BADAN USAHA
Badan Usaha Milik Negara atau BUMN merupakan suatu unit usaha yang sebagian besar
atau seluruh modal berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan serta membuat suatu
produk atau jasa yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. BUMN juga sebagai
salah satu sumber penerimaan keuangan negara yang nilainya cukup besar. Status pegawai
badan usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri.
Ciri-ciri BUMN :
Berikut di bawah ini adalah penjelasan dari bentuk BUMN, yaitu Perjan, Persero dan
Perum:
1. Perjan (Perusahaan Jawatan) adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh
modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada
masyarakat, sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN
yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-
perjan tersebut. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti
menjadi PT.KAI.
2. Perum (Perusahaan Umum) adalah perusahaan unit bisnis negara yang seluruh
modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan
penyediaan barang dan jasa publik yang baik demi melayani masyarakat umum serta
mengejar keuntungan atau profit oriented, berdasarkan prinsip pengolahan
perusahaan. Perum adalah perjan yang sudah diubah. Sama seperti Perjan, perum di
kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun
perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga
pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go
public) dan statusnya diubah menjadi persero. Organ Perum yaitu dewan pengawas,
menteri dan direksi. Contoh perum / perusahaan umum yakni : Perum Peruri / PNRI
(Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum Damri, Perum Pegadaian, dll.
3. Persero (Perusahaan Perseorangan) adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola
oleh Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya
Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi
pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari
kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Bentuk persero semacam itu
tentu saja tidak jauh berbeda sifatnya dengan perseroan terbatas / PT swasta yakni
sama-sama mengejar keuntungan yang setinggi-tingginya / sebesar-besarnya. Saham
kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah.
Karena Persero diharapakan dapat memperoleh laba yang besar, maka otomatis
persero dituntut untuk dapat memberikan produk barang maupun jasa yang terbaik
agar produk output yang dihasilkan tetap laku dan terus-menerus mencetak
keuntungan. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai
pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero). Perusahaan
ini tidak memperoleh fasilitas negara.
Ciri-ciri Persero adalah:
1. Tujuan utamanya mencari laba (Komersial),
2. Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
yang berupa saham-saham,
3. Dipimpin oleh direksi,
4. Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta,
5. Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero),
6. Tidak memperoleh fasilitas Negara.
2. BUMS
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki
oleh swasta, dapat berbentuk perseorangan maupun persekutuan. Contohnya firma,
persekutuan komanditer, perseroan terbatas, koperasi, dan sebagainya.
Fungsi BUMS
1. Sebagai rekan kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
2. Sebagai rekan dalam pengelolaan sumber daya;
3. Merupakan dinamisator dalam perekonomian masyarakat;
4. Memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Peranan BUMS
1. Sebagai Mitra BUMN;
2. Sebagai Penambah produksi nasional;
3. Sebagai pembuka kesempatan kerja;
4. Sebagai penambah kas negara dan pemacu pendapatan nasional;
5. Membantu pemerintah dalam pengelolaan dan mengusahakan kegiatan ekonomi yang
tidak ditangani oleh pemerintah;
6. Membantu pemerintah dalam usaha dalam pemerataan pendapatan.
Ciri-ciri BUMS
1. Badan usaha yang modalnya sepenuhnya berasal dari pihak swasta;
2. Pengawasan yang dijalankan secara hirarki dan fungsional oleh pemegang
perusahaan;
3. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya;
4. Dalam pembagian laba berdasarkan pada memilik saham atau modal terbanyak;
5. Badan usaha yang memiliki badan hokum;
6. Dijalankan dan dimodali oleh perorangan, banyak orang atau berkelompok;
7. Para anggota memiliki hak suara sesuai dengan jumlah modal/saham;
8. Dapat menjual saham melalui bursa efek;
9. Modalnya dapat diperoleh dari lembaga keuangan, baik itu bank walaupun non bank.
Contoh BUMS
1. PT Pupuk Kaltim;
2. PT Union Metal;
3. PT Djarum;
4. PT Holcim;
5. PT Karakatau Steel;
6. PT XL Axiata Tbk;
7. PT Aneka Elektrindo Nusantara;
8. PT fasfood Indonesia;
9. PT Astra Internasional;
10. PT Ghobel Dharma Nusantara;
11. PT Freeport Indonesia;
12. PT Exxon Company.
2. BU Campuran
Badan Usaha Campuran adalah badan usaha yang modalnya sebagian milik pemerintah
dan sebagian milik swasta. Contohnya PERSERO. Modal yang dimiliki oleh badan usaha
ini adalah 51% atau lebih dimiliki pemerintah dan paling banyak 49% dimiliki oleh swasta
atau investor. Contohnya PT Telkom, PT Garuda, PT BNI 1946, PT Jakarta Lloyd, dan
sebagainya.
Dari Segi Badan
Hukum
SKEMA / PETA KONSEP
1. Berbadan Hukum
a. Perseroan Terbatas (PT)
Pengertian perseroan terbatas adalah badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang,
berbedan hukum, dan modalnya terdiri atas saham-saham. PT memiliki kemampuan
mendapatkan modal dalam jumlah besar melalui penerbitan saham.
b. Yayasan
Yayasan adalah bentuk organisasi swasta yang didirikan untuk tujuan sosial
kemasyarakatan yang tidak berorientasi pada keuntungan. Misalnya Yayasan Panti
Asuhan, Yayasan yang mengelola Sekolahan Swasta, Yayasan Penderita Anak Cacat
dll.
Ciri-ciri Yayasan :
1. Eksistensi yayasan sebagai entitas hukum di Indonesia belum didasarkan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
2. Pengakuan yayasan sebagai badan hukum belum ada dasar yuridis yang tegas
berbeda halnya dengan PT, Koperasi dan badan hukum yang lain,
3. Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan
nirlaba, unutk tujuan religius, sosial keagamaan, kemanusiaan dan tujuan-tujuan
idiil yang lain,
4. Yayasan didirikan dengan akta notaris atau dengan surat keputusan pejabat yang
bersangkutan dengan pendirian yayasan,
5. Yayasan tidak memiliki anggota dan tidak dimiliki oleh siapapun, namun
mempunyai pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan yayasan,
6. Yayasan, mempunyai kedudukan yang mandiri, sebagai akibat dari adanya
kekayaan terpisah dari kekayaan pribadi pendiri atau pengurusnya dan
mempunyai tujuan sendiri beda atau lepas dari tujuan pribadi pendirian
7. Yayasan diakui sebagai badan hukum seperti halnya orang yang berarti ia diakui
sebagai subyek hukum mandiri yang dapat menyandang hak dan kewajiban
mandiri, didirikan dengan akta dan didaftarkan di kantor kepaniteraan Pengadilan
Negeri setempat,
8. Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan bila tujuan yayasan bertentangan
dengan hukum, dapat dilikuidasi dan dapat dinyatakan pailit.
c. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang
bertujuan mensejahterakan para anggotanya, walaupun dalam praktiknya koperasi juga
melayani kepentingan umum.
Menurut undang-undang nomor 25 tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
berdasarkan asas kekeluargaan.
Fungsi dan peran koperasi di dalam masyarakat dan pemerintah sesuai dengan
Undang-Undang Koperasi, yaitu:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai saka guru.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
Dalam arti perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang modal dan
tanggung jawabnya dipegang oleh satu orang secara pribadi yang merupakan pemilik
perusahaan.
Pengertian persekutuan Komanditer adalah persekutuan dua atau lebih orang yang
beberapa sekutu atau anggota hanya menyerahkan modal dan sekutu yang lain
menjalankan perusahaan. Dalam persekutuan komanditer dikenal dengan dua sekutu
yaitu : sekutu aktif/ sekutu komplementer dan sekutu pasif/sekutu komanditer. Sekutu
aktif adalah sekutuh yang memiliki hak dalam menjalankan dan memimpin perusahaan,
sedangkan sekutuh pasif adaah sekutuh yang hanya menyerahkan modal
c. Firma (Fa)
Dalam pengertian Firma (fa) adalah persekutuan dua orang atau lebih dalam
mendirikan dan menjalankan perusahaan dengan satu nama dan membagi keuntungan
dari hasil yang didapatkannya. Setiap sekutu atau anggota memiliki tanggung jawab
yang sama pada perusahaan.
Ciri-Ciri Usaha Persekutuan Firma (Fa)
1. Memiliki modal yang besar,
2. Pemakaian nama bersama dalam kegiatan usaha,
3. Memiliki tanggung jawab atas resiko yang tidak terbatas,
4. Setiap anggota memiliki kewenangan dalam menjalankan usaha maupun,
mengadakan perjanjian dengan pihak lain tanpa menunggu persetujuan anggota
lain.
Badan usaha ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatannya mengambil hasil
alam secara langsung, sehingga menimbulkan manfaat tertentu.
Contohnya: pertambangan, perikanan laut, penebangan kayu, dan pendulangan emas atau
intan.
Badan usaha jasa adalah badan usaha yang kegiatannya bergerak dalam bidang
pelayanan jasa tertentu kepada konsumen.
Contoh: salon, dokter, bengkel, notaris, asuransi, bank, dan akuntan
PETA KONSEP / SKEMA
Dari Segi
Kepemilikan
BUMN
BUMS
BU Campuran
Berbadan Hukum
PT
Koperasi
Perusahaan Perorangan
CV
Firma
Dari Segi
Pengelolaan