Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Paulus Febrian Sarwanto

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 049794309

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4157/Organisasi

Kode/Nama UPBJJ : 21/Jakarta

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban

1.Pendekatan human relations adalah mengutamakan hubungan antar individu seupaya berjalan dengan baik
dan harmonis dalam organisasi.
Pendekatan human relation
Hal yang harus dipahami apabila menggunakan pendekatan ini adalah manusia memiliki perasaan, watak dan
karakter yang berbeda. Sehingga manajemen atau pimpinan perlu menanggapi dan memperlakukan
karyawan dengan baik. Setiap pengambilan keputusan harus memperhatikan dampak yang terjadi pada
karyawan.
Hal ini sesuai dengan pengertian dari The Liang Gie yaitu human relations adalah segala kegiatan yang
menyatupadukan manusia dengan pekerjaan dalam organisasi, yang memungkinkan adanya perkembangan
diri manusia sepenuhnya. Sehingga antara manusia dan pekerjaan itu memiliki hubungan timbal balik yang
bermanfaat.
Contohnya: melakukan pemberian bonus saat perusahaan mencapai target, melakukan rapat divisi kecil
untuk evaluasi, melakukan outing untuk mempererat hubungan antar karyawan.

2.Lingkungan organisasi saat ini berdasarkan dua dimensi Robert Duncan dapat dianalisa melalui tingkat
perubahan lingkungan dan kompleksitas lingkungan.
Dua dimensi Robert Duncan
Kerangka teori dari dua dimensi Robert Duncan ini adalah lingkungan mengalami perubahan secara perlahan
bahkan bisa dengan drastis. Sementara itu semakin banyak elemen yang ada pasa suatu lingkunan maka
semakin kompleks lingkungan tersebut.
Kondisi organisasi saat ini tentu berbeda pada skalanya. Untuk organisasi kecil maka kompleksitas semakin
kecil. Hal yang perlu diperhatikan adalah perubahan lingkungannya. Jika perubahan lingkungan masih
perlahan maka kondisi organisasi bisa stabil. Namun jika organisasi semakin besar maka semakin kompleks.
Jika lingkungan di organisasi besar ini berubah perlahan maka ketidakpastian yang dihadapi masih dalam level
rendah.
Beberapa contoh industri dengan:
 kompleksitas rendah dan perubahan lingkungan rendah adalah penyedia minuman botol soft drink.
 Kompleksitas rendah dan lingkungan berubah dengan cepat adalah e-commerce.
 Kompleksitas tinggi dan perubahan lingkungan rendah adalah universitas dan perusahaan asuransi.
 Kompleksitas tinggi dan perubahan lingkungan cepat adalah perusahaan penerbangan.

3. Pendekatan konstituensi (constituency approach) adalah salah satu metode yang digunakan dalam
pengukuran efektivitas organisasi. Pendekatan ini menitikberatkan pada pemahaman dan pemenuhan
kebutuhan berbagai konstituen atau pihak yang memiliki kepentingan (stakeholders) terhadap organisasi.
Konstituen dapat melibatkan berbagai pihak seperti karyawan, pelanggan, pemegang saham, pemerintah,
dan masyarakat luas. Pengukuran efektivitas organisasi dengan pendekatan konstituensi melibatkan
beberapa langkah sebagai berikut:
 Identifikasi Konstituen
Mengidentifikasi dan memahami konstituen utama yang memiliki kepentingan terhadap organisasi. Hal ini
bisa melibatkan analisis pihak-pihak yang terlibat, termasuk karyawan, pelanggan, pemegang saham, dan
pihak lain yang relevan.
 Pemahaman Kebutuhan Konstituen
Menggali dan memahami kebutuhan, harapan, dan tuntutan dari setiap konstituen. Hal ini dapat dilakukan
melalui survei, wawancara, atau interaksi langsung dengan pihak terkait.
 Penentuan Indikator Kinerja
Menentukan indikator kinerja atau parameter yang dapat mengukur sejauh mana organisasi mampu
memenuhi kebutuhan dan harapan konstituen. Indikator ini dapat mencakup aspek seperti kepuasan
pelanggan, retensi karyawan, kinerja keuangan, dan dampak lingkungan.
 Pengukuran Kinerja
Melakukan pengukuran kinerja organisasi berdasarkan indikator yang telah ditentukan. Pengukuran ini dapat
bersifat kuantitatif atau kualitatif, tergantung pada jenis data yang dapat diakses.
 Analisis Kesenjangan
Menganalisis kesenjangan antara kinerja aktual dan harapan konstituen. Jika terdapat ketidaksesuaian,
organisasi dapat mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.
 Perbaikan dan Pengembangan
Berdasarkan hasil analisis, organisasi dapat mengambil tindakan perbaikan dan pengembangan untuk
meningkatkan kinerja mereka dalam memenuhi kebutuhan konstituen. Ini dapat melibatkan peningkatan
proses, pengembangan produk atau layanan, atau perubahan kebijakan.
 Evaluasi Berkelanjutan
Melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap kinerja organisasi dan pengaruhnya terhadap kepuasan
konstituen. Pendekatan konstituensi menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan untuk memastikan
organisasi tetap responsif terhadap perubahan kebutuhan dan harapan konstituen.
Pendekatan konstituensi memberikan gambaran yang holistik dan inklusif tentang efektivitas organisasi,
karena mempertimbangkan berbagai perspektif dan kepentingan yang ada dalam ekosistem organisasi. Ini
membantu organisasi untuk tetap terhubung dengan konstituennya dan meningkatkan kemampuannya
dalam mencapai tujuan dan ekspektasi yang ditetapkan oleh berbagai pihak yang terlibat.

Anda mungkin juga menyukai