Education Open to
All
Inisiasi TTM Ke – 1
Mata Kuliah Manajemen operasi (EKMA 4215)
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Penulis : Fajar Ardiansah
Email : ardiansahfajar54@gmail.com
Penelaah : Susi Desi Utami
Email : utamidessy61@gmail.com
www.ut.ac.id
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Persediaan di sini memuat arti beragam. Bisa berupa bahan baku, bahan pembantu, barang
dalam proses, barang jadi, bahkan suku cadang. Mengatur jumlah persediaan tidak semudah
yang diperkirakan. Jika persediaan terlalu banyak, maka akan makin tinggi biaya untuk
penyimpanan. Sebaliknya jika kurang malah bisa menghambat proses produksi.
www.ut.ac.id
FUNGSI MANAJEMEN
PERSEDIAAN
Manajemen persediaan sangat penting bagi perusahaan. Hal ini karena fungsi
dari aktivitas tersebut cukup beragam. Berikut apa saja fungsi dari manajemen
persediaan.
www.ut.ac.id
2. Mengantisipasi Pesanan Persediaan Ternyata Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan
Kondisi seperti pesanan yang tidak sesuai mungkin jarang terjadi. Namun bukan
tidak mungkin bisa terjadi. Perusahaan selalu harus memastikan pesanan
persediaan yang diterima apakah sudah sesuai yang dibutuhkan untuk proses
produksi.
www.ut.ac.id
4. Menjamin Lancarnya Proses Produksi
Terutama bagi perusahaan yang berfokus dalam memproduksi barang, proses produksi harus
dipastikan tetap berjalan. Hal ini dilakukan supaya tetap bisa meraih keuntungan dan
menyediakan kebutuhan bagi konsumen. Oleh karena itu inventory management ini sangat
penting demi menjaga ketersediaan persediaan
www.ut.ac.id
Pendekatan Metode Manajemen
Persediaan
www.ut.ac.id
2.Metode MRP (Material Requirement Planning)
Lebih dikenal dengan metode perencanaan kebutuhan material, merupakan metode
pengendalian serta perencanaan persediaan untuk menjamin bahan baku selalu tersedia.
Selain untuk menjaga supaya bahan baku tetap ada untuk digunakan, metode ini pun berguna
untuk memastikan persediaan berjumlah sedikit
3. Metode JIT (Just In Time)
Metode ini punya istilah lain yaitu metode tepat waktu. Memungkinkan perusahaan sebisa
mungkin dibuat tidak menyetok atau memiliki persediaan. Sehingga perusahaan diusahakan
memiliki persediaan 0 atau mendekati nol. Hal ini karena jika posisi perusahaan seperti itu
biaya persediaan juga tidak akan dikeluarkan.
www.ut.ac.id
4.Metode Analisa ABC
Dalam metode ini dilakukan penggolongan persediaan di mana dasar penggolongan tersebut
adalah nilai serta persediaan. Yang dimaksud nilai di sini adalah nilai total dari persediaan,
bukan harga persediaan per unit. Setiap item persediaan akan diberikan label sesuai kelasnya
masing-masing. Ini dilakukan karena setiap item persediaan diperlakukan berbeda.
5.Metode Periodic Review
Dalam metode ini memungkinkan dilakukan pemesanan persediaan bahan dalam jarak waktu
yang sama. Jadwal pesan barang sudah terjadwal secara rutin, jadi manajer keuangan dapat
memperkirakan berapa pengeluaran untuk
www.ut.ac.id
MODEL-MODEL PERSEDIAAN
www.ut.ac.id
4.MODEL PROBABILISTIK
Model kuantitas pemesanan optimal dasar dengan kuantitas ataupunodel
pemesanan kuantitas produksi yang telah dibahas sebelumnya menggunakan
asumsi bahwa permintaan produk konstan dan Tertentu
5. MODEL SIMULASI
Simulasi merupakan usaha membuat duplikasi atau tiruan terhadap
karakteristik,fitur,dan penampilan sistem nyata yang biasanya di lakukan dengan
model komputer
www.ut.ac.id
MODEL PERSEDIAAN DEPENDEN
www.ut.ac.id
MEMYUSUN RENCANA KEBUTUHAN MATERIAL
www.ut.ac.id
TEKNIK-TEKNIK RENCANA KEBUTUHAN
MATERIAL
www.ut.ac.id
PERKEBANGAN PERENCANAAN KEBUTUHAN
BAHAN
www.ut.ac.id
SISTEM PERSEDIAAN JUST-INT-TIME
www.ut.ac.id
SUMBER DAYA MANUSIA, DESIAN KERJA, DAN
PENGUKURAN KERJA
KEGIATAN BELAJAR 1
www.ut.ac.id
D. DESIAN TIM KERJA DAN MOTIVASI KERJA
KARYAWAN
Akhir-akhir ini, perusahaan menggunakan tim kerja dalam desian kerja
karyawan. Agar pekerjaan yang disusun bagi karyawan menjadi efektif,
manajemen harus dapat menjamin bahwa individu yang berarti bagi tim.
www.ut.ac.id
KURVA PEMBAJARAN DAN PENGUKURAN KERJA
KEGIATAN BELAJAR 2
A. KURVA PEMBELAJARAN DALAM LAYANAN DAN MANUFAKTUR
Saudara manusia, Anda masih ingat mengenai waktu pelaksanaan pekerjaan yang lebih
pendek Apabila pekerjaan itu dilakukan secara berulang- ulang.
B. PENDEKATAN DALAM KURVA PEMBELAJARAN
Ada tiga pendekatan yang digunakan dalam kurva pembelajaran yaitu pendekatan
aritmetika, pendekatan logaritma, dan pendekatan koefisien kurva pembelajan.
1. Pendekatan aritmetika
Pendekatan aritmetika merupakan pendekatan yang paling sederhana dalam
permasalahan kurva pembelajaran.
www.ut.ac.id
2. Pendekatan logaritma merupakan rumus yang sederhana untuk menentukan waktu
yang digunakan untuk menghasilkan unit ke-n sebagai berikut :
Tn= T1(Nb)
Keterangan
Tn = waktu untuk menghasilkan unit ke-n
T1 = waktu untuk menghasilkan unit pertama
b = logaritma tingkat pembelajaran/logaritma 2
3. Pendekatan koefisien kurva pembelajaran
Pendekatan koefisisien kurva pembajar diselesaikan dengan bantuin tabel 6.2. Rumus
yang digunakan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk membuat unit ke –n
dalam pendekatan ini sebagai berikut.
www.ut.ac.id
Keterangan
Tn = banyaknya jam kerja untuk menmghasilkan unit pertama
T1 = banyaknya jam kerja untuk menghasilkan unit pertama
C = koefisien kurva pembelajaran yang diambil dari tabel 6.1.
C. PENGUKURAN WAKTU KERJA
Pengukuran waktu kerja merupakan penentuan berapa lama waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Menurut Russell dan Taylor (2011),
ada beberapa dilakukan dalam menentukan waktu standar sebagai berikut.
1. Menentukan metode kerja standar yaitu metode atau cara kerja yang
digunakan secara sama oleh karyawan yang mengerjakan perkerjaan yang sama
tersebut.
www.ut.ac.id
2. Membagi atau mengelompokkan pekerjaan ke dalam berbagai elemen
pekejaan.
3. Mempelajari pekerjaan yang akan ditentukan waktu standarnya.
4. Menentukan tingkat kerja.
5. Menghitung waktu rata- rata.
6. Menghitung waktu normal, yaitu mengalihkan waktu rata- rata dan tingkat
kinerja>
7. Menghitung waktu standar, yaitu menyesuaian waktu normal dengan faktor
kelonggaran yang dimiliki dalam pekerjaan tersebut.
www.ut.ac.id
D. ERGONOMI DAN LINGKUNGAN KERJA
Satu hal yang penting dalam desain kerja dan pengukuran kerja
adalah ergonomi. Ergonomi merupakan ilmu terapan yang
menjelakan ineraksi antara manusia dan tempat kerjanya.
Menurut Heizer dan Render ( 2011), ergonomi merupakan studi
mengenai hubungan antara manusia dan peralatan serta
lingkungan tempat kerja.
www.ut.ac.id
TERIMA KASIH
www.ut.ac.id