Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH/TUGAS TUTORIAL

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER:

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4316/Hukum Bisnis
Tugas : 2
Penulis Soal/Institusi : Etty Susanty, S.E, M.Si
Penelaah Soal//Institusi : Hery Susanto, S.E, M.M
TIK : Memberikan pemahaman tentang hukum perusahaan dan hukum
perseroan terbatas
Pokok Bahasan : Hukum Perusahaan

No Soal Skor
1. Ada tiga jenis bentuk hukum perusahaan. Sebutkan dan berikan contoh! 30
2. Sebutkan jenis-jenis Perseroan Terbatas (PT) dan jelaskan. Berikan contoh! 40
3. Menurut Pasal 142 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”), berakhirnya perseroan disebabkan oleh beberapa hal. Sebutkan 30
dan jelaskan!
Skor Total 100
JAWABAN:

1. Dilihat dari bentuk hukumnya, perusahaan diklasifikasikan menjadi perusahaan


badan hukum dan perusahaan bukan badan hukum. Perusahaan badan hukum
ada yang dimiliki oleh pihak swasta, yaitu Perseroan Terbatas (PT) dan ada pula
yang dimiliki oleh negara, yaitu Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan
Perseroan (Persero), Perusahaan badan hukum Perseroan Terbatas selalu
berupa persekutuan, sedangkan perusahaan bukan badan hukum dapat berupa
perusahaan perseorangan dan perusahaan persekutuan, dan hanya dimiliki oleh
pihak swasta.
Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka dapat ditentukan tiga jenis bentuk hukum
perusahaan yaitu sebagai berikut.
1. Perusahaan perseorangan adalah perusahaan swasta yang didirikan dan
dimiliki oleh pengusaha perseorangan, dan buka badan hukum.
Perusahaan perseorangan dapat mempunyai bentuk hukum menurut
bidang usahanya, yaitu perusahaan industri, perusahaan dagang, dan
perusahaan jasa. Contoh perusahaan industri adalah perushaan batik,
kerajinan perak, perusahaan bata. Contoh perusahaan dagang adalah
toko swalayan, toko barang elektronik, restoran. Contoh Perusahaan jasa
adalah salon kecantikan, bengkel kendaraan bermotor, penjahit busana.
2. Perusahaan persekutuan bukan badan hukum adalah perusahaan swasta
yang didirikan dan dimiliki oleh beberapa pengusaha secara kerja sama.
Peeusahaan persekutuan bukan badan hukum dapat menjalankan usaha
dalam semua bidang perekonomian, yaitu bidang industri, dagang, dan
jasa. Perusahaan persekutuan dapat mempunyai bentuk hukum Firma
dan Persekutuan Komanditer (CV).
3. Perusahaan badan hukum terdiri dari perusahaan swasta yang didirikan
dan dimiliki oleh beberapa orang pengusaha secara kerja sama dan
perusahaan negara yang didirikan dan dimiliki oleh negara. Perusahaan
badan hukum dapat menjalankan usaha dalam semua bidang
perekonomian. Perusahaan badan hukum mempunyaj bentuk hukum
Perseroan Terbatas (PT) dan Koperasi untuk yang dimiliki swasta,
Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Perseroan(Persero) untuk
yanv dimiliki negara.

(Sumber: BMP EKMA4316 modul 3 halaman 3.9)

2. Secara umum ada beberapa jenis PT adalah sebagai berikut:


1. Perseroan Terbatas Terbuka
Perseroan Terbatas Terbuka (TBK) disebut juga dengan PT yang go-
public karena penanaman modalnya terbuka untuk masyarakat luas. PT
terbuka menjual sahamnya ke khalayak melalui pasar modal (go public).
Contoh PT terbuka adalah:
PT. Bank Bank Central Asia Tbk.
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

2. Perseroan Terbatas Tertutup


PT tertutup adalah jenis Perseroan Terbatas yang tidak memperjual-
belikan saham-sahamnya kepada masyarakat luas. Modal PT tertutup
berasal dari kalangan tertentu saja, misalnya sahamnya dari kerabat dan
keluarga saja.
Contoh PT tertutup adalah:
Salim Group, Bakrie Group, Sinar Mas Group, Lippo Group.
3. Perseroan Terbatas Kosong
PT kosong adalah Perseroan Terbatas yang sudah memiliki izin usaha
dan izin lainnya, namun belum ada kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut.
Contoh PT kosong adalah:
PT Sarana Rekatama Dinamika.
PT Asian Biscuit.
PT Adam Air.
PT Semen Kupang.
PT Bayur Air.
4. Perseroan Terbatas Asing
PT Asing adalah Perseroan Terbatas yang didirikan di luar negeri menurut
hukum yang berlaku di sana, dan mempunyai tempat kedudukan di luar
negeri juga. Menurut pasal 3 Undang-Undang Penanaman Modal Asing
(UUPMA) dinyatakan bahwa perusahaan asing yang akan melakukan
investasi di Indonesia harus berbentuk PT yang didirikan dan berlokasi di
Indonesia, sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Contoh PT asing adalah:
PT Sagami Indonesia, PT CDS Asia (Alpan), PT LG Electronics
Indonesia.
5. Perseroan Terbatas Domestik
PT Domestik adalah Perseroan Terbatas yang menjalankan kegiatan
usahanya dan berada di dalam negeri, juga mengikuti peraturan-peraturan
yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
6. Perseroan Terbatas Perseorangan
Dikeluarkannya saham-saham untuk pengumpulan modal mempunyai
maksud agar pemilik tidak berada di tangan satu orang. Walaupun
demikian, setelah saham dikeluarkan mungkin sekali saham jatuh di satu
tangan, sehingga hanya terdapat seorang pemegang saham saja yang
juga menjadi direktur dari perseroan tersebut.
Contoh PT Perseorangan adalah:
PT Djarum, PT Gudang Garam, PT Indofood Tbk.

(Sumber: https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-pt.html)
3. Sebab-sebab pembubaran suatu Perseroan Terbatas (“PT”) diatur dalam Pasal
142 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”)
antara lain:
1. Pembubaran perseroan karena keputusan RUPS
Direksi dapat mengajukan usul pembubaran perseroan kepada RUPS.
Keputusan RUPS tentanv pembubaran perseroan sah apabila diambil
sesuai dengan ketentuan Pasal 74ayat (1) UUPT, yaitu berdasarkan
musyawarah untuk mufakat, dan Pasal 76 yaitu dalam hal penggabungan,
peleburan, pengambilalihan kepailitan, dan pembubaran perseroan,
keputusan RUPS sah apabila dihadiri oleh pemegang sahan yang
mewakili paling sedikit ¾ (tiga perempat) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh palinh sedikit ¾
(tiga perempat bagian dari jumlah suara tersebut. Perseroan bubar pada
saat ditetapkan dalam keputusan RUPS, diikuti dengan likuidasi oleh
likuidator.
2. Pembubaran perseroan karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan
dalam anggaran dasar telah berakhir
Dalam hal perseroan bubar karena jangka waktu berdirinya berakhir
sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar, maka Menteri
Kehakiman atas permohonan Direksi dapat memperpanjang jangka waktu
tersebut. Permohonan untuk memperpanjang jangka waktu tersebut
hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS yang dihadiri oleh
pemegang saham yang memiliki paling sedikit ¾ (tiga perempat) bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui
paling sedikit oleh ¾ (tiga perempat) bagian dari jumlah suara tersebut.
Permohonan memperpanjang jangka waktu tersebut dan permohonan
persetujuan perubahan Anggaran Dasar diajukan kepada Menteri
Kehakiman paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sebelum jangka waktu
berdirinya perseroan berakhir. Keputusan Menteri Kehakiman atas
permohonan tersebut di atas diberikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak permohonan diterima. Dalam hal jangka waktu berdirinya
perseroan berakhir dan RUPS mutusakan tidak memperpanjang jangka
waktu tersebut, maka proses likuidasinya dilakukan dengan ketentuan bab
ini.
3. Pembubaran perseroan karena penetapan pengadilan
Menurut Pasal 117 UUPT, maka Pengadilan Negeri dapat membubarkan
perseroan atas:
a. Permohonan kejaksaan berdasarkan alasan kuat perseroan
melanggar kepentingan umum;
b. Permohonan satu orang pemegang saham atau lebih yang
mewakili paling sedikit 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suata yang sah;
c. Permohonan kreditor berdasarkan alasan:
1) Perseroan tidak mampu membayar utangnya setalah
dinyatakan pailit;
2) Harta kekayaan perseroan tidak cukup untuk melunasi
seluruh utangnya setelah pernyataab pailit dicabut.
d. Permohonan pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan
adanya cacat hukum dalam Akta Pendirian perseroan.

(Sumber: BMP EKMA4316 modul 3 halaman 3.68-3.69)

Anda mungkin juga menyukai