Kelas: 10 IPS 3
No.Absen: 36
SMAN 24 KAB.TANGERANG
j. Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun nonbank.
k. Dipimpin oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah atas
pertimbangan DPRD.
➢ Bentuk-Bentuk BUMD
Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1998
tentang Bentuk Hukum Badan Usaha Milik Daerah (Permendagri 3/1998), bentuk
hukum BUMD dapat berupa Perusahaan Daerah (PD) atau Perseroan Terbatas
(PT).
1. Perusahaan Daerah
Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1962, perusahaan daerah adalah perusahaan
yang didirikan menurut UU, yang modalnya untuk seluruhnya atau untuk
sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan
lain dengan atau berdasarkan UU.
2. Perseroan Terbatas
Berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1, perseroan terbatas yang
selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan
usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam UU serta peraturan pelaksanaannya.
➢ Peran BUMD
a. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah khususnya dan
perekonomian nasional pada umumnya.
b. Sebagai sumber pendapatan daerah.
c. Membuka lapangan kerja sehingga menyerap tenaga kerja dan dapat
mengurangi pengangguran yang ada di daerah.
d. Memenuhi kebutuhan masyarakat.
e. Memeratakan pembangunan dan hasil-hasilnya secara adil dan merata di
daerah.
f. Melaksanakan kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan
pembangunan.
g. Memupuk dana bagi pembiayaan pembangunan daerah.
h. Mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha yang ada di daerah.
i. Membantu meningkatkan produksi daerah dan nasional.
➢ Berikut ini adalah pembahasan tentang fungsi dan peran yang dimiliki oleh
BUMS, diantaranya yaitu:
1. Bekerja sama dengan BUMN
Pertama, BUMS bersama BUMN dapat melakukan sebuah kerja sama untuk
memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Sebagai contoh, dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari para pelaku UMKM, pihak BUMS
bersama BUMN dapat menyelenggarakan pelatihan yang mampu memberikan dampak
kepada para pelaku UMKM di Indonesia.
2. Menyediakan produksi nasional
Kedua, BUMS juga bisa membantu pemerintah dalam memenuhi persediaan kebutuhan
masyarakat seluruh Indonesia, terlebih lagi untuk sektor pangan. Beberapa kebutuhan
masyarakat yang bisa dipenuhi oleh BUMS, yaitu seperti beras, tepung, dan berbagai
kebutuhan pokok yang lain.
3. Membuka lapangan kerja
Ketiga, sesuai dengan tujuan BUMS. BUMS akan sangat membantu pemerintah dalam
menyerap tenaga kerja dari masyarakat Indonesia. Lapangan pekerjaan menjadi salah
satu hal yang selalu dibutuhkan masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu. Bekerja
menjadi salah satu cara agar masyarakat bisa meningkatkan kekuatan ekonominya.
4. Menambah kas negara
Keempat, BUMS dapat menjadi salah satu sumber pemasukan yang rutin bagi negara.
Seperti yang kita tahu, semakin besar pendapatan yang berhasil diperoleh oleh sebuah
perusahaan, maka akan semakin besar pula pajak yang akan diberikan kepada negara.
Pajak menjadi salah pemasukan yang akan sangat mendukung pemerintah dalam
melakukan pembangunan dan kepentingan masyarakat.
2. KOPERASI
A. Pengertian KOPERASI
D. Jenis-jenis KOPERASI
➢ Ada beberapa jenis koperasi yang disebutkan di dalam UU nomor 25 tahun 1992
Pasal 15. Pada pasal 15 ada dua jenis koperasi, yaitu:
1. Koperasi primer
Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh orang-seorang serta
beranggotakan lebih dari 20 orang.
2. Koperasi sekunder
Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh koperasi yang
beranggotakan koperasi juga.
➢ Jenis Koperasi Berdasarkan Jenis Usaha:
1. Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang menyediakan sarana kepada produsen
untuk melakukan produksi. Produk berasal dari anggota dan ditawar dengan
harga relatif lebih tinggi untuk kemudian dijual kepada anggota dan non-anggota.
2. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang menyediakan kegiatan usaha berupa
barang untuk kebutuhan anggota dan non-anggota.
3. Koperasi Jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyediakan jasa (kecuali simpan pinjam)
untuk kebutuhan anggota dan non-anggota.
4. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang melayani anggota dan non-
anggota dengan melakukan jasa simpan-pinjam sebagai satu-satunya kegiatan
usaha Lembaga.
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan wajib dibayar oleh
anggota koperasi kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota koperasi.
Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
berstatus sebagai anggota. Nilai atau besaran simpanan pokok diatur dan ditetapkan
dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga koperasi yang bersangkutan.
2. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama jumlahnya dan
wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
3. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha,
yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan menutupi kerugian koperasi yang
mungkin terjadi atau bila diperlukan.
Dana cadangan juga dimaksudkan bagi jaminan koperasi di masa yang akan datang dan
diperuntukkan bagi perluasan usaha. Pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam
rapat anggota.
4. Hibah
Hibah adalah sumbangan dari pihak-pihak tertentu yang diserahkan kepada koperasi
sebagai upaya ikut serta mengembangkan usaha koperasi.