TUGAS 1
1. Pendidikan adalah sebagai cakupan yang sangat terstruktur untuk pembelajaran terencanca dengan
tujuan antara lain mengembangkan wawasan atau usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pelatihan merupakan suatu upaya yang sistematis untuk mengalihkan pengetahuan atau keterampiland
ari seseorang yang tau dan dapat melakukan kepada seseorang yang tidka tahu dan tidak dapat
melakukan atau kegiatan yang dirancang untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui
rangkaian kegiatan identifikasi, pengkajian serta proses belajar yang terencana. Hal ini dilakukan
melalui upaya untuk membantu mengembangkan kemampuan yang diperlukan agar dapat
melaksanakan tugas, baik sekarang maupun di masa yang akan datang.
Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
pendekatan yang terintergrasi dan menyeluruh untuk mengubah pekerjaan yang berkaitan dengan
perilaku dengan menggunakan berbagai strategi dan tehnik pembelajaran atau suatu usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui
pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan
sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses
kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik.
EKMA4366 Modul 1
a. Produktivitas Kerja, yaitu dengan pengembangan staf, produktivitas kerja karyawan akan meningkat,
kualitas dan kuantitas produksi semakin baik karena technical skill, human skill, dan managerial skill
karyawan yang semakin membaik.
b. Efisiensi, yaitu pengembangan staf bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan
baku dan mengurangi ausnya mesinmesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relatif mengecil
sehingga daya saing perusahaan semakin besar.
c. Mengurangi kerusakan, yaitu pengembangan staf juga bertujuan untuk mengurangi kerusakan
barang, produksi dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan
pekerjaannya.
d. Mengurangi kecelakaan, yaitu pengembangan staf bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan
karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang.
e. Meningkatkan layanan, yaitu pengembangan staf akan meningkatkan kualitas layanan yang lebih
baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan
daya tarik yang sangat penting bagi kelangsungan bisnis perusahaan.
f. Moral, yaitu dengan pengembangan staf, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan
ketrampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik.
g. Karier, yaitu dengan pengembangan staf, kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan semakin
besar, karena keahlian, ketrampilan dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi biasanya didasarkan
kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang
h. Konseptual, yaitu dengan pengembangan staf, manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil
keputusan yang lebih baik karena kemampuan teknis, kemampuan individu dan kemampuan manajerial
yang dimiliki.
i. Kepemimpinan, yaitu dengan pengembangan staf, kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik,
hubungan manusianya lebih luwes, motivasinya terarah sehingga pembinaan kerjasama vertikal dan
horizontal semakin harmonis.
j. Insentif, yaitu pengembangan staf juga dimaksudkan untuk meningkatkan insentif maupun manfaat
yang didasarkan pada prestasi kerja para karyawan.
k. Kepuasan pelanggan, yaitu pengembangan staf akan searah dengan pengembangan kualitas produk,
dan layanan sehingga tentunya akan berkaitan dengan kepuasan konsumen.
EKMA4366 modul 2
3. Paradigma pembelajaran, telah lebih berpengaruh dalam praktek pengembangan SDM di Amerika
Serikat. Pandangan ini memiliki 3 (tiga) aliran yang berbeda yaitu :
1) Pembelajaran individual (individual learning), yang berfokus pada peningkatan belajar individual,
3) Pembelajaran sistem menyeluruh (whole systems learning), yang berfokus pada peningkatan kinerja
keseluruhan melalui belajar.
Dua pandangan karakteristik lainnya menurut pandangan ini yaitu belajar orang dewasa (adult learning)
dan perancangan pembelajaran tradisional (traditional instructional design). Kebanyakan praktek
pengembangan SDM mengembangkan setidaknya sampai pendekatan yang kedua dan ketiga,
performance-based learning atau whole system learning. Terjadi perubahan belajar individu menjadi
pembelajaran berbasis kinerja, walaupun terjadi peningkatan kinerja sebagai hasil belajar. Intervensi
terus berlangsung sampai terjadi pembelajaran, tapi intervensi juga berfokus membangun sistem
organisasi untuk memaksimalkan kemungkinan belajar akan meningkatkan kinerja. Performance-based
learning dan transfer of learning merupakan dua contoh dari paradigma ini. Whole system learning
berfokus meningkatkan kinerja tim dan organisasi melalui belajar untuk meningkatkan kinerja individu.
Paradigma kinerja, merupakan hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan kinerja dan teknologi
kinerja (HumanPerformance Technology). Pandangan sistem kinerja memiliki dua pendekatan.
Pertama, Individual performance improvement approach berfokus terutama pada sistem kinerja di level
individu. HPT mewakili pendekatan ini. Whole system performance improvement merupakan
pandangan terluas, mencakup intervensi belajar dan non-belajar yang terjadi pada semua level.
Performance improvement atau performance consulting mewakili pendekatan ini.
EKMA4366 Modul 3