Anda di halaman 1dari 13

Badan Usaha: Pengertian, Macam dan Bentuk Badan Usaha di Indonesia

Pengertian, Macam dan Bentuk Badan Usaha di Indonesia – Badan usaha adalah suatu kesatuan
organisasi dan ekonomis yang mempunyai tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan dan
memberikan layanan pada masyarakat. Bentuk-bentuk badan usaha di Indonesia bermacam-macam.

Bagi yang belum mengetahui apa itu badan usaha, pasti sering menyamakan badan usaha dengan
perusahaan, walaupun kenyataanya sangatlah berbeda. Perbedaan utamanya badan usaha merupakan
suatu lembaga, sedangkan perusahaan merupakan tempat dimana badan usaha tersebut mengelola
berbagai macam faktor produksi. Berikut penjelasan lebih lengkapnya mengenai definisi, dan ragam
badan usaha di Indonesia, Grameds

A. Pengertian Badan Usaha

Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan modal dan tenaga
kerja untuk mencari keuntungan. Adapun beberapa hal yang diperlukan untuk mendirikan suatu badan
usaha, diantaranya Produk dan jasa yang nantinya akan dijual atau diperdagangkan, Cara pemasaran
produk atau jasa yang akan diperdagangkan,

Penentuan mengenai harga pokok dan harga jual pada produk ataupun jasa, Kebutuhan akan tenaga
kerja, Organisasi Internal, Pembelanjaan, dan jenis dari badan usaha yang akan dipilih. Contoh Badan
yang paling familiar dijumpai diantaranya :

1. PT Kimia Farma Tbk


Ternyata, apotek yang memiliki banyak cabang ini merupakan milik negara. PT Kimia Farma Tbk.
merupakan salah satu perusahaan farmasi tertua di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1817. Kini
Kimia Farma telah menghasilkan banyak produk yang membantu kehidupan masyarakat sehari-hari,
mulai dari obat-obatan, multivitamin, dan kosmetik.

2. PT Kereta Api Indonesia


PT Kereta Api Indonesia adalah BUMN yang menyediakan jasa transportasi kereta api. Layanan PT
KAI mencakup layanan angkutan penumpang dan barang. Didirikan sejak 28 September 1945, PT
KAI terus mengembangkan performanya dalam menyediakan transportasi aman dan murah bagi
masyarakat.

3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Jika diatas merupakan BUMN, maka berikut ini adalah perusahaan dengan kepemilikan swasta.
Indofood pertama kali didirikan pada 1968 dengan nama awal Lima Satu Sankyu. PT indofood adalah
pencetus makanan instan legendaris asal Indonesia yang terkenal juga di luar negeri, yaitu Indomie.

Bagi Grameds yang ingin membuat sebuah bisnis seperti PT, CV, Firma, Yayasan, Koperasi, serta
perusahaan konsultan terdapat buku Panduan Praktis Mendirikan Berbagai Badan Usaha yang dapat
membantu kamu untuk lebih mengerti persoalan perizinan, ketenagakerjaan, dan masih banyak lagi

.
B. Macam-macam Badan Usaha
Selain berdasarkan bentuk, badan usaha juga dikelompokkan berdasarkan jenis. Berikut ini jenis-jenis
yang dimaksud:

1. Macam Badan Usahan Berdasarkan Kegiatannya


Kegiatan usaha dapat bermacam-macam. Di bawah ini adalah usaha berdasarkan jenis kegiatan:

 Ekstraktif adalah kegiatan mengambil apa yang telah dihasilkan oleh sumber daya alam.
Contoh: hasil hutan, hasil laut, dan lain-lain
 Agraris yaitu melakukan jenis kegiatan yang berhubungan dengan pertanian;
 Perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual kembali suatu barang tanpa mengubah
bentuknya. Contoh : perdagangan beras dilakukan oleh seseorang dengan membeli beras di
daerah penghasil padi,
 Industri adalah kegiatan mengolah bahan-bahan baku dan bahan penolong menjadi barang
setengah jadi atau barang siap pakai. Contoh : sepatu, pakaian, dan sebagainya
 Jasa adalah kegiatan yang memberikan pelayanan dan kemudahan dalam rangka memenuhi
kebutuhan. Contoh : jasa pengangkutan barang, jasa perbankan, dan lain-lain.
Dengan beragamnya macam badan usaha yang ada khususnya di Indonesia, terdapat pula perbedaan
antara corak serta kekhasan setiap badan usaha tersebut. Pelajari berbagai macam usaha tersebut
secara praktis serta lengkap melalui buku Super Komplet Panduan Mendirikan Pt, Cv, & Badan
Usaha Lainnya.

2. Macam Badan Usaha Berdasarkan Kepemilikan Modal

Modal memainkan peranan besar dalam pendirian suatu usaha. Tanpa modal yang cukup, suatu usaha
tak akan berjalan optimal. Modal suatu usaha pun juga beragam tergantung siapa pemiliknya.

 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana pemilik modal adalah pemerintah atau negara
 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), yaitu modal perusahaan dimiliki oleh pihak swasta.
Dalam hal ini dapat berupa swasta nasional dan pihak asing
 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu kepemilikan usaha berada ditangan pemerintah
daerah;
 Badan Usaha Campuran, yaitu merupakan usaha yang modalnya dimiliki oleh pemerintah dan
swasta.
3. Macam Badan Usaha Berdasarkan Wilayah Negara
Globalisasi ekonomi menyebabkan banyaknya usaha yang didirikan di luar negeri atau usaha luar
negeri yang didirikan di dalam negeri.

 Penanaman Modal Dalam Negeri, dimana kepemilikan modal perusahaan berada ditangan
masyarakat negara sendiri.
 Penanaman Modal Asing, adalah perusahaan milik asing yang beroperasi di wilayah Indonesia
atau dalam negeri.\
C. Bentuk Badan Usaha di Indonesia
Ada banyak jenis badan usaha yang sering kita temui, seperti PT, CV, atau Perum. Di bagian bawah
ini adalah bentuk-bentuk badan usaha yang ada di Indonesia, diantaranya:
1. Koperasi
Koperasi merupakan suatu badan usaha dengan didasari oleh asas-asas kekeluargaan. Organisasi
ekonomi ini dioperasikan untuk kepentingan bersama. Koperasi merupakan sebuah badan usaha
(organisasi ekonomi) yang dimiliki dan dioperasikan oleh para anggotanya untuk memenuhi
kepentingan bersama di bidang ekonomi.
Ada pula yang mengatakan pengertian koperasi adalah sebuah badan hukum yang dibentuk atas asas
kekeluargaan dimana tujuannya ialah untuk mensejahterakan para anggotanya. Dalam hal tersebut
koperasi dibentuk dimana kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi kerakyatan.

Koperasi bisa didirikan secara perorangan atau badan hukum koperasi. Badan usaha ini
mengumpulkan dana dari para anggotanya sebagai modal dalam menjalankan usaha sesuai aspirasi
serta kebutuhan bersama di bidang ekonomi. Berdasarkan UU no. 25 tahun 1922 tentang
perkoperasian dijelaskan bahwa Koperasi bersifat terbuka, demokratis, dan mandiri. Koperasi
memiliki ciri-ciri umum, diantaranya:

 Pemilik dapat berupa perorangan atau badan hukum koperasi


 Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan melalui rapat anggota
 Kekuasaan tertinggi dalam kehidupan koperasi adalah rapat anggota
 Pengurus bertanggung jawab terhadap pengelolaan koperasi
 Anggota bertanggung jawab terhadap semua kewajiban dan resiko yang terjadi
 Adanya perangkat organisasi
 Merupakan lembaga ekonomi
 Berperan sebagai tulang punggung perekonomian negara
 Berperan sebagai dinamisator perekonomian masyarakat dan negara
 Berfungsi memberikan pelayanan kepada anggota dan masyarakat
 Berfungsi meningkatkan SDM dalam masyarakat
 Berfungsi ebagai mitra kerja pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan
 Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
Fungsi koperasi sendiri diantaranya Membangun dan meningkatkan potensi ekonomi para anggota
dan juga masyarakat secara umum, sehingga kesejahteraan sosial bisa terwujud. Koperasi mempunyai
peran aktif dalam meningkatkan kualitas hidup anggotanya dan juga masyarakat.Berfungsi
Memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan ekonomi nasional dimana
koperasi menjadi pondasinya. Berfungsi Mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang lebih baik lewat usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

2. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)


a. Perjan (Perusahaan Jawatan)
Perjan merupakan BUMN yang bujetnya termasuk dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara). Perjan memiliki tujuan membuat sejahtera masyarakat melalui pengabdian dan pelayanan.
Hal tersebut dilakukan tanpa mengabaikan poin-poin esensi, efektivitas, ekonomi serta pelayanan
yang baik. Saat ini BUMN tidak memiliki perjan. Tidak ada badan usaha yang bisa digolongkan
perjan karena badan-badan usaha yang sebelumnya sudah dialihkan menjadi badan hukum ataupun
badan usaha. Berikut contoh-contoh perjan yang telah berganti bentuk:

 Perjan Kereta Api menjadi Persero Kereta Api.


 Perjan Pegadaian yang sempat menjadi perum, kini telah beralih bentuk lagi menjadi persero.
 Perjan Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan kita, perjan Rumah Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo,perjan Rumah Sakit Dr. Kariadi, Perjan Rumah Sakit Dr. M. Djamil, dan Perjan
Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin berubah status menjadi Badan Layanan Umum.
 Perjan Radio Republik Indonesia dan Perjan Televisi Republik Indonesia menjadi Lembaga
Penyiaran Publik.
b. Persero (Perusahaan Perseroan)
Sebuah perusahaan milik negara yang memiliki bentuk perseroan terbatas. Perusahaan tersebut
bertujuan untuk mengejar keuntungan dengan memiliki saham yang seluruhnya atau sebagian (dengan
minimum 51%) dengan kepemilikan atas nama Negara Republik Indonesia. Dalam membentuk suatu
persero, Menteri mengusulkan suatu usaha tersebut kepada Presiden, lengkap dengan pengkajian yang
telah didasari dengan berbagai pertimbangan. Pendirian persero bertujuan untuk menyediakan barang
atau jasa yang memiliki nilai jual lebih tetapi tetap memiliki kualitas yang baik. Umumnya, Persero
bergerak di bidang produksi, dan bertujuan mencari keuntungan. Contoh PT Telkom, PT Bank
Mandiri, dan PT Pos Indonesia. Ciri-ciri persero antara lain sebagai berikut:

 Badan hukum perdata berbentuk PT


 Hubungan usaha diatur berdasarkan hukum perdata
 Dipimpin oleh seorang direksi
 Pemerintah berperan sebagai pemegang saham
 Sebagian atau seluruh modal merupakan kekayaan negara yang dipisahkan
 Bertujuan memupuk keuntungan
 Tidak memiliki fasilitas negara
 Pegawai berstatus pegawai perusahaan swasta.
c. Perum (Perusahaan Umum)
Perum merupakan perusahaan yang kepemilikan sepenuhnya dimiliki oleh negara. Perum memiliki
tujuan untuk kemanfaatan dalam hal yang umum, baik dalam bentuk jasa maupun barang. Kegiatan
perusahaan umum juga harus memperhatikan kualitas serta keuntungan dengan asas pengelolaan
perusahaan.

Dalam membentuk suatu perum, dibutuhkan koordinasi antara Menteri BUMN, Menteri Keuangan
dan presiden. Menteri BUMN mengusulkan kepada Presiden dengan dasar-dasar yang telah dikaji
bersama Menteri Teknis dan Menteri Keuangan. Perum berfungsi sebagai penyelenggara usaha untuk
kemanfaatan umum dengan barang dan atau jasa berkualitas tetapi harga tetap terjangkau oleh
masyarakat umum. Hal tersebut tetap diolah dengan sistem perusahaan yang baik. Contoh : Perum
Pegadaian, Perum Pelayaran, dan lain-lain. Ciri-ciri Perusahaan Umum adalah sebagai berikut:

 Berbadan hukum
 Hubungan usaha diatur berdasarkan hukum perdata
 Seluruh modal milik pemerintah dari kekayaan yang dipisahkan
 Bergerak di bidang jasa vital
 Bertujuan melayani kepentingan umum
 Dibolehkan memupuk keuntungan
 Dipimpin seorang direksi
 Pegawai berstatus pegawai perusahaan negara
 Mempunyai nama, kekayaan, dan kebebasan sendiri
 Laporan tahunan disampaikan kepada pemerintah.
Temukan penjelasan lebih lengkap mengenai berbagai jenis badan usaha yang ada di Indonesia,
bagaimana cara mendirikannya serta berbagai alternatif solusi untuk menangani kasus yang mungkin
saja terjadi dalam proses pendirian badan usaha melalui buku Kiat-Kiat Cerdas, Mudah, Dan Bijak
Mendirikan Badan Usaha.

3. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


Seperti namanya BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta. BUMS
didirikan dengan tujuan mencari keuntungan dalam mengembangkan usaha. BUMS memiliki dua
jenis antara lain, badan usaha swasta dalam negeri dan badan usaha swasta asing.

Badan usaha swasta dalam negeri adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh masyarakat dalam
negeri. Sedangkan badan usaha swasta asing adalah badan usaha swasta yang modalnya dimiliki oleh
masyarakat yang bukan warga negara Indonesia.
Pasal 33 UUD 1945 mengatur tentang bidang-bidang yang bisa dikelola oleh swasta seperti mengelola
sumber daya ekonomi yang memiliki sifat tidak vital dan strategis, atau yang tidak menguasai hajat
hidup orang banyak. Berikut adalah jenis-jenis BUMS yang dapat dibedakan atas beberapa bentuk
badan usahanya:

1. Commanditaire Vennootschap (CV)


CV merupakan bentuk kemitraan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih dengan beberapa anggota
memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas dan beberapa lainnya yang memiliki tanggung jawab
terbatas. CV memiliki dibagi menjadi dua jenis yakni sekutu aktif (komplementer) dan sekutu pasif
(komanditer).

Sekutu aktif adalah sekutu yang mengelola suatu perusahaan sekaligus memiliki hak untuk membuat
perjanjian dengan pihak ketiga. Sedangkan sekutu pasif adalah sekutu yang hanya menyerahkan
modal tetapi tidak ikut campur dalam hal pengelolaan perusahaan. Bisa dikatakan bahwa sekutu pasif
hanya berperan dalam memberikan modal.

Kelebihan Modal CV lebih besar dibanding firma, Kebutuhan modal mudah terpenuhi, Pengelolaan
perusahaan dapat dibagi, Resiko ditanggung bersama, Keputusan diambil bersama, Mampu mencari
kredit dari bank Kekurangan Terjadinya perselisihan, Keputusan tidak bisa diambil dengan cepat, Jika
salah satu anggota mundur atau meninggal, perusahaan bubar, Anggota lain akan terseret ketika ada
anggota yang bertindak di luar ketentuan.

2. Perusahaan Perseorangan (PO)


PO merupakan salah satu bentuk bisnis yang dimiliki oleh satu orang. Umumnya PO memiliki modal
kecil, jenis produk dan jumlah produksinya terbatas, tenaga kerja sedikit, alat produksi dan
teknologinya cukup sederhana. Perusahaan perseorangan adalah badan usaha atau perusahaan yang
dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh individu. Sehingga tanggung jawab atas aktivitas dan risiko
perusahaan ditanggung oleh individu tersebut.

Kelebihannya :

 Mudah dikelola
 Bebas bergerak
 Hanya pemilik yang berhak memperoleh keuntungan usah
 Rendah pajak
 Rahasia perusahaan hanya diketahui pemilik
 Biaya organisasi rendah
 Keputusan diambil dengan cepat dan Pimpinan lebih termotivasi jika keuntungan yang diperoleh
besar.
Sementara Kekurangannya adalah :

 Tanggung jawab pimpinan tidak terbatas


 Modal terbatas
 Tidak terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan
 Terbatasnya kecakapan pimpinan
 Kerugian ditanggung sendiri.
b. Firma (Fa)
Firma merupakan persekutuan antara seseorang dengan orang lainya (atau lebih) untuk menjalankan
usaha bersama dengan tujuan berbagi keuntungan yang didapatkan dari persekutuan tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa Firma memiliki minimal anggota dua orang. Anggota tersebut yang akan
bertanggung jawab terhadap perusahaan dan menyerahkan modal sesuai yang tertera pada akta
pendirian firma.

Apabila bangkrut, semua anggota bertanggung jawab hingga modal pun ikut dipertanggungkan.

Kelebihan :
 Kebutuhan modal mudah terpenuhi
 Pengelolaan perusahaan dapat dibagi, Resiko ditanggung bersama
 Keputusan diambil bersama
 Mampu mencari kredit dari bank
Kekurangan :
 Terjadinya perselisihan, Pembagian laba dan rugi diatur dalam perjanjian, Keputusan tidak bisa
diambil dengan cepat, Jika salah satu anggota mundur atau meninggal, perusahaan bubar,
Anggota lain akan terseret ketika ada anggota yang bertindak di luar ketentuan
c. Perseroan Terbatas (PT)
PT merupakan salah satu jenis usaha yang dilindungi oleh hukum dengan modal yang terdiri dari
saham. Seseorang dapat dikatakan sebagai pemilik PT apabila memiliki sebagian saham sebesar yang
ditanamkannya.

Menurut Undang-Undang NOmor 40 Tahun 2007 yang mengatur perihal PT, disebutkan bahwa
perusahaan berjenis Perseroan Terbatas adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang
didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
telah dibagi dalam saham, atau bisa disebut juga sebagai persekutuan modal.

Dalam menjalankan PT, pemilik modal saham bisa menjual kepada pihak lain. Hal tersebut
menjelaskan bahwa akan sangat mungkin terjadi kepemilikan perusahaan tanpa harus membubarkan
atau mendirikan kembali. Karena pendirian PT dibentuk berdasarkan kesepakatan, maka
membutuhkan minimal 2 orang untuk membuat PT. Notaris harus mengetahui perjanjian dalam
pembuatan PT dan membuatkan akta untuk mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM.
Ciri-ciri Perseroan Terbatas antara lain sebagai berikut:

 Berbadan hukum karena didirikan dengan akta notaris, izin dari menteri hukum dan HAM,
diumumkan dalam berita negara
 Terdiri dari tiga macam modal yaitu modal statute, modal yang ditempatkan, dan modal yang
disetor
 Terdiri tiga macam badan yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan yaitu RUPS, dewan
komisaris, dan direksi.
Kelebihannya Tanggung jawab terbatas, Kebutuhan modal mudah dipenuhi, Terjaminnya
kelangsungan hidup usaha, Dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit, Kepemimpinan efisien, Nasib
buruh dan karyawan diperhatikan. Kekurangan Kurangnya perhatian persero terhadap PT, Besarnya
biaya dalam PT dan Terdapat kesulitan memimpin PT.

d. Joint Venture
Joint ventureadalah kerjasama dari beberapa perusahaan yang berasal dari berbagai negara kemudian
menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan ekonomi. Joint venture harus memiliki
badan hukum PT atau Perseroan Terbatas dalam bidang Industri. Joint venture dipimpin oleh Dewan
Direktur yang dipilih oleh para pemegang saham.
Perdagangan Internasional: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contohnya

Pengertian Perdagangan Internasional – Apakah Grameds mengetahui bahwa tidak ada satu pun
negara yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan penduduknya tanpa kerjasama lain?
Walaupun pungutan pajak merupakan sumber dana terbesar yang dapat diperoleh negara tersebut,
tetap saja pajak tidak bisa dijadikan sebagai patokan dan sumber utama demi memenuhi kebutuhan
penduduk. Oleh karena itu, negara akan berusaha memenuhi kebutuhan penduduknya melalui
berbagai cara seperti berhutang dengan negara asing maupun melakukan perdagangan internasional.
Bagi Grameds yang masih duduk di bangku SMA dan memilih jurusan IPS tentu akan mempelajari
materi satu ini. Artikel satu ini akan membahas mengenai perdagangan internasional, mulai dari
pengertian, tujuan, manfaat hingga contohnya. Mari simak bersama.
A. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh dua negara yang
berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international trade dan telah ada sejak
pertengahan abad lho Grameds! Lebih jelasnya, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika ada
kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan tersebut telah
disetujui oleh keduanya. Contohnya seperti ketika Grameds berbelanja barang impor-impor dari
marketplace tertentu. Selain pengertian secara umum, menurut ahli yaitu Wahono Diphayana
mengemukakan pengertian perdagangan internasional. Menurut Wahono, perdagangan internasional
merupakan transaksi bisnis antara beberapa pihak yang melibatkan lebih dari satu negara,
perdagangan internasional dapat dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok. Dari aktivitas
perdagangan internasional tersebut, kemudian terbentuklah hubungan ekonomi antar negara yang
menjalin kerja sama. Ada tiga bentuk hubungan ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara lain yang
telah menjalin kerja sama.
2. Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar negara.
3. Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan dari perdagangan internasional telah terjadi
ribuan tahun yang lalu serta memiliki dampak dan manfaat terhadap kepentingan dan
keberlangsungan ekonomi, sosial, hingga politik suatu negara. Di beberapa negara, perdagangan
internasional ini menjadi salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan Gross Domestic
Product atau GDP. Perdagangan internasional menurut negara partisipannya dapat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional serta perdagangan
internasional multilateral. Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan internasional dibagi lagi
menjadi beberapa jenis yaitu dapat berupa ekspor dan impor, konsinyasi, package deal, border
crossing dan lainnya. Untuk lebih memahami mengenai prosedur ekspor dan impor yang ada di dalam
perdagangan internasional, Grameds dapat membaca buku Perdagangan Internasional: Kupas Tuntuas
Prosedur Ekspor Impor yang ada dibawah ini. Lalu apa sih tujuan utama dari kebijakan perdagangan
internasional tersebut? Nah baca artikel ini sampai selesai ya Grameds untuk tahu lebih lanjut
mengenai perdagangan internasional.
B. Tujuan Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross Domestic
Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk meningkatkan total nilai
dari produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama satu
tahun lamanya.]
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut ada juga peraturan serta ketentuan yang berlaku terkait jenis
dan sistem pembayaran, berbagai pihak terkait dengan perdagangan internasional dan banyak hal
lainnya yang dibahas dalam buku Perdagangan Internasional. Selain tujuan utama tersebut,
perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain sebagai berikut.
1. Menaikan Devisa Negara
Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna menaikan devisa negara,
bagaimana caranya?
Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor maupun mengekspor barang yang ada di
dalam ke luar negeri dan begitu pula sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan
menyebabkan beberapa hal ini.
2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor
produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga negara yang
tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor
produksinya saja.

3. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor


Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah mempertahankan harga ketika terjadi
fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri merupakan peningkatan ketersediaan uang,
sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang.
4. Eksistensi tenaga kerja
Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kelancaran dari segala
tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun jasa.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan
menerima banyak pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja tambahan agar
dapat menyelesaikan pesanan permintaan konsumen. Dengan menambah tenaga kerja, maka
perusahaan tersebut juga membuka lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya angka
pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.
5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain
Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki barang maupun
jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi. Contohnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia
yang mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda dengan negara di Eropa maupun Amerika.
Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara di Eropa maupun Amerika, negara
tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nabatinya, yaitu kedelai yang diolah menjadi tempe.
Begitu pula sebaliknya.
Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja sama untuk
memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi
kebutuhan yang dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam
salah satunya adalah iklim negara yang berbeda.
6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal
Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan secara
internal maupun eksternal. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, negara tidak akan mampu untuk
memenuhi kebutuhan penduduknya apabila negara tersebut tidak melakukan kerja sama dengan
negara lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran dari pungutan pajak saja.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, negara akan berusaha meraih keuntungan
yang dapat diperoleh melalui persetujuan kerja sama perdagangan internasional antar negara.
Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh sebuah
perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui banyaknya pesanan permintaan
barang atau jasa dari luar negeri.
Sedangkan keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui fungsi
dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan faktor produksi.

7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar. Perdagangan
internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam negara tersebut dapat
menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa perlu
mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa
yang dijual.
8. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal teknologi modern
yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga membutuhkan kerja
sama dengan pihak luar.
Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini,
Indonesia belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19,
sehingga negara lain memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain sebagainya.
Perluas Wawasanmu Seputar Ekonomi & Perdagangan Internasional Melalui Buku Berikut Ini
1. Kerja Sama Perdagangan Internasional – Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia
Buku yang secara lengkap membahas bidang kerja sama perdagangan internasional masih terhitung
sangat sedikit dijumpai dalam khazanah literatur Indonesia.
2. Hukum Perdagangan Internasional
Kehadiran buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan atas referensi di bidang Hukum
Perdagangan Intenasional, khususnya bagi para mahasiswa, praktisi hukum dan ekonomi, serta
pengusaha.
3. Perdagangan dan Bisnis Internasional – Teori dan Analisis Empiris
Kedua buku ini lebih menekankan pada aspek teori dan studi kasus yang bersifat verbal/naratif. Untuk
lebih memahami aspek teknik metode analisis, mahasiswa harus mempelajari artikel dalam jurnal
ilmiah yang menjadi rujukan/referensi kedua buku dimaksud.
4. Seluk Beluk Perdagangan Ekspor Impor
Buku ini sebagian besar berisikan aturan-aturan kebijaksanaan pemerintahan dibidang ekspor-impor
antara lain bersumber dari Keputusan Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Gubernur Bank
Indonesia, Menteri Keuangan, dan aturan-aturan dari WTO serta dari Kadin Internasional (ICC).

C. Manfaat Perdagangan Internasional


Setelah mengetahui definisi serta tujuan dari perdagangan internasional, selanjutnya Grameds juga
perlu mengetahui apakah manfaat yang akan didapatkan oleh suatu negara yang melakukan kerja
sama perdagangan internasional tersebut? Berikut penjelasannya.
Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah dapat
membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di negara
lain dengan proporsional.
Selain itu, dengan perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja sama juga
membangun hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak sama-sama untung.
Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan sumber daya nya sehingga,
setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan lebih baik.
Perdagangan internasional juga memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap PDB negara serta
memiliki peran dalam meningkatkan perdagangan yang dapat memberikan dampak positif pada
pertumbuhan PDB dari negara perdagangan tersebut.
Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang melakukan kerja sama dengan
negara lain dalam perdagangan internasional, manfaat-manfaat tersebut dikemukakan oleh Nazarudin
Malik. Berikut penjelasannya.
1. Membentuk hubungan persahabatan antar negara
Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat membentuk relasi persahabatan
dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan antar negara tersebut juga memungkinkan perluasan
kerja sama di bidang atau sektor lain seperti bidang budaya, politik hingga militer.
2. Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi
Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di satu bidang ekonomi.
Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan memiliki penduduk yang mempunyai
keahlian khusus serta berbeda dari negara. Sehingga dapat menghasilkan produk maupun jasa yang
bernilai jual dan dapat di ekspor ke negara lain.
3. Dapat meningkatkan kemakmuran negara
Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu negara yang menyetujui
kerja sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat dilihat melalui aktivitas pelaku ekonomi
yang meliputi produsen, pemerintah serta konsumen.
Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama-sama diuntungkan dengan
kebijakan perdagangan internasional. Contohnya, produsen akan makmur ketika ia bisa meningkatkan
keuntungan melalui menjual dagangannya ke luar negeri, begitu pula dengan konsumen yang akan
makmur karena kemudahan mendapatkan suatu barang, pemerintah pun akan makmur karena akan
mendapatkan devisa negara.
4. Dapat mengurangi pengangguran
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen mendapatkan banyak pesanan dan permintaan
konsumen maka produsen perlu menambah tenaga kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan
maksimal.
Oleh karena itu, produsen akan membuka lowongan kerja baru dan dapat mengurangi tingkat
pengangguran di negara tersebut.
5. Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi
Perdagangan internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang dengan basis
teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara yang lebih membutuhkan.
Sehingga akan tercipta mobilisasi teknologi yang lebih cepat di negara pengimpor.

6. Dapat menstabilkan harga


Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang beredar di pasar
domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi kelangkaan barang yang dapat membuat
barang tersebut memiliki harga mahal melalui mengimpor barang.
Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara memiliki persediaan barang yang berlebihan maka akan
mengakibatkan harga barang tersebut turun, sehingga dapat diatasi dengan melakukan ekspor barang
yang memiliki stok berlebih.
D. Kerugian dari Perdagangan Internasional
Berikut kerugian-kerugian yang akan dirasakan jika mengikuti perdagangan internasional.
1. Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat pertumbuhan
sektor industri dalam negeri.
2. Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku konsumtif.
3. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya alam.
4. Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri terhambat.
5. Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung tikar.
E. Contoh Perdagangan Internasional
Agar Grameds lebih memahami penjelasan mengenai perdagangan internasional, berikut adalah
beberapa contoh dari aktivitas perdagangan internasional yang dapat Grameds perhatikan.
1. Perdagangan internasional ekspor
Kegiatan ekspor merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh Indonesia. Salah satunya
merupakan ekspor sumber daya alam seperti lobster dan lain sebagainya.
Selain ekspor lobster, Indonesia juga sering melakukan ekspor sumber daya alam yang dimiliki
seperti kelapa sawit, rempah-rempahan, kopi hingga pasir ke negeri tetangga.
Selain ekspor yang dilakukan oleh pemerintah, ekspor juga dapat dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan swasta maupun perusahaan mikro. Contohnya adalah ekspor baju dengan motif maupun
design khusus yang dibuat oleh orang lokal.
Ekspor barang juga merupakan suatu kemudahan yang dapat dilakukan oleh perusahaan kecil, karena
saat ini banyak jasa pengiriman yang memfasilitasi pengiriman barang ke luar negeri, selain sarana
penjualan seperti marketplace yang marah digunakan juga mempermudah perusahaan mikro untuk
mengiklankan produknya.
2. Perdagangan internasional impor
Kebalikannya dari ekspor, perdagangan internasional impor berarti negara membeli suatu barang
maupun jasa dari negara lain.
Selain kerap melakukan ekspor, Indonesia juga tak jarang melakukan impor untuk dapat memenuhi
kebutuhan penduduknya. Walaupun terkadang masih menjadi pro dan kontra, Indonesia sering
melakukan impor bahan pangan seperti buah-buahan hingga beras.

3. Perdagangan internasional barter


Grameds tentu sudah pernah mendengar mengenai barter bukan?
Barter merupakan salah satu cara untuk mendapatkan barang maupun jasa yang diinginkan oleh
seseorang dengan cara menukar dengan nominal atau harga yang sesuai dengan barang yang dibarter
tersebut.
Contohnya kegiatan barter adalah ketika suatu negara melakukan penukaran hasil sumber daya
alamnya dengan barang yang belum bisa diproduksi atau didapatkan negara tersebut.
Seperti menukar kelapa sawit dengan produk militer dan lain sebagainya. Barter yang dilakukan
dalam kegiatan perdagangan internasional tentu sudah melalui kesepakatan antar negara yang bekerja
sama.
4. Perdagangan internasional konsumsi
Perdagangan internasional konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara menitipkan
barang yang dijual ke pasar bebas. Konsumsi yang dimaksud bukan hanya menjual atau membeli
barang yang dapat dikonsumsi saja, tetapi juga melakukan perdagangan pada produk lain yang tidak
dapat dikonsumsi.
Contohnya adalah dengan melakukan pelelangan pada suatu produk, negara atau pihak yang
menawarkan harga paling tinggi, maka berhak mendapatkan produk tersebut dan produk tersebut
boleh diperjual belikan secara bebas tanpa terkecuali.
Nah itulah beberapa contoh dari perdagangan internasional yang dapat Grameds ketahui. Untuk dapat
melakukan perdagangan internasional, negara juga melakukan beberapa peraturan serta ketentuan
yang diberlakukan kepada pengimpor maupun ekspor.
Ada beberapa kebijakan dari perdagangan internasional yang perlu Grameds sekalian ketahui. Berikut
penjelasannya.
Temukan berbagai contoh lain perdagangan internasional yang melibatkan Indonesia, mulai dari
GATT hingga penggantinya, WTO, ditahun 1995, serta bentuk kerja sama terkini seperti FTA pada
buku Kerjasama Perdagangan Internasional.
F. Kebijakan Perdagangan Internasional
Ada delapan kebijakan perdagangan internasional, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Tarif, merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor.
2. Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun perorangan yang akan
menjual barang ke luar negeri.
3. Pembatasan impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang yang
diperbolehkan untuk diimpor.
4. Pengekangan ekspor secara sukarela, merupakan kesepakatan pengendalian secara sukarela.
5. Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit fisik.
6. Subsidi kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang disubsidi kepada pembeli.
7. Pengendalian pemerintah.
8. Hambatan birokrasi, merupakan salah satu bentuk pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah
untuk membatasi impor.
Agar dapat lebih memahami kebijakan serta dasar hukum yang ada pada perdagangan Internasional,
Buku Hukum Perdagangan Internasional karya Huala Adolf bisa Grameds jadikan referensi.
G. Faktor Penggerak Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional bukan hanya seputar ekspor dan impor barang, tetapi penggunaan atau
pemakaian jasa-jasa lain yang berkaitan dengan perdagangan, seperti pengangkutan, pembayaran,
internasional, dan kebijakan pemerintah negara lain. Terjadinya perdagangan internasional harus
didasari dengan kepercayaan dan saling memberikan keuntungan.
Simak faktor-faktor penggerak terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut:
1. Perbedaan sumber daya alam
Adanya perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas sumber daya manusia sehingga menimbulkan
perbedaan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Oleh karena itu, perdagangan internasional harus
dilakukan supaya kuantitas dan kualitas produksi di suatu negara bisa berjalan dengan lancar.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang berbeda-beda.
Karena hal inilah yang membuat suatu negara ingin melakukan perdagangan internasional agar
perkembangan iptek di negaranya tidak tertinggal dengan negara lain.
3. Terjadinya kelebihan produksi sehingga memerlukan perluasan usaha
Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka barang itu lebih baik di jual ke negara
lain. Siapa tahu saja negara lain sedang membutuhkan barang tersebut dan negara yang menjual
kelebihan produksi akan mendapatkan keuntungan. Hal seperti ini bisa menjadi penggerak untuk
melakukan perdagangan internasional.
4. Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu produk yang sama
Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga negara lain yang
menyukai produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini maka perdagangan internasional harus
dilakukan karena untuk memenuhi keinginan atau kesukaan warga dari negara tersebut.
5. Adanya keinginan untuk menjalin kerja sama dengan negara lain
Salah satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan negara lain adalah melakukan perdagangan
internasional karena dengan perdagangan internasional maka kedua negara atau lebih akan
mendapatkan keuntungan yang sama. Dengan adanya kerja sama seperti ini maka hubungan antar
negara bisa berjalan dengan baik.
6. Adanya kemajuan telekomunikasi, informasi, dan transportasi
Kemudahan informasi yang didapatkan membuat kehidupan sosial budaya pada warga negara lain
menjadi mudah diketahui. Jika sosial dan budaya dalam negeri sudah diketahui oleh negara lain maka
bisa saja warga negara itu berwisata ke dalam negeri sehingga pariwisata dalam negeri akan
memperoleh keuntungan.

7. Memperluas pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor ke negara lain sehingga negara
mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi tambahan atau pemasukan ke kas negara. Oleh karena
itu, setiap negara harus cermat dan teliti dalam melakukan perluasan pasar.
Dengan memperhatikan faktor-faktor penggerak itu maka perdagangan internasional dapat
mendorong sebuah negara untuk menghasilkan produk yang spesial atau diunggulkan. Bukan hanya
itu, perdagangan internasional bisa memperluas pasar sehingga produk yang dihasilkan mudah terjual
dan bisa mempelajari teknik produksi dari negara modern dari negara lain.
H. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Meskipun perdagangan internasional sudah ada sejak lama, tetapi perdagangan internasional masih
menghadapi berbagai kendala. Pada umumnya, ada banyak faktor yang menyebabkan perdagangan
internasional mengalami hambatan. Berikut faktor-faktor penghambat perdagangan internasional.
1. Nilai tukar yang berbeda
Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang memiliki sifat fluktuasi yang
berdasarkan mekanisme pasar. Dengan demikian, mata uang yang dimiliki oleh suatu negara hanya
berlaku di negara itu saja. Karena hal itulah transaksi dan pembayaran menjadi sulit dilakukan atau
diwujudkan sehingga perdagangan internasional menjadi terhambat.
2. Kebijakan ekonomi internasional
Beberapa negara sudah menerapkan perdagangan bebas. Namun, jika ada suatu negara yang
menerapkan kebijakan pembatasan impor maka perdagangan internasional menjadi terhambat.
Dengan kata lain, kebijakan pembatasan impor bisa menjadi penghambat masuknya produk impor ke
dalam negeri.
3. Terjadinya konflik pada suatu negara
Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik, peperangan kerusuhan, dan
sebagainya. Jika terjadi konflik pada suatu negara maka proses perdagangan internasional menjadi
terganggu.
4. Kegiatan ekspor dan impor yang terlalu lama
Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya perdagangan internasional.
Namun, kegiatan ini harus melewati bea impor dan bea ekspor pada suatu negara sehingga kegiatan
ekspor dan impor membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang lama dalam kegiatan ekspor dan
impor merupakan hambatan dalam perdagangan internasional.
5. Kualitas sumber daya manusia yang rendah
Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses produksi yang maksimal. Jika
suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang banyak maka negara tersebut bisa
memaksimalkan sumber daya manusianya. Dengan demikian, kekurangan atau tidak ada sumber daya
manusia yang baik merupakan hambatan dalam perdagangan internasional.
6. Organisasi ekonomi regional pada suatu negara
Pada saat ini, organisasi ekonomi regional sudah banyak berkembang. Namun, perkembangan ini
menjadi hambatan dalam proses terjadinya perdagangan internasional karena hanya negara anggota
dari organisasi tersebut yang diberi akses ketika melakukan perdagangan internasional.

Anda mungkin juga menyukai