Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Windiya Lestari

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 045289663

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4367/Hubungan Industrial

Kode/Nama UT Daerah : ………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2023/2024 Genap (2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN

1. Tiga aliran dalam manajemen yang muncul karena pandangan keseragaman adalah:
a) Manajemen Ilmiah: Dikembangkan oleh Frederick W. Taylor, aliran ini
menekankan pada penciptaan iklim industri yang harmonis melalui kemitraan
antara modal dan karyawan untuk meningkatkan efisiensi organisasi.
Manajemen ilmiah berfokus pada studi waktu, standarisasi tugas, dan sistem
insentif untuk memaksimalkan produktivitas.
b) Hubungan Antar Karyawan: Aliran ini berakar pada psikologi industri dan
lebih menitikberatkan pada aspek sosial dan emosional di tempat kerja. Teori
ini menganggap bahwa kepuasan kerja dan hubungan interpersonal yang baik
antara karyawan akan meningkatkan kinerja dan kerjasama1.
c) Pandangan Baru dalam Hubungan Antar Karyawan: Dipelopori oleh
tokoh-tokoh seperti McGregor, Likert, dan Herzberg, aliran ini menggeser
fokus dari kebutuhan sosial ke kebutuhan individu karyawan. Pendekatan ini
menekankan pada pentingnya karakteristik pekerjaan yang menarik dan
menantang, serta memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memiliki
tanggung jawab dan kontrol atas pekerjaannya.
Ketiga aliran ini memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai efisiensi dan
efektivitas organisasi, namun dengan pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan
pandangan mereka tentang apa yang memotivasi karyawan dan bagaimana
manajemen dapat mendukung hal tersebut.

2. Beberapa teori yang mendasari perburuhan atau serikat pekerja adalah:


a) Teori Keseimbangan Kekuatan (Theory of Countervailing Power): Teori ini
menyatakan bahwa serikat pekerja diperlukan untuk mengimbangi kekuatan
pengusaha/perusahaan dalam hubungan industrial. Tanpa serikat pekerja,
pengusaha bisa seenaknya menentukan kebijakan tanpa mempertimbangkan
kepentingan buruh.
b) Teori Ketergantungan Sumber Daya (Resource Dependency Theory):
Menurut teori ini, pekerja bergantung pada perusahaan untuk mendapatkan
upah/gaji. Serikat pekerja berperan penting untuk memastikan hak-hak pekerja
terpenuhi dan tidak dieksploitasi oleh perusahaan.
c) Teori Konflik Industrial (Industrial Conflict Theory): Teori ini menjelaskan
bahwa konflik antara pekerja dan pengusaha itu tidak bisa dihindari. Serikat
pekerja berperan penting dalam mengelola konflik ini supaya tercapai solusi
yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
d) Teori Kemakmuran Umum: Teori ini beranggapan bahwa apa yang baik
bagi serikat pekerja, baik pula bagi bangsa. Upah tinggi yang diperjuangkan
oleh serikat pekerja dianggap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

e) Teori Pemasaran Tenaga Kerja (Labour Marketing Theory): Menurut teori


ini, kondisi di tempat buruh bekerja ditentukan oleh kekuatan dan pengaruh
buruh di pasar tenaga kerja. Serikat pekerja dianggap sebagai agen ekonomi di
pasar-pasar tenaga kerja.
f) Teori Produktivitas: Teori ini menyatakan bahwa upah harus ditentukan
berdasarkan produktivitas karyawan. Produktivitas yang lebih tinggi harus
memperoleh upah yang lebih tinggi pula.
g) Teori Bargaining: Teori bargaining modern menyatakan bahwa baik
karyawan maupun majikan memasuki pasar tenaga kerja tanpa harga
permintaan/penawaran yang pasti, tetapi ada batas harga tertinggi dan
terendah. Tingkat upah ditentukan oleh kekuatan bargaining kedua belah
pihak.
Teori-teori ini menggambarkan serikat pekerja sebagai ‘penyeimbang kekuatan’,
‘pelindung hak pekerja’, dan ‘pengelola konflik’ dalam hubungan industrial, serta
sebagai agen yang mempengaruhi kondisi pasar tenaga kerja dan produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai