Dari segi
bahasa, akuntansi berasal dari to account yang berarti menghitung atau
mempertanggungjawabkan. American Accounting Association mendefinisikan akuntansi
sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi yang
memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi
pengguna informasi tersebut.
Manfaat Akuntansi
Akuntansi memiliki manfaat yang sangat krusial bagi suatu perusahaan. Berikut ini
merupakan beberapa manfaat dari akuntansi :
Informasi akuntansi sangat dibutuhkan untuk mengambil keputusan, baik bagi pihak internal
perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Berikut adalah pihak-pihak yang
membutuhkan informasi akuntansi:
1. Pihak internal perusahaan merupakan pihak yang berhubungan langsung dengan
perusahaan dalam mengambil keputusan, perencanaan, dan kebijakan perusahaan. Pihak
tersebut meliputi : Pemilik dan karyawan perusahaan.
2. Pihak Eksternal perusahaan merupakan berkepentingan dengan informasi akuntansi untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan dan prospek perusahaan selanjutnya. Pihak tersebut
meliputi : Kreditur, Pemerintah, Investor, Supplier dan Masyarakat
Dalam penyajian suatu informasi akuntansi diperlukan kualitas yang menjamin keabsahan
dari informasi itu sendiri. Berikut adalah kualitas utama yang harus dipenuhi dalam penyajian
informasi akuntansi yaitu :
1. Relevan.
2. Dapat Dipercaya.
Modal memainkan peranan besar dalam pendirian suatu usaha. Tanpa modal yang cukup,
suatu usaha tak akan berjalan optimal. Modal suatu usaha pun juga beragam tergantung siapa
pemiliknya.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana pemilik modal adalah pemerintah atau
negara
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), yaitu modal perusahaan dimiliki oleh pihak
swasta. Dalam hal ini dapat berupa swasta nasional dan pihak asing
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu kepemilikan usaha berada ditangan
pemerintah daerah;
Badan Usaha Campuran, yaitu merupakan usaha yang modalnya dimiliki oleh
pemerintah dan swasta.
Globalisasi ekonomi menyebabkan banyaknya usaha yang didirikan di luar negeri atau usaha
luar negeri yang didirikan di dalam negeri.
Penanaman Modal Dalam Negeri, dimana kepemilikan modal perusahaan berada ditangan
masyarakat negara sendiri.
Penanaman Modal Asing, adalah perusahaan milik asing yang beroperasi di wilayah Indonesia
atau dalam negeri.
Ada bermacam-macam jenis perusahaan. Salah satunya bisa dikelompokkan dari bentuk
badan. Dari buku Mudah Belajar Akuntansi karya Dian Pratama, dijelaskan ada 6 jenis
perusahaan berdasarkan bentuknya.
1. Perusahaan Perseorangan
Seluruh kegiatan usaha di perusahaan ini dilakukan sendiri, mulai dari kegiatan produksi,
distribusi, pemasaran, hingga mengatur keuangan sendiri. Seluruh keputusan diambil oleh
pemilik sendiri yang berarti tanggung jawab juga dibebankan kepada dirinya sendiri.
Dalam hal ini, sekutu aktif menjadi penanggung jawab perusahaan. Bahkan ketika CV
mengalami kerugian, sekutu aktif bisa menggunakan harta pribadi untuk menutup utang itu.
PT adalah persekutuan usaha yang memiliki modal atas saham-saham. Tanggung jawab
dan hak pemilik saham tergantung seberapa besar saham yang dia miliki.
PT dikelola oleh direksi dan diawasi komisaris. Direksi hanya menjalankan tugas sesuai
dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Keuntungan perusahaan dibagikan
kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
4. Koperasi
Dalam buku Manajemen Koperasi karya Arman Maulana dan Siti Rosmayati, dijelaskan
bahwa koperasi adalah bentuk usaha bersama yang tujuannya tidak sekedar mencari
keuntungan, namun lebih pada menyejahterakan anggota yang sekaligus pemiliknya.
Berbeda dengan PT, anggota koperasi memiliki hak dan kewajiban yang sama dan setara.
Keuntungan koperasi dibagi kepada anggota dalam bentuk Sisa Hasil Usaha (SHU).
Pembagian SHU dibagi secara adil sesuai dengan peran masing-masing anggota.
5. Firma
Firma didirikan dari patungan modal beberapa orang dengan tanggung jawab yang setara
dalam mengelola perusahaan. Firma bisa didirikan hanya di bawah tangan maupun
disahkan secara resmi.
6. Persero
Persero hampir sama dengan PT, namun sebagian saham dimiliki oleh negara.
Karyawannya berstatus swasta dan tidak mendapatkan fasilitas dari negara.
7. Yayasan
Yayasan adalah jenis perusahaan yang bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, dan
keagamaan. Namun, jika melihat pengertian perusahaan menurut UU Dokumen
Perusahaan, yayasan tidak termasuk dalam perusahaan karena yayasan tidak bertujuan
untuk mencari keuntungan.
Jenis perusahaan ini bergerak di bidang agro, yakni pertanian, perkebunan, peternakan dan
perikanan. Perusahaan agraris memanfaatkan sumber daya alam untuk dijual langsung atau
diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan keuntungan.
3. Jasa
Perusahaan jasa tidak memiliki produk berupa barang, namun pelayanan kepada
konsumen. Berbeda dengan industri, perusahaan ini tidak memiliki biaya produksi.
Keuntungan diperoleh dari selisih antara pendapatan dengan beban yang ditanggung
perusahaan, seperti gaji karyawan, sewa kantor dan biaya listrik. Contohnya ialah
perusahaan jasa akuntan, perusahaan asuransi.
4. Dagang
Perusahaan dagang tidak melakukan proses produksi, namun hanya menjual kembali
produk yang sebelumnya dia beli. Keuntungan diperoleh dari selisih harga pembelian
barang dengan harga penjualan kepada konsumen.