Anda di halaman 1dari 20

Badan usaha milik negara (disingkat BUMN) atau perusahaan milik negara merujuk kepada

perusahaan atau badan usaha yang dimiliki pemerintah sebuah negara.

Ciri-ciri BUMN

 Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.


 Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh
pemerintah.
 Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
 Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
 Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
 Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
 Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
 Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
 Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan,
tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
 Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
 Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-
prinsip ekonomi.
 Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
 Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat,
besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.
 Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
 Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
 Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
 Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.

BUMN di Indonesia

Lihat pula: Daftar badan usaha milik negara Indonesia


Wikisumber memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003

Di Indonesia, definisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN dapat pula berupa
perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.

Sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian BUMN,
yang dipimpin oleh seorang Menteri BUMN.

BUMN di Indonesia berbentuk perusahaan perseroan, perusahaan umum, dan perusahaan


jawatan.

Perusahaan perseroan

Perusahaan perseroan (persero) adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya
terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh pemerintah
(atas nama negara) yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.

Ciri-ciri persero adalah sebagai berikut:

 Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden


 Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan memperhatikan perundang-
undangan
 Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang-undang
 Modalnya berbentuk saham
 Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan
 Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris
 Menteri yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai pemegang saham milik pemerintah
 Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku sebagai RUPS, jika
hanya sebagian, maka sebagai pemegang saham perseroan terbatas
 RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan
 Dipimpin oleh direksi
 Laporan tahunan diserahkan ke RUPS untuk disahkan
 Tidak mendapat fasilitas negara
 Tujuan utama memperoleh keuntungan
 Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata
 Pegawainya berstatus pegawai swasta

Fungsi RUPS dalam persero pemerintah ialah memegang segala wewenang yang ada dalam
perusahaan tersebut. RUPS juga berwenang untuk mengganti komisaris dan direksi. Direksi
persero adalah orang yang bertanggung jawab atas pengurusan persero baik di dalam maupun di
luar pengadilan. Pengangkatan dan pemberhentian dilakukan okeh RUPS. Komisaris adalah
organ persero yang bertugas dalam pengawasan kinerja persero itu, dan melaporkannya pada
RUPS.

Pada beberapa persero, pemerintah telah melakukan perubahan mendasar pada kepemilikannya
dengan membuat persero tersebut menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dimiliki oleh
publik. Contohnya adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Persero terbuka sesuai kebijakan pemerintah tentang privatisasi. Privatisasi adalah penjualan
sebagian atau seluruh saham persero kepada pihak lain untuk peningkatan kualitas. Persero yang
diprivatisasi adalah yang unsur usahanya kompetitif dan teknologinya cepat berubah. Persero
yang tidak bisa diubah ialah:

 Persero yang menurut perundang-undangan harus berbentuk BUMN


 Persero yang bergerak di bidang hankam negara
 Persero yang diberi tugas khusus untuk kepentingan masyarakat
 Persero yang bergerak di bidang Sumber Daya Alam yang secara tegas dilarang
diprivatisasi oleh UU
Perusahaan umum

Perusahaan umum (perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak
terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan.

Ciri-ciri perum:

 Melayani kepentingan masyarakat umum.


 Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
 Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta. Artinya, perusahaan
umum (PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.
 Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.
 Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
 Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.
 Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public
 Dapat menghimpun dana dari pihak

Perusahaan jawatan

Perusahaan jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal dari
negara. Saat ini hanya TVRI yang merupakan satu-satunya perjan yang dimiliki oleh BUMN.
Besarnya modal perjan ditetapkan melalui APBN. Ciri-ciri perjan antara lain sebagai berikut:

 Memberikan pelayanan kepada masyarakat


 Merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah
 Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada menteri atau
direktur jenderal departemen yang bersangkutan
 Status karyawannya adalan pegawai negeri

Pada saat ini, tidak ada lagi BUMN yang berstatus perjan karena statusnya telah dialihkan
menjadi bentuk-bentuk badan hukum/usaha lainnya.
 Perjan yang beralih status menjadi persero
o Perjan Kereta Api
 Perjan yang beralih status menjadi perum
o Perjan Pegadaian (sekarang telah beralih status lagi menjadi persero)
 Perjan yang beralih status menjadi badan layanan umum
o Perjan Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita
o Perjan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo
o Perjan Rumah Sakit Dr. Kariadi
o Perjan Rumah Sakit Dr. M. Djamil
o Perjan Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin
o Perjan Rumah Sakit Dr. Sardjito
o Perjan Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo
o Perjan Rumah Sakit Fatmawati
o Perjan Rumah Sakit Hasan Sadikin
o Perjan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
o Perjan Rumah Sakit Kanker Dharmais
o Perjan Rumah Sakit Persahabatan
o Perjan Rumah Sakit Sanglah
 Perjan yang beralih status menjadi lembaga penyiaran publik
o Perjan Radio Republik Indonesia
o Perjan Televisi Republik Indonesia

Badan usaha milik daerah

Ciri-ciri badan usaha milik daerah (BUMD) adalah sebagai berikut:

 Pemerintah daerah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha


 Pemerintah daerah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan perusahaan
 Pemerintah daerah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan
perusahaan
 Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang
 Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan
 Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat
 Sebagai sumber pemasukan negara
 Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara lain, baik berupa bank maupun
nonbank
 Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN di pengadilan

Tujuan pendirian BUMD:

 Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas negara


 Mengejar dan mencari keuntungan
 Pemenuhan hajat hidup orang banyak
 Perintis kegiatan-kegiatan usaha
 Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah

Isu terkait BUMN di Indonesia

Sumber referensi dari artikel atau bagian ini belum dipastikan dan mungkin isinya tidak
benar.
Tolong diperiksa, dan lakukan modifikasi serta tambahkan sumber yang benar pada
bagian yang diperlukan.

BUMN utama berkembang dengan monopoli atau peraturan khusus yang bertentangan dengan
semangat persaingan usaha sehat (UU no. 5 tahun 1999), tidak jarang BUMN bertindak selaku
pelaku bisnis sekaligus sebagai regulator. BUMN kerap menjadi sumber korupsi, yang lazim
dikenal sebagai sapi perahan bagi oknum pejabat atau partai.

Pasca krisis moneter 1998, pemerintah giat melakukan privatisasi dan mengakhiri berbagai
praktek persaingan tidak sehat. Fungsi regulasi usaha dipisahkan dari BUMN. Sebagai akibatnya,
banyak BUMN yang terancam gulung tikar, tetapi beberapa BUMN lain berhasil memperkokoh
posisi bisnisnya.
Dengan mengelola berbagai produksi BUMN, pemerintah mempunyai tujuan untuk mencegah
monopoli pasar atas barang dan jasa publik oleh perusahaan swasta yang kuat. Karena, apabila
terjadi monopoli pasar atas barang dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak, maka
dapat dipastikan bahwa rakyat kecil yang akan menjadi korban sebagai akibat dari tingkat harga
yang cenderung meningkat.

Manfaat BUMN:

 Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh berbagai alat


pemenuhan kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa.
 Membuka dan memperluas kesempatan kerja bagi penduduk angkatan kerja.
 Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan kebutuhan masyarakat
banyak oleh sekelompok pengusaha swasta yang bermodal kuat.
 Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor sebagai sumber
devisa,baik migas maupun non migas.
 Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang selanjutnya dipergunakan untuk
memajukan dan mengembangkan perekonomian negara.
 Memberikan pelayanan kepada masyarakat.
 Sebagaimana kamu ketahui, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.

1. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Badan usaha yang dikelola oleh negara (BUMN) dapat didasarkan pada kepemilikan,
fungsinya, dan permodalannya.

a. Berdasarkan kepemilikannya, BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


1) Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
2) Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh
pemerintah.
3) Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
4) Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
5) Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.

b. Berdasarkan fungsinya, BUMN memiliki ketentuan sebagai berikut.


1) Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
2) Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
3) Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
4) Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan,
tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
5) Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
6) Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-
prinsip ekonomi.

c. Berdasarkan permodalannya, BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


1) Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
2) Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat,
besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.
3) Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
4) Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
5) Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
6) Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.

2. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 17 tahun 1967, perusahaan
negara digolongkan dalam tiga bentuk usaha negara, yaitu sebagai berikut.

a. Perusahaan Jawatan (Perjan) atau Departemen Agency


Perjan adalah perusahaan negara yang modalnya setiap tahun ditetapkan dalam APBN, bagi
departemen yang bersangkutan.

Ciri-ciri Perjan antara lain:


- pengabdian/pelayanan kepada masyarakat (public service),
- sebagai bagian dari departemen/dirjen/direktorat/ pemerintah daerah,
- dipimpin oleh seorang kepala,
- memperoleh fasilitas negara,
- pegawainya pegawai negeri,
- pengawasan dilakukan baik secara hirarki maupun secara fungsional seperti bagian-bagian
dari suatu departemen/ pemerintah daerah.

b. Perusahaan Umum (Perum) atau Public Corporation


Perum adalah perusahaan negara yang modal seluruhnya milik negara (berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan). Contoh: Perum Husada Bakti, Perum Pegadaian, Perum Pelayaran,
dan sebagainya.

Ciri-ciri Perum antara lain:


- melayani kepentingan umum,
- umumnya bergerak dibidang jasa vital (public utility),
- dibenarkan memupuk keuntungan,
- berstatus badan hukum,
- mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta kebebasan bergerak seperti perusahaan
swasta,
- hubungan hukumnya diatur secara hubungan hukum perdata,
- modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan,
- dipimpin oleh seorang direksi,
- pegawainya adalah pegawai perusahaan negara,
- laporan tahunan perusahaan, disampaikan kepada pemerintah.

c. Perusahaan Perseroan (Persero) atau Public State Company


Persero adalah perusahaan negara yang modalnya terdiri dari saham-saham yang dimiliki
oleh pemerintah (seluruh atau sebagian besar), yang bergerak di bidang produksi dengan
tujuan mencari laba. Contoh: PT Telkom, PT Pos Indonesia, PT Semen Gresik, PT BRI, dan
PT Bank Mandiri.

Ciri-ciri Persero antara lain:


- memupuk keuntungan (profitability),
- sebagai badan hukum perdata (yang berbentuk PT),
- hubungan usahanya diatur menurut hukum perdata,
- modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan negara yang dipisahkan
(dimungkinkan joint dengan swasta nasional/asing),
- tidak memiliki fasilitas-fasilitas negara,
- dipimpin oleh seorang direksi,
- status pegawainya sebagai pegawai perusahaan swasta,
- peranan pemerintah sebagai pemegang saham.
BUMN

Bentuk-bentuk Usaha Milik Negara.


1.      Dasar Hukum Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Landasan hukum keberadaan Badan Hukum Milik Negara dapat dilihat dalam Peraturan
Pemerintah Pengganti UUUndang-Undang (Perpu) Nomor 19 Tahun 1960 tentang
perusahaan negara, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1969 tentang Penetapan Perpu No. 1
Tahun 1969 tentang Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Negara menjadi Undang-Undang.
Kemudian setelah adanya undang-undang ini, terjadi suatu perubahan lagi tentang BUMN,
yaitu diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.

2.      Pengertian BUMN


Dalam pasal 1 Perpu Nomor 19 Tahun 1960 hanya disebutkan,Perusahaan Negara adalah:
Semua perusahaan dalam bentuk apa pun yang modalnya untukseluruhnya merupakan
kekayaan negara Republik Indonesia,kecuali jika ditentukan dengan atau berdasarkanu
undang-undang.
                        Dalam pasal 1 butir 1 UU No. 19 Tahun 2003 disebutkan bahwa BUMN
adalah badan usaha yang selurh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan.
                        Menurut pasal 2 UU No. 19 Tahun 2003, maksud dan tujuan pendirian
BUMN adalah:
•         Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya
dan penerimaan Negara pada khususnya
•         Mengejar keuntungan
•         Menyelenggarakan kepentingan umum berupa penyediaan barang dan jasa yang
bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak
•         Menjadi perintis kegiatan usaha-usaha yang belum dsapat dilaksanakan oleh sector
swasta dan koperasi
•         Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah,koperasi,dan masyarakat

Berdasarkan Pasal 1 UU No. 19 tahun 2003, membedakan bentuk-bentuk usaha milik negara
terdiri atas :
1.      Perusahaan Perseroan.
2.      Perusahaan Perseroan Terbuka
3.      Perusahaan Umum (Perum)

1.      Perusahaan Perseroan


a.       Pengertian Persero
Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam
saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh Negara RI yang
tujuannya memperoleh keuntungan

b.      Maksud danu Tujuan


·      Menyediakan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat,  baik dipasar
dalam negeri maupun internasional.
·                     Memupuk keuntungsn guna meningkatkan nilai perusahaan.

c.       Karakteristik Persero


1.      Tujuan usahanya memupuk keuntungan
2.      Status usahanya badan hukum perdata
3.      Hubungan usahanya diatur oleh hukum perdata
4.      Modal dipisahkan dari kekayaan Negara
5.      Tidak memiliki fasilitas Negara
6.      Dipimpin oleh suatu direksi
7.      Peranan Negara sebagai pemegang saham
8.      Pegawai perusahaan

d.      Organ Persero


1.      Rapat Umum Pemegang Saham
2.      Direksi, bertgas melaksanakan pengurusan persero untuk kepentingan, tujuan persero,
dan mewakili persero, baik didalam maupun diluar pengadilan.
3.      Komisaris, bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi
dalam menjalankan kegiatan penguruusan persero.

2.      Perusahaan Umum


           Menurut pasal 1 angka 1 PP No. 13 Tahun 1998 perum adalah  badan usaha milik
Negara yang seluruh modalnya dimiliki Negara,berupa kekayaan Negara yang dipisahkan
dan tidak terbagi atas saham
a.       Maksud dan tujuan Perum
     Maksud dan tujuan perum Adalah menyelenggarakan usaha  yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus
memupuk kleuntungan berdasarkan prisip pengelola perusahaan.

b.      Karakteristik Perum


1.  memupuk keuntungan
2.  Berstatus badan hukum
3.  Bergerak dalam bidang-bidang vital
4.  Mempunyai nama dan kekayaan sendiri
5.  Dapat menuntut dan dituntut
6. Modal seluruhnya dimiliki oleh Negara dari kekayaan Negara yang dipisahkan
7.  Dipimpin yang dipisahkan
8. Pegawainya adalah pegawai perusahaan negara

BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)


1.       DEFINISI
Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 menyatakan “cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945
menyatakan “Bumi , air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya digunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Kedua pasal ini merupakan jaminan bagi
pemerintah untuk ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Penguasaan oleh negara
dalam hidup orang banyak bukan berarti memiliki, namun mengandung arti memberi
kekuataan tertinggi kepada negara untuk :
a.       Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan , penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan
b.      Menentukan dan mengatur hak-hak bumi, air, dan kekayaan alam
c.       Mengatur serta menentukan hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan
hukum mengenai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya.
Dengan adanya pasal 33 ayat 2 dan ayat 2 UUD 1945 merupakan jaminan bagi pemerintah
untuk ikut serta berperan dalam perekonomian negara. Peran pemerintah akan menjadi lebih
nyata bila pemerintah memiliki perusahaan negara. Menurut Keputusan Menteri Keuangan
RI No. 1232/kmk.013/1989 pasal 2 yang dimaksud dengan badan usaha milik negara adalah
badan usaha dan anak perusahaan BUMN yangb seluruh modalnya dimiliki oleh negara.
Karena seluruh modalnya dimiliki oleh negara berarti manajernya sangat dipengaruhi oleh
pemerintah. Menurut instruksi presiden No. 7 tahun 1967, perusahaan negaradiubah
bentuknya menjadi BUMN dan disederhanakan menjadi perusahaan jawatan (perjan),
perusahaan umum (perum) , dan perusahaan perseroan (persero).
 2.       Tujuan Pendirian BUMN
 a.       Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada
umunnya dan penerimaan kas negara pada khususnya.
 b.      Menyelenggarakan kemanfaatan umum yang berupa penyediaan barang dan jasa
yang bermutu dan memadai bagi pemerataan hajat hidup orang banyak.
 c.       Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh
sektor swasta dan koperasi
 d.      Turut aktif dalam memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan
ekonomi lemah, koperasi , dan masyarakat
e.      Mencegah terjadinya monopoli oleh pihak swasta yang cenderung merugikan
masyarakat.
3.       Prinsip-Prinsip Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara
a.       Lebih bersifat social oriented / service oriented artinya berorientasi pada pelayanan
kepentingan umum
b.      Jika dalam manjalankan usahanya memperoleh keuntungan. Maka pemanfaatan
keuntungan tersebut semaa-mata dimaksudkan untuk menyejahterakan kehidupan
masyarakat.
c.       Selama masyarakat masih memerlukan , kegiatan badan usaha milik negara dilakukan
secara terus-menerus
d.      Sebagai agen pembangunan , seluruh daya dan kemampuannya diarahkan pada
pembangunan nasional yang sedang dan akan dilaksanakan
e.      Merupakan sarana vital yang efektif untuk melaksanakan pembangunan nasional,
sehingga direksi harus senantiasa membuat kebijakan yang sesuai dengan GBHN
f.        Pengorganisasian dilakukan secara profesionalisme.
4.       Karakteristik Badan Usaha Milik negara
a.       Usaha bersifat membantu tugas pemerintah, seperti membangun praarana tertentu guna
melayani kepentingan masyarakat.
b.      Menghasilkan barang tertentu karena pertimbangan keamanan dan kerahasiaan, seperti
senjata dan pencetakan uang
c.       Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan harus dimiliki
serta dikelola oleh pemerintah.
d.      Dibentuk untuk melaksanakan kebijakan pemerintah tertentu atau bersifat strategis.
e.      Dibentuk dengan tujuan melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat
f.        Usahanya bersifat komersial dan fungsinya dapat dilakukan oleh swasta.
5.       Kelebihan dan kekurangan Badan Usaha Milik Negara
a.       Kelebihan BUMN
1.       Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
2.       Mendapat jaminan dan dukungan dari negara
3.       Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara
4.       Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
5.       Sebagai sumber pendapatan negara
b.      Kekurangan BUMN
1.       Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
2.       Manajemen perusahaan kurang profesional
3.       Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
4.       Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat
5.       Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi

6.       Peranan BUMN terhadap Peningkatan Kemakmuran Rakyat


1.       Sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara optimal
2.       Sebagai mitra kerja dalam kegiatan usaha dengan badan usaha swasta dan koperasi
3.       Mencegah agar tidak terjadi penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh swasta
4.       Sebagai sumber penghasilan mengisi kekurangan kas negara untuk dipergunakan oleh
negara dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
5.       Sebagai sarana untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran yang
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan per kapita.
6.       Menyisihkan laba bersih untuk keperluan pembinaan usaha kecil, koperasi , dan
masyarakat di sekitar BUMN
7.       Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik negara (BUMN)
Badan usaha milik negara atau BUMN memiliki 3 bentuk yaitu :
a.       Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan perseroan adalah BUMN yang berbentuk perseroan. Karena keterbatasan modal
yang dimiliki oleh pemerintah maka dijuallah sahamnya kepada swasta. Namun untuk tetap
dapat mengendalikan BUMN tersebut maka saham dari pemerintah haruslah minimal 51 % .
sehingga pemerintah masih menjadi pengendali dalam pengambilan keputusan.
Tujuan pendirian perseroan adalah sebagai berikut :
1.       Menyediakan barang atau jasa yang bermutu dan berdaya saing kuat.
2.       Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.

Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut :


1.       Pendirian atas usulan menteri kepada presiden
2.       Status hukumnya yaitu dalam bentuk badan hukum, yaitu berdasarkan Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD) dan peraturan pemerintah (PP) pendirian usaha
3.       Hubungan organisasi dengan pemerintah yaitu berdiri sendiri sebagai organisasi yang
dicapai
4.       Kepemilikan atau penguasaan oleh pemerintah dapat sepenuhnya atau sebagian yang
dapat diketahui melalui kepemilikan saham secara keseluruhan, dan merupakan kekayaan
negara yang dipisahkan.
5.       Modal terdiri dari saham dan dapat diperjualbelikan di pasar modal
6.       RUPS memegang kekuasaan tertinggi
7.       Dipimpin oleh direksi
8.       Tujuan utama mencari laba
9.       Hubungan usaha diatur menurut hukum perdata
10.   Status pegawai adalah pegawai swasta.
b.      Perusahaan Umum (Perum)
Perusahaan umum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan tidak
terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau
jasa yang bermutu dan sekaligus mencari keuntungan yang berdasar prinsip pengelolaan
perusahaan.
Ciri-ciri Perum adalah sebagai berikut :
1.       Pendirian perum diusulkan oleh menteri kepada presiden.
2.       Statusnya adalah suatu badan hukum berbentuk perusahaan negara yaitu UU No.19 PP
tahun 1960 dan PP tentang pendirian usaha
3.       Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang dipisahkan dari
APBN
4.       Dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dan dapat memperoleh
kredit dari dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi
5.       Dipimpin oleh direksi
6.       Usaha adalah melayani kepentingan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang
berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat dan sekaligus memperoleh keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
7.       Dapat menuntut dan dituntut serta hubungan hukumnya diatur secara hukum perdata.
8.       Pegawai adalah pegawai perusahaan negara yang diatur tersendiri di luar ketentuan
yang berlaku bagi pegawai negeri atau persero
9.       Makna usaha sebagai public service dan profit service seimbang
10.   Hubungan organisasi yaitu berdiri sendiri sebagai kesatuan organisasi yang terpisah
c.       Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan jawatan adalah BUMN yang seluruh modalnya termasuk dalam anggaran belanja
negara yang menjadi hak dari departemen yang bersangkutan . Tujuan perjan adalah
pengabdian dan melayani kepentingan masyarakat yang ditujukan untuk kesejahteraan
umum, dengan tidak mengabaikan syarat efisiensi , efektivitas, dan ekonomis serta pelayanan
yang memuaskan.
Ciri-ciri perjan adalah sebagai berikut :
1.       Tujuan utama untuk melayani kepentingan masyarakat tanpa melepaskan syarat
efisiensi, efektivitas dan ekonomis.
2.       Permodalan dan pembiayaan perusahaan termasuk dalam anggaran belanja negara
yang menjadi hak dari departemen yang bersangkutan.
3.       Merupakan bagian dari departemen , dirjen, direktorat, atau pemerintah daerah
4.       Dipimpin oleh kepala yang merupakan bagian dari suatu departemen.
5.       Perjan memperoleh fasilitas negara.
6.       Pegawai perjan adalah pegawai negeri.
7.       Perjan berlaku hukum publik yang berarti bila perusahaan dituntut, kedudukannya
adalah sebagai pemerintah.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh
pemerintah daerah. Kewenangan pemerintah daerah membentuk dan mengelola BUMD
ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan
kewenangan provinsi sebagai daerah otonom.

Ciri-Ciri BUMD
 Didirikan berdasarkan peraturan daerah (perda).
 Dipimpin oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah atas pertimbangan
DPRD.
 Masa jabatan direksi selama empat tahun.
 Bertujuan memupuk pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah.

Contoh BUMD
Contoh BUMD adalah:

 Bank Pembangunan Daerah (BPD)


 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
 Perusahaan Daerah Angkutan Kota (bus kota)
 Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PDRPH)

Tujuan Pendirian BUMD


 Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas negara
 Mengejar dan mencari keuntungan
 Pemenuhan hajat hidup orang banyak
 Perintis kegiatan-kegiatan usaha
 Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah

Ciri - ciri dari BUMD adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah memegang hak atas segala kekeayaan dan usaha .


2. Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam permodalan perusahaan .
3. Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaan .
4. Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang.
5. Melayani kepentingan umum , selain mencari keuntungan .
6. Sebagai stasbilisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat .
7. Sebagai sumber pemasukan negara dan daerah .
8. Seluruh atau sebagian besar modalnya milik daerah .
9. Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public .
10. Dapat menghimpundana dari pihak lain ,baik berupa bank maupun nonbank .
11. Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMD ,dan mewakili BUMD di pengadilan .

III. Tujuan dari pendirian BUMD

BUMD memiliki tujuan yaitu :

A. Memberikan sumbangsih pada perkonomian nasional dan penerimaan kas negara dan daerah .
B. Mengejar dan mencari keuntuntungan .
C. Pemenuha hajat hidup orang banyak .
D. Perintis kegiatan - kegiatan usaha .
E. Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah .
F. Melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut .
G. Memperoleh keuntungan yang akan digunukan untuk pembangunan di daerahnya .

IV. Fungsi dan peran BUMD dalam menunjang penyelenggaraan pemerintah daerah :

fungsi dan peran dari BUMD bagi daerahnya adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan pembangunan .


2. Pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan .
3. Mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha .
4. Memenuhi barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat .
5. Menjadi perintis kegiatan yang kurang diminati masyarakat .

Anda mungkin juga menyukai