Prodi: MANAJEMEN
2. Beberapa teori yang mendasari perburuhan atau serikat pekerja antara lain:
(jawaban dari pertanyaan yang sama)
Teori Kemakmuran Umum
Menurut teori ini, perjuangan serikat pekerja untuk meningkatkan upah dapat
mendorong dan memperkuat pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan setiap
kenaikan upah akan mendorong ke arah ekspansi dan pertumbuhan. Menurut serikat
pekerja, kenaikan upah akan menaikkan produktivitas. Produktivitas yang tinggi akan
menurunkan biaya produksi
Teori Pemasaran Tenaga Kerja
Menurut teori ini, kondisi di tempat para pekerja itu bekerja ditentukan oleh kekuatan
dan pengaruh pekerja di pasar dan tenaga kerja. Serikat pekerja menganggap dirinya
sebagai agen ekonomi di pasar-pasar kerja. Bila persediaan tenaga kerja lebih besar
daripada permintaan akan tenaga kerja, maka harga tenaga kerja menjadi rendah.
Teori Produktivitas
Menurut teori ini, upah ditentukan oleh produktivitas karyawan. Semakin tinggi
produktivitas maka upah akan semakin tinggi pula.
Teori perundingan/Tawar-menawar
Menurut teori ini, pasar tenaga kerja ditentukan oleh kekuatan ekonomi yang
berlawanan dari karyawan dan pengusaha. Oleh karena itu, harga tenaga kerja juga
ditentukan oleh kekuatan tawar-menawar antara pengusaha dan karyawan. Apabila
karyawan meningkatkan kekuatan ekonominya dengan bertindak bersama melalui
serikat pekerja, maka karyawan memiliki agen perundingan atau tawar-menawar.
Karyawan yang kekuatan tawar-menawarnya lemah harus menerima tingkat upah yang
rendah. Sedangkan karyawan yang memiliki kekuatan tawar-menawar lebih besa, akan
menuntut tingkat upah yang lebih tinggi.
Teori Oposisi Loyal terhadap Manajemen
Menurut teori ini, serikat pekerja harus menolak tanggung jawab atas manajemen dan
tidak mau menjadi manajer. Hal ini disebabkan oleh pandangan awal yang mengatakan
bahwa fungsi manajemen adalah mengelola, sedangkat serikat pekerja mempunyai
tanggung jawab pengawasan atau pengendalian atas kualitas manajemen. Tanggung
jawab ini memaksa manajemen untuk selalu berusaha bekerja sebaik-baiknya terutama
dalam penggunaan tenaga kerja. Oleh karena itu, teori oposisi loyal terhadap
manajemen ini menganjurkan serikat pekerja atau buruh menolak tanggung jawab atas
manajemen