Anda di halaman 1dari 14

TUGAS EKONOMI

MATERI BADAN USAHA PEREKONOMIAN NASIONAL DAN


KOPERASI

Guru pengajar: Bu Ardhita

Ditulis oleh: Richie Blackmore

Kelas: 10 IPS 3

No.Absen: 36

SMAN 24 KAB.TANGERANG

1. BADAN USAHA PEREKONOMIAN NASIONAL


A. PENGERTIAN BADAN USAHA Dan PERUSAHAAN
➢ Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan
modal dan tenaga kerja untuk mencari keuntungan. Adapun beberapa hal yang
diperlukan untuk mendirikan suatu badan usaha, diantaranya Produk dan jasa
yang nantinya akan dijual atau diperdagangkan, Cara pemasaran produk atau
jasa yang akan diperdagangkan, Penentuan mengenai harga pokok dan harga
jual pada produk ataupun jasa, Kebutuhan akan tenaga kerja, Organisasi
Internal, Pembelanjaan, dan jenis dari badan usaha yang akan dipilih.
➢ Perusahaan adalah kegiatan yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan
cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan.
Perusahaan juga didefinisikan sebagai organisasi berbadan hukum yang
mengadakan transaksi atau usaha.
➢ Contoh dari Badan Usaha yang sering dijumpai yakni, PT Kimia Farma Tbk, PT
Kereta Api Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Dll.
➢ Macam-macam Badan Usaha terdiri dari, Berdasarkan kegiatan ( Ekstraktif,
Agraris, Perdagangan, Industri dan Jasa ), Kepemilikan Modal ( BUMN, BUMS,
BUMD, Badan Usaha Campuran ), Wilayah Negara.
➢ Bentuk-bentuk Badan Usaha terdiri dari, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara(
BUMN ), Persero, Perusahaan Umum, Badan Usaha Milik Swasta( BUMS ), Dll.

B. BADAN USAHA MILIK NEGARA ( BUMN )


➢ BUMN merupakan kepanjangan dari Badan Usaha Milik Negara. Sesuai
namanya, BUMN memiliki peran penting dalam penyelenggaraan perekonomian
nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan BUMN
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dari segala sisi.
Saat ini BUMN mengelola berbagai sektor yang dibutuhkan masyarakat meliputi
kesehatan, transportasi, konstruksi, energi, pertambangan dan mineral,
pertanian, perikanan, perkebunan, keuangan, dan lain-lain.
Sebagai badan usaha yang diciptakan untuk melakukan kegiatan komersial atas
nama pemerintah, BUMN tetap memerlukan pengurusan dan pengawasan secara
profesional. Oleh sebab itu aturan mengenai BUMN diatur dalam UU 19 tahun
2003 tentang BUMN.
➢ Sebagai badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah, BUMN tentu memiliki
karakteristik yang berbeda dibandingkan badan usaha yang lain, yaitu sebagai
berikut:
1. Kekuasaan Dipegang Penuh oleh Pemerintah
Operasional BUMN dipegang dan dikuasai penuh oleh negara. Dengan
begitu pemerintah bisa memanfaatkan usaha milik BUMN agar
menghasilkan kekayaan negara sehingga bisa dimanfaatkan untuk
kesejahteraan rakyat. Selain itu, BUMN harus dipegang pemerintah demi
meminimalisir tindakan-tindakan yang menyeleweng.
2. Sumber Pendapatan Negara
BUMN merupakan salah satu sumber pendapatan negara selain pajak
yang cukup besar. Unit usahanya banyak didominasi oleh bidang yang
dibutuhkan masyarakat kemudian dikomersialkan, misalnya barang dan
jasa. Hasil dari keuntungan tersebut biasanya digunakan sebagai
tambahan pendapatan negara.
3. Melayani Kepentingan Umum dan Pelayanan Publik
Sebagai usaha milik negara, BUMN bergerak di bidang yang bersifat
untuk kepentingan umum dan pelayanan untuk kehidupan orang banyak.
Beberapa bidang tersebut meliputi air, energi, komunikasi, kesehatan,
konstruksi, pertanian, kehutanan, pertanian dan lain sebagainya.
4. Menyediakan Produk yang Dibutuhkan Masyarakat
Sesuai tujuannya yakni untuk mensejahterakan masyarakat, BUMN
memiliki peran untuk menyediakan produk yang dibutuhkan rakyat.
Sebab negara harus turut andil untuk menyediakan barang atau jasa yang
menyangkut kepentingan masyarakat.
5. Saham Bisa Dimiliki Masyarakat
Meski dikatakan sebagai badan usaha yang dikuasai pemerintah, tapi
BUMN juga bisa dimiliki oleh masyarakat. BUMN memperbolehkan
sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak lain, dengan syarat jumlah
kepemilikan saham tidak lebih dari 50 persen.
6. Resiko Ditanggung Pemerintah
Setiap usaha pasti tidak selamanya berjalan lancar. Sama halnya seperti
BUMN terkadang mengalami resiko pailit yang diakibatkan dari kegiatan
usaha. Maka dari itu, selain berperan untuk mengawasi, mengontrol dan
juga menguasai BUMN, negara juga bertanggung jawab untuk
menanggung segala resiko yang ditimbulkan pada BUMN.
➢ BUMN terbagi menjadi dua jenis perusahaan, yaitu perusahaan perseroan dan
perusahaan umum. Berikut adalah penjelasan terkait dua jenis BUMN.
1. Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan Perseroan atau Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan
terbatas yang sahamnya sedikitnya 51 persen dimiliki oleh negara. Perseroan
biasanya memiliki status badan hukum dan dipersilakan bekerja sama dengan
pihak swasta. Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut:
- Modalnya berasal dari penerbitan saham
- Tujuan utamanya untuk mencari keuntungan (laba)
- Boleh dimiliki oleh pihak lain selain pemerintah tapi tidak boleh dimiliki
secara mayoritas
- Tidak mendapatkan fasilitas dari negara
- Pegawai persero berstatus pegawai negeri
- Pemimpin berupa direksi
2. Perusahaan Umum (Perum)
Perum atau perusahaan umum adalah BUMN seluruh modalnya dimiliki
negara dan tidak terbagi atas saham. Tujuan Perum adalah untuk
kemanfaatan umum dalam menyediakan barang dan atau jasa dan
mendapatkan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
➢ Tujuan BUMN:
Sebagaimana tercantum dalam UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, berikut
adalah tujuan didirikannya BUMN:
-Memberikan sumbangsih bagi pergerakan ekonomi nasional.
-Mencari keuntungan agar dapat menambah pendapatan negara.
-Memberikan pelayanan dalam pengadaan barang atau jasa yang berkualitas
tinggi dan dibutuhkan oleh masyarakat.
-Menjadi pioner dalam kegiatan bisnis yang belum banyak dikerjakan oleh pihak-
pihak swasta dan koperasi.
-BUMN yang sehat bukanlah perusahaan yang memonopoli perdagangan, tetapi
juga memberikan kesempatan kepada swasta untuk mengerjakan bidang
tertentu.
-Secara aktif mengadakan pengabdian, pembinaan, hingga bantuan pada
pengusaha dengan ekonomi lemah, masyarakat hingga koperasi yang terangkum
dalam Corporate Social Responsibility (CSR).
➢ Tugas BUMN:
1. Sebagai Sarana Pemerintah
BUMN sangat erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi. BUMN juga berfungsi
untuk membuat kebijakan ekonomi nasional yang bisa mencakup banyak hal. Di
situlah BUMN berperan untuk menjadi media dalam menerapkan kebijakan
tersebut.
2. Sebagai Sumber Pendapatan Negara
Dari awal dibentuk, BUMN memang ditujukan sebagai sebagai salah satu sumber
pemasukan negara selain pajak. Pemasukan tersebut berasal dari keuntungan
yang didapatkan pada setiap kegiatan usaha yang dijalankan oleh BUMN.
3. Menyediakan Barang dan Jasa
BUMN bertugas untuk memastikan ketersediaan barang dan jasa di Indonesia
stabil sehingga bisa memajukan kesejahteraan rakyat. Maka, BUMN harus
mampu untuk memenuhi segala barang dan jasa untuk kebutuhan masyarakat.
4. Sebagai Lahan Terciptanya Lapangan Kerja Baru
Badan usaha yang dimiliki oleh BUMN bisa dijadikan sebagai alat untuk
menciptakan lapangan kerja baru. Tentunya hal itu bisa angka pengangguran dan
dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
5. Mencegah Monopoli Usaha
BUMN juga bertugas untuk mencegah terjadinya monopoli agar masyarakat
tidak terjebak dalam usaha para kapitalis. Sebab terkadang pengusaha kerap
melakukan monopoli dagang dengan cara menimbun dan menaikan harga.
Bahkan tak jarang kapitalis membatasi produk demi mendapatkan keuntungan
pribadi.
6. Pembina untuk Pengembangan UMKM, Koperasi, dan Masyarakat
BUMN harus bisa memberikan bantuan pengembangan pada UMKM, koperasi,
dan masyarakat agar usahanya semakin berkembang.
7. Stimulator atau Pioneer
Sebagai badan usaha, BUMN bertugas sebagai pionir munculnya peluang bisnis
baru sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru. BUMN juga bertugas
menjadi stimulator yang bisa menginspirasi perusahaan-perusahaan swasta agar
turut serta dalam menggarap lahan baru tersebut.
8. Katalisator
BUMN dibutuhkan dalam peningkatan kuantitas dan kualitas produk dalam
negeri. Sehingga kebutuhan ekspor produk Indonesia dapat menjangkau pasar
yang lebih luas.
9. Mengelola Sumber Daya Alam (SDA)
Perusahaan BUMN harus bisa memanfaatkan sumber daya alam sebaik-baiknya
dan dioptimalkan tanpa harus dieksploitasi berlebihan. Sebab sumber daya alam
yang tidak dikelola dengan baik justru akan menimbulkan kerusakan dan
kerugian pada negara.
C. BADAN USAHA MILIK DAERAH ( BUMD )
➢ BUMD merupakan singkatan dari Badan Usaha Milik Daerah. BUMD adalah
perusahaan yang didirikan, dimiliki, dikelola, dan diawasi oleh pemerintah
daerah. Dalam praktiknya, BUMD diatur oleh suatu Peraturan Daerah (Perda).
Adapun modal BUMD seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan dari
daerah.
berperan penting dalam hal mengoperasikan dan mengembangkan bidang
ekonomi daerah maupun nasional. Maka itu, jika dikelola dengan baik, BUMD
akan memberikan dampak positif bagi suatu daerah dan masyarakatnya.
➢ Ciri-Ciri BUMD
Berikut ini ciri-ciri dari BUMD:
a. Didirikan oleh pemerintah daerah dan diatur berdasarkan peraturan daerah.
b. Pemerintah daerah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam permodalan
perusahaan.

c. Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha.

d. Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam permodalan perusahaan.

e. Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan


perusahaan.

f. Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang.

g. Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan.

h. Sebagai stabilisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat.

i. Bertujuan memupuk pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah.

j. Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun nonbank.

k. Dipimpin oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah atas
pertimbangan DPRD.

➢ Bentuk-Bentuk BUMD
Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1998
tentang Bentuk Hukum Badan Usaha Milik Daerah (Permendagri 3/1998), bentuk
hukum BUMD dapat berupa Perusahaan Daerah (PD) atau Perseroan Terbatas
(PT).
1. Perusahaan Daerah
Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1962, perusahaan daerah adalah perusahaan
yang didirikan menurut UU, yang modalnya untuk seluruhnya atau untuk
sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan
lain dengan atau berdasarkan UU.
2. Perseroan Terbatas
Berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1, perseroan terbatas yang
selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam UU serta peraturan pelaksanaannya.

➢ Peran BUMD
a. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah khususnya dan
perekonomian nasional pada umumnya.
b. Sebagai sumber pendapatan daerah.
c. Membuka lapangan kerja sehingga menyerap tenaga kerja dan dapat
mengurangi pengangguran yang ada di daerah.
d. Memenuhi kebutuhan masyarakat.
e. Memeratakan pembangunan dan hasil-hasilnya secara adil dan merata di
daerah.
f. Melaksanakan kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan
pembangunan.
g. Memupuk dana bagi pembiayaan pembangunan daerah.
h. Mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha yang ada di daerah.
i. Membantu meningkatkan produksi daerah dan nasional.

D. BADAN USAHA MILIK SWASTA ( BUMS )


➢ Pengertian BUMS pada dasarnya adalah sebuah jenis badan usaha yang hampir
seluruh besar modalnya dimiliki oleh pihak swasta atau non pemerintahan.
BUMS sendiri memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan secara optimal
sekaligus mampu melakukan pengembangan usaha dan juga modalnya. Hal ini
tentu saja akan sangat mendukung program pemerintah untuk menyerap tenaga
kerja dari masyarakat Indonesia.
Selain itu, ada beberapa bidang yang bisa diberikan kepada pihak swasta atau
BUMS. Beberapa bidang tersebut, antara lain yaitu bidang terkait pengelolaan
sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau bisa dianggap
tidak mempengaruhi kepentingan banyak orang. Contoh BUMS yang telah
beroperasi di Indonesia, yaitu sektor kesehatan, sektor industri, sektor
perdagangan, sektor transportasi, dan lain sebagainya.
➢ Diketahui ada banyak sekali jenis badan usaha yang ada di Indonesia. Secara
khusus, pada bagian ini kita akan membahas tentang tiga jenis BUMS yang ada
di Indonesia. Nah, berikut ini adalah penjelasan terkait tiga jenis BUMS yang
perlu diketahui, yaitu:
1. BUMS Nasional
BUMS nasional atau sering disebut juga sebagai perusahaan swasta nasional merupakan
perusahaan yang modal usahanya berasal dari pihak masyarakat lokal atau pihak dalam
negeri. BUMS sendiri meliputi perusahaan perseorangan yang diisi oleh para pelaku
usaha kecil atau badan usaha perseorangan.
Contoh Badan Usaha Milik Swasta Nasional, misalnya seperti sebuah firma yang
dibangun oleh dua orang atau lebih. Atau bisa juga persekutuan komanditer atau CV
yang biasanya didirikan oleh banyak orang, baik yang sebagai partner aktif dan pasif.
2. BUMS Asing
Perusahaan swasta asing atau sering disebut BUMS asing ini bisa dipahami sebagai
sebuah perusahaan yang modal usahanya dari suatu pihak dari luar negeri atau warga
negara asing. Di negara Indonesia sudah ada banyak BUMS asing, mulai dari Amerika
Serikat, Tiongkok, Jepang, Korea, dan lain sebagainya. Dalam mendirikan sebuah
perusahaan, BUMS biasanya menanamkan modal untuk menerapkan perusahaannya di
Indonesia.
3. BUMS Campuran
Sesuai dengan namanya, BUMS ini merupakan perpaduan dari pihak dalam negeri
dengan pihak yang berasal dari luar negeri. BUMS atau perusahaan swasta campuran
ini merupakan sebuah bentuk korporasi perusahaan yang hampir seluruh modal
usahanya berasal dari kerja sama antar pengusaha nasional (dalam negeri) dan
pengusaha dari luar negeri.
➢ Berikut ini adalah beberapa tujuan yang perlu kalian ketahui sebelum
mendirikan sebuah perusahaan swasta, antara lain yaitu:
1. Membantu meningkatkan pendapatan negara
Sebuah perusahaan swasta memiliki kewajiban untuk selalu menyetorkan pajak
kepada negara. Hal ini tentu saja bisa digunakan pemerintah sebagai salah satu
cara untuk memperoleh pemasukan untuk kepentingan masyarakat.
2. Menciptakan lapangan kerja secara luas
Diketahui sendiri bahwa angka pengangguran di Indonesia sudah cukup
mengkhawatirkan. Kehadiran BUMS telah terbukti mampu menjadi salah satu
jawaban bagi masyarakat yang membutuhkan lapangan kerja. Sama seperti
bagian sebelumnya, semakin sebuah perusahaan swasta berkembang dan besar,
maka tenaga kerja yang dibutuhkan juga akan selalu meningkat.
3. Meningkatkan pendapatan devisa negara
Dengan meningkatnya produksi barang dari dalam negeri, negara memiliki
peluang untuk meningkatkan pemasukan melalui devisa. Hal ini terjadi
dikarenakan perusahaan swasta mampu melakukan ekspor dan impor secara
besar.
4. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
Perusahaan swasta dikenal sebagai badan usaha yang selalu berusaha untuk
bertumbuh dan berkembang. Berkat meningkatnya produksi barang dari dalam
negeri, maka BUMS bisa memberikan dampak yang cukup signifikan dalam
memberikan kesejahteraan dan kemakmuran kepada masyarakat.

➢ Berikut ini adalah pembahasan tentang fungsi dan peran yang dimiliki oleh
BUMS, diantaranya yaitu:
1. Bekerja sama dengan BUMN
Pertama, BUMS bersama BUMN dapat melakukan sebuah kerja sama untuk
memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Sebagai contoh, dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari para pelaku UMKM, pihak BUMS
bersama BUMN dapat menyelenggarakan pelatihan yang mampu memberikan dampak
kepada para pelaku UMKM di Indonesia.
2. Menyediakan produksi nasional
Kedua, BUMS juga bisa membantu pemerintah dalam memenuhi persediaan kebutuhan
masyarakat seluruh Indonesia, terlebih lagi untuk sektor pangan. Beberapa kebutuhan
masyarakat yang bisa dipenuhi oleh BUMS, yaitu seperti beras, tepung, dan berbagai
kebutuhan pokok yang lain.
3. Membuka lapangan kerja
Ketiga, sesuai dengan tujuan BUMS. BUMS akan sangat membantu pemerintah dalam
menyerap tenaga kerja dari masyarakat Indonesia. Lapangan pekerjaan menjadi salah
satu hal yang selalu dibutuhkan masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu. Bekerja
menjadi salah satu cara agar masyarakat bisa meningkatkan kekuatan ekonominya.
4. Menambah kas negara
Keempat, BUMS dapat menjadi salah satu sumber pemasukan yang rutin bagi negara.
Seperti yang kita tahu, semakin besar pendapatan yang berhasil diperoleh oleh sebuah
perusahaan, maka akan semakin besar pula pajak yang akan diberikan kepada negara.
Pajak menjadi salah pemasukan yang akan sangat mendukung pemerintah dalam
melakukan pembangunan dan kepentingan masyarakat.

2. KOPERASI

A. Pengertian KOPERASI

➢ Menurut UU No 25 tahun 1992, koperasi dapat diartikan sebagai sebuah badan


prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berasas
kekeluargaan. Sementara itu, menurut bapak proklamator kita, Mohammad
Hatta, yang sekaligus menjadi bapak Koperasi, koperasi adalah suatu jenis badan
usaha bersama yang menggunakan asas kekeluargaan dan gotong royong.
Kata koperasi diambil dari Bahasa Inggris, yakni cooperation. Jika
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, artinya kerja sama.
Dengan demikian, tidak heran jika pengelolaan koperasi mengarah pada kegiatan
tolong-menolong untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi
anggotanya. Itulah salah satu sebab mengapa koperasi sangat bermanfaat untuk
banyak orang.

B. Tujuan dan Prinsip KOPERASI

➢ Berikut tujuan-tujuan koperasi.


1. Meningkatkan kehidupan ekonomi anggota koperasi dan masyarakat di
sekitarnya.
2. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota koperasi dan masyarakat di
sekitarnya.
3. Membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat
yang adil dan makmur.
4. Menjadi sokoguru dalam perekonomian nasional.
5. Membantu produsen dengan memberikan penawaran harga yang relatif lebih
tinggi.
6. Membantu konsumen dengan memberikan penawaran harga yang relatif lebih
terjangkau.
7. Memberikan bantuan peminjaman modal kepada unit-unit usaha skala mikro
dan kecil.
➢ Berikut prinsip-prinsip koperasi. ( UU 25 Tahun 1992 )
1. Keanggotaan tidak dipaksa. Oleh karenanya harus berdasarkan sukarela dan
terbuka.
2. Dalam pengelolaannya, koperasi harus bersifat demokratis.
3. Pembagian hasil usaha diberikan secara adil sesuai dengan porsi kontribusi
masing-masing anggota terhadap koperasi.
4. Pemberian balas jasa terhadap pemberi modal sesuai dengan jumlah modal
yang diberikan.
5, Mengutamakan kemandirian.

C. Fungsi dan Peran KOPERASI

➢ Berikut ini adalah Fungsi dan peran koperasi.


1. Membangun dan Mengembangkan
Fungsi pertama dari koperasi, yaitu membangun sekaligus mengembangkan
potensi dan kemampuan anggotanya secara khususnya dan masyarakat secara
umum. Demikian juga, untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi
rakyat.
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
Fungsi kedua dari koperasi, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan masyarakat secara aktif. Kualitas SDM yang semakin meningkat akan
memberikan manfaat bagi perekonomian.
3. Memperkuat Ketahanan Ekonomi Kerakyatan
Fungsi ketiga dari koperasi, yaitu memperkuat ketahanan ekonomi kerakyatan.
Fungsi ini bisa dikatakan sebagai pondasi kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan menjadikan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Mewujudkan dan Mengembangkan Perekonomian Nasional
Fungsi keempat dari koperasi, yaitu mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional dengan menggunakan asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

D. Jenis-jenis KOPERASI

➢ Ada beberapa jenis koperasi yang disebutkan di dalam UU nomor 25 tahun 1992
Pasal 15. Pada pasal 15 ada dua jenis koperasi, yaitu:
1. Koperasi primer
Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh orang-seorang serta
beranggotakan lebih dari 20 orang.
2. Koperasi sekunder
Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh koperasi yang
beranggotakan koperasi juga.
➢ Jenis Koperasi Berdasarkan Jenis Usaha:
1. Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang menyediakan sarana kepada produsen
untuk melakukan produksi. Produk berasal dari anggota dan ditawar dengan
harga relatif lebih tinggi untuk kemudian dijual kepada anggota dan non-anggota.
2. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang menyediakan kegiatan usaha berupa
barang untuk kebutuhan anggota dan non-anggota.
3. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyediakan jasa (kecuali simpan pinjam)
untuk kebutuhan anggota dan non-anggota.
4. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang melayani anggota dan non-
anggota dengan melakukan jasa simpan-pinjam sebagai satu-satunya kegiatan
usaha Lembaga.

E. Sumber Modal KOPERASI


➢ Sumber-sumber modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan pinjaman yang
tercantum pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian.
➢ Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasal dari koperasi itu sendiri atau modal
yang menanggung risiko. Modal sendiri terdiri dari:
1. Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan wajib dibayar oleh
anggota koperasi kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota koperasi.

Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
berstatus sebagai anggota. Nilai atau besaran simpanan pokok diatur dan ditetapkan
dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga koperasi yang bersangkutan.

2. Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama jumlahnya dan
wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.

3. Dana Cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha,
yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan menutupi kerugian koperasi yang
mungkin terjadi atau bila diperlukan.

Dana cadangan juga dimaksudkan bagi jaminan koperasi di masa yang akan datang dan
diperuntukkan bagi perluasan usaha. Pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam
rapat anggota.

4. Hibah

Hibah adalah sumbangan dari pihak-pihak tertentu yang diserahkan kepada koperasi
sebagai upaya ikut serta mengembangkan usaha koperasi.

➢ Modal Pinjaman ( Asing )


Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara. Bagi koperasi, modal pinjaman merupakan hutang yang pada saatnya
harus dibayar kembali.
Modal pinjaman dapat dikelompokkan menjadi:
-Hutang Jangka Pendek: Jangka waktunya paling lama satu tahun.
-Hutang Jangka Menengah: Jangka waktunya paling lama 10 tahun.
-Hutang Jangka Panjang: Jangka waktunya lebih dari 10 tahun.
Modal pinjaman dapat berasal dari pinjaman anggota yang memenuhi syarat,
pinjaman dari koperasi lain yang didasari atas perjanjian kerjasama, bank dan
lembaga keuangan, penerbitan obligasi dan surat utang sesuai ketentuan
perundang-undangan, atau sumber lain yang sah.

Anda mungkin juga menyukai