Anda di halaman 1dari 4

Tugas.

1 EKMA4367

Nama : Winda Suci Marini

Nim : 030954991

Soal :

1. Jelaskan tiga pendekatan dalam studi hubungan industrial menurut Deeri et al (1998)

2. Sebutkan dan jelaskan teori-teori yang mendasari perburuhan atau serikat pekerja

Jawab :

1. Tiga pendekatan dalam hubungan industrial menurut Deeri et al (1998) :

1. Pendekatan keseragaman atau kesamaan

Dalam pendekatan keseragaman, hubungan industrial diasumsikan bahwa setiap


organisasi merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan sasaran atau tujuan yang
sama. Hubungan kerja didasarkan pada saling bekerja sama dan terdapat keserasian
daalam keinginan pengusaha dan karyawan. Dalam pendekatan ini tidak ada
konflikcmendasar antara pemilik modal dan pemasok tenaga kerja. Konflik industrial
bersifat temporer yang disebabkan komunikasi dan manajemen yang buruk atau adanya
perilaku menyimpang. Serikat pekerja dianggap pengacau yang mempunyai struktu yang
seragam dan ada kerjasama dalam organisasi. Pandanga keseragaman berorientasi pada
manajerial dengan adanya sumber kewenangan tunggal dan focus pada loyalitas.
Pandangan keseragaman menekankan pada keinginannya dalam strategi manajerial untuk
membangun komitmen, memperbaiki komunikasi dan dalam beberapa kasus
menggunakan gaya kepemimpinan demokratik dan sistem partisipasi karyawan di tempat
kerja.pandangan keseragaman mendorong timbulnaya tiga aliran, yaitu :

a. Manajemen ilmiah

b. Hubungan antar karyawan


c. Pandangan baru dalam hubungan antar karyawan

2. Pendekatan keberagaman

Berbeda dengan pendekatan kebersamaan yang memiliki satu sumber kekuasaan yang
memiliki kekuasaan legitimasi, pendekatan keberagaman memungkinkan terjadinya
perbedaan kelompok peminatan dan bentuk loyalitas. Kerangka kerja keberagaman
menyatakan bahwa karyawan dalam organisasi yang berbeda dapat memiliki
kepeminatan yang sama. Pandangan keberagaman memiliki perspektif teoritis dalam
hubungan industrial. Ada dua asumsi yang mendasari : Pertama, kekuasaan tampak
sebagai penyebaran kelompok yang sma-sama mendominasi. Dengan kata lain,
persaingan kekuatan menghambat dan memeriksa kekuasaan absolute. Kedua, kondisi
yang berkaitan dengan perlindung peminatan masyarakat dan peran melindungi
kelemahan dan mengendalikan kekuasaan.

Pendekatan keberagaman cenderung memusatkan perhatian pada jenis peraturan, regulasi


dan proses yang memungkinkan memberikan kontribusi pada kepeminatan organisasi dan
dan menjamin bahwa perbedaan minat secara efektif akan memepertahankan
keseimbangan sistem. Ppendekatan ini juga menekankan pada stabilitas social , sehingga
hubungan hubungan industrial dipandang sebagai peraturan yang menekankan pada
aspek hubungan antar pengusaha dan karyawandan hubungan antar manajemen dan
serikat pekerja, sehingga konflik dalam pengendalian di pasar tenaga kerja dan proses
yang terjadi merupakan manifestasi peminatan fundamental dan bersifat terus menerus.

3. Pandangan radikal

Pandangan ini menegenal konflik fundamental dan melekat pada konflik kepentingan
antar pengusa dan karyawan di tempat kerja. Tempat kerja merupakan tempat terjadinya
konflik dengan adanya konflik kepentingan yang radikal yang mendasari adanya
hubungan industrial. Pendekatan radikal memandang hubungan industrial sebagai
totalitas hubungan social dalam produksi dan memandang keseimbangan kekuasaan
dalam masyarakat dan di tempat kerja sebagai inti hubungan industrial.
2. Teori-teori yang mendasari perburuhan atau serikat pekerja :

 Teori Kemakmuran Umum

Menurut teori ini perjuangan serikat pekerja untuk meningkatkan upah dapat mendorong
dan memperkuat pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan kenaikan upah akan
mendorong kea rah ekspansi dan pertumbuhan. Menurut serikat pekerja, kenaikan akan
meningkatkan produktivitas. Produktivitas yang tinggi akan menurunkan biaya produksi.

 Teori Pemasaran Tenaga Kerja

Menurut teori ini, kondisi di tempat para pekerja itu pekerja ditentukan oleh kekuatan dan
pengaruh pekerja di pasar dan tenaga kerja. Serikat pekerja menganggap dirinya sebagai
agen ekonomi di pasar-pasar kerja. Bila persediaan tenaga kerja lebih besar daripada
permintaanakan tenaga kerja, maka harga tenaga kerja menjadi masalah.

 Teori Produktivitas

Menurut teori ini, upah ditentukan oleh produktivitas karyawan. Semakin tinggi
produktivitas maka upah akan semakin tinggi pula.

 Teori Perundingan Tawar-menawar

Menurut teori ini, pasar tenaga kerja ditentukan oleh kekuatan ekonomi yang berlawanan
dari karyawandan pengusaha. Oleh karenanya, harga tenaga kerja ditentukan oleh
kekuatan tawar menawar antara pengusaha dan karyawan. Teori perundingan modern
menyatakan bahawa baik pengusaha maupun karyawan akan memasuki pasar tenaga
kerja tanpa harga permintaan dan penawaran yang pasti, walaupun ada batas
permintaan/penawaran tertinggi atau terendah.tingkat upah ditentukan kekuatan tawar
menawar antara pengusaha dan karyawan. Karyawan dengan kekuatan tawar
menawarnya lemah akan mendapatkan upah rendah, dan yang memiliki kekuatan
ekonomi besar akan menuntut tingkat upah yang lebih tinggi.
 Teori Oposisi Loyal tehadap Manajemen

Menurut teori ini, serikat pekerja harus menolak tanggung jawab atau manajemen dan
tidak mau menjadi manajer. Hal ini disebabkan pandangan awal bahwa fungsi
manajemen adalah mengelola, sedangkan serikat pekerja mempunyai tanggung
jawabpengawasan atau pengendalian atau kualitas manajemen. Anggung jawab ini
memaksa manajemen untuk selalu bekerja sebaik-baiknya terutama dalam penggunaan
tenaga kerja. Oleh karena itu, teori oposisi loyal terhadap manajemen inimenganjurkan
serikat buruh menolak tanggung jawab atau manajemen.

Sumber : BMP EKMA 4367 Modul 1 dan 2

Anda mungkin juga menyukai