahaan dapat berproduksi serta
menggunakan seluruh sumber daya
yang ada dalam jumlah yang cukup Fungsi Antisipasi
dengan tujuan agar dapat Perusahaan sering menghadapi
mengurangi biaya per unit produk. ketidakpastian jangka waktu pengiriman
dan permintaan akan barang-barang
selama periode pemesanan kembali,
sehingga memerlukan kuantitas
persediaan ekstra.
Manfaat Peran Persediaan
Adapun manfaat dari persediaan adalah menjamin kebebasan atau
kelancaran kegiatan operasional internal dan eksternal sehingga
permintaan pelanggan dapat terpenuhi tanpa bergantung pada
pemasok.
Prinsip-prinsip Persediaan

Persediaan diciptakan dari pembelian bahan dan suku cadang, tambahan biaya pekerja dan overhead untuk
1 mengelola bahan menjadi barang jadi.

2 Persediaan berkurang melalui penjualan dan perusakan.

Perkiraan yang tepat atas jadwal penjualan dan produksi merupakan hal yang esensial bagi pembelian,
3 penanganan, dan investasi bahan yang efisien.

Kebijakan manajemen berupaya menciptakan keseimbangan antara keragaman dan kuantitas persediaan bagi operasi yang efisien
4 dengan biaya pemilikan persediaan yang merupakan faktor paling utama dalam menentukan investasi persediaan.

Pemesanan bahan merupakan tanggapan terhadap perkiraan dan penyusunan rencana


5 pengendalian produksi.

6 Pencatatan persediaan tidak akan mencapai pengendalian atas persediaan.

7 Pengendalian bersifat komparatif dan relatif, tidak mutlak.


Proses Manajemen Persediaan

01 02 03 04
Perencanaan Pengendalian Penilaian Persediaan Pengawasan
Persediaan Bahan Baku Persediaan Bahan Baku Persediaan Bahan Baku
Sistem perencanaan yang Istilah pengendalian merupakan Menetapkan jumlah dan nilai Pengawasan bahan adalah
fokus pada jumlah dan pada penggabungan dari dua pengertian yang persediaan yang sudah terjual/ suatu fungsi terkoordinasi di
saat barang jadi yang diminta sangat erat hubungannya, tetapi dari sudah menjadi biaya, dll. organisasi yang terus-
kemudian menentukan masing-masing pengertian tersebut menerus disempurnakan
permintaan turunan untuk dapat diartikan sendiri-sendiri, yaitu untuk meletakkan
bahan baku. perencanaan dan pengawasan. pertanggungjawaban atas
Pengawasan tanpa adanya pengelolaan bahan baku dan
perencanaan terlebih dahulu tidak ada persediaan pada umumnya.
artinya, demikian pula sebaliknya.
Penilaian Persediaan
Masalah-masalah yang timbul dalam penilaian persediaan dalam satu
periode adalah:

a) menetapkan jumlah dan nilai persediaan yang sudah terjual/ sudah menjadi biaya
b) menentukan jumlah dan nilai persediaan yang belum terjual (yang harus
dilaporkan di neraca)
c) harga pokok (cost) dalam persediaan adalah semua pengeluaran langsung/tidak
langsung yang timbul untuk penyiapan dan penempatan agar persediaan tersebut
dapat dijual
d) terdapat beberapa biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan persediaan, antara
lain harga beli, biaya pembelian, ongkos angkut, pajak, asuransi, pergudangan
dan lain-lain, namun harga pokok barang hanya terdiri atas harga beli ditambah
ongkos angkut, sedangkan biaya-biaya lain dicatat sebagai biaya dalam perkiraan
tersendiri untuk periode yang bersangkutan
e) di perusahaan industri ataupun perusahaan dagang, transaksi menyangkut
persediaan adalah hal pokok yang menyangkut sebagian besar sistem akuntansi.
Kelompok Kelompok Persediaan

Bahan Baku
Meskipun istilah bahan baku dapat digunakan secara luas untuk menutup
seluruh bahan baku yang dipergunakan dalam produksi, sebutan acapkali 01
dibatasi untuk barang-barang yang secara fisik dimasukkan dalam produk
yang diproduksi.

Barang-barang dalam Proses


Barang-barang dalam proses dapat juga disebut pekerjaan dalam proses
yang terdiri atas barang-barang baru sebagian diproses dan perlu 02
dipekerjakan lebih lanjut sebelum dijual. Persediaan ini meliputi tiga unsur
biaya, yaitu biaya langsung, upah langsung, biaya tidak langsung

Barang-barang Jadi
Barang-barang selesai (finished goods) merupakan produk yang telah
diproduksi dan menunggu dijual. Pada saat produk ini diselesaikan, 03
biaya yang diakumulasikan dalam proses produksi ditransfer dari
barang dalam proses ke perkiraan persediaan selesai.
Sistem Persediaan
Sistem Akuntansi Persediaan
Sistem akuntansi persediaan adalah formulir, catatan prosedur, dan
alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha
kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik
dalam bentuk laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk
mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan
seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah
untuk menilai hasil operasi.
Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan
• Memberikan informasi mengenai persediaan mulai dari pengakuan
sampai proses penerimaannya dengan prosedur yang baku.
• Memberikan informasi mengenai alur persediaan yang ada sehingga
pemerintah daerah dapat memperhitungkan tingkat pengendalian yang
diperlukan.
• Pengendalian persediaan sehingga persediaan dapat diperhitungkan
secara ekonomis keberadaannya
Prosedur Pencatatan Sistem Akuntansi Persediaan
1. Prosedur pencatatan produk jadi. Dalam prosedur ini harga pokok produk jadi didebitkan, sedangkan
persediaan produk jadi dikreditkan di rekening barang dalam proses.

2. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam
sistem penjualan di samping prosedur lainnya seperti prosedur order penjualan, dll.

3. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari pembeli. Jika produk jadi yang telah
dijual dikembalikan oleh pembeli, transaksi retur penjualan ini akan memengaruhi persediaan produk jadi, yaitu
menambah kuantitas produk pada kartu Gudang.

4. Prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok persediaan produk dalam proses.

5. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang
membentuk sistem pembelian.

6. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok.

7. Prosedur permintaan dan pengeluaran gudang. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk
sistem akuntansi biaya produksi.

8. Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang. Transaksi
pengembalian barang gudang mengurangi biaya dan menambah persediaan barang di gudang.

9. Sistem perhitungan fisik persediaan. Sistem perhitungan fisik persediaan umunya digunakan oleh perusahaan
untuk menghitung secara fisik persediaan yang disimpan di Gudang.
Fungsi Penghitungan Fisik Persediaan
1. Panitia perhitungan fisik persediaan. Panitia ini berfungsi untuk
melaksanakan penghitungan fisik persediaan dan menyerahkan
hasil penghitungan
2. Fungsi akuntansi. Dalam sistem penghitungan fisik persediaan,
fungsi ini bertanggung jawab untuk:
• mencantumkan harga pokok satuan persediaan yang
dihitung dalam daftar hasil penghitung fisik,
• mengalikan kuantitas dan harga pokok per satuan yang
tercantum dalam daftar hasil penghitungan fisik,
• mencantumkan harga pokok total dalam daftar hasil
penghitungan fisik,
• melakukan pencocokan data persediaan dalam jurnal
umum berdasarkan hasil penghitungan fisik persediaan.
3. Fungsi gudang. Dalam sistem penghitungan fisik persediaan,
fungsi gudang bertanggung jawab untuk melakukan pencocokan
data kuantitas persediaan yang dicatat dalam kartu gudang
Sistem Perpetual (Perpetual Inventory System)

Sistem persediaan perpetual adalah sistem yang menyelenggarakan pencatatan terus-


menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok penjualan atas dasar harian. Perkiraan
persediaan didukung dalam kartu-kartu pembantu persediaan (kartu persediaan). Kartu
persediaan digunakan untuk mencatat transaksi setiap jenis persediaan, memuat nama
barang, tempat penyimpanan barang, kode barang dan kolom-kolom yang dipakai untuk
mencatat transaksi adalah tanggal, pembelian (pemasukan), penjualan (pengeluaran) dan sisa
atau saldo persediaan.

Ciri-ciri pengelolaan persediaan dengan sistem perpetual, yaitu:

 setiap terjadi pembelian barang dicatat dengan mendebit rekening persediaan barang,

 setiap terjadi pengeluaran barang (penjualan) dicatat mengkredit persediaan sejumlah


harga pokok penjualan,

 setiap saat dapat diketahui jumlah kuantitas sisa atau saldo persediaan.
Dokumen yang Digunakan

Laporan produk selesai dan bukti memorial. Laporan


produk selesai digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat
tambahan kuantitas produk jadi balam kartu gudang.

Surat order pengiriman dan faktur penjualan. 01


Surat order pengiriman diterima oleh bagian
gudang dan bagian order penjualan.
02
Bukti permintaan dan pengeluaran barang
gudang.
03
Dokumen yang digunakan untuk merekam,
meringkas, dan membukukan hasil perhitungan 04
fisik persediaan adalah kartu perhitungan fisik,
daftar hasil perhitungan fisik dan bukti memorial.
Catatan Akuntansi

Kartu persediaan
Untuk mencatat kuantitas dan harga pokok barang yang
disimpan di gudang yang tercantum dalam kartu persediaan
oleh bagian kartu persediaan.

Kartu gudang
Berfungsi sebagai identitas barang yang disimpan, untuk
memudahkan pencarian barang sekaligus untuk mencatat
mutasi kuantitas barang yang tercantum dalam kartu Gudang.

Jurnal umum
Digunakan untuk mencatat jurnal penyesuaian rekening
persediaan.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penghitungan fisik persediaan, yaitu
sebagai berikut.
a. Prosedur penghitung fisik, yaitu tiap jenis persediaan di gudang dihitung oleh
penghitung dan pengecek secara independen yang hasilnya dicatat dalam kartu
penghitung fisik.
b. Prosedur kompilasi, yaitu pemegang kartu penghitung fisik melakukan
perbandingan data yang dicatat dalam kartu penghitung fisik serta melakukan
pencatatan data yang tercantum dalam kartu penghitung fisik ke dalam daftar
penghitung fisik.
Unsur Pengendalian Internal

Organisasi
• penghitungan fisik persediaan harus dilakukan oleh suatu panitia
• panitia yang dibentuk harus terdiri atas karyawan
01
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
• daftar hasil penghitungan fisik persediaan ditandatangani oleh ketua panitia
penghitungan fisik persediaan
• pencatatan hasil penghitungan fisik persediaan 02
• harga satuan yang dicantumkan dalam daftar hasil penghitungan fisik
• penyesuaian terhadap kartu persediaan didasarkan pada informasi tiap jenis
persediaan
Praktik yang Sehat
• kartu penghitung fisik bernomor urut tercetak 03
• perhitungan fisik setiap jenis persediaan
• kuantitas dan data persediaan lain yang tercantum dalam kartu
penghitungan fisik
• peralatan dan metode
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai