Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan adanya perkembangan zaman dan makin majunya dunia usaha, maka
koperasi mengalami evolusi sesuai dengan zamannya sehingga bentuk usaha koperasi
menjadi seperti sekarang ini. Sebagai contoh di indonesia pada zaman kebangkitan
nasional koperasi digunakan sebagai alat perjuangan.
Pada awal orde baru sampai tahun 1990-an koperasi di jadikan kegiatan usaha
yang bersifat sosial untuk mensejahterakan rakyat. Namun dalam perjalanannya
koperasi juga dijadikan kendaraan politik oleh penguasa pada waktu itu untuk
melanggengkan kekuasaannya.

B. Rumusan masalah
1. Apa bentuk badan usaha yang ada di indonesia ?
2. Apa perbedaan kopersai dengan bentuk badan usaha lain ?
3. Apa perbedaan koperasi dengan gotong royong?

C. Tujuan pembelajaran
1. Untuk menjelaskan berbagai bentuk badan usaha yang ada di indonesia.
2. Untuk menjelaskan perbedaan koperasi dengan bentuk badan usaha lain.
3. Untuk menjelaskan perbedaan koperasi dengan gotong royong.

1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian badan usaha
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan
perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan
Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu
mengelola faktor-faktor produksi.
Istilah badan usaha dalam bahasa sehari-hari bukan hal yang asing di
masyarakat. Namun, dalam sudut pandang hukum jelas ada perbedaan yang cukup
prinsipil antara badan hukum dan badan usaha. Dilihat dari sudut pandang
terminologi bahasa, tampak bahwa kata “badan usaha” terdiri dari dua suku kata,
yakni “badan dan usaha”
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) di jelaskan, badan mempunyai
makna bervariasi, antara lain, badan bisa diartikan sekumpulan orang yang
merupakan suatu kesatuan untuk mengerjakan sesuatu. Demikian juga kata usaha
makna bervariasi, antara lain, usaha bisa diartikan kegiatan di bidang perdagangan
(dengan maksud mencari untung); perdagangan; perusahaan. Perbedaan antara
perusahaan dan badan usaha secara prinsipil tidak ada. Dengan demikian, seorang
pedagang adalah orang yang melakukan perbuatan dalam rangka perusahaan, ia
adalah seorang pengusaha atau usahawan. Dalam tataran normatif istilah badan antara
lain, digunakan dalam Undang-Undang Ketentuan Umum Pajak. Tepatnya dalam
Pasal 1 butir 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Tata Cara
Perpajakan dijelaskan.

2
“Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan keatuan,
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi
pereroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik
Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun,
firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau orgganisasi lainnya, lembaga dan
bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk badan usaha
tetap.”
Keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa badan usaha berarti sekumpulan
orang dan/modal yang mempunyai kegiatan atau aktivita yang bergerak di bidang
perdagangan atau dunia usaha.
B. Pengertian koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum
yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha
koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya
penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru
perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem
perekonomian nasional.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi
yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan
kesejahteraan anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam
mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi
harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsipprinsip koperasi dan
kaidah-kaidah ekonomi.
Pengertian Koperasi Berdasarkan UUD Nomor 25 Tahun 1992 tentang
PERKOPERASIAN, "Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

3
prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan."
Pengertian Koperasi "Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan
dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan
kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan."
C. Bentuk badan usaha
Bentuk-bentuk badan usaha dapat di kelompokkan ke dalam dua atau tiga
sektor, biasanya hanya dua yaitu uasaha yang diselenggarakan oleh swasta dan yang
diusahakan oleh pemerintah. Koperasi pada umumnya dikelompokkan dalam usaha
swasta. Namun untuk negara yang melakukan tiga sektor seperti indonesia yang
terdiri dari atas usaha swasta, pemerintah dan koperasi.
Secara lebih rinci kegiatan indonesia terdiri dari :
1.Perusahaa perseorangan
2. Persekutuan.
3. Perseroan terbatas.
4. Perusahaan negara dan daerah.
5. Koperasi.
Di samping itu, masih banyak bentuk perusahaan lain seperti : kartel, trust,
holding company, multinational interprise.
1.Perusahaan perorangan
Perusahaan perorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang dimiliki,
dikelola, dan dipimpin oleh seorang yang bertanggungjawab penuh terhadap resiko
dan kegiatan perusahaan.
Perusahaan perorangan tidak mengenal adanya pemisahan antara kekayaan
perusahaan dan kekayaan pribadi,

4
Pendirian perusahaan perorangan (di indonesia) tidak memiliki aturan khusus,
tetapi untuk beberapa lapangan kegiatan usaha diperlukan izin dari pemerintah daerah
setempat.
Pada umumnya usaha perorangan tergolong dengan usaha kecil contohnya
toko-toko kecil, warung, bengkel dan lain sebagainya.
2. Persekutuan Firma
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan
persekutuan ini didirikan tanpa mengeluarkan saham, pada pendirian firma para
sekutu secara bersa-sama membuat akta pendirian dari badan usaha tersebut di depan
notaris, oleh karena itu firma merupakanpersekutuan dalam menjalankan perusahaan
dibawah nama bersama.
3.Persekutuan komanditer
Persekutuan komanditer adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk
berusaha antara mereka yang bersedia menjalankan, memimpin dan
bertanggungjawab penuh dengan kekayaan pribadinya dengan mereka yang
memberikan pinjama, tetapi tidak bersedia memimpin perusahaan dan bertanggung
jawab terbatas pada kekayaan yang di ikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
Berbeda dengan persekutuan firma , persekutuan komanditer ini memiliki dua
sekutu yaitu sekutu komplementer dan komanditer. Komplementer adalah mereka
yang menjalankan dan memimpin perusahaan, sedang komanditer adalah mereka
yang mempercayakan modalnya kepada sekutunya, jadi sekutu komanditer tidak
terlibat dalam pengelolaan perusahaan.
Perbedaan dalam hak antara tanggungjawab atas utang-utang akibatnya adanya
perbedaan dalam tanggungjawab atas utang-utang kepada pihak ketiga sekutu
komplementer bertanggungjawab atas utang-utang perusahaan, sedangkan sekutu
komanditer hanya bertanggungjawab sebesar modal yang dipercayakan kepada
sekutu komplementer.
4. Perseroan terbatas (PT)

5
Perseroan terbatas adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang diberi hak dan
diakui oleh hukum untuk berusaha dan atau untuk mencapai suatu tujuan tetentu.
Modal usaha dari PT terdiri dari atas saham-saham dari pemegang saham. Jadi
kekayaan PT terpisah dari kekayaan pemilik-pemiliknya. Dalam hal liqudisi dan jika
ternyata perusahaan tersebut masih mempunyai utang kewajiban yang harus di bayar,
maka para pemegang saham hanya bertanggungjawab terhadap kerugia sebatas
jumlah saham yang dimilikinya.
Pendirian PT harus memiliki akta resmi dari notaris dan disahkan oleh menteri
kehakiman.
Perangkat organisasi dari PT terdiri dari atas rapat umum pemegang saham,
dewan komisaris dan direksi.
Dalam PT dikenal beberapa jenis modal yaitu modal dasar, modal yang
ditempatkan dan modal yang disetor. Modal dasar adalah jumlah modal yang disebut
dalam akta pendirian dan merupakan jumlah maksimum dimana perusahaan tersebut
diperkenankan mengeluarkan surat-surat saham. Modal yang ditempatkan adalah
modal yang sanggup dimasukkan dan pada waktu pendiriannya merupakan jumlah
keikutsertaan para pendiri. Sedangkan modal yang disetor adalah modal yang benar-
benar telah diserahkan pada perusahaan tersebut.
Ada 6 saham dalam PT yaitu :
1.Saham biasa
2.Saham prioritas preferen
3. Saham preferen komulatif
4. Saham bonus
5. Saham pendiri
6. Saham kosong
5. Badan usaha milik negara (BUMN)
BUMN adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki oleh negara. BUMN bisa membentuk perusahaan yaitu :

6
1. Perjan contoh : TVRL
2. Perum contoh : Perum Damri
3. Persero contoh : PT. BNI, PT Garuda Indonesia.
Dalam rangka peningkatan efisiensi dan produktifitas perusahaan milik negara,
maka dikeluarka SK menteri keuangan NO 840/KMK00/1994 DIMANA DALAM
BAB 1 Pasal 1 dikatakan bahwa yang dimaksud BUMN adalah :
1. Badan usaha yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.
2. Badan usaha yang sebagian sahamnya dimiliki oleh negara.
a. BUMN patungan antara pemerintah dan negara.
b. BUMN patungan antara pemerintah dan BUMN LAIN.
c. Badan usaha patungan BUMN swasta nasional.
d. Kekayaan negara pada BUMN yang dipisahkan berdasarkan peraturan
pemerintah
BUMN memiliki ciri atau sifat sebagai berikut :
a. didirikan berdasarkan undang-undang yang berlaku.
b. didirikan dengan tujuan untuk melindungi keselamatan masyarakat
c. dibentuk untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan.
6. Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah didirikan dengan suatu peraturan daerah dan telah
mendapat pengesahan dari instansi atasannya, yaitu menteri dalam negeri bagi daerah
tingkat satu dan gubernur bagi daerah tingkat dua khususnya daerah DKI
jakartapengesahan oleh presiden.
D. Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain
Perbedaan koperasi dengan bentuk badan usaha lain terdapat perbedaan dalam
banyak aspek. Perbedaan tersebut yang meliputi :
1.Siapa pengguna jasa ( tujuan pendirian )?
Tujuan pendirian koperasi ialah untuk menyelenggarakan usaha bersama guna
meningkatkaan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Sedangkan tujuan

7
perusahaan lain selain koperasi ialah untuk mengorganisasikan modal dan sumber
daya lainnya untuk menghasilkan barang atau jasa dengan memperoleh keuntungan
yang sebesar-besarnya.
2. Siapa pemilik usaha dan permodalannya ?
Koperasi melakukan usaha dengan modal awal yang diperoleh dari simpanan
pokok para anggotanya. Sedangkan modal awal perusahaan perseroan berasal dari
penyertaan pertama yang dilakukan oleh pemiliknya
3.Siapa yang memiliki suara dan pemegang saham tertinggi ?
Kekuasaan tertinggi dalam koperasi terletak ditangan rapat anggota, sedangkan
kekuasaan pada perusahaan ada ditangan pemilik pemegang saham.
4.Bagaimana keanggotaan dan voting ( pemilihan pengurus ) dilakukan ?
Koperasi beranggotaan orang-orang yang menjadi pelanggan usahanya.
Hubungan kopersi dengan para anggotanya bersifat langsung. Sedangkan perusahaan
perseroan hubungan antara kegiatan perusahaan dengan para pemilik sifatnya tidak
langsung dan tidak jelas karena memang secara konsepsional dan hukum ada
pemisahan yang tegas antara fungsi fungsi pemikiran dan fungsi manajemen..
5.Siapa yang menentukan kebijaksanaan perusahaan ?
Penentu kebijakan dalam koperasi adalah pengurus, sedangkan untuk badan
usaha lain ada yang ditetapkan orang yang bersangkutan, ada yang di tetapkan
sekutunya dan ada yang ditetapkan oleh direksi perusahaan.
6. Apa balas jasa atas modal itu terbatas?
Balas jasa atas modal pada koperasi terbatas, sedangkan perusahaan balas jasa
atas modal tidak terbata.
7. Siapa yang akan menerima hasil dari usaha tersebut. ?
Koperasi tidak menggunakan istilah keuntungan untuk menujukkan selisih
antara penghasilan yang diterima, selisih tersebut dikenal sebagai sisa hasil usaha.
Sedangkan pembagian keuntungan diperoleh oleh perusahaan ditentukan berdasarkan
jumlah kepemilikan saham oleh masing-masing pemegangnya.

8
8. Siapa yang bertanggungjawab terhadap kerugian ?
Yang bertanggungjawab terhadap kerugian untuk usaha koperasi adalah
anggota dan sejumlah modal equity. Sedangkan yang bertanggungjawab terhadap
kerugian bagi perusahaan perseorangan adalah pemilik, untuk para firma adalah para
sekutu, dan untuk para perseroan adalah pemegang saham.
E. Perbedaan koperasi dengan gotong-royong
Dalam buku “10tahun koperasi” karangan bapak RM. Margono
djojohadikusumo disebutkan bahwa sifat suka tolong-menolong di desa-desa pulau
jawa adalah menjadi dasar yang baik untuk menyusun koperasi seperti di eropa barat,
tetapi dugaannya tidak tepat menurut beliau orang-orang desa di jawa bekerja
bersama itu, bukanlah di dorong oleh perasaan suka berkoperasi, melainkan oleh rasa
terikat kepada masyarakat di desa. Sedang koperasi adalah perkumpulan manusia
orang seorang yang dengan sukanya sedri hendak bekerja bersama-sama untuk
memajukan ekonominya.
Dengan seperti itu dapat disimpulkan bahwa koperasi sebagai organisasi
ekonomi itu di dirikan dengan kesadaran untuk merebut perbaikan penghidupan,
sedangkan gotong royomg sebagai organisasi sosial diadakan karena adanya perasaan
dan tanggungiawab untuk keluar dari suatu kesulitan dan kesusahan.
Individualiteit atau kesadaran harga diri, sangat perlu untuk menjamin
kehidupan mutlak koperasi. Atas kemapuan diri sendiri untuk kepentingan bertindak
gotong royomg berasaskan pada solidariteit saja, sedangkan koperasi harus memiliki
kedua-duanya. Di pedesaan indonesia individualiteit sering tertahan oleh adat.
Dengan melalui pendidikan dan keterbukaan masyarakat diharapkan dapat
ditimbulkan individualitet pada masyarakat di pedesaan. Dengan melihat
perbandingan antara koperasi dan gotong royong ini baiknya jika kita melihat pada
pra kapitalisme dan era kapitalisme yang bisa anda baca dibuku anda.

9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perbedaan koperasi dengan bentuk badan usaha lain sifat, bentuk dan badan
usaha yang dikelola. Bila di lihat dari strutur kepemimpinannya sda terlihat jelas
berbeda danpembagian hasil keuntungannya pun juga berbeda.
B. Saran
Sebaiknya koperasi di kembangkan di daerah-daerah pedesaan karena mudah
di jangkau dan mudah berkembang, sedangkan untuk badan usaha lai sangat cepat
bila dikembangkan di daerah perkotaan dengan di dukung tempat lokasi yang
strategis.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anoraga,Pandji,BUMN,Swasta dan koperasi (Tiga pelaku ekonomi), pustaka


jayajakarta.1995
Baswir, Revrisond, 1997,Koperasi Indonesia BPFE(Universitas gadjahmada) 1997
Chaniago, Arifinal , Perkoperasian indonesia, Angkasa,Bandung. 1984
Edilius dan Sudarsono, Manajemen Koperasi Indonesia, Rineka Cipta,Jakarta,1994
Mubyarto, Membangun sistem ekonomi , BPFE, Yogyakarta.2000

11

Anda mungkin juga menyukai