Anda di halaman 1dari 29

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

NAMA:1. ANI NUR ANISA ( 044319122)


2. MARSYANDA WANDA LATIFAH ( 044320134)

www.ut.ac.id
1. Definisi Pengambilan
Keputusan

Pengambilan keputusan, dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan dari berbagai
alternatif sesuai dengan kepentingan- kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu
pilihan yg dianggap paling menguntungkan, proses pemilihan ini di awali dengan
mengidentifikasi masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menganalisis, dan
memilih berbagai alternatif tersebut dan mengambil keputusan yang dianggap paling
baik.

www.ut.ac.id
2. Tipe Keputusan
Manajer harus mengambil suatu keputusan. secara umum keptusan yang dapat di
ambil oleh manajer ada dua kategori yaitu Keputusan yang terprogram (programmed
decision) dan Keputusan yang tidak terprogram (non-programmed decision)
1) Keputusan yang terprogram (programmed decision) (adalah kepeutusan yang
tersetruktur atau yang munculnya berulang-ulang. Jika sering terjadi suatu situasi
khusus, maka biasanya akan digunakan aturan, kebijakan dan prosedure rutin
untuk memecahkannya. Pada tingkat tertentu keputusan terprogram ini akan
membatasi kebebasan seorang manajer.
2) Keputusan yang tidak terprogram (non-programmed decision) Keputusan
dikatakan tidak terprogram apabila keputusan itu baru pertama kali muncul dan
tidak tersusun (unstructured) Karena sifatnya yang demikian,maka tidak ada
prosedure yang pasti untuk menangani persoalan.

www.ut.ac.id
Macam-macam Keputusan
Manajemen
Jenis keputusan Terprogram Tidak terprogram

Masalah Berulang dan rutin Komplek &baru

Aturan-aturanProsedure KreativitasPemecahan
Prosedure
operasi Dan kebijakan masalah

masalahProsedurePenetapan gajiKaryawan,
barangPenanganan masalahInflasi,
Contoh promosiJabatan dan penetapanProsedure
PengenalanBaru, dan perkarahukum
barang www.ut.ac.id
3. Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Pengambilan Keputusan
A. KEPASTIAN adalah suatu kondisi dimana pengambil keputusan mempunyai
informasi sepenuhnya tentang masalah yang dihadapi, alternatif – alternatif
pemecahan masalah yang tepat karena hasil – hasil dari setiap alternatif –
alternatif pemecahan tersebut telah diketahui.
B. RESIKO adalah suatu kondisi yang dapat diidentifikasi, diprediksi kemungkinan
terjadi dan kemungkinan – kemungkinan dari setiap pemecahan yang sesuai
dengan hasil yang diinginkan atau dicapai
C. KETIDAKPASTIAN adalah suatu kondisi dimana pengambil keputusan tidak
memiliki kepastian atau tidak dapat menentukan sesuatu yang subyektif kedalam
kemungkinan yang bersifat obyektif

www.ut.ac.id
Kepastian, Resiko &
Ketidakpastian
kondisi yang dihadapi oleh seorang manajer

Pasti Resiko (tidak pasti) Turbulence (sangat tidak pasti)

Tinggi Rendah
Rendah Tinggi

www.ut.ac.id
4. Pendekatan Rasional Untuk
Pengambilan Keputusan
• Rasional adalah Membuat pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai dalam
batasan – batasan tertentu
• Batasan – batasan tertentu adalah (1) kejelasan masalah, (2) Pilihan – pilihan yang
diketahui (3) Pilihan – pilihan yang jelas (4) Pilihan – pilihan yang konsisten (5)
tidak ada batasan waktu dan biaya (6) Hasil Maksimum
• Keputusan yang rasional adalah model pembuatan keputusan yang mendeskripsikan
bagaimana individu seharusnya berprilaku untuk memaksimalkan hasil
• Dalam menghadapi masalah manager akan berusaha memperoleh informasi yang
lengkap dan sempurna, menghilangkan elemen ketidakpastian, mengevaluasi
alternative secara rasional dan logis. Dan pada akhirnya mengambil keputusan yang
terbaik
www.ut.ac.id
Urutan Pendekatan Rasional
Dalam Pengambilan Keputusan
Untuk mendefinisikan masalah harus secara jelas karena seringkali terjadi kesalahan dalam hal ini seperti
Meneliti situasi masalah tidak terlihat atau tidak terdefinisikan secara jelas maka manajer perlu membedakan masalah
dengan gejala yang tampak.

Mengembangkan Alternatif Mengembangkan Alternatif Pemecahan masalah secara kreatif, walaupun ada batasan ( constraint)
pemecahan sehingga pengembil keputusan dapat menentukan apa yang relevan dalam membuat keputusan

melakukan evaluasi dan memilih alternatif terbaik melalui serangkaian kreteria.


Mengevaluasi alternatif dan Misalnya dengan menggunakan sistem “skoring” dan setelah melalui berbagai
memilih alternative terbaik pertimbangan tadi maka diambil satu keputusan misalnya Alternatif yang diambil
adalah alternatif dengan “skor” paling tinggi untuk setiap kreterianya merupakan
alternatif terbaik.

Implementasi
Hal ini merupakan tahapan yang paling sulit dalam proses
pengambilan keputusan

Follow up & Monitor dan evaluasi dilakukan untuk memastikan pelaksanaan keputusan
evaluasi mengenai sasaran atau tujuan yang dituju www.ut.ac.id
5. Alternatif Pendekatan
Rasional
Model rasional dalam pengambilan keputusan menganggap manajer cukup
rasionalmeskipun kenyataannya manajer sering kali tidak rasional dalam mengambil
keputusan.Macam-macam model rasional adalah sebagai berikut :
a. Model Administratif
b. Heuristic
c. Intuisi dan Eskalasi Komitmen
d. Pengaruh Politik dan Etika

www.ut.ac.id
 Model Administratif

Herbert Simon mencpba menjelaskan pengambilan keputusan dari sisi perilaku


(behavior) pengambilan keputusan.
 
Menurutnya manajer dalam mengambil keplutusan mengadapi tiga hal :
1. informasi tidak sempurna dan tidak lengkap
2. rasionalitas yaang terbatas (bounded rationality), dan
3. cepat puas (satisfice).

www.ut.ac.id
 Heuristic
Penelitian oleh Amos Tversky dan Daniel Kahneman mengembangkan ide dari
Herbert Simon mengenai rasionalitas yang terbatas. Mereka berpendapat orang
cenderung menggunakan model heuristic atau rule of thumb untuk menyederhanakan
pengambilan keputusan.

www.ut.ac.id
Ada tiga macam bentuk heuristic:
1. Ketersediaan (availability): kejadian-kejadian yang dialami oleh manusia akan disimpan di
memori otak manusia. Kejadian-kejadian tersebut seringkali dijadikan referensi untuk
pengambilan keputusan. Memori kejadian akan tergantung pad lamanya waktu kejadian
dan kuatnya kejadian.
2. Perwakilan atau (stereotype): contoh, manusian sering menganggap bahwa ras tertentu
lebih rajin atau lebih pandai, meskipun sebenarnya akan tergantung pada orangnya.
3. Penyesuaian dan Anchoring: manusia biasanya menilai sesuatu dengan membandingkan
apa yang ada dalam otaknya. Contoh, untuk menilai tinggirendahnya penjualan, manajer
akan langsung membandingkan dengan angka tertentu seperti penjualan masa lalu.

www.ut.ac.id
Pendekatan heuristic dapat mengakibatkan bias dalam pengambilan
keputusan, karena:
a. mengambil contoh sesuatu yang mudah diingat, yang belum tentu
sebagai contoh yang baik
b. penyesuaian yang kurang, contoh penyesuaian gaji berdasar
standar gaji masa lalu yang belum tentu layak dengan konsisi
sekarang
c. pencarian yang mudah, contoh bila manajer ingin mencari
informasi tentang sistem informasi, dan mencari di departemen
sistem informasi manajemen dan tidak menemukan maka
langsung berhenti, padahal bisa diperoleh di departemen lain.
Dapat disimpulkan pendekataan heuristic sebagai pendekatan yang
menyederhanakan keputusan, tetapi mempunyai risiko yang
mengarah pada bias yang membuat keputusan tidak optimal.

www.ut.ac.id
 Intuisi dan Eskalasi
Komitmen
Intuisi manajer tentunya sudah terbentuk berdasarkan pengalaman yang lama dalam
pengambilan keputusan. Penggunaan intuisi mempunyai risiko besar, terutama bagi
manajer yang belum punya banyak pengalaman dalam bidangnya.
Dalam eskalasi komitmen, manajer seringkali menaruh komitmen yang terlalu besar
pada keputusan yang telah dibuat. Keputusan yang telah dibuat akan sangat sulit
untuk ditarik kembali.

www.ut.ac.id
 Pengaruh Politik dan Etika
Politik dalam hal ini merupakan pengertian yang lebih luas. Contoh, perusahaan
pemerintah yang mendapat tekanan yang kuat dari birokrasi pemerintah.
Etika dapat mempengaruhi keputusan manajer. Contoh, jika keputusan rasional adalah
memberhentikan sejumlah karyawan, bagaimana dengan nasib karyawan yang
sudah bekerja lama untuk perusahaan? Diperlukan kompromi.

www.ut.ac.id
6. MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Efektifitas suatu keputusan ditentukan dua hal:
1. Kualitas keputusan, dan
2. Pelaksanaan keputusan teresebut atau siapa yang melaksanakan keputusan tersebut.

www.ut.ac.id
 Tingkat Individual
Faktor-faktor yang menghalangi pengambilan keputusan efektif menurut Irving L.
Janis an Leon Mann:
1. Relaxed avoidence: manajer cenderung tidak bersedia bertindak, setelah tahu
konsesuensi tidak bertindak tidak terlalu besar
2. Relaxed change: manajer baru bertindak setelah memahami bahwa konsekuensi
tidak bertindak cukup serius. Manajer cenderung memilih alternatif yang pertama
kali ditemukan, tidak mau mencari alternatif yang optimal
3. Defensive avoidance: berdasarkan pengalaman masa lalu manajer tidak dapat
menemukan pemecahan yang baik, manajer memutuskan untuk membiarkan
orang lain mengerjakan keputusan dan menanggung konsekuensi dari keputusan
tersebut.
4. Panik: karena stress yang cukup besar dan karena keterbatasan waktu, manajer
tidak lagi menjadi rasional.
 
Dalam keempat situasi tersebut, manajer akan cenderung memilih motode
penyesuaian bertahap (incremental adjusment), yang menghasilkan perubahan
kecil dari kebijakan yang sudah ada. www.ut.ac.id
Cara-cara untuk untuk menghindari halangan-halangan tersebut:
1. Menetapkan prioritas: memungkinkan manajer menentukan mana yang lebih penting dan
mengalokasikan waktu dan tenaga sesuai dengan urutan prioritas.
2. Mencari informasi yang relevan: digunakan untuk menganalisis problem yang ada, untuk
menghasilkan alternatif keputusan yang kreatif, mempertimbangkan konsekuensi-
konsekuensi dari setiap alternatif, kejadian-kejadian di masa mendatang yang mungkin
akan mempengaruhi keputusan tersebut.
3. Hati-hati terhadap pendekatan heuristic dan bias-bias yang ada: diharapkan keputusan
manajer menjadi lebih efektif.

www.ut.ac.id
 Tingkat Kelompok

Manajer harus memperhatikan keuntungan dan kerugian kelompok tersebut.


Penyesuaian-penyesuaian dapat dilakukan untuk menekan kerugian dari pengambilan
keputusan secara kelompok.

www.ut.ac.id
Beberapa contoh kelompok:
- Interacting group (kelompok interaksi): adalah mengumpulkan beberapa orang dengan
latar belakang yagn berbeda dalam satu kelompok. Kemudian kelompok tersebut ditugasi
untuk memcahkan problem tertentu
- Delphi group: dikembangkan oleh Rand Corp, di Amerika Serikat. Metode ini
menggunakan konsensus dari para ahli (pakar) yang memberikan kontribusi secara
individual.
- Nominal group (kelompok nominal): dalam kelompok nominal nama tidak disamarkan.
Kelompok nominal membatasi interaksi antar anggota kelompok.

www.ut.ac.id
A. PENDEKATAN
MANAJEMEN ILMIAH
Manajemen ilmiah membantu manajemen menguasai lingkungan dengan jalan
membuatprediksi lingkungan menjadi lebih baik. Manajemen ilmiah pada dasarnya
dikembangkanmelalui proses sebagai berikut :
a. Penetuan masalahManajer harus belajar merumuskan atau melihat masalah yang
sesungguhnya
b. Pembuatan ModelModel di definisikan sebagai representasi (penyederhanaan)
dunia nyata
c. Penyusunan AlgoritmaAlgoritma merupakan langkah-langkah yang diperlukan
untuk menyelesaikan suatumasalahd.ImplementasiTahap selanjutnya adalah tahap
pelaksanaan dari perencanaan yang sudah dibuat

www.ut.ac.id
B. ALAT PERAMALAN
Peramalan merupakan proses yang sistematis memperkirakan (meramalkan) kondisi
masa mendatang dengan menggunakan informasi masa lalu dan informasi lain yang
relevan. untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Mana!er melakukan
peramalan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan.

www.ut.ac.id
Metode-metode peramalanAdapun metode-metode peramalan adalah sebagai beikut:
1. Peramalan Kuantitatif Peramalan yang menggunakan data angka untuk
memperkirakan kondisi masamendatang. Ada dua jenis peramalan kuantitatif yaitu
peramalan time series dan peramalan causal forecasting.
• Peramalan time series yaitu bermanfaat bila manajer punya data yang cukup banyak dan
pola variable relative stabil.
• causal forecasting yaitu faktor-faktor diluar system diasumsikan mempengaruhi
variable yang kita amati.
2. Peramalan Kualitatif Peramalan yang menggunakan pertimbangan serta pengetahuan
dan pengalamanindividu atau kelompok, bukannya menggunakan analisis matematika
dan statistikyang canggih
www.ut.ac.id
C. ALAT PENJADWALAN
1. Gambar Gantt
Gambar atau chart gantt di kembangkan oleh Henry L. Grantt (1861-1919). Gambar
tersebut digunakan untuk menjadwalkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh
organisasi.

www.ut.ac.id
Contoh Chart Gantt
Pekerjaan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Pembelian Bahan
Baku

2. Proses Produksi

3. Pergudangan

4. Pengiriman

Keterangan : Bagian yang diarsir menunjukkan waktu pengerjaan www.ut.ac.id


2. PERT (Program Evaluation and Review Technique)
adalah suatu model jaringan yang mampu memetakan waktu penyelesaian kegiatan
yang acak. PERT dikembangkan pada akhir tahun 1950-an untuk proyek U.S. Navy’s
Polaris yang memiliki ribuan kontraktor. PERT dikembangkan agar tercipta
ruang/potensi untuk pengurangan waktu dan biaya yang diperlukan untuk
penyelesaian proyek tersebut.

www.ut.ac.id
Contoh PERT
2 C 5 F 8
Te=6 Te=2 Te=2

A 1 B 3 D 6 G 9 H 10 I
I
Te=7 ¼ Te=1 Te=5 ¼ Te=2¼
Te=4 ¼
4 E 7

Te=3 Te=1

= Kegiatan-kegiatan(Activites) dalam kerangka PERT, dimana pada contoh


diatas dapat memerlukan waktu pengerjaan antara 1 hari hingga 7 ¼ hari.
= Kejadian-kegiatan (Events) yang menjadi indikator sebelum kegiatan
dilaksanakan. Misalnya, setelah kejadian A terjadi, maka pengerjaan kegiatan
1 dapat dilaksanakan, dan seterusnya.

Te = Waktu Pengerjaan Kegiatan berdasarkan Te. Dari contoh diatas terdapat


waktu pengerjaan berdasarkan Te yang berbeda-beda, dari mulai 1 hari
hingga paling lama 7 ¼ hari. Secara keseluruhan contoh pengerjaan
berdasarkan Jaringan PERT diatas akan membutuhkan waktu selama 21 ¾
hari yaitu dengan menjumlahkan salah satu jalur jaringan untuk waktu yang
terpanjang, yaitu Te1=4 ¼ + Te2=6 + Te5=2 + Te8=2 + Te9=5 ¼ + Te10=2 ¼
sehingga total keseluruhannya adalah 21 ¾ hari.

www.ut.ac.id
D. ALAT PEMBANTU
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Adapun alat pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
A. Bagan Positif dan Negatif (Bagan-T)Merupakan penyajian poin-poin yang berkaitan dengan keputusan
tertentu
B. Matriks MultikriteriaMerupakan penyajian sejumlah criteria yang berkaitan dengan alternative
keputusantertentu, memberi skor, dan menjumlah skor-skor tersebut
C. Matriks Pay-Off(Pay-off matrix)Merupakan penyajian beberapa alternatif keputusan dengan
kemungkinan hasilnya
D. Program Linear ( Linear Programming )Teknik optimasi yang ditujukan untuk mencari kombinasi
optimal bahan atau sumberdaya yang dipakai untuk memproduksi produk-produk tertentu
E. Analisii Titik Impas (Analisis Break-Even).Analisis titik impas bertujuan melihat sejauh mana atau
seberapa banyak produk yangharus terjual agar tercapai titik impas
F. Pohon Keputusan (Decision Tree)

www.ut.ac.id
www.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai