Anda di halaman 1dari 15

MODUL 5

KOMPLEKSITAS ORGANISASI
OUR TEAMS :
1. MILA SALSABILA
2. DIKA NUR CAHYONO
3. SERLY INDAH APRILIA
4. DINA EFITA APRILIANINGRUM
KOMPLEKSITAS ORGANISASI

Kompleksitas merupakan salah satu dari berbagai komponen atau


dimensi yang membangun struktur organisasi. Beberapa pendapat
malah menganggap bahwa dimensi kompleksitas ini merupakan
salah satu dari tiga dimensi yang paling berpengaruh terhadap sifat
struktur organisasi.
Kompleksitas menunjukan derajat diferensiasi ke arah horizontal,
vertikal,maupun spasial.
DIFERENSIASI HORIZONTAL

Diferensisasi horizontal menunjukan tingkat perbedaan antar unit organisasi


menurut orientasi personel, jenis tugas yang dijalankan , maupun persyaratan
pendidikan yang diperlukan untuk menjalankan tugas tersebut. Makin banyak
terdapat jenis dan tugas berbeda dalam organisasi berarti bahwa tingkat
kompleksitas organisasi semakin tinggi.
Semakin banyak posisi atau jabatan spesialisasi yang mengandung tugas tugas
bersifat khusus dalam organisasi maka organisasi akan menjadi semakin
kompleks hingga memerlukan metode koordinasi yang lebih sempurna.
Misalnya dengan pengelompokan pekerja berdasarkan spesialisasinya.
DIFERENSIASI HORIZONTAL

Pada organisasi kecil, pengelompokan pekerja cukup dilakukan secara


tidak formal dan hanya dibuat menurut perhitungan sederhana.
Salah satu cara yang paling populer untuk mengelompokan kegiatan adalah
membagi organisasi menurut fungsi nya .
Selain itu untuk organisasi besar bisanya pengelompokan kegiatan
dilakukan berdasarkan produk atau jasa yang dihasilkan.
Perbedaan jenis pelanggan (klien) yang dilayani oleh organisasi juga bisa
menjadi dasar utama pengelompokan kegiatan.
Selain itu pengelompokan kegiatan juga bisa dilakukan secara geografis .
DIFERENSIASI VERTIKAL

Diferensiasi vertikal menggambarkan tingkat “ kedalaman” struktur suatu


organisasi atau menunjukan besarnya jumlah tingkatan hierarki dalam
organisasi.

Semakin besar diferensisasi vertikal suatu organisasi berarti akan


menambah besar tingkat kompleksitas nya karena terjadi pertambahan
jumlah tingkatan hierarki dalam organisasi.
DIFERENSIASI VERTIKAL

Diferensiasi vertikal dan horizontal saling mempengaruhi satu sama lain.


Diferensiasi ke arah vertikal juga merupakan cara organisasi bereaksi
terhadap meningkatnya diferensiasi ke arah horizontal. Jika kegiatan
dalam sebuah organisasi secara horizontal di bagi bagi menjadi tugas-
tugas yang ukurannya lebih kecil. Maka tingkal kesulitan untuk
mengkoordinasikan tugas-tugas tersebut menjadi lebih besar.
DIFERENSIASI VERTIKAL

Modul hal 5.11


DIFERENSIASI VERTIKAL

Apabila dua organisasi memiliki jumlah anggota yang sama besarnya,


tingkat diferensiasi vertikal yang diperlukan pada kedua organisasi
tersebut belum tentu sama. Organisasi bisa dirancang berbentuk tinggi
(tall) dengan banyak tingkatan hierarki atau mendatar (flat) dimana hanya
terdapat sedikit tingkat hierarki.
Pilihan bentuk organisasi di tentukan oleh besarnya rentang kendali.
DIFERENSIASI VERTIKAL

Modul hal 5.12


SEBARAN RUANG

Sebaran ruang dapat diartikan sebagai perluasan dari diferensiasi


horizontal dan diferensiasi vertikal yang biasa di definikan sebagai derajat
penyebaran kantor, pabrik, dan personel suatu organisasi secara geografis.

Sebaran ruang organisasi juga dipengaruhi oleh jarak lokasi unit unitnya.
Dengan demikian sebaran spasial bisa dikatakan sebagai dimensi ketiga
dari kompleksitas organisasi.
PENTINGNYA KOMPLEKSITAS

Semakin tinggi tingkat kompleksitas suatu organisasi maka semakin tinggi


juga tingkat komunikasi, koordinasi, dan kontrol yang diperlukan agar
organisasi menjadi efektif.

Dengan demikian, pemahaman mengenai kompleksitas organisasi perlu


dikuasai oleh para pengelola organisasi agar dapat membesarkan
organisasi dan menjaga agar organisasi tersebut tetap sehat walaupun
ukurannya membesar.
MENGUKUR KOMPLEKSITAS
ORGANISASI

1. Mengukur Diferensiasi Horizontal


Kompleksitas horizontal mencakup antara lain jumlah bagian, jumlah
jabatan, tingkat pendidikan dan ketrampilan yang di perlukan pada setiap
jabatan, cakupan kegiatan pada setiap jabatan, derajat rutinitas kegiatan
yang dijalankan pada masing-masing jabatan dan banyaknya jenis tenaga
spesialis.
MENGUKUR KOMPLEKSITAS
ORGANISASI

2. Mengukur diferensiasi vertikal


Pengukuran diferensiasi vertikal sering kali hanya menghitung jumlah
tingkatan hierarki yang terdapat antara pimpinan puncak organisasi
dengan karyawan pelaksana dan menghasilkan keluaran (output)
perusahaan.
Diferensiasi vertikal biasanya digambarkan melalui jumlah tingkatan
hierarki terbesar dan juga rata rata jumlah tingkatan hierarki keseluruhan
fungsi departement.
MENGUKUR KOMPLEKSITAS
ORGANISASI

3. Mengukur sebaran spasial


Sebaran spasial menunjukan sebaran fasilitas atau kantor cabang secara
geografis dan jumlah karyawan pada setiap lokasi yang terpisah. Oleh
karena itu, ukuran sebaran spasial perlu lebih lengkap daripada sekedar
menghitung jumlah kantor cabang secara geografis.
Alat ukur sebarab spasial juga perlu mampu mengukur rata-rata jarak
setiap lokasi dari kantor pusat perusahaan dan jumlah karyawan pada
setiap lokasi dibanding dengan jumlah karyawan dikantor pusat.
ANY QUESTION FOR US ?

Anda mungkin juga menyukai