Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH EKONOMI

BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
1.DHEA RAMADHANIA
2.NI’MATUL AUFA
3.M.RYAS RASYAD FADILLAH
4.MADHIYAH
5.RIZKA MAULIDA

MAN 4 BANJAR
2020/2021
A.KONSEP BADAN USAHA
1.PENGERTIAN BADAN USAHA DAN PERUSAHAAN
a.Badan Usaha
suatu kesatuan yuridis ekonomis yang mendirikan usaha untuk mencari keuntungan. Kesatuan yuridis
ekonomis itu terdiri atas seorang atau sekelompok orang yang berorganisasi (bekerja sama) dalam
bidang ekonomi yang bertujuan mencari keuntungan dengan mendirikan suatu perusahaan yang
menghasilkan barang dan jasa secara efektif dan efisien.

b.Perusahaan
suatu kesatuan teknis dan tempat proses produksi barang dan jasa secara efektif dan efisien. Dengan
demikian, dalam perusahaan digunakan tenaga-tenaga dan mesin-mesin serta ongkos-ongkos yang
rasional untuk menghasilkan barang sebanyak-banyaknya.

2.PERBEDAAN PERUSAHAAN DAN BADAN USAHA


a. Perusahaan                                                      
 Merupakan kesatuan teknis produksi.
 Bertujuan menghasilkan barang dan   
 Tidak selalu bersifat resmi atau formal.
 Bersifat konkret atau nyata, seperti pabrik, toko, dan bengkel.

b. Badan Usaha
 Merupakan kesatuan yuridis formal.
 Bertujuan      mencari     laba     dan     jasa. 
 Bersifat resmi dan formal, serta harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
 Bersifat abstrak, hanya dapat dilihat dari akta pendirian.

B.JENIS BADAN USAHA


1.Badan Usaha Menurut Lapangan Usaha
a.Perusahaan ekstraktif
perusahaan yang kegiatannya langsung mengambil dan memanfaatkan hasil-hasil kekayaan
alam. Misalnya, perusahaan pertambangan dan penangkapan ikan di lautan bebas.
b. Perusahaan Agraris
bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam. Misalnya, perusahaan agro industri,
perusahaan perkebunan, dan perusahaan perikanan darat.

c. Perusahaan Industri
perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi. Misalnya perusahaan pakaian dari bahan kain atau perusahaan sepatu dari
bahan kulit hewan.

d. Perusahaan Niaga atau Perdagangan


perusahaan yang bergerak di bidang penyaluran atau jual beli barang dari produsen kepada
konsumen. Misalnya toko, grosir, serta perusahaan ekspor dan impor.
e. Perusahaan Jasa
Perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa disebut Perusahaan jasa. Seperti
perusahaan telekomunikasi, perusahaan pos dan giro, perbankan, dan asuransi.
2.Badan Usaha Menurut Bentuknya

a.Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Berdasarkan UU RI No. 19 tahun 2003, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan
usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN merupakan
badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya milik Pemerintah. Status pegawai badan
usaha ini adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri. Terdapat 3 macam atau jenis
BUMN yaitu Perjan, Perum, dan Persero.BUMN bertujuan untuk membangun ekonomi
nasional dengan mengutamakan kebutuhan dan kepentingan rakyat.

1.Perusahaan Jawatan (Perjan)


Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki pemerintah.
Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, sehingga selalu merugi. Sekarang sudah
tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk
memelihara perjan tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003
tentang BUMN. Contoh Perjan diantaranya PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) tapi kini
berganti menjadi PT KAI.

2.Perusahaan Umum (Perum)


Perum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan tidak terbagi atas
saham. Badan usaha umum memiliki maksud dan tujuan yang didukung oleh persetujuan
menteri adalah melakukan penyertaan modal dalam usaha yang lain. Tujuan Badan Usaha
Umum (Perum) yaitu menyelenggarakan usaha dengan tujuan kemanfaatan umum berupa
penyedia barang dan jasa yang berkualitas dengan harga yang dapat di jangkau masyarakat
menurut prinsip pengelolaan badan usaha yang sehat. Ciri-ciri perum, diantaranya:

 Melayani kepentingan umum


 Pemimpin berupa direksi atau direktur
 Para pekerja merupakan pegawai perusahaan dari pihak swasta
 Modal berasal dari pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara
 Menambah kas negara
 Modal berupa saham atau obligasi bagi perusahaan go public

Berikut beberapa contoh Perum, diantaranya:

 Perum Damri
 Perum Bulog
 Perum Pegadaian
 Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)
 Perum Balai Pustaka
 Perum Peruri
 Perum Perumnas

3.Persero
Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam
saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh Negara dengan tujuan
utama memperoleh keuntungan. Ciri-ciri persero diantaranya yaitu yaitu:

 Bertujuan mencari laba (Komersial)


 Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa
saham
 Dipimpin oleh direksi
 Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
 Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)

Tujuan Persero, diantaranya yaitu:

 Untuk menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya sangat kuat
 Untuk memperoleh keuntungan untuk meningkatkan nilai badan usaha.

Berikut beberapa contoh Persero, diantaranya yaitu:

 PT Pertamina
 PT Kimia Farma Tbk
 PT Kereta Api Indonesia
 PT Bank BNI Tbk
 PT Jamsostek
 PT Garuda Indonesia
 PT Telekomunikasi Indonesia

b.Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


BUMD adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah yang modalnya
berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan dan berdasarkan undang-undang. Badan usaha
ini melakukan kegiatan usahanya di bidang usaha umum yang menguasai hajat hidup orang
banyak. Perusahaan Daerah dipimpin oleh Direksi, dan anggota direksi diangkat dan
diberhentikan oleh Kepala Daerah dengan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD).
Contoh BUMD diantaranya

 Bank Pembangunan Daerah (BPD)


 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
 Perusahaan Daerah Angkutan Kota

c.Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan mendapatkan
modal dari seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang usaha
yang diberikan kepada pihak swasta yaitu mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat
tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Berdasarkan
bentuk hukumnya Badan usaha milik swasta dibedakan menjadi:

1.Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Ada 3
bentuk perusahaan persekutuan

2.Firma

Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih di mana tiap- tiap
anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri
serta laba/keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian.
Ciri-ciri Firma, diantaranya yaitu:

 Para sekutu aktif di dalam mengelola perusahaan.


 Tanggung jawab yang tidak terbatas atas segala risiko yang terjadi.
 Berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.

3.Persekutuan Komanditer

Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan


yang didirikan oleh 2 orang atau lebih. Dalam persekutuan komanditer mengenal 2 istilah
yaitu :

 Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin atau menjalankan perusahaan dan
bertanggung jawab penuh atas utang perusahaan.
 Sekutu pasif atau sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan
modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional
perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas
modal yang ditanam.
Keuntungan yang diperoleh dari perusahaan dibagikan sesuai kesepakatan.

4.Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan
saham. Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang
surat saham berhak atas keuntungan (dividen).

d.Koperasi

Koperasi adalah organisasi bisnis yang memiliki dan dioperasikan oleh orang-orang demi
kepentingan bersama. Landasan kegiatan koperasi yaitu berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Tujuan utama pembentukan koperasi adalah untuk
mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, sejahtera dan mandiri atas dasar pancasila dan
UUD 1945. Landasan koperasi indonesia yaitu Pancasila sebagai landasan idiil dan UUD
1945 sebagai landasan hukum.

3.FUNGSI DAN PERAN BADAN USAHA


1).Fungsi badan usaha
a. Fungsi Komersial
Fungsi komersial badan usaha meliputi fungsi operasional dan fungsi manajerial.

1.Fungsi Operasional
Fungsi operasional adalah fungsi yang memungkinkan badan usaha dapat melaksanakan
kegiatannya dengan baik untuk mencapai tujuan. Fungsi ini meliputi fungsi pembelian dan
produksi, pemasaran, keuangan, personalia, serta administrasi/akuntansi.

2.Fungsi Manajerial
Fungsi manajerial adalah fungsi badan usaha yang menyatakan bagaimana suatu badan usaha
dikelola secara efisien agar memberikan keuntungan maksimal. Fungsi ini meliputi
perencanaan, peng organisasian, pengarahan, dan pengawasan. Kedua fungsi tersebut bersifat
internal, artinya sampai sejauh mana sebuah badan usaha tersebut mampu menjaga
kelangsungan usahanya sehingga tetap berfungsi bagi badan usaha yang ber sangkutan.

b. Fungsi Sosial
Fungsi sosial badan usaha lebih bersifat eksternal. Fungsi sosial menyatakan sampai sejauh
mana suatu badan usaha mampu memberikan peran secara nyata bagi lingkungan di luar
badan usaha yang bersangkutan. Fungsi social antara lain sebagai berikut.

1.Penyedia Kesempatan Kerja


Sebagai suatu institusi bisnis, badan usaha akan menyerap tenaga kerja dari masyarakat.
Semakin maju dan berkembang suatu badan usaha, semakin banyak tenaga kerja terserap
karena kesempatan kerja yang tersedia lebih luas.
2.Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Etika bisnis yang sehat, mengharuskan setiap badan usaha meningkatkan kualitas lingkungan
hidup. Misalnya, menyediakan tempat pengolahan limbah pabrik dalam rangka mengurangi
pencemaran.
3.Fungsi Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kemajuan dunia usaha akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Semakin maju dan berkembang dunia usaha, semakin banyak kesempatan kerja yang
tersedia. Selain itu, skala usaha juga akan lebih besar karena produk yang dihasilkan akan
lebih banyak dan pangsa pasar juga lebih luas. Dalam jangka panjang akan memengaruhi
tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara yang berarti peningkatan pertumbuhan
ekonomi nasional.

2).Peran Badan Usaha


a. Peranan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai berikut.
1.BUMN dapat mengelola dan menggunakan cabang-cabang produksi yang pokok untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat secara maksimal demi tercapainya kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat pada umumnya.
2.Pemerintah melalui perusahaan negara (BUMN) dapat melayani masyarakat secara
maksimal.
3.BUMN menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang berasal dari pendapatan
nonpajak.
4.BUMN dapat menyediakan lapangan pekerjaan sehingga dapat membantu mengatasi
pengangguran.
5.BUMN dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

b. Peranan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) sebagai berikut.


1.meningkatkan penerimaan devisa negara dari perusahaan swasta yang melakukan kegiatan
ekspor dan impor;
2.membantu pemerintah mengusahakan kegiatan produksi dalam rangka meningkatkan
kemakmuran masyarakat;
3.meningkatkan lapangan kerja untuk mengatasi pengang guran;
4.membantu pemerintah meningkatkan penerimaan negara melalui berbagai pajak.

c. Peranan Koperasi
1.membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya;
2.berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kehidupan manusia dan masyarakat;
3.memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya;
4.berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

d.Peranan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


1.meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah
2.sumber pendapatan daerah
3.membuka lapangan pekerjaan dan dapat mengurangi pengangguran
4.memenuhi kebutuhan masyarakat
5.memeratakan pembangunan dan hasil hasilnya secara adil dan merata didaerah.

Anda mungkin juga menyukai