Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS

TERBUKA

BUKU JAWABAN TUGAS


TMK 2 SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : FATHIMATUZ ZAHRA

Nomor Induk : 044126141


Mahasiswa/NIM
Tanggal Lahir : 17 September 1993

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4367/Hubungan Industrial

Kode/Nama Program : Manajemen-S1


Studi
Kode/Nama UPBJJ : 41 / UPBJJ PURWOKERTO

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2022/23.1 (2022.2)
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Soal!
1. Sebutkan dan jelaskan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh serikat
pekerja dan pengusaha dalam perjanjian bersama berdasarkan undang-undang
nomor 13 tahun 2003!.
Jawaban:
Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU 13/2003)
menyebut Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sebagai salah satu sarana dalam
mewujudkan hubungan industrial. UU 13/2003 menyebut PKB sebagai
perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerja/serikat
buruh atau beberapa serikat pekerja/serikat buruh yang tercatat pada
instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dengan
pengusaha, atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang
memuat syarat syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pih ak.
Artinya, PKB berisi aturan atau syarat-syarat kerja bagi pekerja, PKB juga
mengatur hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja dan menjadi pedoman
penyelesaian perselisihan antara kedua belah pihak. Satu perusahaan
hanya dapat membuat satu PKB yang berlak u bagi seluruh pekerja di
perusahaan tersebut. Ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan dalam
membuat PKB adalah :
1. Dalam 1 (satu) perusahaan hanya dapat dibuat 1 (satu) PKB.
2. PKB harus dibuat secara tertulis dengan huruf latin dan menggunakan
bahasa Indonesia. Bila dibuat tidak menggunakan bahasa Indonesia,
maka PKB harus diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh
penerjemah tersumpah.
3. Masa berlaku PKB paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang
masa berlakunya paling lama 1 (satu) tahun berdasark an kesepakatan
tertulis antara pengusaha dengan serikat pekerja/serikat buruh.
4. Perundingan PKB berikutnya dapat dimulai paling cepat 3 (tiga) bulan
sebelum berakhirnya PKB yang sedang berlaku. Dalam hal
perundingan PKB berikutnya tidak mencapai kesepakatan maka PKB
yang sedang berlaku, tetap berlaku untuk paling lama 1 (satu) tahun.
5. Penyusunan PKB dilaksanakan secara musyawarah. PKB tidak dapat
diubah oleh salah satu pihak. Dalam hal kedua belah pihak sepakat
mengadakan perubahan PKB, maka perubahan tersebut merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari PKB yang sedang berlaku.
6. Ketentuan dalam PKB tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perundang- undangan. Dalam hal PKB bertentangan dengan
perundang-undangan yang berlaku, maka PKB tersebut batal demi
hukum dan yang berlaku adalah peraturan perundang- undangan.
7. Kuantitas dan kualitasnya (isi PKB) dapat lebih baik dari peraturan
perundang-undangan yang berlaku (pasal 124 ayat (2) dan
penjelasannya UU Ketenagakerjaan). Dalam hal isi PKB lebih baik
dari peraturan perundang-undangan maka yang berlaku adalah PKB.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

8. Bila isi perjanjian kerja dan/atau peraturan perusahaan bertentangan


dengan PKB, maka yang berlaku adalah ketentuan dalam PKB. Isi
perjanjian kerja dan/atau peraturan perusahaan batal demi hukum.

2. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat materiil kesepakatan kerja bersama!


Jawaban:
Syarat-syarat materiil yang harus dipenuhi diatur berdasarkan ketentuan Pasal 52
Udang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yaitu perjanjian kerja
dibuat atas dasar : a. Kesepakatan kedua belah pihak; b. Kemampuan atau
kecakapan melakukan perbuatan hukum; c. Adanya pekerjaan yang diperjanjikan;
d. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum,
kesusuilaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan isi
dari ketentuan pasal tersebut dapat dijelaskan bahwa kesepakatan kerja waktu
tertentu harus memenuhi syarat subyektif, yang maksudnya yaitu dilaksanakan
perjanjian tersebut dengan kemampuan atau kecakapan dari para pihak yang
dikatakan mampu atau cakap menurut hukum dalam membuat perjanjian. Bagi
pekerja anak dalam pembuatan perjanjian tersebut pada ketentuannya yang
menandatangani perjanjian adalah orang tua atau walinya.23 Dengan dimikian
pada dasarnya jika terjadi dimana perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) tidak
dapat memenuhi syarat subyektif perjanjian maka kesepakatan tersebut dapat
dibatalkan melalui permohonan terhadap pengadilan.

3. Sebutkan dan jelaskan empat tipe negosiasi


Jawaban:
Ada beberapa jenis negosiasi yang dibedakan berdasarkan situasi, jumlah
negosiator serta berdasarkan untung dan ruginya. Berikut beberapa jenis
negosiasi lengkap dengan arti dan definisinya:

1. Negosiasi formal
adalah kegiatan negosiasi yang dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan
dengan menempuh jalur hukum.

2. Negosiasi informal
adalah negosiasi yang bisa dilakukan dimana saja tanpa memerlukan jalur
hukum.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

3. Negosiasi dengan pihak penengah


adalah negosiasi yang dilakukan oleh dua atau lebih pihak negosiator
sehingga setiap keputusan dan proses negosiasi akan memerlukan pihak
penengah yang sifatnya netral.

4. Negosiasi tanpa pihak penengah


adalah negosiasi yang dilakukan tanpa membutuhkan bantuan pihak
penengah dan umumnya hanya terjalin antar dua pihak saja.

5. Negosiasi kolaborasi
adalah jenis negosiasi dimana seluruh pihak yang terlibat menyuarakan
pendapat dan keinginannya, sehingga terjalin kolaborasi kepentingan dan
keinginan untuk bisa mendapatkan solusi terbaik.

6. Negosiasi dominasi
adalah jenis negosiasi yang akan menguntungkan salah satu pihak saja dan
pihak lainnya tidak banyak mendapatkan keuntungan.

7. Negosiasi akomodasi
Adalah negosiasi dimana setiap pihak yang melakukan negosiasi hanya akan
mendapatkan keuntungan yang sedikit, bahkan bisa saja pihak lawan
mendapatkan keuntungan yang banyak.

8. Negosiasi lose-lose
adalah negosiasi yang dilakukan untuk tidak melanjutkan konflik atau konflik
baru. Jadi, setiap pihak akan memilih untuk menyelesaikan masalah dengan
kepala dingin

Sumber:
1. BMP EKMA4367/Hubungan Industrial
2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Anda mungkin juga menyukai