Anda di halaman 1dari 2

Jawaban Tugas 1

Nama: SHINTA NUR LAILUL HUSNA

Prodi: MANAJEMEN

1. Jika dibandingkan dengan pendekatan klasik dan pendekatan neoklasi, pendekatan modern
mempunyai beberapa perbedaan yang mendasar yaitu
 Pendekatan modern mempunyai pandangan bahwa organisasi merupakan sistem
terbuka, yang berarti termasuk bagian (subsistem) dari lingkungannya. Sedangkan
pendekatan sebelumnya hanya memandang organisasi sebagai suatu sistem tertutup
yang tidak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya.
 Pendekatan Modern menganggap tidak ada bentuk organisasi ideal yang berlaku secara
umum (universal) di sembarang tempat atau kondisi. Bentuk organisasi perlu
disesuaikan dengan kondisi lingkungan, dimana organisasi itu berada karena organisasi
memiliki keterbukaan dan ketergantungan terhadap lingkungannya. Sedangkan
pendekatan lainnya tidak melihat adanya keterbukaan organisasi, yang membuat
berbeda tanggapan bahwa bentuk organisasi yang ideal bisa berlaku secara umum,
tanpa memperhatikan lingkungan, dimana organisasi itu berada
 Pendekatan modern sering kali merupakan satu-satunya pendekatan yang mampu
menjelaskan fenomena nyata yang terjadi di sekeliling kita. Alasan munculnya
pendekatan modern ini karena pendekatan sebelumnya tidak mampu mencapai suatu
kesatuan pandangan mengenai masalah organisasi

2. Ketidakpastian (uncertainty) lingkungan menunjukkan keadaan dimana organisasi tidak


mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan lingkungannya yang dapat menimbulkan
kesulitan dalam memperkirakan perubahan lingkungan di kemudian hari. Untuk dapat
menentukan besarnya tingkat ketidakpastian lingkungan yang akan dihadapi, Robert Duncan
menyatakan bahwa kita dapat menganalisis ketidakpastian lingkungan melalui dua dimensi yaitu
kompleksitas dan stabilitas.
 Kompleksitas. Kompleksitas atau keragaman lingkungan menunjukkan heterogenesis
atau banyaknya elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu
organisasi. Dalam menganalisis dimensi ini, terdapat jenis lingkungan yang sangat
sederhana hingga lingkungan yang sangat kompleks. Lingkungan dinyatakan sebagai
lingkungan sederhana ketika hanya ada sedikit elemen (sebanyak 3 atau 4 elemen) yang
berpengaruh terhadap organisasi
 Stabilitas. Stabilitas lingkungan menunjukkan kecepatan perubahan yang terjadi pada
elemen-elemen lingkungan. Dalam menganalisis dimensi ini, terdapat jenis lingkungan
yang sangat stabil hingga lingkungan yang sangat tidak stabil. Lingkungan dinyatakan
stabil ketika elemen-elemennya jarang sekali mengalami perubahan sehingga keadaan
lingkungan boleh dianggap tetap selama bertahun-tahun. Lingkungan yang tidak stabil
berubah secara drastis tanpa diduga sebelumnya sehingga akan mengejutkan bagi
organisasi.

Berdasarkan kerangka ketidakpastian lingkungan yang dibuat oleh Robert Duncan,


lingkungan yang sederhana dan stabil adalah lingkungan yang mempunyai sedikit elemen
lingkungan yang harus diperhatikan dan elemen-elemen tersebut berubah secara perlahan
atau bahkan tidak mengalami perubahan sehingga tingkat ketidakpastian yang dialami
rendah.

3. Pendekatan proses mempunyai pandangan bahwa efektivitas menjadi tingkat efisiensi dan
kondisi (kesehatan) organisasi internal. Menurut pendekatan ini, organisasi yang efektif dapat
membuat proses internal berjalan dengan lancar, karyawan bekerja dengan gembira dan merasa
puas, kegiatan setiap bagian terkoordinasi secara baik dengan produktivitas yang tinggi.
Pendekatan ini fokus dalam memerhatikan kegiatan internal yang dilakukan terhadap sumber-
sumber yang dimiliki organisasi karena dianggap dapat menggambarkan tingkat efisiensi serta
kesehatan organisasi. Umumnya, pendekatan proses ini digunakan oleh penganut teori
neoklasik karena pusat perhatiannya tertuju pada hubungan antara efektivitas dengan suasana
kerja yang terjadi pada sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Berikut komponen yang
dapat menunjukkan atau mengukur efektivitas organisasi berdasarkan pendekatan proses ini,
antara lain:
 Rasa kepedulian atasan terhadap bawahan atau karyawannya
 Semangat, kerja sama, dan loyalitas kelompok kerja
 Saling percaya dan komunikasi antara karyawan dan atasan
 Desentralisasi dalam pengambilan keputusan
 Adanya komunikasi horizontal dan vertikal yang lancar dalam organisasi
 Adanya usaha dari setiap maupun keseluruhan anggota organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah direncanakan
 Adanya sistem imbalan yang mampu merangsang pimpinan untuk mengusahakan
terciptanya kelompok-kelompok kerja yang efektif serta peningkatan performasi
maupun pengembangan karyawan
 Adanya kerja sama yang baik antarao organisasi dan bagian-bagiannya dan selalu
menyelesaikan konflik yang terjadi dengan maksud kepentingan organisasi
 Mengukur efisiensi ekonomis suatu organisasi

Sumber: BMP EKMA4157 (Modul Organisasi)

Anda mungkin juga menyukai