Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Deden Yudi Sartono

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042563841

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4316/Hukum Bisnis

Kode/Nama UPBJJ : 21 / UPBJJ-UT Jakarta

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Tiga jenis bentuk hukum perusahaan dan contohnya adalah :

1. Perusahaan Perseorangan (Persero)


Adalah sebuah usaha yang hanya dimiliki oleh seseorang saja. Pemiliknya bertanggung jawab
penuh atas semua kegiatan termasuk resiko usahanya, Bukan badan hukum dapat mempunyai
badan hukum menurut bidang usahanya, yaitu perusahan industri, perusahan dagang , dan
perusahan jasa
Contoh perusahan indutustri ,perusahan batik , kerjinan perak pabrik batu ,
Contoh perusahaan perorangan adalah UKM (Usaha Kecil dan Menengah), misalnya di bidang kuliner,
bengkel, laundry, salon kecantikan maupun ritel.

2. Perusahan Persekutuan
Bukan badan hukum adalah perusahan swasta yang didirikan oleh swasta yang didirikan secara
kerja sama Hal yang biasa dilakukan oleh perusahaan persekutuan ialah dengan
menggabungkan sumber daya dari masing-masing perusahaan. Pengabunggan perusahaan
menjadi kekuatan tersendiri oleh perusahaan tersebut.dapat menjalankan usaha dalam semua
bidang perokenomian , bidang industri, dagang dan jasa , perusahaan perskutuan dapat
mempunyai bentuk hukum Firma
dan Perskutuan Komanditer (CV)
Contoh
Nike merupakan salah satu perusahaan firma asal Amerika Serikat dan sudah terkenal namanya
di Indonesia. perusahaan ini menyediakan sepatu, pakaian, dan alat olahraga yang telah
memiliki brand besar dan terkenal di dunia. Perusahaan ini juga sering menjadi sponso
3. Perusahan Badan Hukum terdiri dari perusahan swasta yaang didiikan oleh pengusaha secara
kerjasama dan perusahan negara yang didirkan dan di miliki oleh negara merupakan salah satu
jenis usaha yang dilindungi oleh hukum dengan modal yang terdiri dari saham. Perusahan
Badan Hukum dapat menjalankan usaha dalam semua bidang perokenomian , bidang industri, dagang dan jasa
dapat mempunyai bentuk hukum Perseroan Terbatas (PT) dan koperasi yang di milki negara
Perusahaan Umum (Perum)dan Perusahaan Milik Perseorangan (Persero) koperasi yang di
milki negara
Contoh
PT. Djarum, PT. Indofood Tbk., PT. Unilever Indonesia Tbk. dan PT. Astra International Tbk.
Perum Pegadaian yang kini menjadi PT Pegadaian,
2. Sebutkan jenis-jenis Perseroan Terbatas (PT) dan jelaskan. Berikan contoh!

Menurut saya Berdasarkan Jenis –Jenis Perseroan Terbatas PT digolongkan menjadi sebagai
berikut :
1. PT Terbuka
PT terbuka adalah PT yang keanggotaannya bersifat umum sehingga pemegang sahamnya
dapat untuk umum. Jenis saham pada PT ini dapat diperjualbelikan karena jenis sahamnya
pembawa. Saham pembawa adalah saham yang tidak tercantum nama pemegangnya.

Pengertian PT Terbuka adalah suatu PT (Perseroan Terbatas) di mana masyarakat luas dapat
ikut serta menanamkan modalnya dengan cara membeli saham yang ditawarkan oleh PT
Terbuka melalui bursa dalam rangka memupuk modal untuk investasi PT atau biasa
disebut "PT yang go-public".

Pengertian PT Terbuka tercantum dalam UU No.40 tahun 2007, PT Terbuka adalah perseroan
yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertantu, atau perseroan yang
melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal.

Beberapa contoh PT terbuka diantaranya:

 PT. Bank Bank Central Asia Tbk.


 PT. . Gudang Garam Tbk,
 PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
 Dan lain-lain.

2. PT Tertutup

PT tertutup adalah PT yang anggota-anggotanya terbatas pada orang-orang atau kelompok


tertentu yang sudah bisa diterima berdasarkan anggaran rumah tangga
Pengertian PT Tertutup adalah PT (Perseroan Terbatas) yang didirikan dengan tidak menjual
sahamnya kepada masyarakat luas, berarti tidak setiap orang dapat ikut menanamkan
modalnya.
PT tertutup adalah jenis Perseroan Terbatas yang tidak memperjual-belikan saham-sahamnya kepada
masyarakat luas. Modal PT tertutup berasal dari kalangan tertentu saja, misalnya sahamnya dari kerabat
dan keluarga saja.
Beberapa contoh PT tertutup adalah:

 Salim Group.
 Bakrie Group.
 Sinar Mas Group.
 Lippo Group.

3. PT Perseorangan
PT perseorangan adalah PT yang pemiliknya hanya seorang dan sahamnya hanya dimiliki
seorang. Pemegang saham mempunyai kekuasaan penuh atas perusahaan yang dijalankan.

Pengertian PT Perseorangan adalah saham-saham dalam PT (Perseroan Terbatas) tersebut


dikuasai oleh seorang pemegang saham (Pesero). Hal ini dapat terjadi setelah melalui proses
pendirian PT itu sendiri. Pada waktu pendirian PT, terdapat lebih dari seorang pemegang
saham, yang selanjutnya beralih menjadi berada pada seorang pemegang saham.

Setelah berlakunya UU PT maka PT Perseorangan tidak mungkin dilakukan lagi, karena UU


PT melarang hal yang demikian. Dalam pasal 7 angka (5) UU PT menyebutkan dengan tegas :
"setelah Perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang saham menjadi kurang dari
2 (dua) orang, dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak keadaan tersebut
pemegang saham yang bersangkutan wajib mengendalikan sebagian sahamnya kepada orang
lain".

Tidak dimungkinkan pemegang saham tunggal dalam PT (Perseroan Terbatas) menurut UU PT


seperti yang dijelaskan di atas. Namun terdapat pengecualian terhadap ketentuan tidak
dimungkinkannya pemegang saham tunggal yaitu terhadap perseroan yang merupakan BUMN
(Badan Usaha Milik Negara), dimana saham-sahamnya berada pada satu tangan yaitu berada
pada tangan pemerintah melalui Menteri Keuangan sebagai satu-satunya pemegang saham. Hal
ini ditegaskan dalam pasal 7 angka (7) UU PT.

4. PT. Kosong
PT kosong adalah Perseroan Terbatas yang sudah memiliki izin usaha dan izin lainnya, namun belum
ada kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut
PT kosong adalah PT yang sudah tidak mempunyai anggota atau pemegang saham karena
kekayaan PT telah habis dan tinggal akta pendiriannya saja.
Beberapa contoh PT kosong adalah:

 PT Sarana Rekatama Dinamika.


 PT Asian Biscuit.
 PT Adam Air.
 PT Semen Kupan

5. PT Domestik
PT domestik adalah suatu jenis Perseroan Terbatas yang berdiri sekaligus menjalankan
kegiatannya di dalam negeri dan harus mematuhi aturan-aturan yang berlaku di wilayah
negara RI.

6. PT Asing
Perseroan Terbatas atau PT asing ialah suatu jenis perseroan terbatas yang sudah didirikan di
luar negri atau juga negara lain dengan mematuhi peraturan yang berlaku di suatu negara
tersebut.

Namun jika ada orang asing yang mendirikan Perseroan Terbatas di wilayan negara RI maka
perusahaan atau pemodal asing tersebut tentunya harus mematuhi bentuk PT sesuai aturan yang
berlaku dan juga harus mematuhi peraturan atau hukum yang berlaku di negara RI.

Contoh :
1. PT Panasonic Manufacturing Indonesia
Relokasi dari Tiongkok karena ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar basis ekspor bagi
beberapa kategori produk home appliances
2. PT LG Electronics Indonesia
Relokasi dari Korea Selatan dan berencana menjadikan Indonesia sebagai regional hub baru
yang menjangkau pasar Asia dan Australia

7. PT Umum atau PT Publik


PT Umum atau PT Publik adalah suatu jenis Perseroan Terbatas yang kepemilikan sahamnya
bebas dapat dimiliki oleh siapa saja dan juga dapat terdaftar di bursa efek.
3. Menurut Pasal 142 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(UUPT), berakhirnya perseroan disebabkan oleh sebagai berikut

1. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”);


2. Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir;
3. Berdasarkan penetapan pengadilan;
4. Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, harta pailit perseroan tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan;
5. Karena harta pailit perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang; atau
6. Karena dicabutnya izin usaha perseroan sehingga mewajibkan Perseroan melakukan likuidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pembubaran perseroan berdasarkan keputusan RUPS diajukan oleh Direksi, Dewan


Komisaris atau 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu
persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Keputusan RUPS tentang
pembubaran perseroan adalah sah apabila diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan/atau
paling sedikit dihadiri oleh ¾ (tiga perempat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
hadir atau diwakili dalam RUPS dan disetujui paling sedikit ¾ (tiga perempat) bagian dari jumlah
suara yang dikeluarkan.
Dalam hal pembubaran perseroan terjadi berdasarkan keputusan RUPS, jangka waktu berdirinya
yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir atau dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan
keputusan pengadilan niaga dan RUPS tidak menunjuk likuidator, maka Direksi bertindak selaku
likuidator. Pembubaran perseroan wajib diikuti dengan likuidasi yang dilakukan oleh likuidator atau
kurator; dan perseroan tersebut tidak dapat melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam hal
membereskan semua urusan perseroan yang berkaitan dengan.likuidasi. Dan jika ternyata anggota
Direksi, Dewan Komisaris dan Perseroan melanggar hal tersebut, maka dapat dikenakan tanggung
jawab hukum secara tanggung renteng.
Pembubaran perseroan yang terjadi karena pencabutan kepailitan, maka pengadilan niaga
dapat sekaligus memutuskan memberhentikan kurator sesuai dengan ketentuan dalam Undang-
Undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
Pengadilan Negeri dapat membubarkan perseroan dengan alasan:
1. permohonan kejaksaan berdasarkan alasan perseroan melanggar kepentingan umum atau
Perseroan melakukan perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan;
2. permohonan pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan adanya cacat hukum dalam akta
pendirian;
3. permohonan pemegang saham, Direksi atau Dewan Komisaris berdasarkan alasan perseroan
tidak mungkin untuk dilanjutkan.
Likuidator mempunyai kewajiban untuk memberitahukan kepada semua kreditor mengenai
pembubaran perseroan dengan cara mengumumkan pembubaran perseroan dalam Surat Kabar dan
Berita Negara Republik Indonesia dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung
sejak tanggal pembubaran perseroan. Pemberitahuan kepada kreditor tersebut memuat:
1. mengenai pembubaran perseroan dan dasar hukumnya;
2. nama dan alamat likuidator;
3. tata cara pengajuan tagihan; dan
4. jangka waktu pengajuan tagihan.
Selama pemberitahuan pembubaran perseroan tidak dilakukan sesuai dengan Pasal 147 UU PT,
maka pembubaran perseroan tidak berlaku bagi pihak ketiga dan pembubaran perseroan tidak
mengakibatkan perseroan kehilangan status badan hukumnya sampai dengan selesainya likuidasi
dan pertanggungjawaban likuidator diterima oleh RUPS atau pengadilan. Akibat dari pembubaran
perseroan, maka setiap surat keluar perseroan dicantumkan kata “dalam likuidasi” di belakang
nama perseroan tersebut.

Sumber Data :

PRANOMO, Nidyo (2019) Materi Hukum Bisnis


Tangeran Selatan : Karya Indonesia

https://www.hukumperseroanterbatas.com/pembubaran-perseroan/pembubaran-perseroan-terbatas/
https://www.beritasatu.com/faisal-maliki-baskoro/ekonomi/650633/7-perusahaan-asing-akan-relokasi-
ke-in
https://pengajar.co.id/pt-

Anda mungkin juga menyukai