Pengertian, Macam dan Bentuk Badan Usaha di Indonesia – Badan usaha adalah suatu kesatuan
organisasi dan ekonomis yang mempunyai tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan dan
memberikan layanan pada masyarakat. Bentuk-bentuk badan usaha di Indonesia bermacam-macam.
Bagi yang belum mengetahui apa itu badan usaha, pasti sering menyamakan badan usaha dengan
perusahaan, walaupun kenyataanya sangatlah berbeda. Perbedaan utamanya badan usaha merupakan
suatu lembaga, sedangkan perusahaan merupakan tempat dimana badan usaha tersebut mengelola
berbagai macam faktor produksi. Berikut penjelasan lebih lengkapnya mengenai definisi, dan ragam
badan usaha di Indonesia, Grameds
Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga
kerja untuk mencari keuntungan. Adapun beberapa hal yang diperlukan untuk mendirikan suatu badan
usaha, diantaranya Produk dan jasa yang nantinya akan dijual atau diperdagangkan, Cara pemasaran
produk atau jasa yang akan diperdagangkan,
Penentuan mengenai harga pokok dan harga jual pada produk ataupun jasa, Kebutuhan akan tenaga
kerja, Organisasi Internal, Pembelanjaan, dan jenis dari badan usaha yang akan dipilih. Contoh Badan
yang paling familiar dijumpai diantaranya :
Bagi Grameds yang ingin membuat sebuah bisnis seperti PT, CV, Firma, Yayasan, Koperasi, serta
perusahaan konsultan terdapat buku Panduan Praktis Mendirikan Berbagai Badan Usaha yang dapat
membantu kamu untuk lebih mengerti persoalan perizinan, ketenagakerjaan, dan masih banyak lagi
.
B. Macam-macam Badan Usaha
Selain berdasarkan bentuk, badan usaha juga dikelompokkan berdasarkan jenis. Berikut ini jenis-jenis
yang dimaksud:
Ekstraktif adalah kegiatan mengambil apa yang telah dihasilkan oleh sumber daya alam.
Contoh: hasil hutan, hasil laut, dan lain-lain
Agraris yaitu melakukan jenis kegiatan yang berhubungan dengan pertanian;
Perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual kembali suatu barang tanpa mengubah
bentuknya. Contoh : perdagangan beras dilakukan oleh seseorang dengan membeli beras di
daerah penghasil padi,
Industri adalah kegiatan mengolah bahan-bahan baku dan bahan penolong menjadi barang
setengah jadi atau barang siap pakai. Contoh : sepatu, pakaian, dan sebagainya
Jasa adalah kegiatan yang memberikan pelayanan dan kemudahan dalam rangka memenuhi
kebutuhan. Contoh : jasa pengangkutan barang, jasa perbankan, dan lain-lain.
Dengan beragamnya macam badan usaha yang ada khususnya di Indonesia, terdapat pula perbedaan
antara corak serta kekhasan setiap badan usaha tersebut. Pelajari berbagai macam usaha tersebut
secara praktis serta lengkap melalui buku Super Komplet Panduan Mendirikan Pt, Cv, & Badan
Usaha Lainnya.
Modal memainkan peranan besar dalam pendirian suatu usaha. Tanpa modal yang cukup, suatu usaha
tak akan berjalan optimal. Modal suatu usaha pun juga beragam tergantung siapa pemiliknya.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana pemilik modal adalah pemerintah atau negara
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), yaitu modal perusahaan dimiliki oleh pihak swasta.
Dalam hal ini dapat berupa swasta nasional dan pihak asing
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu kepemilikan usaha berada ditangan pemerintah
daerah;
Badan Usaha Campuran, yaitu merupakan usaha yang modalnya dimiliki oleh pemerintah dan
swasta.
3. Macam Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara
Globalisasi ekonomi menyebabkan banyaknya usaha yang didirikan di luar negeri atau usaha luar
negeri yang didirikan di dalam negeri.
Penanaman Modal Dalam Negeri, dimana kepemilikan modal perusahaan berada ditangan
masyarakat negara sendiri.
Penanaman Modal Asing, adalah perusahaan milik asing yang beroperasi di wilayah Indonesia
atau dalam negeri.\
C. Bentuk Badan Usaha di Indonesia
Ada banyak jenis badan usaha yang sering kita temui, seperti PT, CV, atau Perum. Di bagian bawah
ini adalah bentuk-bentuk badan usaha yang ada di Indonesia, diantaranya:
1. Koperasi
Koperasi merupakan suatu badan usaha dengan didasari oleh asas-asas kekeluargaan. Organisasi
ekonomi ini dioperasikan untuk kepentingan bersama. Koperasi merupakan sebuah badan usaha
(organisasi ekonomi) yang dimiliki dan dioperasikan oleh para anggotanya untuk memenuhi
kepentingan bersama di bidang ekonomi.
Ada pula yang mengatakan pengertian koperasi adalah sebuah badan hukum yang dibentuk atas asas
kekeluargaan dimana tujuannya ialah untuk mensejahterakan para anggotanya. Dalam hal tersebut
koperasi dibentuk dimana kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi kerakyatan.
Koperasi bisa didirikan secara perorangan atau badan hukum koperasi. Badan usaha ini
mengumpulkan dana dari para anggotanya sebagai modal dalam menjalankan usaha sesuai aspirasi
serta kebutuhan bersama di bidang ekonomi. Berdasarkan UU no. 25 tahun 1922 tentang
perkoperasian dijelaskan bahwa Koperasi bersifat terbuka, demokratis, dan mandiri. Koperasi
memiliki ciri-ciri umum, diantaranya:
Dalam membentuk suatu perum, dibutuhkan koordinasi antara Menteri BUMN, Menteri Keuangan
dan presiden. Menteri BUMN mengusulkan kepada Presiden dengan dasar-dasar yang telah dikaji
bersama Menteri Teknis dan Menteri Keuangan. Perum berfungsi sebagai penyelenggara usaha untuk
kemanfaatan umum dengan barang dan atau jasa berkualitas tetapi harga tetap terjangkau oleh
masyarakat umum. Hal tersebut tetap diolah dengan sistem perusahaan yang baik. Contoh : Perum
Pegadaian, Perum Pelayaran, dan lain-lain. Ciri-ciri Perusahaan Umum adalah sebagai berikut:
Berbadan hukum
Hubungan usaha diatur berdasarkan hukum perdata
Seluruh modal milik pemerintah dari kekayaan yang dipisahkan
Bergerak di bidang jasa vital
Bertujuan melayani kepentingan umum
Dibolehkan memupuk keuntungan
Dipimpin seorang direksi
Pegawai berstatus pegawai perusahaan negara
Mempunyai nama, kekayaan, dan kebebasan sendiri
Laporan tahunan disampaikan kepada pemerintah.
Temukan penjelasan lebih lengkap mengenai berbagai jenis badan usaha yang ada di Indonesia,
bagaimana cara mendirikannya serta berbagai alternatif solusi untuk menangani kasus yang mungkin
saja terjadi dalam proses pendirian badan usaha melalui buku Kiat-Kiat Cerdas, Mudah, Dan Bijak
Mendirikan Badan Usaha.
Badan usaha swasta dalam negeri adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh masyarakat dalam
negeri. Sedangkan badan usaha swasta asing adalah badan usaha swasta yang modalnya dimiliki oleh
masyarakat yang bukan warga negara Indonesia.
Pasal 33 UUD 1945 mengatur tentang bidang-bidang yang bisa dikelola oleh swasta seperti mengelola
sumber daya ekonomi yang memiliki sifat tidak vital dan strategis, atau yang tidak menguasai hajat
hidup orang banyak. Berikut adalah jenis-jenis BUMS yang dapat dibedakan atas beberapa bentuk
badan usahanya:
Sekutu aktif adalah sekutu yang mengelola suatu perusahaan sekaligus memiliki hak untuk membuat
perjanjian dengan pihak ketiga. Sedangkan sekutu pasif adalah sekutu yang hanya menyerahkan
modal tetapi tidak ikut campur dalam hal pengelolaan perusahaan. Bisa dikatakan bahwa sekutu pasif
hanya berperan dalam memberikan modal.
Kelebihan Modal CV lebih besar dibanding firma, Kebutuhan modal mudah terpenuhi, Pengelolaan
perusahaan dapat dibagi, Resiko ditanggung bersama, Keputusan diambil bersama, Mampu mencari
kredit dari bank Kekurangan Terjadinya perselisihan, Keputusan tidak bisa diambil dengan cepat, Jika
salah satu anggota mundur atau meninggal, perusahaan bubar, Anggota lain akan terseret ketika ada
anggota yang bertindak di luar ketentuan.
Kelebihannya :
Mudah dikelola
Bebas bergerak
Hanya pemilik yang berhak memperoleh keuntungan usah
Rendah pajak
Rahasia perusahaan hanya diketahui pemilik
Biaya organisasi rendah
Keputusan diambil dengan cepat dan Pimpinan lebih termotivasi jika keuntungan yang diperoleh
besar.
Sementara Kekurangannya adalah :
Apabila bangkrut, semua anggota bertanggung jawab hingga modal pun ikut dipertanggungkan.
Kelebihan :
Kebutuhan modal mudah terpenuhi
Pengelolaan perusahaan dapat dibagi, Resiko ditanggung bersama
Keputusan diambil bersama
Mampu mencari kredit dari bank
Kekurangan :
Terjadinya perselisihan, Pembagian laba dan rugi diatur dalam perjanjian, Keputusan tidak bisa
diambil dengan cepat, Jika salah satu anggota mundur atau meninggal, perusahaan bubar,
Anggota lain akan terseret ketika ada anggota yang bertindak di luar ketentuan
c. Perseroan Terbatas (PT)
PT merupakan salah satu jenis usaha yang dilindungi oleh hukum dengan modal yang terdiri dari
saham. Seseorang dapat dikatakan sebagai pemilik PT apabila memiliki sebagian saham sebesar yang
ditanamkannya.
Menurut Undang-Undang NOmor 40 Tahun 2007 yang mengatur perihal PT, disebutkan bahwa
perusahaan berjenis Perseroan Terbatas adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang
didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
telah dibagi dalam saham, atau bisa disebut juga sebagai persekutuan modal.
Dalam menjalankan PT, pemilik modal saham bisa menjual kepada pihak lain. Hal tersebut
menjelaskan bahwa akan sangat mungkin terjadi kepemilikan perusahaan tanpa harus membubarkan
atau mendirikan kembali. Karena pendirian PT dibentuk berdasarkan kesepakatan, maka
membutuhkan minimal 2 orang untuk membuat PT. Notaris harus mengetahui perjanjian dalam
pembuatan PT dan membuatkan akta untuk mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM.
Ciri-ciri Perseroan Terbatas antara lain sebagai berikut:
Berbadan hukum karena didirikan dengan akta notaris, izin dari menteri hukum dan HAM,
diumumkan dalam berita negara
Terdiri dari tiga macam modal yaitu modal statute, modal yang ditempatkan, dan modal yang
disetor
Terdiri tiga macam badan yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan yaitu RUPS, dewan
komisaris, dan direksi.
Kelebihannya Tanggung jawab terbatas, Kebutuhan modal mudah dipenuhi, Terjaminnya
kelangsungan hidup usaha, Dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit, Kepemimpinan efisien, Nasib
buruh dan karyawan diperhatikan. Kekurangan Kurangnya perhatian persero terhadap PT, Besarnya
biaya dalam PT dan Terdapat kesulitan memimpin PT.
d. Joint Venture
Joint ventureadalah kerjasama dari beberapa perusahaan yang berasal dari berbagai negara kemudian
menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan ekonomi. Joint venture harus memiliki
badan hukum PT atau Perseroan Terbatas dalam bidang Industri. Joint venture dipimpin oleh Dewan
Direktur yang dipilih oleh para pemegang saham.
Perdagangan Internasional: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contohnya
Pengertian Perdagangan Internasional – Apakah Grameds mengetahui bahwa tidak ada satu pun
negara yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan penduduknya tanpa kerjasama lain?
Walaupun pungutan pajak merupakan sumber dana terbesar yang dapat diperoleh negara tersebut,
tetap saja pajak tidak bisa dijadikan sebagai patokan dan sumber utama demi memenuhi kebutuhan
penduduk. Oleh karena itu, negara akan berusaha memenuhi kebutuhan penduduknya melalui
berbagai cara seperti berhutang dengan negara asing maupun melakukan perdagangan internasional.
Bagi Grameds yang masih duduk di bangku SMA dan memilih jurusan IPS tentu akan mempelajari
materi satu ini. Artikel satu ini akan membahas mengenai perdagangan internasional, mulai dari
pengertian, tujuan, manfaat hingga contohnya. Mari simak bersama.
A. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh dua negara yang
berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international trade dan telah ada sejak
pertengahan abad lho Grameds! Lebih jelasnya, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika ada
kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan tersebut telah
disetujui oleh keduanya. Contohnya seperti ketika Grameds berbelanja barang impor-impor dari
marketplace tertentu. Selain pengertian secara umum, menurut ahli yaitu Wahono Diphayana
mengemukakan pengertian perdagangan internasional. Menurut Wahono, perdagangan internasional
merupakan transaksi bisnis antara beberapa pihak yang melibatkan lebih dari satu negara,
perdagangan internasional dapat dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok. Dari aktivitas
perdagangan internasional tersebut, kemudian terbentuklah hubungan ekonomi antar negara yang
menjalin kerja sama. Ada tiga bentuk hubungan ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara lain yang
telah menjalin kerja sama.
2. Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar negara.
3. Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan dari perdagangan internasional telah terjadi
ribuan tahun yang lalu serta memiliki dampak dan manfaat terhadap kepentingan dan
keberlangsungan ekonomi, sosial, hingga politik suatu negara. Di beberapa negara, perdagangan
internasional ini menjadi salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan Gross Domestic
Product atau GDP. Perdagangan internasional menurut negara partisipannya dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional serta perdagangan
internasional multilateral. Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan internasional dibagi lagi
menjadi beberapa jenis yaitu dapat berupa ekspor dan impor, konsinyasi, package deal, border
crossing dan lainnya. Untuk lebih memahami mengenai prosedur ekspor dan impor yang ada di dalam
perdagangan internasional, Grameds dapat membaca buku Perdagangan Internasional: Kupas Tuntuas
Prosedur Ekspor Impor yang ada dibawah ini. Lalu apa sih tujuan utama dari kebijakan perdagangan
internasional tersebut? Nah baca artikel ini sampai selesai ya Grameds untuk tahu lebih lanjut
mengenai perdagangan internasional.
B. Tujuan Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross Domestic
Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk meningkatkan total nilai
dari produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama satu
tahun lamanya.]
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut ada juga peraturan serta ketentuan yang berlaku terkait jenis
dan sistem pembayaran, berbagai pihak terkait dengan perdagangan internasional dan banyak hal
lainnya yang dibahas dalam buku Perdagangan Internasional. Selain tujuan utama tersebut,
perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain sebagai berikut.
1. Menaikan Devisa Negara
Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna menaikan devisa negara,
bagaimana caranya?
Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor maupun mengekspor barang yang ada di
dalam ke luar negeri dan begitu pula sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan
menyebabkan beberapa hal ini.
2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor
produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga negara yang
tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor
produksinya saja.
7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar. Perdagangan
internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam negara tersebut dapat
menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa perlu
mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa
yang dijual.
8. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal teknologi modern
yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga membutuhkan kerja
sama dengan pihak luar.
Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini,
Indonesia belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19,
sehingga negara lain memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain sebagainya.
Perluas Wawasanmu Seputar Ekonomi & Perdagangan Internasional Melalui Buku Berikut Ini
1. Kerja Sama Perdagangan Internasional – Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia
Buku yang secara lengkap membahas bidang kerja sama perdagangan internasional masih terhitung
sangat sedikit dijumpai dalam khazanah literatur Indonesia.
2. Hukum Perdagangan Internasional
Kehadiran buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan atas referensi di bidang Hukum
Perdagangan Intenasional, khususnya bagi para mahasiswa, praktisi hukum dan ekonomi, serta
pengusaha.
3. Perdagangan dan Bisnis Internasional – Teori dan Analisis Empiris
Kedua buku ini lebih menekankan pada aspek teori dan studi kasus yang bersifat verbal/naratif. Untuk
lebih memahami aspek teknik metode analisis, mahasiswa harus mempelajari artikel dalam jurnal
ilmiah yang menjadi rujukan/referensi kedua buku dimaksud.
4. Seluk Beluk Perdagangan Ekspor Impor
Buku ini sebagian besar berisikan aturan-aturan kebijaksanaan pemerintahan dibidang ekspor-impor
antara lain bersumber dari Keputusan Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Gubernur Bank
Indonesia, Menteri Keuangan, dan aturan-aturan dari WTO serta dari Kadin Internasional (ICC).
7. Memperluas pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor ke negara lain sehingga negara
mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi tambahan atau pemasukan ke kas negara. Oleh karena
itu, setiap negara harus cermat dan teliti dalam melakukan perluasan pasar.
Dengan memperhatikan faktor-faktor penggerak itu maka perdagangan internasional dapat
mendorong sebuah negara untuk menghasilkan produk yang spesial atau diunggulkan. Bukan hanya
itu, perdagangan internasional bisa memperluas pasar sehingga produk yang dihasilkan mudah terjual
dan bisa mempelajari teknik produksi dari negara modern dari negara lain.
H. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Meskipun perdagangan internasional sudah ada sejak lama, tetapi perdagangan internasional masih
menghadapi berbagai kendala. Pada umumnya, ada banyak faktor yang menyebabkan perdagangan
internasional mengalami hambatan. Berikut faktor-faktor penghambat perdagangan internasional.
1. Nilai tukar yang berbeda
Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang memiliki sifat fluktuasi yang
berdasarkan mekanisme pasar. Dengan demikian, mata uang yang dimiliki oleh suatu negara hanya
berlaku di negara itu saja. Karena hal itulah transaksi dan pembayaran menjadi sulit dilakukan atau
diwujudkan sehingga perdagangan internasional menjadi terhambat.
2. Kebijakan ekonomi internasional
Beberapa negara sudah menerapkan perdagangan bebas. Namun, jika ada suatu negara yang
menerapkan kebijakan pembatasan impor maka perdagangan internasional menjadi terhambat.
Dengan kata lain, kebijakan pembatasan impor bisa menjadi penghambat masuknya produk impor ke
dalam negeri.
3. Terjadinya konflik pada suatu negara
Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik, peperangan kerusuhan, dan
sebagainya. Jika terjadi konflik pada suatu negara maka proses perdagangan internasional menjadi
terganggu.
4. Kegiatan ekspor dan impor yang terlalu lama
Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya perdagangan internasional.
Namun, kegiatan ini harus melewati bea impor dan bea ekspor pada suatu negara sehingga kegiatan
ekspor dan impor membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang lama dalam kegiatan ekspor dan
impor merupakan hambatan dalam perdagangan internasional.
5. Kualitas sumber daya manusia yang rendah
Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses produksi yang maksimal. Jika
suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang banyak maka negara tersebut bisa
memaksimalkan sumber daya manusianya. Dengan demikian, kekurangan atau tidak ada sumber daya
manusia yang baik merupakan hambatan dalam perdagangan internasional.
6. Organisasi ekonomi regional pada suatu negara
Pada saat ini, organisasi ekonomi regional sudah banyak berkembang. Namun, perkembangan ini
menjadi hambatan dalam proses terjadinya perdagangan internasional karena hanya negara anggota
dari organisasi tersebut yang diberi akses ketika melakukan perdagangan internasional.