Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Selasa, 13 Juli 2021
Yang Membuat Pernyataan
Lifia Fatikanisa
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
b. 5 sub sistem yang membentuk Universitas Terbuka sebagai institusi perguruan tinggi :
1. Memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing,
dimanapun tempat tinggalnya untuk memperoleh pendidikan tinggi,
2. Memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena
alasaan lain, tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi tatap muka,
3. Mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional sesuai dengan
kebutuhan nyata pembangunan yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi
lain,
4. Menampung lulusan SMA yang tidak tertampung di perguruan tinggi tatap muka,
5. Menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran
tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak
(modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi).
Makna terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu
registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap
mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau
yang sederajat).
2.a.Tipe informasi untuk pengambilan keputusan manajemen dari artikel diatas adalah :
1. Informasi Pengumpulan Data (Score keeping Information)
merupakan informasi yang berakumulasi untuk menjawab pertanyaan berikut. Am I doing
well or badly? (Apakah saya sudah mengerjakannya dengan baik atau belum?). Informasi ini
berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja personel-personelnya.
2. Informasi Pengarahan Perhatian (Attention Directing Information)
merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-
masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan, dan kesempatan-kesempatan
yang dapat dilakukan. Informasi ini untuk menjawab pertanyaan, What problem should I
look into? (Permasalahan apakah yang seharusnya saya amati?). Informasi ini akan
membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan yang terjadi.
3. Informasi Pemecahan Masalah (Problem Solving Information)
merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengambil keputusan memecahkan
permasalahan yang dihadapinya. Informasi ini untuk menjawab pertanyaan, Of the several
ways of doing the job, which is the best? (Manakah yang terbaik dari beberapa cara
melakukan pekerjaan?). Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan-
keputusan yang tidak berulangulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang
dilakukan oleh manajemen tingkat atas.
b. Karakteristik informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan manajemen :
1. Kepadatan Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya adalah teperinci (detail) dan
kurang padat karena digunakan untuk pengendalian operasi. Untuk manajemen yang lebih
tinggi tingkatannya, terdapat karakteristik informasi yang semakin tersaring (terfilter), lebih
ringkas, dan padat.
2. Luas Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, karakteristik informasinya terfokus pada masalah tertentu
karena manajer bawah yang mempunyai tugas yang khusus. Untuk manajemen yang lebih
tinggi tingkatannya, dibutuhkan informasi dengan karakteristik informasi yang semakin luas
karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.
3. Frekuensi Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, frekuensi informasi yang diterimanya adalah rutin karena
digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas yang terstruktur dengan pola yang
berulang-ulang dari waktu ke waktu. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya,
frekuensi informasinya adalah tidak rutin atau adhoc (mendadak) karena manajemen atas
berhubungan dengan pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya
tidak jelas.
4. Skedul Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, informasi yang diterimanya mempunyai jadwal atau
skedul yang jelas dan periodik karena digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai
tugas yang terstruktur. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, skedul
informasinya adalah tidak terskedul karena manajemen atas berhubungan dengan
pengambilan keputusan tidak terstruktur.
5. Waktu Informasi
Untuk manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalah informasi historis
karena digunakan oleh manajer bawah dalam pengendalian operasi yang memeriksa tugas-
tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya, waktu
informasinya lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan oleh
manajemen atas untuk pengambilan keputusan strategis yang menyangkut nilai masa
depan.
6. Akses Informasi
Manajemen tingkat bawah membutuhkan informasi yang periodenya jelas dan berulang-
ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang memberikan dalam
bentuk laporan periodik. Dengan demikian, akses informasi untuk manajemen bawah dapat
tidak secara online, tetapi dapat secara offline. Sebaliknya, untuk manajemen yang lebih
tinggi tingkatannya, periode informasi yang dibutuhkannya tidak jelas sehingga manajer-
manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi kapan pun
mereka membutuhkannya.
7. Sumber Informasi
Oleh karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada pengendalian operasi internal
perusahaan,manajer-manajer tingkat bawah lebih membutuhkan informasi dengan data
yang bersumber dari internal perusahaan sendiri. Semakin bawah tingkatannya, manajer-
manajer juga membutuhkan informasi yang sumber datanya berasal dari transaksi
keuangan perusahaan. Akan tetapi, manajer-manajer tingkat atas lebih berorientasi pada
masalah perencanaan strategis yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan
sehingga membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal perusahaan.
Semakin atas tingkatannya, manajer-manajer juga membutuhkan informasi yang sumber
datanya berasal dari transaksi nonkeuangan perusahaan.
c. Menurut saya, tipe dan karakteristik yang mendasari keputusan yang telah diambil oleh
manajemen PT Ramayana dalam penutupan beberapa gerai yang dikelolanya yaitu termasuk
tipe informasi pemecahan masalah karena informasi untuk membantu manajer atas
mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya dan dihubungkan
dengan keputusan-keputusan yang tidak berulang serta situasi yang membutuhkan analisis
yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.
-Karakteristiknya termasuk waktu informasi, karena waktu informasinya lebih ke masa
depan berupa informasi prediksi, digunakan oleh manajemen atas untuk pengambilan
keputusan strategis yang menyangkut nilai masa depan. Pada artikel tersebut di sebutkan –,
“Emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) mengumumkan penutupan
sementara 13 gerai di berbagai lokasi seiring dengan tren penjualan yang anjlok akibat
pandemi Covid-19. sempat melakukan penutupan sementara 94 gerainya dari Akhir Maret
2020 seiring dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sampai
dengan akhir bulan Juni, perseroan telah mengoperasikan kembali 103 gerai dari total 118
gerainya. “13 gerai yang masih belum dibuka kembali dikarenakan rendahnya penjualan di
gerai tersebut, dengan rincian 8 gerai milik sister company dan 5 gerai milik developer.”
Ini merupakan hal perencanaan atau prediksi pada masa yang akan datang .
3. a. Gambar tipologi E-Business menurut Tapscott et al. (2000) :
3.b. Marketplace merupakan pihak perantara yang mengakomodasi pihak penjual dan pihak
pembeli di dalam dunia maya. Situs marketplace akan menjadi layaknya pihak ketiga dalam
transaksi online dengan menyediakan fitur penjualan serta fasilitas pembayaran yang
aman. Marketplace sendiri bisa kita artikan sebagai suatu department store-
nya online store. Dalam transaksi jual beli online di marketplace, pihak marketplace juga
memfasilitasi transaksi pembayaran secara online. Umumnya marketplace melakukan
interaksi bisnis antara customer to customer (C2C), ini juga termasuk jenis bisnis e-
commerce yang populer. Hal ini termasuk tipologi e-bussines agregasi, karena e-commerce
yang menggabungkan (agregasi) beberapa pemasok ke dalam satu buah toko online.