Anda di halaman 1dari 15

Materi Ekonomi

Semester Genap
BY HERMIN LENTIAR, MM
KD 3.7. Mendeskripsikan konsep badan usaha dalam perekonomian
Indonesia.
4.7. Menyajikan peran, fungsi, dan kegiatan badan usaha dalam
perekonomian Indonesia.
Materi :
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
1. Pengertian BUMN
2. Peran BUMN dalam perekonomian
3. Bentuk-bentuk BUMN
4. Kebaikan dan kelemahan BUMN
1. Pengertian BUMN
Sesuai dengan UU No. 19 tahun 2003 Istilah BUMN atau
kependekan dari Badan Usaha Milik Negara memiliki
pengertian sebagai suatu badan usaha, dimana modalnya
dimiliki oleh pemerintah yang berasal dari kekayaan
Negara. BUMN adalah salah satu dari tiga pelaku utama
ekonomi negara selain koperasi dan usaha swasta.
Dulunya BUMN bernama Perusahaan Negara (PN).
Sejarah BUMN
Jika dilihat dari segi historis, perusahaan pertama yang
menyerupai BUMN sudah ada sejak pemerintahan Hindia Belanda,
yaitu Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Perusahaan
dagang tersebut beroperasi di Nusantara sejak tahun 1602.
Kemudian pada tahun 1940-1950, sektor korporasi masih belum
berkembang dan kegiatan usaha masih didominasi oleh pedagang
asing serta kelompok pengusaha yang jumlahnya masih sedikit.
Hal ini menyebabkan masih banyak sektor-sektor yang
menyangkut kebutuhan hidup belum bisa dikelola dengan baik.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar !945 Pasal 33 UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa:
1. Kegiatan ekonomi dan sistemnya disusun dengan asas
kekeluargaan.
2. Produksi penting dan urgent yang digunakan untuk kepentingan
negara dan menyangkut hajat hidup banyak orang akan dikelola dan
dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai dan
dikelola oleh negara. Pengelolaan tersebut ditujukan untuk
kemakmuran rakyat.
4. Kegiatan ekonomi nasional dilaksanakan berdasarkan demokrasi
ekonomi. Prinsip-prinsip yang digunakan meliputi efisiensi yang
berkeadilan, kebersamaan, keberlanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
2. Peran BUMN dalam perekonomian
a. Sebagai salah satu media bagi pemerintah
b. Sebagai lahan untuk menciptakan lapangan kerja baru
c. Sebagai salah satu sumber pemasukan negara
d. Penyedia barang dan jasa
e. Pencegah adanya monopoli usaha oleh kapitalis.
f. Mengelola Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia dengan bijak
dan benar
g. Pembina untuk pengembangan UMKM, koperasi, dan
masyarakat.
h. Stimulator atau pioneer
i. Katalisator
Fungsi BUMN adalah sebagai berikut :
a. BUMN sebagai penyedia produk-produk yang bernilai ekonomis,
serta tidak disediakan oleh badan usaha milik swasta
b. BUMN sebagai alat pemerintah Indonesia, dalam mengelola serta
menata kebijakan perekonomian masyarakat
c. BUMN sebagai badan usaha yang menyediakan layanan untuk
masyarakat, dalam menyediakan barang serta jasa untuk memenuhi
kebutuhan orang banyak
d. BUMN sebagai pelopor bagi banyak sector ekonomi yang belum
diminati swasta
e. BUMN tidak menyediakan lapangan kerja yang tinggi, namun dapat
menambah pendapatan Negara
f. BUMN membantu pengembangan usaha kecil koperasi dan mikro
g. BUMN membantu meningkatkan serta mendorong aktifitas
masyarakat di berbagai jenis usaha
Tujuan didirikannya BUMN, sebagai berikut:
1. Menambah penerimaan bagi Negara di berbagai sector BUMN
2. Memberikan sumbangsih bagi pertumbuhan serta
perkembangan ekonomi nasional
3. Bertanggung jawab atas penyediaan jasa dan barang yang
berkualitas untuk memenuhi hajat hidup orang banyak
4. Memperoleh keuntungan dari semua sector BUMN yang ada
5. Berpartisipasi secara aktif untuk membimbing dan membantu
pengusaha ekonomi lemah dalam wujud koperasi dan masyarakat
6. Menjadi pionir berbagai kegiatan usaha yang belum dilakukan
oleh koperasi dan pihak swasta
Ciri-ciri BUMN adalah :
1. Sumber Pemasukan Negara
2. Kekuasaan Penuh di Tangan Pemerintah
3. Segala Risiko Ditanggung Pemerintah
4. Melayani Kepentingan Umum & Pelayanan Publik
5. Saham Bisa Dimiliki Masyarakat
6. Produknya Dibutuhkan Masyarakat
7. Sebagai Stabilisator Perekonomian Dalam Rangka
Mensejahterakan Rakyat
3. Bentuk/Jenis BUMN
BUMN terbagi menjadi dua jenis, yaitu Perusahaan Persero dan
Perusahaan Umum. Berikut penjelasan kedua jenis BUMN
tersebut.
1. Perusahaan Perseroan (Persero)
Persero adalah BUMN yang sebagian besar sahamnya (minimal
51%) dimiliki oleh negara. Perusahaan memiliki status badan
hukum dan memiliki fleksibilitas untuk bekerja sama dengan
pihak swasta. Mayoritas BUMN yang ada di Indonesia berbentuk
Persero.
Tujuan didirikannya Perusahaan Perseroan (Persero)
sebagai berikut:
1. Menyediakan barang atau jasa yang berkualitas tinggi
dan memiliki daya saing yang kuat.
2. Untuk mencari keuntungan atau profit semaksimal
mungkin.
Contoh BUMN yang masuk ke dalam jenis persero adalah
PT Kimia Farma Tbk., PT Pertamina, PT Kereta Api
Indonesia, PT Garuda Indonesia, Jamsostek, PT
Telekomunikasi Indonesia, PT Tambang Timah, PT Aneka
Tambang, PT PLN, PT. PDAM, dan lain-lain.
2. Perusahaan Umum (Perum)
Perum adalah BUMN yang keseluruhan modalnya milik
negara dan tidak terbagi atas saham.
Contoh BUMN yang termasuk ke dalam Perum yaitu Perum
Bulog, Perum Damri, Perum Percetakan Uang Republik
Indonesia (Peruri), Perum Pegadaian, Perum Balai
Pustaka, Perum Perumahan Nasional (Perumnas), Perum
Jasa Tirta, dan lain-lain.
4. Kebaikan dan kelemahan BUMN
Kelebihan BUMN:
1. Bisa membuka jasa pelayanan publik yang tidak mungkin
dilakukan pihak swasta. Sebab jenis usaha tersebut mungkin
saja tidak menguntungkan secara ekonomi.
2. Mampu melayani kebutuhan masyarakat, baik barang atau
jasa yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak
secara adil.
3. Punya sumber pendanaan relatif lebih besar dari swasta.
4. Jauh dari monopoli pihak swasta.
5. Mudah adakan kerja sama, baik dengan koperasi, swasta
nasional atau swasta asing.
6. Sarana serta prasarana umum difasilitasi negara.
Kekurangan BUMN:
1. Sering alami kerugian karena sifat usaha yang mengutamakan
kepentingan publik dibanding pertimbangan ekonomi.
2. Apabila modal dari pinjaman luar negeri terlalu banyak dan
sulit dibayar, maka tanggungan utang negara jadi semakin besar.
3. BUMN yang terus merugi akan tetap diberi suntikan modal
pemerintah, meski belum ada perbaikan dari sisi manajemen.
Maka tidak heran jika kelangsungan hidupnnya berdasar kekuatan
keuangan bahkan sering membebani keuangan negara.
4. Monopoli negara yang berlebihan bisa mematikan usaha- usaha
dengan jenis yang sama.
5. BUMN yang maju pesat bisa menimbulkan persaingan tidak
sehat dengan pihak swasta.
 Jawablah soal dibawah ini dengan benar !
1. Sebutkan 5 manfaat didirikannya BUMN !
2. Sebutkan 3 ciri-ciri Persero dan Perum !
3. Sebutkan 5 contoh Persero dan Perum !

Anda mungkin juga menyukai