Anda di halaman 1dari 9

LAMPIRAN MATERI

https://youtu.be/aR5muh26p9k

https://www.youtube.com/watch?v=trYhdWoWVQE

Lampiran Materi Pembelajaran


Materi Pertemuan V

PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

A. PENGERTIAN BUMN, BUMS DAN KOPERASI

a. Pengertian Badan Usaha.


Pengertian badan usaha dengan perusahaan dapat dikemukakan di bawah ini :
1. Badan Usaha adalah suatu kesatuan yuridis ekonomis yang medirikan usaha untuk
mencari keuntungan.
2. Perusahaan adalah suatu kesatuan teknis dan tempat proses untuk memproduksi
barang dan jasa secara efektif dan efisien.

b. Jenis Badan Usaha.


Ditinjau dari lapangan usahanya, badan usaha digolongkan menjadi lima jenis, yaitu :
1. Badan Usaha Ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatannya mengambil hasil alam
secara langsung, sehingga menimbulkan manfaat tertentu. Contohnya pertambangan,
perikanan laut, penebangan kayu, pendulangan emas atau intan, dan sebagainya.
2. Badan Usaha Agraris adalah badan usaha yang kegiatannya mengolah alam sehingga
dapat memberikan manfaat yang lebih banyak. Contohnya Pertanian, perikanan darat,
peternakan, perkebunan dan sebagainya.
3. Badan Usaha Industri adalah badan usaha yang kegiataanya mengolah dari bahan
mentah menjadi barang jadi yang siap untuk dikonsumsi. Cantohnya : perusahaan
tekstil, meubelair, industri logam, kerajinan tangan, assembling dan sebagainya.
4. Badan Usaha Perdagangan adalah badan usaha yang kegiatannya menyalurkan barang
dari produsen kepada konsumen, atau kegiatan pertukaran atau jualbeli. Contoh grosir,
pedagang eceran, supermarket, perusahaan ekspor impor dan sebagainya.
5. Badan usaha Jasa adalah badan usaha yang kegiatannya bergerak dalam bidang
pemberian atau pelayanan Jasa tertentu kepada konsumen. Contoh : salon, dokter,
bengkel, notaris, ansuransi, bank, akuntan dan sebagainya.
Ditinjau dari pemilikan modal, dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang modalnya milik negara,
yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN bergerak disektor-sektor
yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contoh : Perjan, Perum dan Persero.
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki
oleh swasta, dapat berbentuk perseorangan maupun persekutuan. Contoh: Firma,
Persekutuan Komanditer, Perseroan Terbatas, Koperasi dan sebagainya.
3. Badan Usaha Campuran adalah badan usaha yang modalnya sebagian milik pemerintah
dan sebagian milik swasta. Contohnya PERSERO. Modal yang dimiliki oleh badan usaha
ini adalah 51% atau lebih dimiliki pemerintah dan paling banyak 49% dimiliki oleh
swasta atau investor. Contoh : PT Telkom, PT Garuda, PT BNI 1946, PT Jakarta LLoyd dan
sebagainya.
4. Koperasi merupakan badan usaha yang modalnya dimiliki oleh anggota di dalam
menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.

B. PERAN BUMN, BUMS DAN KOPERASI

1. Peran BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran sebagai berikut :
a. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
b. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak.
c. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
d. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan,
tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
e. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
f. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-prinsip
ekonomi.

2. Peran BUMS
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) memiliki peran sebagai berikut :
a. Bertujuan untuk memperoleh keuntungan dan membagikan keuntungan tersebut
b. Sebagai lembaga ekonomi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan
menciptaken barang dan jasa yang dibu-tuhkan oleh masyarakat
c. Sebagai salah satu dinamisator dalam kehidupan perekonomian masyarakat
d. Sebagai pengelola dan pengolah sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusia
e. Sebagai partner kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Peran Koperasi
Koperasi memiliki peran sebagai berikut :
a. Sebagai salah satu lembaga perekonomian masyarakat.
b. Sebagai tulang punggung perekonomian negara.
c. Sebagai dinamisator dan stabilisator perekonomian masyarakat dan negara.
d. Sebagai lembaga produktif untuk memberikan pelayanan kepada anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
e. Sebagai lembaga ekonomi untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam masyarakat.
f. Sebagai partner kerja pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan di bidang
ekonomi dan koperasi.

Materi Pertemuan VI

C. BENTUK-BENTUK BUMN, BUMS DAN KOPERASI

1. Bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), maka Badan Usaha Milik Negara digolongkan ke dalam dua bentuk
usaha Negara, yaitu :
a. Perusahaan Umum (PERUM) atau Public Corporation, adalah BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi
dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Contoh : Perum Husada Bakti, Perum Pegadaian, Perum Pelayaran, Perum Peruri,
Perum Damri, Perum Perhutani dan sebagainya.
Maksud dan tujuan Perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang  dan/atau jasa yang berkualitas
dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan yang sehat. Untuk mendukung kegiatan dalam rangka mencapai
maksud dan tujuan tersebut, Perum dapat melakukan penyertaan modal dalam
badan usaha lain.
Ciri-ciri Perusahaan Umum antara lain :
1) melayani kepentingan umum .
2) umumnya bergerak dibidang jasa vital (public utility)
3) dibenarkan memupuk keuntungan
4) berstatus badan hukum
5) mempunyai nama dam kekayaan sendiri serta kebebasan bergerak seperti
perusahaan swasta
6) hubungan hukumnya diatus secara hubungan hukum pendata
7) modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan
8) dipimpin oleh seorang Direksi
9) pegawainya adalah pegawai perusahaan negara
10) laporan tahunan perusahaan, disampaikan kepada pemenintah

b. Perusahaan Perseroan (PERSERO) atau Public State Company, adalah BUMN yang
berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh
atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. Contoh : PT.
Telkom, PT. Pos Indonesia, PT. KAI, PT. Semen Gresik, PT. BRI, PT. Bank Mandiri, PT
Danareksa, PT. Sang Hyang Seri, PT. BNI, PT. Jasa Marga, PT. Wika dan sebagainya.
Maksud dan tujuan pendirian Persero adalah :
1) menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat;
2) mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
Ciri-ciri Perusahaan Perseroan antana lain :
1) memupuk keuntungan (profitability)
2) sebagai badan hukum perdata (yang berbentuk PT)
3) hubungan usahanya diatur menurut hukum perdata
4) modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan negara yang dipisahkan
(dimungkinkan joint dengan swasta nasional/asing)
5) tidak memiliki fasilitas-fasilitas negara
6) dipimpin oleh seorang Direksi
7) status pegawainya sebagai pegawai perusahaan swasta
8) peranan pemerintah sebagai pemegang saham
Berdasarkan pasal 2 UU Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, dijelaskan maksud dan
tujuan BUMN adalah :
a. memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada
umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;
b. mengejar keuntungan;
c. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa
yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak;
d. menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh
sektor swasta dan koperasi;
e. turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan
ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.

2. Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Di Indonesia terdapat beragam jenis badan usaha swasta. kesemuanya mempunyai peranan
yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Badan usaha ini seluruh modalnya dimiliki
oleh pihak swasta, baik secara perseorangan maupun persekutuan. Berdasarkan badan hukum
yang dipilih, badan usaha milik swasta dapat dibedakan dalam bentuk badan usaha
perseorangan, firma, persekutuan komanditer, dan perseroan terbatas.
a. Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang hanya didirikan oleh
seorang, modalnya dart seorang dan ia sendiri yang memimpin dan bertanggung jawab atas
segala pekerjaan dengan tujuan untuk mendapat laba.

b. Badan Usaha Firma


Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan dan menjalankan suatu
perusahaan di bawah nama bersama, dan masing-masing sekutu atau anggota memiliki
tanggungjawab yang sama terhadap perusahaan. Tanggung jawab sekutu tidak terbatas
sehingga tidak ada pemisahan antara kekayaan perusahaan dengan kekayaan pribadi atau
prive. Apabila perusahaan menderita kerugian, maka seluruh kekayaan pribadinya dapat
dijaminkan untuk menutup kerugian firma.

c. Badan Usaha Persekutuan Komanditer


Persekutuan komanditer atau CV (Commanditaire Venootschaft) adalah Persekutuan dua
orang atau lebih untuk mendirikan usaha dimana satu atau beberapa orang sebagai sekutu
yang hanya menyerahkan modal dan sekutu lainnya yang menjalankan perusahaan. Jadi
dalam persekutuan komanditer dikenal dua sekutu, yaitu :
a. Sekutu aktif atau sekutu bekerja atua sekutu komplementer, yaitu sekutu yang berhak
memimpin perusahaan
b. Sekutu pasif atau sekutu tidak bekerja atau sekutu komanditer (sleeping partner) yaitu
sekutu yang hanya menyerahkan madalnya saja.

d. Badan Usaha Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang mamperoleh modal dengan
mengeluarkan sero atau saham, dimana tiap orang dapat memiliki satu atau lebih saham,
serta bertanggungjawab sebesar modal yang diserahkan.
Mendirikan PT harus dengan akta notaris dan harus ada ijin (persetujuan dari Menteri
Kehakiman dan PT tersebut harus diumumkan dalam berita negara (Lembaran Berita
Negara), sehingga PT berbentuk Badan Hukum
Dalam akte pendiriannya harus memuat :
1) Nama PT dan Tujuannya tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum
2) Nama-nama pendiri PT serta alamatnya
3) Tempat kedudukan PT
4) Jumlah modal PT
5) Anggaran dasar PT

Modal yang disebutkan dalam anggaran dasar terdiri dari :


1) Modal Statuter yaitu modal yang tecantum dalam neraca PT
2) Modal yang ditempatkan yaitu sebanyak 20% dari modal statuter harus sudah terjual
3) Modal yang disetor yaitu modal yang harus disetor ke kas PT, minimal 10% dan modal
statuter.

Dalam PT ada tiga badan yang menentukan kelancaran jalannya kehidupan PT, yaitu :
1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), mempunyai. kekuasaan tertinggi dalam PT.
RUPS inilah yang berhak memilih dan mengangkat serta menetapkan gaji Direksi
maupun Dewan Komisaris.
2) Direksi (Direktur Utama) adalah seseorang yang memimpin dan bertanggungjawab atas
jalannya PT.
3) Dewan Komisaris adalah orang-orang yang dipilih para pesero (biasanya pesero yang
memiliki sero terbanyak). Tugas Komisaris adalah mengawasi dan memberikan nasihat
kepada Direksi.

3. Bentuk Badan Usaha Koperasi.


Berdasarkan Bab I UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian Koperasi
(Cooperation) adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Adapun Perkoperasian adalah
segala sesuatu yang menyangkut kehidupan Koperasi.
Adapun menurut Pasal 6 UU Nomor 25 tahun 1992 Bab IV, disebutkan bahwa syarat
pembentukan koperasi, antara lain, sebagai berikut.
a. Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 20 (dua puluh) orang perseorangan dengan
memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau Anggota sebagai modal awal Koperasi.
b. Koperasi Sekunder didirikan oleh paling sedikit 3 (tiga) Koperasi.
Pada Pasal 83, ada empat jenis koperasi yang diperkenankan, yaitu koperasi konsumen,
koperasi produsen, koperasi jasa, dan koperasi simpan pinjam.
a. Koperasi Konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di
bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non-anggota.
b. Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di
bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan anggota
kepada anggota dan non-anggota.
c. Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa non-
simpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan non-anggota.
d. Koperasi Simpan Pinjam, adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam sebagai
satu-satunya usaha yang melayani anggota

4. Badan Usaha Perusahaan Daerah.


Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang modalnya berasal dari kekayaan daerah yang
dipisahkan, baik yang didirikan oleh Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten /
Kota. Perusahaan daerah bergerak di bidang usaha umum yang menguasai hajat hidup
orang banyak. Contoh : PDAM, Bank DKI, Bank BPD DIY, Bank Jateng, Bank Nagari Padang,
PD Pasar Jaya Jakarta dan sebagainya.
Materi Pertemuan VII

D. KEBAIKAN DAN KELEMAHAN BUMN, BUMS DAN KOPERASI

1. Kebaikan dan Kelemahan BUMN


a.  Kelebihan BUMN
1)  Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
2)  Mendapat jaminan dan dukungan dari negara
3)  Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara
4)  Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
5)  Sebagai sumber pendapatan negara
b.  Kekurangan BUMN
1)  Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
2)  Manajemen perusahaan kurang profesional
3)  Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
4)  Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat
5)  Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi

2. Kebaikan dan Kelemahan BUMS


a. Kebaikan dan Kelemahan Badan Usaha Perseorangan
Kebaikan badan usaha perseorangan antara lain
1) Organisasinya yang mudah (easy of organization), karena aktivitas relatif terbatas dan
perusahaan repatif kecil.
2) Kebebasan bergerak (freedom of action). Pemilik mempunyai kebebasan yang luas,
karena setiap keputusannya merupakan kata terakhir.
3) Keuntungan jatuh pada seorang (retention of all profits)
4) Pajaknya rendah (low tales)
5) Rahasia perusahaan lebih terjamin (secrecy), karena umunnya pengusaha sendiri yang
menjalankan tugas-tugas penting.
6) Ongkos organisasinya rendah (law organization cost).
7) Dapat mengambil keputusan dengan cepat, karena tanpa menunggu persetujuan orang
lain.
8) Keuntungan yang besar akan menambah dorongan dan semaagat bagi pimpinan
Kelemahan badan usaha perseorangan :
1) Tanggung jawab pimpinam tidak terbatas (unlimited liability)
2) Besarnya modal terbatas (limitazian on capital)
3) Kelangsungan hidup atau kontinuitas tidak terjamin (lack of continuity)
4) Kecakapan pimpinan yang terbatas, karena bila pimpinan tidak cakap, maka akan
mengalami kemunduran
5) Kerugian akan ditanggung sendiri

b. Kebaikan dan Kelemahan Badan Usaha Firma


Kebaikan Firma diantaranya :
a) Kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi
b) Pengelolaan perusahaan dapat dibagi-bagi sesuai dengan keahlian masing-masing
sekutu
c) Setiap resiko dipikul bersama-sama sehingga dirasakan tidak terlalu berat
d) Keputusan yang diambil lebih baik karena berdasarkan pertimbangan lebih dari seorang
e) Kemampuan untuk mencari kredit lebih besar, karena lebih dipercaya pihak ketiga
(bank)
Sedangkan kelemahan firma antara lain :
a) Terdapat kemungkinan timbulnya perselisihan patam diantara para pemilik atau pendiri
b) Keputusan yang diambil kurang cepat, karena harus menunggu musaywarah
c) Akibat tindakan seorang anggota, akan menyebabkan terlibatnya anggota yang lain
d) Perusahaan dikatakan bubar apabila salah seorang anggota mengundurkan diri atau
meninggal dunia.
c. Kebaikan dan Kelemahan Badan Usaha Persekutuan Komanditer
Sebenarnya persekutuan komanditer dengan firma hampir sama, sehingga kebaikan dan
kelemahan firma juga berlaku untuk persekutuan komanditer, kebaikan yang lain yaitu modal
CV menjadi lebih besar, sedang kekurangannya sekutu komanditer seolah-olah hanya
memercayakan modalnya kepada sekutu pengusaha.
d. Kebaikan dan Kelemahan Badan Usaha Perseroan Terbatas
Kebaikan Perseroan Terbatas, antara lain :
- Tanggung jawab pesero terbatas
- Kebutuhan akan pengembangan modal mudah dipenuhi
- Kontinuitas kehidupan PT lebih terjamin
- Lebih dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit
- Efisiensi dibidang kepemimpinan
- Lebih mampu memperhatikan nasib buruh dan kanyawan.
Sedangkan kelemahan Perseroan Terbatas antara lain :
- Perhatian pesero terhadap PT kurang
- Biaya dalam PT lebih besar (biaya pendirian, biaya organisasi. dan biaya pajak
perseroan)
- Memimpin PT lebih sulit dari pada perusahaan bentuk lain.

3. Kebaikan dan Kelemahan Koperasi


Kebaikan Koperasi, antara lain :
a. memiliki tujuan utama untuk kesejahteraan anggota, bukan mencari keuntungan semata.
b. Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan oleh anggota melalui rapat anggota.
c. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi, sehingga lebih
demokratis
d. Pengelolaan koperasi dan usahanya sehari-hari merupakan tanggung jawab pengurus, dan
bersifat terbuka dan sukarela
e. Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab para anggota.
f. Karena merupakan usaha bersama, maka terdapat kesetiakawanan yang tinggi
Sedangkan Keburukan Koperasi, antara lain :
a. Koperasi kurang berkembang, karena pengelolaannya kurang profesional
b. Kontinyuitas usahanya kurang terjamin
c. Sering terjadi pergantian anggota, karena bersifat sukarela
d. Kebijakan yang diambil kurang cepat karena menunggu rapat anggota terlebih dahulu

E. PENGGABUNGAN BADAN USAHA

Kombinasi badan usaha sering dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:


1. Kombinasi vertikal adalah gabungan beberapa badan usaha yang bekerja pada tingkat yang
berbeda-beda dalam proses produksi suatu barang atau barang produksinya berurutan.
Misalnya: Untuk memproduksi kain, terdapat beberapa badan usaha seperti petani kapas,
pengangkutan kapas, pemintalan, pertenunan dan penyempurnaan kain.
2. Kombinasi horisontal atau paralelisasi adalah gabungan dari beberapa badan usaha yang bekerja
dalam tingkat yang sama dalam proses produksi barang atau gabungan dan beberapa badan
usaha yang memproduksi atau menjual barang yang berlainan. Misalnya : penggabungan antara
pabrik sabun cuci dengan pabrik sabun mandi, antara pabrik sikat gigi dengan pabrik pasta gigi,
dan sebagainya.
Sedangkan bentuk kerjasama atau penggabungan badan usaha diantaranya adalah
1. Kartel adalah bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha
yang sama, dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan, memperkecil kondisi persaingan
dan memperluas atau menguasai pasar.
2. Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru, sehingga
diperoleh kekuasaan yang besar dan monopoli.
3. Holding Company adalah suatu PT yang besar yang menguasai sebagian besar sero atau saham
perusahaan lainnya, Secara yuridis badan usaha yang dikuasai tetap berdiri sendiri namun diatur
dan dijalankan sesuai dengan kebijakan PT yang menguasai
4. Concern
Sebenarnya consern sama halnya dengan Holding company yaitu memiliki sebagian besar
saham-saham dari beberapa badan usaha. Perbedaannya adalah bahwa holding company sering
berbentuk PT, sedangkan Concern sering dimiliki perseorangan, yaitu seorang hartawan yang
mempunyai modal yang amat besar.
5. Corner dan Ring adalah penggabungan beberapa badan usaha dengan tujuan mencari
keuntungan yang besan, dengan cara menguasai penawaran barang untuk memperoleh
monopoli dan menaikkan harga.
6. Syndikat adalah kerjasama sementara oleh beberapa badan usaha untuk menjual atau
mengerjakan suatu proses produksi.
7 Merger adalah penggabungan beberapa badan usaha dengan jalan meleburkan diri menjadi satu
perusahaan baru. Jadi merger identik dengan trust.
8. Joint Venture adalah penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk usaha
bersama dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk menggali kekayaan alam dan
mendidik tenaga ahli untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
9. Production Sharing adalah kerjasama bagi hasil antara pihak-pihak tertentu.
10. Waralaba (Franchise) adalah Sistem usaha yang tidak memakai modal sendiri, artinya untuk
membuka usaha dengan menggunakan investor lain (Franchisor)

Anda mungkin juga menyukai