Tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu ekonomi berhubungan dengan kegiatan organisasi.
Meskipun ilmu ekonomi dibutuhkan oleh organisasi guna mencari rekan bisnis yang baik dan
menguntungkan dengan mempertimbangkannya dari segi ekonomi.
Dalam hal-hal tertentu prosedur bisnis juga bergantung pada bentuk organisasi. Oleh
karena itu sebelum mempelajari segala sesuatu mengenai bisnis perlu di pahami terlebih
dahulu tentang bentuk-bentuk organisasi perusahaan yang sering dijumpai dalam
masyarakat, yaitu Badan Usaha. Badan Usaha dibagi menjadi 4 yakni Badan Usaha
Pemerintah (Badan Usaha milik Negara), Badan Usaha Swasta (BUMS), Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD), dan Koperasi. Selain itu mari kita mempelajari tentang Cateris Paribus. Ayo,
adakah yang sudah tahu? Kalau belum tolong simak tulisan blogku ini ya….
Untuk mengawali pembelajaran mari kita pelajari apa yang dimaksud dengan Badan
Usaha beserta jenis-jenisnya, Koperasi dan Ceteris Paribus. Untuk itu mari kita awali dengan
mengetahui apa itu Badan Usaha?
Badan usaha adalah “Kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan,
walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah
lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-
faktor produksi”.
Secara garis besar, Badan Usaha dapat di golongkan menurut keriteria menurut
kepemilikan modal yang terdiri atas Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Swasta,
dan Badan Usaha Campuran, serta Badan Usaha Milik Daerah.
Modal BUMN merupakan dan berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Peyertaan modal negara dalam rangka pendirian atau penyertaan BUMN bersumber
dari:
APBN;
Kapitalisasi Cadangan;
Sumber lainnya.
Penyertaan modal negara dlm rangka pendirian BUMN atau perseroan terbatas dananya
berasal dari APBN ditetapkan dengan PP (Ps 4 ayat (3) UU BUMN).
Setiap perubahan penyertaan modal negara, berupa penambahan maupun
pengurangan, termasuk perubahan struktur kepemilikan negara atas saham Persero
atau PT ditetapkan dg PP. pengecualian bagi penambahan penyertaan modal negara yg
berasal dari kapitalisasi cadangan & sumber lainnya.
Ø Contohnya :
Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum ANTARA, Perum Peruri,Perum
Perumnas,Perum Balai Pustaka.
ü Firma
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap- tiap
anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota
pendiri seta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta
pendirian.
ü Kebaikan Badan Usaha Firma
§ Modal usaha lebih besar dari badan usaha perseorangan
§ Sudah ada pembagian tugas
§ Kelangsungan perusahaan lebih terjamin
§ Resiko ditanggung bersama
ü Perseroan terbatas
Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil
penjualan saham. Setiap pemengang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan
setiap pemegang surat saham berhak atas keuntungan (dividen).
ü Pengendali PT
n Direksi
n Dewan Komisaris
n Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
ü Jenis-jenis PT
§ PT Tertutup
PT yang kepemilikan sahamnya hanya diperuntukkan bagi orang-orang tertentu
§ PT Terbuka
PT yang sahamnya bebas diperjualbelikan di Bursa Efek. Setiap orang bebas membeli saham
PT tersebut
§ PT Kosong
PT yang badan usahanya masih ada tetapi perusahaannya sudah tidak beroperasi lagi
Perusahaan Proprietorship adalah “Suatu badan usaha yang dimiliki oleh seorang
pemilki dan dijalankan oleh satu orang dan di mana tidak ada perbedaan hukum antara
pemilik dan bisnis”. Pemilik menerima semua keuntungan (dikenakan pajak khusus untuk
bisnis) dan memiliki tanggung jawab terbatas atas semua kerugian dan hutang.
1.2.1.3 Yayasan
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat
sosial, keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal
yang ditentukan dalam undang-undang. Yayasan atau yang sering di sebut foundation dalam
bahasa inggris merupakan badan usaha bukan perusahaan dikarenakan yayasan tidak
dibangun untuk mendapatkan keuntungan. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2001 tentang Yayasan.
· Contoh-contoh Yayasan:
1. Yayasan Supersemar
2. Yayasan DKI Jakarta
3. Yayasan Peduli Anak Negeri
II. Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Pemilik adalah anggota sekaligus
pelanggan.
Cirri-ciri koperasi:
n Kekuasaan tertinggi ada pada RAT
n Kummpulan individu
ü Prinsip koperasi
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk
membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang
dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah
internasional) adalah keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela, pengelolaan yang
demokratis, partisipasi anggota dalam [ekonomi], kebebasan dan otonomi, serta
pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.
ü Keunggulan koperasi
Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan komparatif dari
perusahaan lain cukup besar mengingat koperasi mempunyai potensi kelebihan
antara lain pada skala ekonomi, aktivitas yang nyata, faktor-faktor precuniary, dan
lain-lain.
ü Kewirausahaan koperasi
Kewirausahaan koperasi adalah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara
koperatif, dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko
dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama. Dari
definisi tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa kewirausahaan koperasi
merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif
Tugas utama wirakop adalah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari,
menemukan, dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama.
Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh anggota, manajer birokrat yang
berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang peduli
terhadap pengembangan koperasi.
ü Pengurus
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat
anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota
Pengurus dari kalangan anggota sendiri. Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-
calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki
kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin koperasi yang bersangkutan,
sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialah mereka yang
bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani oleh
koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota).
ü Fungsi dan peran koperasi Indonesia
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa koperasi
memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan
perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi
bagi pelajar bangsa.
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat;
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya;
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
ü Macam-macam Koperasi
1. Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
orang-seorang.
2. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan Koperasi.
ü Landasan dan Azas:
a. Berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
b. Berazas kekeluargaan.
ü Tujuan Koperasi
• Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya;
• Membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
ü Prinsip:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota;
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
e. Kemandirian.
§ Penawaran Pasar dan Kurva Penawaran Pasar adalah “keinginan dan kemampuan penjual
menawarkan/ memproduksi sejumlah barang pada berbagai tingkat harga”.
§ Penentuan Harga Pasar berdasarkan inetraksi permintaan pasar dan penawaran pasar akan
menghasilkan harga (P) dan jumlah (Q) keseimbangan (ekuilibrium) pasar barang tersebut.
3.2 Permintaan
Permintaan merupakan banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar
tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam
periode tertentu.
3.2.2 Faktor yang mempengaruhi Permintaan
1. Harga barang : harga barang yang dinilai oleh konsumen terlalu mahal, mengakibatkan
jumlah permintaan berkurang.
2. Kebutuhan terhadap barang : kebutuhan yang sifatnya mendesak dapat mengakibatkan
permintaan bertambah.
3. Besarnya pendapatan : pendapatan yang besar mengakibatkan permintaan bertambah.
4. Kebijakan pajak : pengenaan pajak terhadap barang-barang yang dirasa memberatkan
mengakibatkan permintaan berkurang, sebaliknya pengenaan pajak yang ringan akan
mendoong permintaan bertambah.
5. Usia konsumen.
6. Kebiasaan konsumen.
7. Jumlah barang yang tersedia.
8. Kegunaan barang.
3.3 Penawaran