ILMU HUKUM
Dalam Mata Kuliah Hukum Dagang dikenal dengan istilah “perushaan” dalam hal ini
rician mengenai perusahaan tidak di jabarkan lebih mendalam, hal ini memang disengaja agar
pengertian dari “perushaan” dapat berkembang seiring dengan perkembangan perusahaan itu
sendiri. Namun dalam Undang-Undang No.3 Tahun 1992 tetang Wajib Daftar Perushaan,
menjelaskan bahwa setiap bentuk usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan didirikan,
bekerja serta berkedudukan dalam wialayah Republik Indonesia untuk memperoleh
keuntungan atau laba. Kemudian dalam Undang-Undang No 8 Tahun 1997 tentang Dokumen
Perusahaan. Menjelaskan Kembali bahwa perusahaan sebagai bentuk usaha yang melakukan
kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan
atau laba baik diselenggarakan oleh orang perseorangan maupun badan usaha yang berbentuk
badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah
Republik Indonesia.
Terdapat beberapa perusahaan atau badan usaha baik berbentuk badan hukum atau
bukan badan hukum. Disini saya akan menjelaskan beberapa perusahaan yang merupakan
badan usaha, badan usaha ini dibedakan menjadi 2 yaitu Badan Usaha yang Tidak Berbadan
Hukum (BUTBH) dan Badan Usaha yang Berbadan Hukum (BUBH). Di Indonesia sendiri
badan usaha masih bersumber dalam beberapa dasar hukum. Dalam peraturan perundang-
undangan hannya Perseroan Terbatas yang memiliki Undang-Undang sendiri. Sedangkan
Badan Usaha lainnya masih diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang. Dibawah
ini saya akan menjelaskan sedikit mengenai masing-masing dari Badan Usaha tersebut.
Modal perusahan inilah yang bisa menilai seberapa besar perusahaan tersebut. Karena
adanya modal ini akan sangat membantu perusahaan dalam menentukan kelasnya, dan
apakah termasuk dalam kelas besar, menengah, atau perusahaan PT kelas kecil
Modal ini mengacu pada kesanggupan dari para pemilik terkait dari jumlah modal
yang ditanamkan pada perusahaan. Dalam pasal 33 Undang-Undang Perseroan Terbatas
menyatakan bahwa jumlah minimal dari modal yang ditempatkan setidaknya sebesar 25%
dari Modal Dasar perusahaan
Modal setor menjadi jenis sumber dana PT yang dianggap paling nyata karena
menunjukan jumlah modal yang disetor oleh para pemegang saham. Besarnya modal
setor untuk PT adalah paling sedikit 25% dari Modal Dasar. Yang mana artinya,
besarannya sama dengan modal yang ditempatkan oleh para pemegang saham
JENIS DARI PERUSAHAAN PERSEROAN TERBATAS
Dalam undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas atau disebut
UUPT mengkalsifikasikan perusahaan PT dalam 3 jenis, antara lain
1. Perseroan Terbatas (PT) Jenis Tertutup
Salah satu ciri khas dari perusahaan PT tertutup ini adalah para pemegang saham yang
hannya berasal dari langan tertentu atau orang-orang yang sudah saling mengenal satu
sama lainnya, seperti misalnya dalam perusahaan keluarga
Dalam pasal 1 ayat 8 UUPT menyebutkan bahwa Perseroan Publik adalah jenis dari
perseroan yang telah dianggap memenuhi kriteria jumlah pemegang saham dan modal
yang disetor sesuai dengan ketentuan peraturannya. Sementara itu, dalam Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal atau UUPM Pasal 1 ayat 22
menyebutkan, sebuah perusahaan dikatakan perseroan public apabila saham telah dimiliki
oleh sedikitnya 300 orang dengan jumlah modal yang disetorkan minimal sebesar
Rp.3.000.000,-.
Hal mengenai jenis Perseroan Terbatas (PT) jenis terbuka disebutkan dalam pasal 1
ayat 7 UUPT, bahwa PT jenis Terbuka melakukan penawaran saham secara terbuka. Dan
tidak hannya itu, PT jenis ini juga harus mampu memenuhi segala persyaratan yang
dibutuhkan untuk PT Publik, dengan melakukan penawaran pada Bursa Efek alias
menjual saham kepada masyarakat.
Dalam hal ini PT kosong adalah jenis PT yang sudah mengantongi izin usaha dan izin
lainnya, tapi belum memiliki kegiatan yang dilakukan untuk kelangsungan perusahaan.
PT jenis ini adalah PT yang keseluruhan sahamnya hanya dipegang dan dimiliki oleh
satu orang saja. Orang tersebut juga akan berperan langsung sebagai direktur dari
perusahaan tersebut. Jadi, orang tersebut memiliki kekuasaan yang tunggal, dimana
diakan menguasai seluruh wewenang direktur dan RUPS (rapat umum pemegang saham)
PT jenis asing ini adalah jenis PT yang telah didirikan diluar negeri atau negara lain
yang sudah mengikuti dan menjalankan peraturan yang sudah berlaku dalam negara
tersebut. Tapi, jika ada orang asing yang membangun PT di dalam negeri, maka
perusahaan atau para investor di dalamnya harus mengikuti dan menjalankan perusahaan
sesuai dengan undang-undang yang berlaku di dalam negara tersebut.
1. Terkadang transpari tidak terjadi, terlebih yang berkaitan dengan angka profit dari
perusahaan itu sendiri
2. Proses pendiriannya cenderung dikatakan rumit
3. Butuh dana besar untuk mendirikannya
UNSUR-UNSUR PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI BADAN HUKUM
Sebagai salah satu dari badan hukum, suatu perusahaan PT juga wajib memenuhi beberapa
unsur badan hukum yang sudah ditetapkan dalam undang-undang Perseroan Terbatas. Adapaun
unsur-unsur yang harus dipenuhi antara lain.
1. Organisasi yang teratur
Sebagai dari suatu bentuk sebuah organisasi yang teratur, maka dalam perusahaan
PT juga harus memiliki organisasi perseroan yang didalamnya terdapat RUPS (rapat
umum pemegang saham), Direksi, dan Komisaris. Struktur semacam ini tercantum
dalam pasal 1 ayat 2 dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas. Ketiga kompenen itu
nantinya yang akan menggerakan perusahan PT, untuk itu, konsep organisasi ini harus
bisa dilakukan dengan baik
2. Kekayaan Tersendiri
Perusahaan PT memiliki bentuk kekayaan yang berupa modal dasar. Hal ini
seperti tercantum dalam Pasal 21 ayat 1 Undang-Undang Perseroan Terbatas, yang
mana modal dasar ini terdiri dari semua nilai nominal dan kekayaan dalam bentuk lain
berupa benda yang bisa bergerak ataupun diam. Kekayaan tersendiri ini nantinya akan
menghasilkan konsekuensi yuridis untuk PT yang erat kaitannya dengan tanggung
jawab nya sebagai debitur ata pihak ketiga, yaitu hannya sebatas kekayaan yang
dikantongi oleh perusahaan
Sebagai salah satu bentuk badan hukum, maka status perusahaan PT akan menjadi
jelas dimata hukum. Hal ini dikarenakan mereka tegolong subjek hukum. Untuk itu,
perusahaan juga berhak dan memiliki wewenang untuk melakukan hubungan hukum
atau perbuatan hukum dengan pihak kedua atau pihak ketiga yang wakili oleh direksi.
Ketentuan seperti itu sudah tercantum dalam pasal 14 Undang-Undang Perseroan
Terbatas.
Berdasarkan penjelasan diatas, kitab bisa tarik kesimpulan bahwa dari pengertian
Perseroan Terbatas adalah salah satu bentuk badan usaha yang dilindungi secara hukum dan
modal yang berada didalamnya bersumber dari berbagai saham dan perhimpunan modal.
Itulah sedikiti penjelasan saya mengenai tentang pengertian Perseroan Terbatas (PT) yang
lengkap dengan ciri-ciri, jenis, unsur, kelebihan dan kekurangan PT. Jika kita ingin
membangun sebuah PT maka kita harus memahami seluruh persyaratan yang saya sudah
kutip di atas.
Dalam hal ini kita akan lihat dari segi historis, pada kala itu perusahaan pertama yang
menyerupai BUMN ini sudah ada sejak jaman pemerintahan Hindia Belanda, yang Bernama
Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Perusahaan dagang ini sudah beroprasi di
Nusantara sejak tahun 1602. Kemudian pada tahun 1904-1950, sector korporasi masih
belum berkembang dan kegiatan dalam usaha masih didominasi oleh pedagang asing serta
kelompok pengusaha yang jumlahnya masih sangat sedikit, hal inilah yang menyebabkan
masih banyaknya sector-sektor yang menyangkut kebutuhan hidup belum bisa dikelola
dengan baik. Dengan demikian, perlu adanya beberapa pihak yang dapat mengelola
kebutuhan-kebutuhan tersebut sesuai tujuan masing-masing. Hal itu sudah tercantum di
dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 UUD 1945 yang disebutkan sebagai berikut :
Atas dasar itu semua, negara beranggapan untuk perlu adannya sebuah perusahaan
yang berperan sebagai korprasi yang dapat diandalkan dalam menjaga kepemilikian atas
asset-aset nasional. Selanjutnya dibentuk badan usaha atau korporasi hasil nasionalis eks
perusahaan-perusahaan milik Belanda. Perusahaan-perusahaan tersebut dikuasai oleh negara.
BUMN memiliki karakteristik yang berbeda dari badan usaha yang lain. BUMN
dikatakan sebagai badan usaha yang memiliki baju pemerintah, akan tetapi tetap mempunyai
fleksibilitas dan inisiatif sebagaimana perusahaan swasta. Posisi tersebut telah menjadikan
BUMN memiliki keuntungan tersendiri, tetapi jika diberikan Batasan, BUMN akan
berpotensi untuk melakukan monopoli dan akan menghambat perkembangan perusahaan
swasta. Jika hal demikian akan terjadi perekonomian nasional akan terganggu.
CIRI-CIRI BUMN
Setelah kita sudah menjelaskan apa itu BUMN dan sejarah singkat dari BUMN, maka dari
itu kita juga harus mengetahui ciri-ciri dari BUMN itu sendiri. Lalu seperti apa aja ciri-ciri dari
BUMN itu saya akan menjelaskannya di bawah ini:
1. Kekuasaan Dipegang oleh Pemerintah
Saham BUMN tidak hannya dapat dimiliki oleh negara saja. Namun
BUMN mempersilakan sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak lain, termasuk
masyarakat umum. Tentunya kepemilikian saham oleh pihak lain tidak
melibihi 50%
TUJUAN BUMN
Setelah kita mengetahui apa itu BUMN, apa saja ciri-ciri BUMN dan jenis apa aja yang
berada di BUMN. Kemudian saya akan menjelaskan mengenai tujuan BUMN. Sebagaimana
yang tertuang dalam UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN, tujuan didirkanya BUMN antara
lain sebagai berikut.
Kita ketahui peranan BUMN dalam meningkatkan sumber daya manusia sangat amat
membantu keberadaan usaha-usaha mikro dan kecil serta koperasi dalam menghadapi
tantangan globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas. Peran ini juga aka menjawab
tantangan pemerintahn telah menyepakati untuk ikut serta dalam General Agreement on
Tariff and Trade (GATT), Asean Free Trade Area (AFTA) dan Kesepakatan Perdagangan,
dan Asia Pasific Economic Cooperation. Kemudian dalam program yang dilaksanakn oleh
BUMN juga mengajak usaha-usaha mikro dan kecil untuk bermitra. Tujuan nya yaitu
masyarakat juga dapat merasakan program Bina Lingkungan.
A. FIRMA
Firma secara bahasa Belanda yaitu venootschap onder, secara harfiah Perserikatan
Dagang antara beberapa perusahaan atau sering juga disebut Fa. Firma atau sering juga
disebut sebagai Fa, adalah sebuah bentuk dari persekutuan untuk menjalankan usaha antara
dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Firma (Fa) merupakan suatu
persekutuan antara dua orang atau lebih yang menjalankan badan usaha dengan nama
bersama dengan mempunyai tujuan untuk membagikan hasil yang didapat dari persekutuan
tersebut. Kemudian dalam mendirikan firma minimal mempunyai anggota paling sedikit dua
orang atau lebih. Semua anggota mempunyai tanggung jawab terhadap sebuah perusahaan
dan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum di dalam akta pendirian Firma.
Jika mengalami kebangkrutan semua anggota harus bertangung jawab sampai harta punya
pribadi ikut dipertanggungkan.
Dalam Firma semua anggota akan bertanggung jawab sepenuhnya baik sendiri maupun
bersama terhadap utang-utang perusahaan kepada pihak lain. Bila terjadi kerugian terhadap
perushaan maka akan di tanggung bersama, bila perlu dengan seluruh kekayaan pribadi
mereka. Firma dapat dibentuk oleh 2 orang atau lebih yang mana semuanya belum memiliki
usaha. Pemilik Firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-maisng anggota
persekutuan telah menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian
perusahaan. Firma bukan merupakan suatu badan usaha yang berbadan hukum. Karena, tidak
ada pemisahaan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutu-sekutu, setiap sekutu
bertangung jawab secara pribadi untuk keseluruhan. Dan tidak ada keharusan pengesahan
akta pendiri oleh Mentri Kehakiman dan HAM Firma berakhir apabila jangka dari waktu
yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir.
TUJUAN FIRMA
Tujuan dari firma dibentuk adalah untuk memperluas usaha dan menambah modal agar
lebih kuat dan mampu bersaing perusahaan yang lain. Firma juga biasa disebut Persekutuan
(partnership), sebab perusahaan yang berbentuk firma memakan didirkan oleh orang-
orang/sekutu-sekutu sebagai pemilik dari Firma. Dengan demikian pemilik firma biasa disebut
sebagai anggota atau sekutu/partner. Perusahaan dengan berbentuk firma bisa kita jumpai pada
berbagai jenis perusahaan. Seperti perushaan penerbitan, perusahaan perdagangan, perusahaan
jasa, perusahaan kantor-kantro konsultan hukum, dan akuntansi politik
Adapun pendirian Firma sudah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
dengan cukup lengkap, terutama dalam pasal 22 hingga pasal 29 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang. Adapun pendirian Firma dalam pasal 22 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang yang menjelaskan bahwa, tiap-tiap persekutuan Firma harus didirikan dengan akta
otentik, akan tetapi ketiadan akta demikian tidak akan dapat ditemukan untuk merugikan pihak
ketiga.
Adanya 3 unsur penting dalam isi pasal diatas, yang dapat saya uraikan sebagai
berikut:
1. Firma dapat didirikan tanpa akta otentik
2. Firma harus didirikan dengan akta otentik
3. Akta yang tidak otentik tidak boleh merugikan pihak ketiga
Selama akta dari pendirian belum didaftarkan dan di umumkan, maka parah pihak
ketiga mengagap firma sebagai persekutuan umumyang menjalankan segala usaha,
didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas serta semua sekutu berwenang
menandatangani berbagai surat untuk firm aini sebagaimana dimaksud di dalam Pasal
29 KUHD
Isi resmi akta pendirian Firma dapat dilihat pada Pasal 26 KUHD yang harus
memuat sebagai berikut ini :
1. Nama, nama kecil, pekerjaan dan tempat tinggal para sekutu Firma
2. Pernyataan firmanya dengan menunjukan apakah persekutuan itu umum ataukah
terbatas pada suatu cabang khusus perusahaan tertentu dan dalam hal terakhir
dengan menunjukan cabang khusus itu
3. Penunjukan para sekutu yang tidak diperkenankan bertanda tangan atas nama
Firma
4. Saat mualai berlakunya persekutuan dan saat berakhirnya.
5. Dan selanjutnya, pada umumnya bagian-bagian dari perjanjiannya yang harus
dipakai untuk menentukan hak-hak pihak ketiga terhadap para sekutu
Bentuk umumnya perjanjian yang tertuang dalam akta pendirian firma biasanya
berisi tentang hal-hal berikut :
Bisa disumpulkan, bahwa akta dalam pembentukan Firma biasanya hannya berfungsi
sebagai alat bukti untuk memudahkan pembuktian berdirinya suatu Firma dan perincian hak
dan kewajiban masing-masing anggota. Setelah Firma sudah didirikan, maka Firma wajib
didaftarkan kepada Panitera Pengadilan Negri yang daerah hukumnya berada di tempat
kedudukan Firma yang bersangkutan, dan pendaftaran Firma dapat berupa petikan akta saja.
Dalam Pasal 28 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, ikhstiar resmi dari akta pendirian
Firm aitu harus diumumkan dalam Berita Negara Indonesia (BNRI) atau Tambahan Berita
Negara
Jika akta Firma tidak didaftarkan ke Panitera, maka pendirian Firma tersebut bisa
dikatakan sebagai persekutuan umum, didirikan tanpa batas, dianggap tidak ada sekutu yang
dikecualikan bertindak atas nama Firma (Pasal 29 KUHD) bahkan tiap sekutu berhak
menandatangani dan berbuat perbuatan hukum bagi persekutuannya. Tetapi karena Firma
bukan merupakan dai bagian badan hukum, maka akta pendirian Firma tidak memerlukan
pengesahan dari Departemen Kehakiman RI.
Jika kita mengutip di atas mengapa Dirma bisa dikatakan sebagai Perusahaan Bukan
Badan Hukum. Karena Firma telah memenuhi syarat/unsur materil namun syarat dari unsur
formalnya berupa pengesahan atau pengakuan dari Negara berupa peraturan Perundang-
undangan belum ada. Hal ini kemudian yang menyebabkan Persekutuan Firma bukan
merupakan persekutuan yang berbadan Hukum
CIRI-CIRI FIRMA
Setelah kita sudah menjelaskan apa itu Firma dan tujuan dari Firma, maka dari itu kita
juga harus mengetahui ciri-ciri dari Firma itu sendiri. Lalu seperti apa aja ciri-ciri dari Firma,
hal tersebut akan saya jelaskannya di bawah ini :
a. Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
b. Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah
tangan.
c. Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
d. Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.
e. Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
dengan harta pribadi.
f. Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin.
g. Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin
anggota yang lainnya.
h. keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup.
i. seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma.
j. pendiriannya tidak memelukan akte pendirian.
k. mudah memperoleh kredit usaha.
Dari ciri ciri yang saya kutip diatas, dalam firma semua anggota adalah
pemilik yang sekaligus merangkap sebagai pengelola yang secara langsung aktif
melaksanakan usaha perusahaan. Karena hal tersebut, maka firma memiliki beberapa
karakteristik yang berbeda dengan bentuk organisasi perusahaan yang lain
1. Jumlah modalnya relatif besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah
untuk memperluas usahanya.
2. Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial
yang lebih besar yang merupakan gabungan modal yang dimiliki beberapa
orang.
3. Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara
para anggota. Disamping itu, semua keputusan di ambil bersama-sama.
Sehingga keputusan-keputusan menjadi lebih baik
4. Tergabung alasan-alasan rasional.
5. Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan.
6. 6Prosedur pendirian relative mudah.
7. Pimpinan dalam firma bisa dibagi sesuai dengan keahlian masing-masing.
8. Kelangsungan pada badan usaha lebih terjamin.
9. Pinjaman untuk modal lebih mudah didaptkan
10. Modal firma lebih besar dibandingkan dengan sebuah usaha perorangan.
Tidak dipungkiri segala sesuatu pasti memiliki namanya keburukan, begitu juga
dengan Firma yang mempunyai keburukan-keburukan sebagai berikut yaitu :
Persekutuan Firma hanya terdapat pada satu macam sekutu, yaitu sekutu
komplementer atau Firmant. Sekutu komplementer menjalankan perusahaan dan mengadakan
hubungan hukum dengan pihak ketiga sehingga bertanggung jawab secara pribadi untuk
keseluruhan. Hubungan antara sekutu baik secara internal maupun external setidaknya sudah
diatur didalam Pasal 17 KUHD yang menjabarkan, “tiap-tiap persero yang tidak dikecualikan
dari satu sama lain, berhak untuk bertindak untuk mengeluarkan dan menerima uang atas
nama perseroan, untuk mengikat perseroan itu dengan para pihak ketiga dan pihak ketiga
dengannya. Segala suatu tindakan yang tidak bersangkut-pautan dengan perseroan tersebut,
atau yang para persero tidak berhak melakukannya tidak termasuk dalam ketentuan diatas”
Sebenarnya arti CV itu sendiri adalah Commanditaire Vennotschap (CV) yang berasal dari
bahasa belanda. CV adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara
anggotanya. Salah satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif dan melibatkan harta
pribadi dan para pihak lainnya hannya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta
pribadi Ketika krisis finansial. Arti persekutuan komanditer, yaitu persekutuan dari para
usaha (komanditer), sekutu komanditer itu sendiri bertugas untuk menyerahkan barang, jasa,
atau uang sebagai modal CV, akan tetapi tidak turut bertanggung jawab terhadap
keberlangsungan CV itu sendiri. Sementara itu komplementer merupakan pihak yang
bertangung jawab penuh terhadap eksistensi CV, sebagai mana yang sudah di tuliskan dalam
KUHD Pasal 19. CV juga merupakan suatu badan usaha yang tidak berbadan hukum
sehingga CV menggunakan akta yang sudah didaftarkan melalui pejabat notaris.
Pemilik CV yaitu peserta komanditer dibagi menjadi 2 yaitu sekutu yang aktif dan sekutu
yang pasif. Sekutu aktif (komplementer) adalah pihak yang menjalankan perusahaan dan
memiliki wewenang serta tanggung jawab untuk melakukan perjanjian dengan pihak ketiga.
Sedangkan untuk sekutu pasif mereka hanya sebatas menyerahkan modal dalam CV, dan
tidak ikut andil dalam mengurus perusahaan. Jadi singkatnya ada penanam modal, dan ada
juga yang menjalankan perusahaan/eksekutif.
Jika diatas saya sudah menjelaskan sifat-sifat dari CV, maka pada kesempatan kali ini
saya akan membahas apa saja ciri-ciri dari CV itu sendiri. Pada dasarnya setiap sekutu aktif
atau sekutu komplementer atau pengurus adalah pihak sekutu yang akan menjalankan
operasional perusahaan dan memiliki hak untuk menjalankan bentuk perjanjian degan para
pihak ketiga. Yang mana artinya seluruh bentuk kebijakan dan peraturan perusahaan akan
dijalankan secara penuh oleh sekutu aktif
Setiap sekutu aktif seringkali dikatakan sebagai persero kuasa, persero pengurus atau
persero aktif yang artinya mereka berperan sebagai sekutu yang memiliki tanggung jawab
penuh atas kelangsungan hidup perusahaan, termasuk juga di dalamnya yang bertanggung
jawab terhadap utang piutang seperti sudah tertuang dalam pasal 18 KUHD. Setiap dari
sekutu atay komanditer yang tidak kerja adalah sekutu yang hanya menyetorkan modal dalam
perusahaan CV. Jadi, apabila perusahaan CV menderita kerugian, maka tanggung jawab
mereka hanya sebatas modal yang mereka setorkan saja. Namun sama halnya jika perusahaan
mendapatkan keuntungan laba, maka sekutu pasif akan mendapatkan keuntungan dana
sebatas modal yang mereka setorkan
CV juga memiliki status hukum seperti halnya seorang yang menyetorkan modalnya
pada suatu perusahaan, yang mana mereka bisa mendapatkan keuntungan dari modal yang
disetrokannya tersebut, serta tidak turut serta atau ikut campur dalam sistem pengurusan,
pengusahaan atau bentuk kegiatan perusahaan lainnya. Berdasarkan pasal 21 KUHD sekutu
tersebut sering juga disebut sebagai persero diam.
Setiap CV pasti memiliki tujuan di setiap yayasannya, salah satunya yaitu untuk
melakukan kegiatan bisnis yang serupa dengan perusahaan lain atau berbeda, yang bersifat
khusus atau umum sesuai dengan keingina para pendiri perusahaan. Namun ada beberapa
bidang usaha yang hannya bisa dilaksanakan dengan ketentuan yang dimasukan sebagai PT.
Tujuan mendirikan CV adalah sebagai entitas bisnis sehingga bisnis memiliki tempat resmi
dan legal untuk memfasilitasi pergerakan entitas bisnis itu sendiri
Semua uraian diatas bisa dikatakan CV ideal untuk usaha kecil / menengah / UMKM
atau individu yang usahanya berkembang dari bisnis pribadi. Meskipun tidak memiliki badan
hukum, namun eksistensi CV dapat diperkuat dengan adanya akta dari notaris yang mana
pihak bank peminjam modal juga mengakuinya.